Anda di halaman 1dari 3

Refitaa Terpelajar

Salma dan Ralma adalah dua saudara kembar. Salma adalah anak yang tegas, baik hati, sangat
rajin dan sangat pintar dan sedikit acuh. Ralma anak yang malas dan selalu manja, tetapi Ralma
ia tidak sombong dan pintar tetapi tidak mau mengasak kemanpuanya itu. pada suatu hari
sedang turun hujan yang lebat jalanan menjadi becek dan macet, walaupun hujan telah
berhenti. Tetapi kemacetan tak bisa dihindari Salma memutuskan berjalan kaki karena
sekolahnya sudah dekat.

"Ralma ayuk berangkat kita jalan kaki saja" ujar salma

"Nggak ahh becek"jawabnya sambil melihat ke arah jalan

"Ayolah nanti kita telat sekolah udah dekat ko"rayu salma

"Iya non sebainya nona jalan kaki saja" timbal pak ijeng sebagai sepir pribadi mereka berdua.

"Ahh gak mau kotor, pasti banyak kumanya ihhhh. Coba kalau dunia ini dan semuanya adalah
pelastik pasti tidqk becek seperti ini"ujarnya ralma lagi

"Ah kotor sedikit aja gak papa ko, dan kita ini ada di dunia nyata bukanya di dunia pelastik
jangan terlalu banyak menghayal kamu, yau dah seterah kamu aja aku juga gak maksa, nanti
kalau telat aku gak tau aku berangkat dulu" ujar salma yang sedikit kesal akan tingkah manja
saudaranya itu sambil membuka pintu mobil dan mulai berjalan kaki." Salma tunggu, gima sih
ini nanti aku telat lagi" ujarnya sambil mengikuti Salma. Saat di perjalanan Ralma hampir
terjatuh karena tersandung benda aneh yang terbuat dari pelastik tetapi berat Ralma pun
membiarkanya , kini sekolah sudah di depan mata. Mereka segera masuk kelas dan tangsung
bel berbunyi. Mereka segera mengkeluarkan buku matematika karena itu jadwal pelajaran
pertama. Tiba - tiba saat mengeluarkan buku matematika mereka berdua mendapatkan kotak
yang membuat Ralma tersandung " he salma kenapa ada kotak ini? "tanyanya " aku pun sama
padahal tadi kotanya satu tapi sekarang ada dua,terus kenapa bisa ada di tas kita??" heran
salma terus ada di pikiranya. "Salma Ralma jangan bicara terus. Sebagai hukuman kalian
kerjakan soal di papan tulis" tegas pak dhar "Baik pak" ucap mereka berdua serpak. Mereka
segera berdiri dan menjawab mertanyaan secara tepat terus menerus dan mereka di persilakan
duduk kembali. Sepanjang pelajaran mereka selalu kurang fokus dan dapat hukuman. Saat
pulang sekolah mereka sudah di jemput oleh pak ijeng. Sesampai di rumah mereka masuk
kamar masing masing. Ralma mengetuk pintu kamar Salma. "Tok tok tok.... " ketukan Ralma
"siapa itu" tanya Salma " ini aku, aku ingin bicara" ujar Ralma. "Tentang apa???" ujar Salma "
tentang kotak " jawab Ralma yang mulai kesal karena Salma selalu mengunci pintu kamarnya
dan tidak mengijinkan siapa pun masuk bahkan aku kecuali, papa kami. Srketika pintu terbuka
Salma segera keluar sehingga Ralma tidak tahu isi kamarnya itu. " ada pasih di kamarmu itu "
heran Ralma " gak ada apa apa kok" jawab Salma."minggir aku mau masuk " Ralma menerobos
begitu saja. "Gak ada apa apa kok pasti ada yang kamu sembunyikan " curiga Ralma."
bagaimana kalau kita buka kotak itu" usul Salma seketika amarah Ralma hilang. "ayo kita
lakukan " ujar serempak.

Mereka berdua membuka bersamaan dan isinya adalah kalung dan gelang aneh milik Salma
bergambarkan bunga sedangkan Ralma bergambarkan hewan " apa maksunya ini " heran
Ralma. " mungkin ini tentang kita kau perhatikan punyaku sekelilingmu adalah kamar
berhiaskan bunga sedangkan kamu heean mana bisa seperti ini kebetulan" tegas Salma. "kamu
benar juga tapi " sedikit khawatir. "gak papa ayo kita pakai " srbelum kata kata Ralma selesai
sudah terpotong begitu saja. Mereka pun memakai dan mereka seperti terpental ke demesi lain
sungguh menakjubkan kami terpental di dunia duastik (dunia plastik) . Semua yang ada di sini
adalah plastik seperti dunia plastik saja dan juga mereka memakai pakaian yang aneh. Ralma
sangat senang keinginanya seakan terwujud begitu saja. Tiba tiba Salma merasa tidak enak
badan seluruh tubuhnya seperti mati rasa. Nafasnya terengga-engga sepertinya asmanya
kambuh. Ralma binggung harus berbuat apa,ia pun berteriak tolong. Ada seorang yang datang
seorang kakek sepertinya lanjut usia yang memakai seragam dokter. Dan segera memeriksa
Salma da dibawa ke rumah sakit. "ini sudah pasien yang ke 155 jiwa yang terserang asma" ucap
dokter itu "apa sebanyak itukah"kaget Ralma "iya nak sepertinya kamu bukan dari sini" tanya
dokter tersebut " eh ia saya dan saudara saya memang bukan dari sini " jawabnya "seandainya
ada pohon kami tidak akan seperti ini tak akan ada lagi hujan, tak akan ada lagi becek, tak akan
ada yang bahagia, plastik telah menguasai kami, kami tidak disa berbuat apa apa" tegasnya.
Salma pun tersadar dengan tabung oksigen. Setelah beberapa hari di rawat Salma. Salma dan
Ralma tinggal bersama kakek itu. Walaupun Salma belum sembuh total. Ralma bercerita ke
pada Salma tentang pohon yang dikatakan kakek, Salma memikirkan tantang pohon dan
berkata “Seandainya aku membawa bibit pohon apa saja” dalam sekejap di tangan Salma
terdapat bibit pohon mangga dan juga pohon beringin. Saat kakek akan memeriksa Salma, dan
ia melihat bibit yang sudah lama ia tidak melihatnya. “dari mana kalian dapat bibit itu?” ujar
kakek “kami dapat begitu saja, aku akan mencoba, seandainya hari ini ada kupu-kupu dan ia
menghilang lagi” ujar Ralma dalam sekejap ada kupu-kupu yang terbang tinggi dan menghilang
kembali. Mereka lalu memanggil tikus tanah yang jinak untuk menggali tanah plastik hingga
tanah murni dan memasukkan benih kakek segera menyiram Salma berkata “seandainya pohon
ini tumbuh dan berbuah dalam hitungan detik”. Seketika pohon itu tumbuh lebat. Salma juga
membawa beberapa jenis bibit lain. Sejak saat itu desa duastik tak lagi terkena penyakit asma
lagi. Sekaranggilirannya mereka khawatir bagaimana caranya untuk pulang kembali. “lepas saja
kalung dan gelang secara bersamaan kukan berikan kalung dan gelang itu” ujar kakek. Tanpa
berfikir panjang mereka segera melepasnya terutama Salma karena kondisinya sangat
memprihatinkan. Dimensi terbuka kami masuk dan kembali ke dunia nyata. Walaupun kami
disana sudah berhari hari ternyata waktu masih saja sama. Sejak saat itu Ralma berubah ia
menjadi tidak manja
TEMA : Lingkungan yang sudah tercemar oleh sampah

TOKOH : Salma dan Ralma

WATAK : Salma = Tegas, baik hati, sangat rajin, sangat pintar dan sedikit acuh.

Ralma = Malas, selalu manja, tidak sombong dan pintar.

LATAR SUASANA : Sedang turun hujan

LATAR WAKTU : Masih sama saja

ALUR : Alur maju

Anda mungkin juga menyukai