Anda di halaman 1dari 6

Kasus Audit Kecurangan

“Skandal Akuntansi
Menggoyahkan Kepercayaan
Masyarakat”
Kelompok 2 :
1. Tias Indah Eka D (19)
2. Virliana Arizka Putri (36)
3. Brigy Silvia Heri (38)
4. Mega Reszy Agustin (46)
Profesi Akuntansi menghadapi gempuran. Sepanjang
Musim panas yang terasa lama, Koran-koran dipenuhi
dengan perincian baru tentang skandal akuntansi
korporasi. Salah satu perusahaan terbesar dan paling
berpengaruh di Amerika serikat tertangkap basah
menggelembungkan laba serta aktiva dengan
memanipulasi aturan-aturan akuntansi secara terang-
terangan. Ribuan investor dan karyawan menanggung
akibatnya. Kongres diminta mengadakan dengar
pendapat untuk memeriksa dan memahami kecurangan
itu, dan semua orang bertanya, “Dimana para auditor?“.
Pada tahun 1924, Philip Musica, yang tidak lulus sekolah
menengah atas dan pernah dinyatakan bersalah melakukan
penipuan dan dihukum penjara, menyebut dirinya sendiri
sebagai F Donald Coster dan menganugerahi dirinya sendiri
gelar dokter. “Dr. Coster” mengambil alih kendali Mc Kesson
Robbin dan memulai suatu kecurangan besar-besaran untuk
menaikan harga saham perusahaan Mc Kesson Robbin
menggelumbungkan aktiva dan laba sebesar $19 juta dengan
melaporkan persediaan yang sebenarya tidak ada serta
penjualan fiktif. Coster berhasil mengelabuhi auditor Mc
Kesson Robbin dan masyarakat yang menamkan modal,
sehingga mereka percaya bahwa perusahaan itu mempunyai
persediaan obat-obatan yang sangat banyak, bernilai
multijutaan dollar, yang sesungguhnya tidak ada.
Profesi akuntansi mendapat tekanan politik yang
berat dari kalangan legislator yang menghendaki
reformasi, dan publisitas negative yang mengelilingi
dugaan kegagalan audit memberi semua akuntan
public citra yang sangat tidak menguntungkan.
Kejadian adalah pada tahun 1938. Skandal
akuntansi korporasi tersebut adalah Mckesson
Robbins, dan dapat dikatakan bahwa skandal ini
menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap
cara pelaksanaan audit ketimbang semua skandal
sesudahnya, termasuk Enron dan Worldcom.
Coster menciptakan pesanan pembelian palsu, faktur
penjualan palsu dan dokumen palsu lainnya, yang oleh auditor
Mc Kesson Robbin direview sebagai bukti adanya persediaan
imajiner itu. Kecurangan ini berhasil dilakukan karena standart
auditing di masa itu membolehkan auditor membatasi diri
hanya mereview dokumen dan berbicara dengan manajemen.
Mereka tidak diharuskan untuk secara fisik mengamati dan
memverifikasi persediaan. Dalam salah satu rapat darurat,
yang diadakan secara tergesa-gesa setelah kecurangan itu
terbongkar, diterima kabar bahwa coster bunuh diri. Seorang
patner pada bank investasi yang bertindak sebagai direktur
luar Mc Kesson Robbin, karna mencemaskan tanggung
jawabnya, menanggapi kabar itu dengan berteriak, “tetap kita
pecat dia!”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai