Anda di halaman 1dari 27

STRUKTUR KAYU

SNI 7973:2013 SAMBUNGAN MEKANIK (PAKU)


 Kayu disambung agar memperoleh panjang yang
dibutuhkan dan membentuk suatu konstruksi
tertentu.
 Pada suatu konstruksi sambungan merupakan titik
terlemah, sehingga dalam penyambungan harus
mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Nilai desain lateral acuan (Z) harus dikalikan dengan
semua faktor koreksi yang berlaku untuk nilai desain
lateral terkoreksi (Z’). Beban yang bekerja pada
sambungan (Zu) tidak boleh melampaui nilai desain
lateral terkoreksi (Z’) untuk sambungan.

Zu  Z’
Zu = Beban Ultimate yang bekerja pada Sambungan
Z’ = Tahanan Lateral Terkoreksi Sambungan
Jarak Minimum:
• a: 10.D (pelat sisi kayu) atau 7.D (pelat sisi baja)
• b: 5D
• c: Beban Tarik, 15.D (pelat sisi kayu) atau 10.D (pelat sisi baja)
• c: Beban Tekan, 10.D (pelat sisi kayu) atau 5.D (pelat sisi baja)
• d: 10.D
• e: 5.D
 Faktor aksi kelompok digunakan pada sambungan
pasak untuk baut dan sekrup kunci. Sedangkan
untuk sambungan dengan paku, faktor aksi
kelompok CG=1
 Faktor koreksi ini hanya berlaku untuk sambungan
rangka kayu dengan plywood seperti pada struktur
diafragma atau shearwall (dinding geser). Ketika
paku atau spikes digunakan pada konstruksi
diafragma, nilai desain lateral acuan (Z) harus
dikalikan dengan faktor diafragma Cdi = 1,1
FAKTOR KONVERSI FORMAT KF
FAKTOR KETAHANAN ft
FAKTOR EFEK WAKTU 
Rencanakan sambungan kayu seperti gambar di
bawah ini dengan menggunakan alat sambung paku.
Kayu penyusun memiliki berat jenis 0,5.
(Kombinasi pembebanan 1,4D)
• Total lebar penampang = 100 mm.
• Dicoba 1 sisi paku CN100 (diameter 4,2 mm dan panjang 102 mm)

MENGHITUNG TAHANAN LATERAL ACUAN SATU PAKU (Z)


• Diameter paku (D) = 4,2 mm
• Kuat lentur paku (Fyb) = 620 N/mm2
• Fes = Fem = 28 N/mm2
• Re = 1
• Tebal kayu samping (ts) = 25 mm
• Kedalaman penetrasi (p) = 102 – 25 – 50 = 27 mm
• KD = 2,2 ( D < 4,3 mm)
NILAI RAGAM KELELEHAN
• Moda Kelelehan Is
• Z=10074 N
• Moda Kelelehan IIIm
• Z=4432 N
• Moda Kelelehan IIIs (*)
• Z=4221 N
• Moda Kelelehan IV
• Z=4302 N

TAHANAN LATERAL ACUAN (Z)


• Tahanan lateral acuan untuk 2 irisan
• Z = 2 x 4221 = 8442 N
FAKTOR KOREKSI
• CM = 1
• Ct = 1
• CG = 1
• Cd = 1
• Ceg = 1
• Cdi = 1
• Ctn = 1
• KF= 3,32 (lihat Tabel N1)
• fz= 0,65 (lihat Tabel N2)
• = 0,6 (lihat Tabel N3)

TAHANAN LATERAL ACUAN TERKOREKSI (Z’)


• Z’ = Z x CM x Ct x CG x Cd x Ceg x Cdi x Ctn x fz x 
• Z’ = 8422 x 1 x 1 x1 x 1 x 1 x 1 x 1x 0,65 x 0,6
• Z = 2353 N
TAHANAN LATERAL IJIN SATU PAKU (Zu)
• Zu  Z’
• Zu  2353 N

MENGHITUNG JUMLAH KEBUTUHAN PAKU (nf)


• nf = Pu/Zu
• nf = 20000/2353
• nf = 8,5 paku (digunakan 10 paku)
KETENTUAN PENEMPATAN ALAT SAMBUNG PAKU
• Spasi dalam satu baris (a) : 10.D = 42mm  50mm
• Jarak antar baris (b) : 5.D = 21mm  30mm
• Jarak ujung (c) : 15.D = 63mm  75mm
• Jarak tepi tdk dibebani (e) : 5.D = 21mm  30mm

4x5

Anda mungkin juga menyukai