Anda di halaman 1dari 133

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL LAPORAN : Laporan Praktek Kerja Lapangan


NAMA SISWA : Anisa Rahmawati
NIS : 1.17.01433
NAMA SISWA :Pramelia
NIS : 1.17.01473
NAMA SISWA :Reni Yulianti Ifka
NIS : 1.17.01475

Sumedang, 2019

Menyetujui

Guru Pembimbing Pembimbing Institusi

Heri Sulistiyo, S.Si., Apt. Dede Siti Novianti, S.Farm., Apt.

Mengetahui:
Kepala Sekolah SMK BHS Sumedang

Lia Amalia, S.Pd.


NIK. 0202. 0116. 142

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan kita semua.

Laporan ini disusun sebagai hasil pengamatan selama mengikuti PKL di Apotek
Empang. Selain itulaporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh
ujian di SMK BHS SUMEDANG.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan banyak terimakasih dan
penghargaan yang tulus kepada :

1. Ibu Lia Amalia, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK BHS Sumedang.

2. Bapa Heri Sulistiyo, S.Si, Apt. selaku guru pembimbing.

3. Ibu Dede Siti Novianti, S.Farm.,Apt, selaku Apoteker Klinik Empang

4. Seluruh staf dan karyawan Apotek Klinik Empang yang telah membimbing kami.

5. Orang tua tercinta yang telah mendidik, mencurahkan segala kasih sayang, perhatiannya
dan dukungannya kepada penulis.

6. Serta semua pihak yang telah banyak pembantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusun laporan ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa yang
akan datang. Akhir kata, semoga laporanini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.

Sumedang, 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul.................................................................................................................. i

Lembar Pengesahan........................................................................................................ ii

Kata Pengantar................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKegiatan PKL..................................................................................... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan PKL............................................................................. 2

1.3 Manfaat Kegiatan PKL................................................................................................ 3

1.4 Tempat Kegiatan PKL................................................................................................. 4

1.5 Waktu Kegiatan PKL ................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Tempat Praktek Kerja Lapangan.............................................................. 6

2.2 Pengertin Apotek........................................................................................................ 7

2.3Tujuan Apotek............................................................................................................. 8

2.4Tugas dan Fungsi Apotek............................................................................................ 9

2.5 Pengertian Klinik........................................................................................................ 10

2.6 Pembangunan Klinik.................................................................................................. 11

BAB III KEADAAN TEMPAT PKL

3.1 Sejarah Klinik Empang............................................................................................... 12

3.3Struktur Organisasi....................................................................................................... 13

3.4Sumber daya manusia................................................................................................... 14

3.5 Sumber Daya Lain(fasilitas yang menunjang)............................................................ 15


3.6 Lingkungan Kerja........................................................................................................ 16

BAB IV PEMBAHASAAN

4.1 Pemaparan Bidang /Bagian Pelaksanaan kegiatan PKL............................................. 17

4.2 Kejadian Atau Keadaan Yang Terjadi Pada Saat Kegiatan PKL................................ 18

4.4 Cara-Cara Mengatasi Kendala-Kendala Yang Dihadapi........................................... 19

4.5 Perkiraan Hasil Kerja.................................................................................................. 20

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 21

5.2 Saran............................................................................................................................ 22

Daftar Pustaka................................................................................................................. iv

Lampiran-Lampiran....................................................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup.................................................................................................... iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan yang sangat pesat, menuntut
tersedianya tenaga kesehatan yang terampil dan profesional. Pelayanan kefarmasian
merupakan salah satu kegiatan pokok dalam menunjang upaya kesehatan. Sekolah
Menengah Kejuruan Bina Harapan Sumedang (SMK BHS) Kompetensi Keahlian Farmasi
merupakan pendidikan menengah kejuruan di bidang kesehatan yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa dalam bidang kefarmasian. Adapun hasil akhir yang
diharapkan adalah kemampuan untuk menghasilkan tenaga farmasi tingkat menengah yang
dapat bekerja secara profesional dalam sistem pelayanan kesehatan di bidang kefarmasian.
Dalam menunjang visi sekolah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf
Internasional yang mampu menghasilkan lulusan profesional, kompetitif, berjiwa
enterpreneur, disertai nilai-nilai religius yang berbasis teknologi informasi pada tahun 2020
dan mengemban misi untuk mengutamakan kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja
serta mengembangkan profesi bidang pelayanan kefarmasian, SMK BHS Sumedang
Kompetensi Keahlian Farmasi memiliki tujuan khusus untuk memberikan pengetahuan
konsep teoritis dan pengalaman praktek awal dalam hal manajemen di bidang farmasi yang
merupakan lingkungan kerja profesional dimana meliputi bidang-bidang produksi,
pengadaan, distribusi, distribusi pengawasan bahan farmasi dan pelayanan kesehatan
bidang farmasi.
Dengan mengacu pada tuntutan pembelajaran dalam Kurikulum Tiga Belas
(KURTILAS), pihak sekolah mengharapkan terjadinya suatu keseimbangan antara
pengetahuan praktek farmasi dengan kesempatan luas bagi lulusan untuk dapat bersaing
dalam rangka melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun bersaing dalam
dunia kerja. Salah satu kegiatan penunjang pembelajaran KURTILAS adalah memberikan
pengalaman yang bersifat riil secara langsung kepada siswa dengan mengadakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) supaya siswa dapat langsung melihat dan mengamati bidang kerja
yang mereka pelajari.
1.1 Maksud dan Tujuan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah:
1. Memberikan kemampuan riil kepada siswa mengenai dunia kerja serta
meningkatkan kemampuan intelektual siswa di bidang kefarmasian.
2. Mempersiapkan mental siswa sebagai bekal untuk terjun langsung di dalam dunia
kerja.
3. Mendewasakan kepribadian siswa dan bertambah luasnya wawasan siswa sebagai
bekal dalam melakukan pelayanan kefarmasian.

1.2. Sasaran dan Manfaat Kegiatan Praktek Kerja Lapangan


Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di SMK BHS Sumedang Kompetensi Keahlian
Farmasi memiliki 3 (tiga) sasaran pokok, yaitu :
1. Siswa
2. Lembaga/intansi pemerintah maupun swasta (tempat kegiatan PKL)
3. SMK BHS Sumedang Kompetensi Keahlian Farmasi
Dari ketiga sasaran pokok tersebut di atas, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini
akan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Memperdalam ilmu pengetahuan siswa tentang dunia kerja pada bidang
kefarmasian
b. Memperdalam pengetahuan siswa tentang cara berpikir secaralogis sehingga
mereka dapat menyadari keterkaitan dan pentingnya kerjasama antar sektor
c. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan penalaran siswa dalam bidang
kefarmasian
d. Memberikan pengalaman bekerja serta keterampilan bagi siswa setelah lulus
dari sekolah
e. Pelaksanaan Peraktek Kerja Lapangan merupakan kesempatan bagi para siswa
SMK BHS Sumedang untuk belajar mendekatkan diri dengan dunia kerja dan
belajar mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan dan mencari alternatif
pemecahan yang ditemukan selama Praktek Kerja Lapangan.

2
2. Bagi Lembaga/instansi Pemerintah maupun Swasta (tempat kegiatan PKL)
a. Memperoleh bantuan tenaga, ilmu, dan pemikiran dalam bidang kefarmasian.
b. Mengurangi beban pekerjaan yang dilakukan setiap hari.

3. Bagi SMK BHS Sumedang


a. Memperoleh umpan balik (feed back) sebagai hasil pengintegrasian siswa
dengan dunia kerja sehingga kurikulum yang diberlakukan dapat disesuaikan
dengan tuntutan nyata dunia kerja pada bidang kefarmasian
b. Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan intansi/lembaga lain
melalui rintisan kerjasama siswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan.

9
3
1.3. Tempat Kegiatan PKL
Bentuk kegiatan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Tahun Pelajaran 2019/2020
secara teknik operasional, yaitu dengan diterjunkan langsung siswa secara continue di
lapangan selama 2 (dua) bulan. Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
yaitu pada instansi/lembaga dalam bidang kesehatan meliputi Rumah Sakit pemerintah
maupun swasta, Klinik, dan Apotek. Dimana siswa dapat melihat serta melaksanakan
praktek kerja secara langsung di lapangan khususnya dalam pelayanan kefarmasian.

4
1.4 Waktu Kegiatan PKL
a. Persiapan kegiatan Praktek Kerja Lapangan :
1. Persiapan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai tanggal 21 Mei – 15
Juni 2019.
2. Pemberangkatan peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai tanggal 14 – 15
Juni 2019.
b. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan :
1. Pelaksanaan Praktek kerja Lapangan (PKL) dimulai tanggal 17 Juni – 17 Agustus
2018
2. Penjemputan peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) tanggal 17 Agustus 2018
c. Penulisan laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan :
1. Bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tanggal 16 dan30 Juli 2019
2. Pengumpulan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 19 - 24 Agustus 2019.
3. Sidang Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tanggal 16 – 17 September 2019.
4. Pengumpulan nilai Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) tanggal 18 – 21
September 2019.

Adapun untuk pembagian jam kerja yang dilakukan oleh Klink Empang Sumedang
di bagi menjadi dua shift yang bergantian setiap minggunya.
HARI SHIFT 1 SHIFT 2
Senin 06.30 – 13.30 13.30 – 20.00
Selasa 06.30 – 13.30 13.30 – 20.00
Rabu 06.30 – 13.30 13.30 – 20.00
Kamis 06.30 – 13.30 13.30 – 20.00
Jum’at 06.30 – 13.30 13.30 – 20.00
Sabtu 06.30 – 13.30 13.30 – 20.00
Minggu LIBUR LIBUR

Tabel 1.1Pembagian Kerja

5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian umum Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1) Rumah sakit
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.(Permenkes No 72 tahun 2016)
2) Apotek
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker.(Permenkes No 9 tahun 2017)
3) Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan medis
dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan
dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. (Permenkes RI No.9 tahun 2014)

2.2 PengertianApotek
1) Apotek adalah saranna pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker. (Permenkes RI No 9 tahun 2017)
2) Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. (Permenkes RI No 9 tahun 2017)
3) Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana, Ahli Madya Farmasi
dan Analis Farmasi. (Permenkes RI No 9 tahun 2017)

6
2.3 Tujuan Apotek
Adapun tujuan pendirian apotek adalah sebagai berikut :
1. Tempat pengabdian profesi Apoteker dan Tenaga Kesehatan dibidang kefarmasian.
2. Sarana kefarmasian yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, dan
penyerahan obat serta bahan obat.
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam
pengobatan sendiri atau swamedikasi.
5. Sebagai sarana penyaluran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat-obatan yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

Tujuan Apotek menurut Permenkes RI No.9 Tahun 2017 :


1. Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek
2. Memberikan perlindungan pasien dan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kefarmasian di Apotek; dan
3. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam memberikan pelayanan
kefarmasian di Apotek.

2.4 Tugas dan Fungsi Apotek


A. Tugas Apotek
Berdasarkan Permenkes RI No. 9 Tahun 2017 Apotek mempunyai tugas yaitu :
1. Apotek hanya dapat menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan , Bahan Medis
Habis Pakai Kepada :
a. Apotek lainnya
b. Puskesmas
c. Instalasi Rumah Sakit
d. Instalasi Farmasi Klinik
e. Dokter
f. Bidan Praktek Mandiri
g. Pasien
h. Masyarakat

9
2. Penyerahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan. Dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagai dimaksud pada ayat (1) huruf A sampai D hanya dapat dilakukan untuk
memenuhi kekurangan jumlah sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahanmedis
habis pakai dalam hal :
a. Terjadi kelangkaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai difasilitas distribusi .
b. Terjadi kekosongan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai difasilitas pelayanan kesehatan.
3. Penyerahan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf E sampai dengan H hanya dapat
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Apotek wajib memasang papan nama yang terdiri atas :
a. Papan nama Apotek, yang memuat paling sedikit informasi mengenai
nama Apotek, nomor SIA, dan Alamat.
b. Papan nama praktek Apoteker, yang memuat paling sedikit informasi
mengenai nama Apoteker, nomor SIPA, dan Jadwal praktek Apoteker.
5. Papan nama sebagaimana dimaksud diatas harus dipasang didinding bagian depan
bangunan atau atau dipajangkan ditepi jalan, secara jeas dan mudah terbaca.
6. Jadwal praktek Apoteker sebagaimana dimaksud diatas harus berbeda dengan
jadwal praktek Apoteker yang bersangkutan difasilitas kefarmasian.
B. Fungsi Apotek
Berdasarkan Permenkes RI No. 9 tahun 2017 Apotek mempunyai fungsi yaitu :
a. Pengelolaan sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
b. Pelayanan Farmasi Klinik, termasuk di komunitas.

9
2.5 Pengertian Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan medis dasar
atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan dari dalam kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Instalasi farmasi adalah bagian dari klinik yang bertugas menyelanggarakan,
mengkoordinasikan, mengatur, dan menguasai seluruh kegiatan pelayanan farmasi
serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasi diklinik.

2.6 Pembangunan klinik


Berdasarkan Permenkes RI No 9 tentang klinik, bangunan klinik paling sedikit
meliputi :
a. Ruang pendaftaran/ruang tunggu
b. Ruang konsultasi
c. Ruang administrasi
d. Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan pelayanan
farmasi
e. Ruang tindakan
f. Ruang/pojok asi
g. Kamar mandi/wc
h. Ruang lainnya sesuai dengan kebutuhan pelayanan

9
BAB III
KEADAAN TEMPAT KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL)

3.1 Sejarah Berdirinya Klinik Empang


Klinik Empang didirikan pada tanggal 5 Oktober 2010. Yang berlokasi di jalan
EmpangNo.11 RT: 04 RW : 07. Kecamatan Sumedang selatan Kabupaten Sumedang.
Klinik empang merupakan jejaring farmasi dengan apotek Empang, dalam melayani
pasien umum dan paien BPJS.
1. Visi Klinik Empang
“ menjadi klinik pilihan masyarakat yang unggul, profesional, berkualitas, dan ramah
pasien.”
2. Misi Klinik Empang
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu , merata, dan rumah di
masyarakat
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas sarana serta prasarana dalam
menujang pelayanan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas SDM kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan
yang berkomitmen tinggi .
d. Meningkatkan tata kelola klinik yang baik melalui perbaikan manajemen yang
profesional dan akuntable.
3.2Apotek Empang

Apotek empang merupakan apotek jejaring dari klinik empang itu sendiri.
Apotek empang berada di bawah baungunan klinik empang apotek ini mulai berdiri
pada tanggal 5 oktober 2010. Pelayanaan yang diberikan oleh apotek empang sampai
saat ini meliputi :

1. Pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas,


2. Swamedikasi
3. Pelayanan Resep Dokter
4. Pelayanaan alat kesehatan

10
Apotek Empang menjalankan fungsinya sebagai salah satu apotek pelayanan
kefrnasian dan kesehatan pada masyarakat melalui pelayanan setiap hari kerja dari
06.30 – 20.00 WIB.

3.3 Struktur Organisasi Klinik Empang


Struktur organisasi Klinik Empang diperlukan untuk mengoptimalkan
kinerja Klinik dalam pelayaan kesehatan terhadap masyarakat dan dengan adanya
struktur organisasi dalam klinik maka setiap pegawai memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Sesauai dengan jabatan yang diberikan, serta untuk
mencegah tumpang tindih kewajiban serta wewenang maka dengan adanya suatu
struktur organisasi sebuah klinik akan memperjelas posisi hubungan antar elemen
orang.

Berdasarkan kepengurusan di Klinik Empang :


No NAMA JABATAN
1. Dr Yanti Isdaryanti Penanggung jawab klinik
2. Dr Yanyan Heryano Dokter umum
3. Dr Bona Yusefha Dokter umum
4. Dr Dwi Dokter umum
5. Drg Teta Tejaningrum Dokter gigi
6. Siti Rohanah,amd Administrasi
7. Gina Nurul Habibah, Amd.Keb Bidan
8. Annisa Fajriani, Amd,Kep Perawat
9. Sri Fuzianti, Amd.Kep Perawat
10. Dede Siti Novianti S.Farm, Apt Apoteker
11 Novi Mustika Ekayanti TTK
12. Tanti Aryanti TTK

11
11
3.4 Sumber Daya Manusia

1. Nama : Dr Yanti Isdaryanti


Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 52 thn
Tingkat Pendidikan : S1 Kedokteran

2. Nama : Dr Yanyan Heryano


Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia :35 thn
Tingkat Pendidikan :S1 Kedokteran

3. Nama : Dr Bona Yusefha


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia :28 thn
Tingkat Pendidiksn : S1 Kedokteran

4. Nama : Dr Dwimiyani
Jenis Kelamin :Perempuan
Uasia :25 thn
Tingkat Pendidikan : S1 Kedokteran

5. Nama : Drg Teta Tejaningrum


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 40 thn
Tingkat Pendidikan : S1 Kedokteran

6. Nama : Siti Rohanah


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 41 thn
Tingkat Pendidikan : D3 Akutansi

13
7. Nama : Gina Nurul Habibah
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia :24 thn
Tingkat Pendidikan : D3 Kebidanan

8. Nama : Annisa Fajriani


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 thn
Tingkat Pendidikan : D3 Keperawatan

9. Nama : Sri Fuzianti


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 21 thn
Tingkat Pendidikan : D3 Keperawatan

10. Nama : Dede Siti Novianti


Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 26 thn
Tingkat Pendidikan : S1 Farmasi

11. Nama :Novi Mustika Ekayanti


Jenis Kelamin :Perempuan
Usia : 25 thn
Tingkat Pendidikan : SMK Farmasi BHS

12. Nama : TantyAryanti


Usia : 24
Jenis Kelamin :Perempuan
Tingkat Pendidikan :SMK Farmasi BHS

iv
3.5 Sumber Daya Lain (Fasilitas yang menunjang)

A. Fasilitas Kerja
1. Alat-alat yang digunakan:
 Mortir
 Stemper
 Gelas ukur
 Sudip
 Spatel
2. Jenis obat-obatan di Apotek
 Obat bebas
 Obat bebas terbatas
 Obat keras
 Obat psokotropika
3. Alat-alat penunjang:
 Komputer
 Timangan berat badan
 Pengukur tinggi badan
 Alat pemadam

B. Fasilitas lain
1. Fasilitas sosial
 Musola
 Toilet
 Kipas angin
2. Fasilitas ekonomi:
 Ruang tunggu
 Ruang praktek dokter

13
3.6 Lingkungan kerja

a) Didalam lembaga/instansi antara lain:


 Tata ruang kerja, memaksimalkan ruangan yang ada untuk ditata
sedemikian rupa sehingga mempermudah pegawai untuk melakukan
pekerjaan.
 Kenyamanan dan kebersihan tempat PKL baik didalam maupun diluar
gedung.
 Interaksi sosial diantara personal (keakraban, kebersamaan, tatakrama,
sopan santun)

b) Diluar Lembaga/instansi

 Inhealt
 BPJS

14
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pemaparan Bidang /Bagian Pelaksanaan kegiatan PKL

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan diantaranya :

1. Pengenalan

Perkenalan dimulai dari Apoteker pengelola Apotek Empang dan Asisten


Apoteker. Selanjutnya pengenalan lingkungan Apotek meliputi : Tata cara
penyimpanan obat berdasarkan golongan, efek farmakologi dan alfabetis.
Selanjutnya pengenalan Sistem kerja di apotek empang, lingkungan kerja,
tempat peracikan, gudang, dll

2. Stok barang

Obat ditulis jumlah atau stoknya secara berkala.biasanya diperiksa setiap


minggu.

3. Menyiapkan sediaan yang ada diresep

Setelah resep diterima dan dicek keaslian serta kelengkapannya, langkah


selanjutnya petugas melakukan pengecekan obat yang diminta dalam resep, lalu
melakukam perhitungan harga obat.

4. Menulis barang yang sudah hampir habis ke buku defekta

Obat-obat yang distoknya sudah hampir habis atau telah habis maka
harus segera ditulis dalam buku defekta.

5. Memberi etiket

Memberi etiket sesuai sediaan obat, bila obat dalam memakai etiket
berwarna putih sedangkan obat luar memakai etiket biru.

15
6. Meracik obat

Obat diracik sesuai permintaan dokter. Peracikan dilakukan dengan


peralatan yang sudah disediakan ditempat percikan. Sebelum meracik, bahan-
bahan tersebut harus diperiksa dan disetujui terlbih dahulu

4.2 Kejadian atau keadaan yang terjadi pada saat kegiatan PKL

Dalam setiap kegiatan sering kali timbul masalah. Begitupun kami dalam kegiatan
PKL ini, masalah yang timbul saat PKL diantaranya :

1. Kesulitan dalam membaca resep tertentu sehingga memperlambat pengerjaan resep.


2. Kurangnya Pengetahuan tentang komposisidan khasiat obat.
3. Banyaknya jenis obat yang membuat kami kesulitan untuk menghafal nama obat.
4. Letak dan susunan obat-obatan yang belum semua kami ketahui, hal ini terjadi pada
saat pertama PKL.
5. Bentukobat yang tersedia di apotek berbeda dengan yang diajarkan di sekolah.

4.3 Cara-cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi

Cara-cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan PKL yaitu:


1. Menanyakan hal-hal yang tidak jelas kepada Apoteker dan Asisten Apoteker.
2. Harus sering menghafal tentang khasiat dan komposisinya.
3. Harus sering melihat, membaca juga menyimpan obat-obatan sehingga
mempermudah menguasai lokasi letak obat.
4. Sering memperhatikan letak susunan kotak-kotak obat pada waktu luang.
5. Untuk mengatasi perbedaan metode yang digunakan apotek dengan sekolah,
maka dilakukan adaptasi terhadapmetode baru sehingga kita dapat menguasai
lebih dari satu metode, dan memiliki metode yang lebih efesien dan efektif.

16
4.4 Perkiraan Hasil Kerja

Perkiraan hasil kerja dalam kegiatan PKL

1. Dapat membandingkan antara teori yang didapatkan dari sekolah dengan praktek
didunia kerja.
2. Memahami hal-hal teknis dibidang kefarmasian.
3. Dapat mengetahui kegiatan kefarmasian yang ada di Klinik Empang.
4. Pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.
5. Mendapatkan ilmu-ilmu lain yang tidak didapatkan disekolah.

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah kami lakukan selama
2 Bulan di Klinik Empang dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Kegiatan praktek kerja lapangan(PKL) sangat bermanfaat bagi siswa Farmasi,


karena dapat menambah keterampilan, pengetahuan dan wawasan untuk calon
tenaga teknis kefarmasian dibidang kesehatan khususnya obat-obatan.
2. Sistem organisasi, administrasi, keuangan dan kepegawaian di Klinik Empang
telah berjalan dengan cukup baik.

5.2 Saran

1. Saran kepada pihak sekolah

Untuk SMK FARMASI BHS agar pelaksanaan PKL dilaksanakan pada waktu yang
lebih lama agar siswa/i lebih memahami perannya dibidang kefarmasian sebagai
seorang tenaga teknis kefarmasian. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat
berlangsung seterusnya guna memberikan bekal tambahan bagi siswa/i SMK
FARMASI BHS agar mampu bersaing dalam dunia kerja dan mampu mencetak
siswa/i yang profesional dibidang kefarmasian sehingga membawa nama baik
sekolah.

2. Saran untuk pihak Apotek

Kepada karyawan Klinik Empang diharapkan dapat memantau kegiatan


para siswa PKL yang bertujuan untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang tidak
diinginkan, yang bertujuan untuk menciptakan kualitas dan efektifitas yang lebih baik
dilingkungan kerja dan diharapkan memperhatikan kedisiplinan waktu, keuletan, dan
kebersihan lingkungan kerja.

18
iv
DAFTAR PUSTAKA

Widodo ekatjahjana.(2016).Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 72


tentang pelayanaan kefarmasian di Rumah Sakit .Jakarta : Berita Negara Republik
Indonesia

Widodo ekatjahjana.(2017).Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9


tentang Apotek.Jakarta : Berita Negara Republik Indonesia.

Widodo ekatjahjana(2014)Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia no 9


tahun 2014 tentang Klinik..Jakarta : Berita Negara Republik Indonesia.

iv
LAMPIRAN

DAFTAR ALAT KESEHATAN

APOTEK EMPANG

N GAMBAR NAMA KEGUNAAN


O
1. Urinal plastik Alat untuk buang
wanita air kecil untuk
pasien wanita yang
tidak boleh ke
kamar mandi.
2. Urinal plastik pria Alat untuk buang
air kecil untuk
pasien pria yang
tidak boleh ke
kamar mandi

3. Warm water zack Alat kompres yang


di isi air panas

iv
4. Tabung gas oksigen Membantu
pernapsan

5. Pispot sodok plastik Alat untuk BAB


pasien yang tidak
bisa ke kamar
mandi

6. Kasa steril Alat pembalut luka.

iv
7. Masker Alat untuk
menghindari
berbagai penyakit
perubahan cuaca.

8. Termometer Alat untuk


mengatur suhu
tubuh

9. Kondom Alat kontrasepsi

iv
10. Kursi roda Membantu untuk
jalan pada pasien
yang sulit untuk
jalan.

11, Suntikan Pompa piston


sederhana untuk
menyuntikan atau
menghisap cairan
atau gas

12. Infus set Untuk memberikan


cairan infus kepada
pasien rawat inap

iv
13. Nirbeken Untuk membuang
kapas bekas pakai

14. Plaster Untuk menutupi


bekas luka

15. Pinset Untuk menjepit


benda kecil atau
jaringan

iv
16. Needle Holders Untuk menjepit
jarum jahit serta
mejahit luka
terbuka seperti
kecelakaan

17. Sarung tangan Menjaga kesterilan


dari tindakan medis

18. Erlenmeyer Proses titrasi untuk


menampung larutan
yang akan dititrasi

iv
19. Vaginal speculum Alat yang
dimasukan kedalam
kelamin wanita
untuk memeriksa
bagian dalam liang
rongga itu.

20. Refelex hammer Digunakan untukan


memeriksa
kemampuan reflesi
dari bagian bagian
tertentu.

iv
LAMPIRAN PEMBUKUAN

1. Surat pesanan obat bebas

2.Etiket obat luar dan etiket obat dalam


3.Surat Pesanan Psikotropika
4. Copy Resep
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Annisa.Rahmawati

Nama Panggilan : Annisa

NIS : 117.014.33

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 14 November 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Perum Mekarsari Jl. Kenanga no 143 Rt.04 /Rw.08

Organisasi yang pernah diikuti : 1. Pramuka SDN Karapyak 1 Sumedang

2. PMR SMP 2 Sumedang

3. PMR SMKF Bina Harapan Sumedang

Sekolah yang pernah diduduki : 1. Tk. Murai Sejahtera Sumedang

2. SDN Karapyak 1 Sumedang

3. SMPN 2 Sumedang

4. SMKF Bina Harapan Sumedang

Email : annisarahmawati1401@gmail.com
Nama Lengkap : Pramelia Tristendi

Nama Panggilan : Amel

NIS : 117.014.73

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 31 Desember 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Mayor Abdurahman Gang Lengkeng 3 no 10

Organisasi yang pernah diikuti : 1. Pramuka SDN Panyingkiran 2 Sumedang

2. Drumband SMPN 2 Sumedang

3. PMR SMPN 2 Sumedang

4. PMR SMKF Bina Harapan Sumedang

Sekolah yang pernah diduduki : 1. Tk.Al-Kautsar Sumedang

2. SDN Panyingkiran 2 Sumedang

3. SMPN 2 Sumedang

4. SMKF Bina Harapan Sumedang

Email : prameliiarara31@gmail.com
Nama Lengkap :

Nama Panggilan :

NIS : 117.014.

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 2001

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat :

Organisasi yang pernah diikuti : 1. Pramuka SDN

2.

3.

4. SMKF Bina Harapan Sumedang

Sekolah yang pernah diduduki : 1.

2.

3.

4. SMKF Bina Harapan Sumedang

Email :
ANNISA RAHMAWATI

RESEP KELENGKAPAN RESEP


1.No
2.Tanggal
3.Nama Pasien
4.Umur Pasien
5.Paraf Dokter

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM

Ibuprofen : Bebas Terbatas


Dextral : Bebas Terbatas

RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

- Ibuprofen
Tiap tablet mengandung :
Ibuprofen 400 mg
- Dextral
Tiap tablet mengandung :
Dextromethorphan HBr 10 mg
Glyceryl guaiacolate 50 mg
Phenylpropanolamine HCl 12,5
mg
Chlorpheniramine maleate 1 mg

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM

1. Ibuprofen : 10 tablet
2. Dextral : 10 tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR


1. Ibuprofen : 10 tablet Resep pertama :
2. Dextral : 10 tablet 1. Ambil ibuprofen Tablet sebanyak
10 tablet
2. Kemas beri etiket dan label
Resep kedua
1. Ambil dextral tablet sebanyak 10
tablet
2. Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti Apoteker : Dede Siti Novianti


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018 SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060 Telp.0261211060
No. 1 Tgl. 21 Juni 2019 No. 1 Tgl. 21 Juni 2019
Nama Pasien :Tn. Arza Nama Pasien : Tn. Arza
Nama obat : Nama Obat :
Sehari : 3 x 1 tablet Sehari : 3 x 1 tablet
(sebelum / sesudah makan ) ( sebelum / sesudah makan)

OBAT INI TIDAK BOLEH DIULANG OBAT INI TIDAK BOLEH DIULANG
TANPA RESEP DOKTER TANPA RESEP DOKTER

Farmakologi
 Ibuprofen 400 mg

 Komposisi
Ibuprofen 400 mg

 Indikasi
- Sakit gigi dan setelah cabut gigi
- Sakit kepalatermasuk migrain
- Sakit pada telinga
- Nyeri otot dan sendi termasuk nyeri akibat penyakit asam uratdan rematik
- Nyeri akibat batu ginjal
- Nyeri pasca operasi
- Nyeri haid
- Demam, termasuk demamsetelah imunisasi

 Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Dewasa inflamasi & analgesik: 3 - 4 kali sehari 400mg. Analgesik: 3 - 4 kali sehari 200
-400 mg, maks. 2400mg/hari. Anak (8 - 12 tahun) : 3-4 kali sehari 200 mg. Anak (3 - 7
tahun) : 3-4 kali sehari 100 mg. Anak (1 - 2 tahun) : 3-4 kali sehari 50 mg.

 Pemberian obat
Sesudah makan

 Kontra indikasi
Kontraindikasi absolut atau orang yang tidak dapat menggunakan ibuprofen adalah
orang yang alergi terhadap obat anti-inflamasi non–steroid (AINS) seperti aspirin.
Kontraindikasi relatif antara lain gangguan perdarahan, luka pada lambung/usus 12
jari, sariawan, penyakit lupus, kolitis ulseratif, dan wanita hamil trimester 3 (karena
dapat menyebabkan penutupan prematur pembuluh darah jantung). Orang yang
mengalami asma, radang mukosa hidung, atau biduran jika menggunakan aspirin
atau obat AINS lain sebaiknya tidak menggunakan ibuprofen. Hindari penggunaan
pada penderita gangguan hati berat dan gangguan ginjal

 Peringatan dan perhatian


Sebaiknya diberikan bersama makanan atau susu untuk menghindari nyeri perut.
Jangan diberikan pada orang yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk,
sedang atau pernah memiliki sakit jantung
Dikarenakan efek samping terhadap lambung, berhati hati dalam memberikan
Ibuprofen pada penderitamaag, gastritis , tukak lambung karena bisa memperburuk
kondisi bahkan bisa sampai menyebabkan pendarahan saluran cerna pada
pemakaian jangkapanjang.
Pada pemberian secara intravena, perhatian yang lebih harus dilakukan pada pasien
yang menglami retensi cairan, atau pernah mengalami keluhan jantung. Keamanan
dan kemanjuran sedian ibuprofen intravena belum dipastikan untuk anak-anak <
18.

 Efek samping
Efek samping ibuprofen yang relatif ringan seperti:
sakit kepala
gugup
muntah.
Efek samping yang lebih serius dapat berupa:
Diare
hematuria (darah dalam urin)
penglihatan kabur
ruam kulit
gatal dan bengkak

 Interaksi obat
Antikoagulan (misalnya, warfarin atau kumarin), karena obat-obat ini jika
diberikan bersamaan ibuprofen meningkatkan resiko perdarahan lambung.

Ibuprofen menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor 


(misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide , hydrochlorothiazide).

Mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas


aspirin menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke.
Aspirin juga meningkatkan resiko perdarahan lambung.

 ADME

 Absorbasi

Ibuprofen cepat diabsorpsi, setelah konsumsi per oral. Bioavailabilitas obat adalah
80%. Ibuprofen lysine, atau garam ibuprofen lebih cepat diabsorpsi dibandingkan
jenis asam ibuprofen. Konsentrasi puncak ibuprofen lysine, atau garam ibuprofen
adalah sekitar 45 menit, sedangkan asam ibuprofen adalah sekitar 90 menit.
Konsentrasi puncak ibuprofen dalam serum umumnya berlangsung sekitar 1‒2 jam.
[11-14]

Bioavailabilitas obat hampir tidak dipengaruhi oleh makanan. Juga tidak terdapat
interferensi absorpsi ibuprofen, apabila diberikan bersamaan dengan antasida, baik
yang mengandung aluminium hidroksida, maupun magnesium hidroksida.

 Distribusi
Ibuprofen didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh, terutama terkonsentrasi dalam
cairan sinovial. Keberadaan obat ibuprofen dalam cairan sinovial adalah lebih lama
daripada dalam plasma. Obat ini terikat pada protein sekitar 90‒99%, terutama
dengan albumin.

 Metabolisme

Ibuprofen secara cepat dimetabolisme di dalam hati, menghasilkan metabolit-


metabolit seperti asam propionik fenil hidroksimetil propil, dan asam propionik
fenil karboksipropil. [3,12]

 Ekskersi

Ekskresi bersama urin dalam bentuk utuh dan metabolit inaktif, sempurna dalam 24
jam

 Dextral

 Komposisi

Dextromethorphan HBr 10 mg

Glyceryl guaiacolate 50 mg

Phenylpropanolamine HCl 12,5 mg

Chlorpheniramine maleate 1 mg

 Indikasi
mengobati gejala flu seperti, hidung tersumbat, bersin-bersin, pilek yang disertai
batuk.
 Dosis

Dewasa : 3 x sehari 1 kaplet.

Anak-anak usia 6 – 12 tahun : 3 x sehari ½ kaplet.

 Kontra indikasi

Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah
satu komponen obat ini.

Pasien yang memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti, efedrin,
pseudoefedrin , fenilefrin juga dikontraindikasikan menggunakan obat ini.
Kontraindikasi juga bagi pasien yang sedang menggunakan obat-obat golongan
monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.

Obat-obat yang mengandung phenylpropanolamine sebaiknya tidak digunakan


untuk pasien : diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri
koroner berat, hipertrofiprostat, hipertiroid, dan closed angle galucoma.

 Peringatan dan perhatian


Jangan menggunakan Dextral melampaui dosis yang dianjurkan.
Pemakaian Dextral harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti
ruam, gatal, sakit tenggorokan , demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya
muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
Orang-orang yang punya resiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang
yang kelebihan berat badan (obesitas), dan orang usia lanjut, harus hati-hati
menggunakan obat ini.
penderita disfungsi ginjal, hati, memiliki penyakit glaukoma, hipertrofi prostat,
hipertiroid, harus hati-hati menggunakan obat ini
 Efek samping
Efek samping yang paling umum adalah mulut, hidung, dan tenggorokan kering.
Efek samping pada saluran pencernaan misalnya mengurangi nafsu makan, mual,
dan muntah.
Obat-obat golongan simpatomimetik bisa menyebabkan efek samping seperti
ketakutan, kegelisahan, tremor, insomnia, kebingungan, iritabilitas dan keadaan
psikotik.
Efek samping lainnya seperti nyeri anginal, bradikardia refleks, takikardia dan
aritmia jantung, palpitasi dan serangan jantung, pendarahan serebral dan edema
paru.

 Interaksi obat

Dextromethorphan bisa mempotensiasi obat golongan depresan sistem saraf lain.

Penggunaan bersamaan dengan agen simpatomimetik lainnya, misalnya


dekongestan, antidepresan trisiklik, penekan nafsu makan dan psikostimulan seperti
amefetamin atau dengan MAOI yang mengganggu katabolisme amin
simpatomimetik, kadang-kadang dapat menyebabkan krisis hipertensi.

Phenylpropanolamine dapat membalikkan tindakan hipotensi dari obat-obatan yang


mengganggu aktivitas simpatik, termasuk agen bretylium, bethanidine,
guanethidine, debrisoquine, methyldopa dan α- dan β-adrenergic-blocking agents.

Peningkatan risiko hipertensi dan aritmia jika diberikan dengan glikosida jantung,
kuinidin atau TCA.

Peningkatan risiko efek vasokonstriktor jika diberikan dengan alkaloid ergot atau
oksitosin
Manajemen Farmasi

1. Ibuprofen

HET : Rp. 5.135/ 10 tablet

HJ : Rp. 4.000/ 10 tablet

HB :Rp. 3.362/ 10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

4000−3362
= ×100
3362

¿ 0,18 %

2. Dextral

HET : Rp. 9.645/ 10 tablet

HJ : Rp.7.000/ 10 tablet

HB :Rp. 7.250/ 10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

7.000−7250
= × 100%
7250

¿ 0,03 %
Resep 2

RESEP KELENGKAPAN RESEP

1.No
2.Tanggal
3.Nama Pasien
4.Umur Pasien
5.Paraf Dokter

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM

Cortimoxazole forte : keras


Paracetamol : Bebas

RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

- Cotrimoxazole forte
Dalam tiap gram mengandung :
Trimethoprim 160 mg
Sulfamethoxazole 800 mg
- Paraceramol
Dalam tiap gram mengandung ;
Paracetamol 500 mg

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM

1. Cortomoxazole F : 6 tablet
2. Paracetamol : 10 tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR

1. Cortimoxazole F : 6 tablet Resep pertama :


2. Paracetamol : 10 tablet 3. Ambil Cortimoxazole Forte Tablet
sebanyak 6 tablet
4. Kemas beri etiket dan label
Resep kedua
3. Ambil Paracetamol tablet
sebanyak 10 tablet
4. Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018 Apoteker : Dede Siti Novianti
APOTEK EMPANG SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
Jl. Empang No. 11 Sumedang APOTEK EMPANG
Telp.0261211060 Jl. Empang No. 11 Sumedang
No. 2 Tgl. 18 Juni 20 19 Telp.0261211060
Nama Pasien : Tn.Deni No. 2 Tgl. 18 Juni 2019
Nama Obat : Nama Pasien :Tn. Deni
Sehari : 2 x 1 tablet Nama Obat :
( Sebelum/ Sesudah makan) Sehari : 3 x 1 tablet
Habiskan (Sebelum/ Sesudah makan)
tiap 12 jam
OBAT INI TIDAK BOLEH

OBAT INI TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP

DIULANG TANPA RESEP DOKTER


Farmakologi

 Cotrimoxazole Forte
 Komposisi
Trimethoprim 160 mg
Sulfamethoxazole 800 mg

 Indikasi
Infeksi saluran pernafasan : otitis media akut yang disebabkan oleh Streptococcus
pneumoniae atau Haemophilus influenzae. Eksaserbasi akut bronchitis kronis yang
disebabkan oleh pneumoniae atau H. influenzae, sebagai obat alternatif jika obat
golongan penicillin tidak dapat digunakan.
Infeksi saluranpencernaan : sebagai pencegahan traveller diare yang disebabkan
oleh bakteri E. coli, sebagai alternatif antibiotik golongan quinolon.
Infeksi saluran kemih: obat ini juga bermanfaat untuk pengobatan infeksi saluran
kemih yang disebabkan bakteri coli, Klebsiella, Enterobacter, Morganella morganii,
Proteus mirabilis, atau P. vulgaris.
Brucellosis dan kolera : obat ini adalah antibiotik alternatif untuk pengobatan
brucellosis untuk pasien yang tidak bisa menggunakan tetracycline (misalnya anak-
anak). Infeksi mikobakteri : infeksi kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium
marinum juga bisa menggunakan antibiotik ini.

 Dosis
2x sehari 1 kaplet

 Kontra indikasi
Jangan menggunakan Cotrimoxazole forte tablet untuk pasien yang memiliki
riwayat alergi antibiotik trimethoprim dan sulfamethoxazole, atau obat-obat
golongan sulfonamide lainnya
Obat ini diketahui ikut keluar bersama air susu ibu, oleh karena itu pemakaian
cotrimoxazole forte tablet untuk ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan
dokter.
 Peringatan dan perhatian
Cotrimoxazole forte tablet harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi
seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan , demam, arthralgia, pucat , atau tanda-tanda
lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit
asma bronkial.
 Efek samping
Efek samping Cotrimoxazole forte tablet yang umum seperti mual, muntah ,
ruam, diare , demam, gatal nyeri otot dan sendi
Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi pada saluran pencernaan yang
disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur atau bakteri pada pencernaan.

 Interaksi obat
Obat-obat antiaritmia : Cotrimoxazole forte tablet meningkatkan resiko aritmia
ventrikel pada pasien yang menggunakan amiodarone. Sedangkan pemberian
bersamaan dengan obat dofetilide terjadi peningkatan resiko perpanjangan Interval
QT.

 Paracetamol

 Komposisi
Paracetamol 500 mg

 Indikasi
Meringankan rasa sakit padakeadaan sakit kepala, sakit gigi, dapat menurunkan
demam

 Dosis
Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 1 kaplet, 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : ½ kaplet, 3-4 kali sehari

 Kontra indikasi
- Penderita gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita hipersensitif terhadap obat ini

 Peringatan dan perhatian


- Hati –hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal
- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang ,segera hubungi unit pelayanan kesehatan
- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkomsumsi alkohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati

 Efek samping
- Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat meyebabkan kerusakan hati
- Reaksi hipersensitif

 Interaksi obat
- Warfarin (obat yang biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan darah).
- Carbamazepine (obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi).
Phenobarbital, phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya digunakan untuk
mengontrol kejang).
Manajemen Farmasi

1. Paracetamol

HET : Rp. 1.843/10 tablet

Harga beli : Rp. 1.152 / 10 tablet

Harga jual : Rp. 2.000 /10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

2000−1152
= ×100%
1152

¿ 0,73 %

2. Cortrimoxazole Forte

HET : Rp. 6.875

HB : Rp. 5.000

HJ : Rp. 6.500

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

6.500−5.000
= ×100%
5.000

¿ 0,3 %
Resep 3

RESEP KELENGKAPAN RESEP

1.No
2.Tanggal
3.Nama Pasien
4.Umur Pasien
5.Paraf Dokter

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM

Paracetamol : Bebas Dm CTM : 1H : 40


CTM : Bebas Terbatas 1x: -
Ambroxol : Keras 17
Dm 1H = ×40 = 34 mg
Dexteem : Keras 20
Aminopilin: keras Dalam tiap gram mengandung ctm=
34mg
3.1mg
DM % 1 H == × 100%
34 mg
= 8,8 %

RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

- Paracetamol
Dalam tiap tablet mengandung
Paracetamol 500 mg
- CTM
Dalam tiap tablet mengandung
CTM 4 mg
- Ambroxol
Dalam tiap tablet mengandung
Ambroxol 30 mg
- Dextem plus
Dexamethasone 0.5 mg
Dexchlorpheniramine maleate 2 mg
- Aminoplin
Dalam tiap tablet mengandung
Aminopilin 200 mg
PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM

1. Paracetamol 150mg = 150 x 15 =


2250 : 500 = 4,5 tablet
2. CTM 1/3 x 15 = 5 tablet
3. Ambroxol 1/3 x 15 = 5 tablet
4. Dexteem 1/3 x 15 = 5 tablet
5. As. Mefenamat = 20x15 = 300 : 200
= 1,5 tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR

1. Paracetamol : 4.5 tablet 1. Ambil Paracetamol 4,5 tablet,


2. CTM : 5 tablet CTM 5 tablet, Ambroxol 5tablet,
3. Ambroxol : 5 tablet Dexteem 5 tablet, dan As.
4. Dexteem : 5 Tablet Mefenamat 1,5 tablet
5. Aminopilin : 1,5 tablet 1. Masukan sebagian SL kedalam
mortir, gerus ad halus
2. Masukan Paracetamol tablet
kedalam mortir gerus ad halus dan
homogen
3. Tambahkan CTM tablet gerus ad
halus dan homogen
4. Tambahkan Ambroxol tablet gerus
ad halus dan homogen
5. Tambahkan Dexteem tablet gerus
ad halus dan homogeny
6. Tambahkan As. Mefenamat Tablet
gerus ad halus dan homogeny
7. Timbang 500mg, sisa bagi dua
bagian sama banyak masing-
masing untuk 7 bungkus
8. Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060
No. 3 Tgl. 12 Juni 2019
Nama Pasien : Ny. Rosa
Nama Obat :
Sehari : 3 x 1 Bungkus
( Sebelum/ Sesudah makan)
Farmakologi
OBAT INI TIDAK BOLEH
 RESEP
DIULANG TANPA Paracetamol

 Komposisi
Paracetamol 500 mg

 Indikasi
Meringankan rasa sakit padakeadaan sakit kepala, sakit gigi, dapat menurunkan
demam

 Dosis
Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 1 kaplet, 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : ½ kaplet, 3-4 kali sehari

 Kontra indikasi
- Penderita gangguan fungsi hati yang berat
- Penderita hipersensitif terhadap obat ini

 Peringatan dan perhatian


- Hati –hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal
- Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang ,segera hubungi unit pelayanan kesehatan
- Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkomsumsi alkohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati

 Efek samping
- Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat meyebabkan kerusakan hati
- Reaksi hipersensitif

 Interaksi obat
- Warfarin (obat yang biasanya digunakan untuk mencegah pembekuan darah).
- Carbamazepine (obat yang biasanya digunakan untuk mengobati epilepsi).
Phenobarbital, phenytoin, atau primidone (obat-obatan yang biasanya digunakan
untuk mengontrol kejang).
 CTM

 Komposisi
CTM 4 mg

 Indikasi
Kegunaan Chlorpheniramine maleate (CTM) adalah untuk mengobati pilek, bersin-
bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang
disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza. Obat ini juga sering
digunakan dalam sediaan obat rinitis alergi, urtikaria, dan asma.

 Dosis
1. Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun atau lebih : 1 tablet (4 mg).
2. Anak-anak usia 6 hingga di bawah 12 tahun : 1/2 tablet (4 mg).
3. Anak di bawah usia 6 tahun : konsultasikan dengan dokter

 Kontra indikasi
1.Penggunaan pada anakusia < 2 tahun tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk
dokter.
2. Tidak boleh digunakan pada neonatus, bayi prematur, atau penderita serangan
asma akut.

 Peringatan dan perhatian


1. Obat ini mempunyai aktivitas sebagai antimuskarinik sehingga harus digunakan
secara hati-hati pada penderita hipertrofi prostat, retensi urin, pasien dengan risiko
glaukoma sudut sempit,obstruksi pyloroduodenal, gangguan fungsi hati dan
epilepsi.
2. Penurunan dosis mungkin perlu dilakukan pada penderita gangguan ginjal.
3. Pemakaian obat-obat golongan antihistamin harus dihentikan minimal 48 jam
sebelum menjalani tes alergi kulit, karena dapat mengganggu hasil tes.

 Efek samping
1. Efek samping yang paling sering terjadi adalah mengantuk. Mengantuk biasanya
menghilang setelah beberapa hari pengobatan.
2. Obat alergi ini juga menyebabkan efek sedasi namun lebih lemah dibandingkan
antihistamin generasi pertama lainnya (trimeprazin dan prometazin). Efek sedasi
dari obat alergi sebenarnya dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi.

3. Efek samping lainnya termasuk pusing, kebingungan, sembelit, kecemasan,


mual, pengelihatan kabur, gelisah , penurunan koordinasi, mulut kering, pernapasan
cepat, halusinasi, iritabilitas, masalah dengan ingatan atau konsentrasi , tinnitus dan
kesulitan buang air kecil.

 Interaksi obat
1. Efek samping pada sistem saraf pusat meningkat jika diberikan bersamaan
dengan obat-obat depresan sistem saraf pusat (misalnya obat penenang,
tranquilisers).
2. Hal yang sama juga terjadi jika digunakan bersamaan dengan alkohol.

 Ambroxol

 Komposisi
Ambroxol 30 mg

 Indikasi
Ambroxol adalah salah satu obat yang masuk ke dalam golongan mukolitik, yaitu
obat yang berfungsi untuk mengencerkan dahak.

 Dosis
Untuk dewasa, dosis biasanya diberikan sebanyak 30 hingga 120 mg perhari. Dosis
akan disesuaikan dengan kondisi pasien, tingkat keparahannya dan respons tubuh
terhadap obat. Pada pasien anak-anak, dosis juga akan disesuaikan dengan berat
badan mereka.

 Kontra indikasi
penggunaan ambroxol bersamaan dengan obat penekan refleks batuk adalah
sesuatu yang tidak disarankan. Selain itu, penggunaan ambroxol bersamaan dengan
antibiotik seperti rythromycin, amoxicillin, cefuroxime dan doxycyclin,
dapat meningkatkan konsentrasi antibiotik pada jaringan paru-paru.

 Peringatan dan perhatian


1. Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter. Wanita
hamil dengan janin yang berada dalam usia dua belas minggu pertama, disarankan
untuk tidak mengonsumsi obat ini.
2. Tanyakan dosis ambroxol untuk anak-anak kepada dokter.
3. Harap berhati-hati bagi penderita ulkus atau tukak lambung.
4. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

 Efek samping
Ambroxol kadang dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan pada sistem
pencernaan, seperti rasa mual, muntah dan nyeri ulu hati. Namun efek samping ini
umumnya tergolong ringan.

 Interaksi obat

Penggunaan ambroxol bersamaan dengan antibiotik, seperti cefuroxime,,


amoxicillin, doxycyclin , dan erythromycin, dapat meningkatkan konsentrasi
antibiotik di dalam jaringan paru-paru.Penggunaan ambroxol bersamaan dengan
obat penekan refleks batuk, tidak disarankan.

 Dextem plus

 Komposisi
Dexamethasone 0.5 mg
Dexchlorpheniramine maleate 2 mg

 Indikasi
Alergi yang memerlukan terapi dengan kostikosteroid

 Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Dewasa dan anak >12 tahun: dosis awal 1 tablet setiap 4-6 jam sehari sesudah
makan atau sebelum tidur.

 Kontra indikasi
Hipersensitif, bayi baru lahir dan prematur, infeksi jamur sistemik, inhibitor MAO

 Peringatan dan perhatian


HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Gagal Jantung, hipertensi, DM, Infeksi,
gagal ginjal kronik, uremia, stres, usia lanjut, glaukoma sudut sempit, hipertrofi
prostat, hamil. Jangan menggunakan/mengemudi mesin apabila menggunakan
obat ini.
 Efek samping
1. Gangguan pencernaan meliputi sakit perut, mual, muntah, hingga tukak lambung
2. Efek sedasi atau menenangkan yang menyebabkan kantuk
3. Sakit kepala berputar atau vertigo
4. Lemah otot dan hilang massa otot
5.Distensi abdomen atau perut mengembung akibat penumpukan gas atau cairan

 Kontra indikasi
1. Aminoglutethimide : menurunkan kadar Dexamethasone, melalui induksi enzim
mikrosomal sehingga mengurangi efek farmakologisnya.
2. Agen Kalium-depleting : jika diberikan bersamaan dengan obat-obat kalium-
depleting agen (misalnya, amfoterisin B, diuretik), pengamatan ketat harus
dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya hipokalemia.
3. Antibiotika makrolida : menurunkan klirens Dexamethasone sehingga
meningkatkan kadar/efek farmakologisnya.
4. Antidiabetik : kortikosteroid dapat meningkatkan konsentrasi glukosa darah, oleh
karena itu penyesuaian dosis obat anti diabetes mungkin diperlukan.

 Aminopilin
 Komposisi
Aminopilin 200 mg

 Indikasi
Penggunaan obat aminofilin tidak boleh sembarangan. Diperlukan indikasi medis
untuk bisa menggunakan obat aminofilin. Ada beberapa masalah pernapasan yang
membolehkan Anda menggunakan aminofilin atas resep dokter

 Dosis
Dalam bentuk sediaan tablet, dosis aminofilin adalah 100-300 mg sebanyak 3-4 kali
sehari atau setiap 8 jam sekali.

 Kontra indikasi
Obat aminofilin tidak boleh digunakan jika Anda memiliki masalah
hipersensitivitas terhadap obat-obatan yang mengandung aminofilin atau teofilin.
Selain itu, penggunaan obat aminofilin juga dikontraindikasikan pada beberapa
masalah medis.
Orang-orang yang menderita masalah tukak lambung, hipertiroidisme, dan demam
tidak boleh menggunakan obat aminofilin. Para pecandu alkohol pun juga tidak
boleh menggunakan obat aminofilin.

 Peringatan dan perhatian


1. Hindari mengonsumsi aminofilin jika memiliki alergi terhadap obat ini.
2. Berhati-hatilah dan konsultasikan lebih dahulu kepada dokter jika sedang
menggunakan obat-obatan lainnya, seperti allopurinol , azithromycin,
carbamazepine, cimetidine, ciprofloxacin, clarithromycin, diuretik , erythromycin,
lithium, phenytoin , prednisone, propranolol, rifampin, dan tetracycline.
3. Berhati-hatilah dan konsultasikan juga kepada dokter jika sedang mengonsumsi
obat-obatan yang mengandung ephedrine, phenylphrine phenylpropanolamine,
atau pseudoephedrine.

 Efek samping
1.Gelisah.
2. Sakit kepala.
3. Gangguan tidur.
4. Jumlah urine meningkat.
5.Diare.
6. Berdebar-debar.

 Interaksi obat
1. Mempercepat pembuangan aminofilin dan menurunkan efektivitasnya jika
digunakan bersama dengan carmabazepine, phenytoin, rifampicin, dan barbiturat.
2. Memperlambat pembuangan aminofilin dan berisiko meningkatkan efek samping
jika digunakan bersama dengan allopurinol, carbimazole, cimetidine, ciprofloxacin,
clarithromycin, diltiazem, erythromycin, fluconazole, interferon, isoniazid,
methotrexate, norfloxacin, propranolol, ofloxacin, thiabendazole, dan verapamil .
3. Meningkatkan kadar phenytoin dalam darah.
4. Meningkatkan risiko keracunan jika digunakan bersama dengan obat golongan
xanthine lainnya, seperti teofilin

Manajemen Farmasi

1. CTM

HET : Rp.2.300 / 10 tablet

Harga beli :Rp. 3.976 /10 tablet

Harga jual : Rp.2.000 /10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

2.000−3.976
= ×100%
3.976

¿ 0,49 %

2. Ambroxol

HET : Rp. 1.588 / 10 tablet

Harga beli :Rp, 1.293 / 10 tablet

Harga jual : Rp.2.000/ 10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

2.000−1.293
= × 100%
1.293

¿ 0,54 %

3.Dextem plus

HET :Rp. 4.345 /10 tablet


Harga beli : 2.941 / 10 tablet

Harga jual : Rp. 4.000 / 10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

4.000−2.941
= ×100%
2.941

¿ 0,36 %

4. Aminoplin

HET : Rp. 5.102 / 10 tablet

Harga beli : Rp. 1.061 / 10 tablet

Harga jual : Rp.2.000 / 10 tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

2.000−1.061
= × 100 %
1.061

¿ 0,88
Resep 4

RESEP KELENGKAPAN RESEP

1.No
2.Tanggal
3.Nama Pasien
4.Umur Pasien
5.Paraf Dokter

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM

Cetirizine : Keras
Vit.C : Bebas

RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

- Cetirizine
Dalam tiap tablet mengandung
Cetirizine
- Vit C
Dalam tiap tablet mengandung
Vit.C
PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM

1. Cetirizine : 3 tablet
2. Vit.C : 4 tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR

1.Cetirizine : 3 tablet 1. Ambil Cetirizine Tablet sebanyak


2.Vit. C : 4 tablet 3 tablet, Vit.C sebanyak 4 tablet.
2. Masukan sebagian SL kedalam
mortir, gerus ad halus
3. Masukan Cetirizine tablet kedalam
mortir gerus ad halus dan
homogen
4. Tambahkan Vit.C gerus ad halus
dan homogen
5. Kumpulkan, bagi dua bagian sama
banyak masing-masing untuk 5
bungkus
6. Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060
No. 4 Tgl. 10 Juni 2019
Nama Pasien : Ny. Aira
Nama Obat :
Sehari : 1 x 1 Bungkus
(Sebelum/Sesudah makan)

OBAT INI TIDAK BOLEH


DIULANG TANPA RESEP
Farmakologi

 Cetirizine
 Komposisi
10 mg

 Indikasi
dapat digunakan untuk mengatasi gejala-gejala alergi, sseperti pilek, hidung
tersumbat, mata berair, bersin-bersin, rasa gatal pada mata atau hidung, serta ruam
pada kulit.

 Dosis
>12 th 1 kali sehari
6-12 th 1 kali sehari
2-6 th 2 kali sehari

 Kontra indikasi
pada seseorang yang memiliki riwayat hipersensitivitas dengan obat ini. Peringatan
pada pengguna obat ini untuk tidak mengemudikan kendaraan, atau
mengoperasikan mesin karena risiko efek samping sedasi.

 Peringatan dan perhatian


1. Bagi anak-anak dan wanita yang sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil,
sesuaikan dosis dan frekuensi pemakaian cetirizine dengan anjuran dokter.
2 .Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, dan
porfiria, atau memiliki alergi terhadap obat-obatan golongan antihistamin.
3. Usahakan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama
menjalani pengobatan dengan cetirizine, karena obat ini dapat menimbulkan
kantuk.
4. Hentikan penggunaan obat ketika gejala telah membaik.
5. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

 Efek samping
1. Mengantuk
2. Pusing
3. Lemas dan lelah
4. Mual
5. Pusing
6. Mulut kering
7. Iritasi hidung
8. Sakit tenggorokan
9. Sakit perut
10 .Diare

 Interaksi obat
Hindari penggunaan hydroxyzine dan levocetirizin untuk mencegah overdosis,
karena kedua obat tersebut memiliki fungsi yang hampir sama dengan cetirizine.

Hindari mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat menggandakan efek


samping cetirizine.

Hindari penggunaan cetirizine bersamaan dengan obat penenang karena dapat


meningkatkan efek sedasi.
 Vitamin C
 Komposisi
50 mg

 Indikasi
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan zat yang disebut kolagen.
Kolagen sangat penting untuk menjaga kesehatan serta perbaikan pada tulang
rawan, gigi, tulang, dan kulit.

 Dosis
Dosis vitamin C yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kondisi. Untuk
mengatasi defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara 25-300 mg per hari.
Sedangkan untuk mencegah defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara 25-
75 mg per hari.

 Kontra indikasi
Sebelum mengonsumsi vitamin C, perlu diperhatikan bahwa pengguna tidak pernah
memiliki reaksi alergi pada penggunaan suplemen vitamin C atau alergi terhadap
bahan inaktif dalam suplemen (seperti kacang atau kedelai). Pada pasien yang
memiliki alergi terhadap sulfit juga perlu diperhatikan karena beberapa sediaan
vitamin C mengandung sulfit.

 Peringatan dan perhatian


1. Bagi wanita yang berencana untuk hamil, sedang hamil, atau menyusui,
sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.
2. Harap berhati-hati bagi orang yang memiliki masalah diabetes, hipoglikemia,
hipertensi, gangguan ginjal, dan kanker.
3. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi suplemen vitamin
C, segera temui dokter.
 Efek samping
1.Perut kembung.
2. Nyeri ulu hati.
3.Diare.
4.Muntah.
5. Sakit perut.

 Interaksi obar
1. Obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, kumarin dan clopidogrel.
Vitamin C menyebabkan efek pengencer darah berkurang.
2. Paracetamol. Menyebabkan efek pereda nyeri berkurang.
Obat-obatan untuk kanker, asma, gangguan jantung, paru-paru, usus, gigi, mata,
kulit, dan produk yang mengandung nikotin.
3. Aspirin, menurunkan penyerapan vitamin C oleh tubuh dan meningkatkan
pembuangan vitamin C dari tubuh.

Manajemen Farmasi

1. Cetirizine

HET : 4.232

Harga beli : 2.194

Harga Jual : 4.000

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli

4.000−2.194
= × 100%
2.194

¿ 0,49 %

2. Vitamin C

HET : 1.700

Harga beli :1.000

Harga jual : 2.000

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 %
Harga Beli
2.000−1.000
= × 100%
1.000

¿1%

PRAMELIA Tristendi
1. Non Racikan

ILMU RESEP

RESEP KELENGKAPAN RESEP


1. Nomer Resep
2. Tanggal Resep
3. Nama Pasien
4. Umur pasien
5. Nama Dokter
6. Paraf Dokter
7. Signa

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM


Paracetamol : obat bebas
Lansoprazole : obat keras
RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


Paracetamol : 10 Tablet
Lansoprazole : 6 Tablet
PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR
Paracetamol : 10 Tablet 1. Ambil Paracetamol 10 Tablet,
Lansoprazol : 6 Tablet Kemas beri etiket dan label
2. Ambil Lansoprazol 6 Tablet,
Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl Empang No 11 Sumedang
Telp. 0261211060
No : Tgl. 18/06/2019
Nama Pasien : Ny. Lisa
Nama Obat : Paracetamol
Sehari : 3 x 1 tablet

(Sebelum / Sesudah Makan)


Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
Semoga Lekas Sembuh
Obat ini tidak boleh di ulang tanpa resep
dari dokter
Apoteker : Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt
SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl Empang No 11 Sumedang
Telp. 0261211060
No : Tgl. 18/06/2019
Nama Pasien : Ny. Lisa
Nama Obat : Lansoprazole
Sehari : 2x 1 tablet

(Sebelum / Sesudah Makan)


Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
Semoga Lekas Sembuh
Obat ini tidak boleh di ulang tanpa resep
dari dokter
FARMAKOLOGI

1. PARACETAMOL

A. Indikasi

Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, dan dapat
menurunkan demam.

B. Kontaindikasi

 Penderita gangguan fungsi hati yang berat


 Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

C. Efek Samping

 Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan


kerusakan hati
 Rekaksi hipersensitif.

D. Peringatan

 Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.


 Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri
tidak menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.
 Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol,
dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.
E. Dosis

Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 1 kaplet, 3-4 kali sehari


Anak-anak 6-12 tahun : ½ kaplet, 3-4 kali sehari

F. Proses ADME

a) Absopsi

Paracetamol yang diberikan secara oral diserap secara cepat dan


mencapai kadar serum puncak dalam waktu 30-120 menit. Adanya
makanan dalam lambung akan sedikit memperlambat penyerapan
sediaan paracetamol lepas lambat.

b) Distribusi

Paracetamol teerdistribusi dengan cepat pada hampir seluruh


jaringan tubuh. Lebih kurang 25% paracetamol dalam darah terikat
pada protein plasma.

c) Metabolisme

Paracetamol berikatan dengan sulfat dan glukuronida terjadi di hati.


Metabolisme utamanya meliputi senyawa sulfat yang tidak aktif dan
konjugat glukoronida yang dikeluarkan oleh ginjal.

d) Ekresi

Ekskresi suatu obat dan metabolitnya menyebabkan penurunan


konsentrasi bahkan berkhasiat dalam tubuh.
2. LANSOPRAZOLE

A. Indikasi

 Ulkus duodenum
 Ulkus gaster benigna
 Refluks esophagitis
 Pengobatan ulkus gaster akibat penggunaan NSAID.

B. Kontraindikasi

Penderita yang diketahui hipersensitif terhadap komponen obat.

C. Efek samping

 Sakit kepala atau pusing


 Sakit perut, mual, kembung
 Diare
 Penurunan kadar zat besi dalam darah.

D. Perhatian

Tidak cukup pengalaman untuk menganjurkan penggunaan Lansoprazole


selama kehamilan harus dihindari. Tidak ada informasi mengenai sekresi
Lansoprazole ke dalam air susu ibu, karena itu hindari pemberian
Lansoprazole pada ibu yang menyusui.

E. Dosis
 Ulkus duodenum dan refluks esophagitis : 30 mg sekali sehari
selama 8 minggu.
 Ulkus gaster benigma : 30 mg sekali sehari selama 8 minggu.
 Pengobatan ulkus gaster akibat penggunaan NSAID : 30 mg sekali
sehari selama 8 minggu

ADMINISTRASI FARMASI
1. PARASETAMOL

HET = Rp. 18.430 / box


Harga beli Paracetamol = Rp. 11.624 / box
Harga jual Paracetamol = Rp. 2.000 / strip
Margin per strip Paracetamol

harga jual−hargabeli
¿ X 100 %
harga beli
Rp . 2.000−1.162
¿ X 100 %
Rp .1.162

= 0,72%

2. LANSOPRAZOLE

HET = Rp. 202.700 / box


Harga beli Lansoprazole = Rp. 13.514 / box
Harga jual Lansoprazole = Rp. 10.000 / strip
harga jual−hargabeli
Margin Lansoprazole ¿ X 100 %
harga beli
Rp . 10.000−Rp .4 .504
¿ X 100 %
Rp .4 .504
= 1,22 %

2. Non Racikan
RESEP KELENGKAPAN RESEP
1. Nomer Resep
2. Tanggal Resep
3. Nama Pasien
4. Umur pasien
5. Nama Dokter
6. Paraf Dokter
7. Signa

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM


Neurodex : obat bebas
Meloxicam : obat keras
RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


Neurodex : 6 Tablet
Meloxicam 7,5mg : 6 Tablet
PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR
Neurodex : 6 Tablet 1. Ambil Neurodex 6 Tablet,
Meloxicam 7,5mg : 6 Tablet kemas beri etiket dan label
2. Ambil Meloxicam 7,5mg 6 tablet,
Kemas beri etiket dan label
Obat
Obatini
initidak
Apoteker tidak boleh
SitidiNovianti,S.Farm.,Apt
boleh
: Dede diulang
ulangtanpa
tanparesep
resep Apoteker : Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt
dari dokter
dari dokter
SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018 SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG APOTEK EMPANG
Jl Empang No 11 Sumedang Jl Empang No 11 Sumedang
Telp. 0261211060 Telp. 0261211060
No : Tgl. 18/06/2019 No : Tgl. 18/06/2019
Nama Pasien : Ny.Rose Nama Pasien : Ny. Rose
Nama Obat : Neurodex Nama Obat : Meloxicam 7,5mg
Sehari :2 x 1 tablet Sehari : 2 x 1 tablet

(Sebelum / Sesudah Makan) (Sebelum / Sesudah Makan)


Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
Semoga Lekas Sembuh Semoga Lekas Sembuh
FARMAKOLOGI

1. NEURODEX

A. Indikasi

 Untuk terapi defisinesi (kekurangan) vitamin B1, B6, dan B12


seperti pada kasus polyneuritis (radang saraf), gangguan saraf otak,
infeksi mata, hingga penurunan kesadaran.
 Suplemen pada pasien anemia atau kekurangan darah merah akibat
defisiensi vitamin B12.

B. Kontraindikasi

Neurodex tidak boleh digunakan pada penderita yang diketahui memiliki


riwayat hipersensitif atau alergi.

C. Efek samping

 Mual
 Muntah
 Pusing
 Reaksi alergi, seperti gatal, ruam merah, dan bengkak di kulit
D. Perhatian

 Tidak boleh digunakan untuk anak-anak, karena mengandung


bitamin B dosis tinggi.
 Jangan melebihi dosis yang dianjurkan tanpa berkonsultasi dengan
dokter.

E. Dosis

a) Dosis untuk dewasa :

Satu tablet sehari atau sesuai petunjuk dokter.

b) Dosis untuk anak-anak :


Obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak.

2. MELOXICAM 7,5mg

A. Indikasi

Untuk meredakan gejala-gejala arthritis, misalnya peradangan,


pembengkakan,serta kaku dan nyeri.

B. Kontraindikasi

 Penderita dengan penyakit ginjal berat.


 Wanita hamil dan menyusui.
 Tukak lambung aktif selama 6 bulan terakhir atau memiliki riwayat
penyakit tukak lambung berulang.
 Pasien yang hipersensitif terhadap meloxicam.

C. Efek Samping
 Mual.
 Muntah.
 Gangguan pencernaan, seperti konstipasi atau diare.
 Sakit kepala.
 Perut kembung.

D. Perhatian

 Hati-hati pada pasien dengan gangguan pencernaan, peningkatan


asam lambung, tukak lambung, dan pendarahan saluran cerna.
 Tidak direkomendasikan dan berbahaya pada ibu hamil dan
menyusui.
 Jangan diminum dalam keadaan perut kosong.
 Harus ada penyesuaian dosis dan pemantauan fungsi ginjal dan hati
jika digunakan pada pasien dengan gangguan ginjal maupun hati.

E. Dosis

Dosis meloxicam yang umumnya diberikan untuk dewasa adalah 7,5-15 mg


per hari. Dosis maksimal obat ini adalah 15 mg.

F. Proses ADME

a) Absorpsi

Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral.

b) Distribusi

Total konsentrasi meloxicam dalam cairan sinovial adalah 40-50%


dari konsentrasi plasma.

c) Metabolisme

Ekstensif dimetabolisme menjadi metabolit aktif.


d) Ekskresi

Mengalami sekresi empedu dan recirculation enterohepatic,


diekskresikan ke tingkat yang sama dalam urin dan feses sebagai
metabolites.

ADMINISTRASI FARMASI

1. NEURODEX

HET = Rp. 161.350/ box


Harga beli Neurodex = Rp. 93.000 / box
Harga jual Neurodex = Rp. 7.000 / strip
harga jual−hargabeli
Margin per strip Neurodex ¿ X 100 %
harga beli
Rp . 7.000−Rp .4 .650
¿ X 100 %
Rp .4 .650

= 0,5%

2. MELOXICAM

HET = Rp. 93.476/ box


Harga beli Meloxicam = Rp. 30.000 / box
Harga jual Meloxicam = Rp. 10.000/ strip
harga jual−hargabeli
Margin per strip Neurodex ¿ X 100 %
harga beli
Rp . 10.000−Rp .3000
¿ X 100 %
Rp .3 .000

= 2,3%

1. Racikan

RESEP KELENGKAPAN RESEP


1. Nomer Resep
2. Tanggal Resep
3. Nama Pasien
4. Umur pasien
5. Nama Dokter
6. Paraf Dokter
7. Signa

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM


Ambroxol syrup : obat keras
Dexamethasone : obat keras
Cetirizin : obat keras
Paracetamol syrup : obat bebas
Amoxicillin syrup : obat keras
RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


Ambroxol syrup : 1 botol
Dexamethasone : 4 tablet
Cetirizin : 3 tablet
Paracetamol syrup : 1 botol
Amoxicillin syrup : 1 botol
PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR
Ambroxol syrup : 1 botol 1. Ambil Ambroxol syr 1 botol
Dexamethasone : 4 tablet Kemas beri etiket dan label
Cetirizin : 3 tablet 2. Ambil Dexamethasone 4 tablet dan
Paracetamol syrup : 1 botol Cetirizin 3 tablet.
Amoxicillin syrup : 1 botol 3. Masukan sebagian SL ke dalam mortir
gerus ad halus.
4. Masukan Cetirizin ke dalam mortir gerus
ad halus dan homogen.
5. Tambahkan Dexamethasone ke dalam
mortir gerus ad halus dan homogen.
6. Tambahkan sisa SL ke dalam mortir
gerus ad halus dan homogen.
7. Kumpulkan, masukan ke dalam botol
Ambroxol sirup.

Obat
Obatini
initidak
Apoteker tidak boleh
boleh
: Dede SitidiNovianti,S.Farm.,Apt
diulang
ulangtanpa
tanparesep
resep Apoteker : Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt
SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
dari
daridokter
dokter SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG APOTEK EMPANG
Jl Empang No 11 Sumedang Jl Empang No 11 Sumedang
Telp. 0261211060 Telp. 0261211060
No : Tgl. 18/06/2019 No : Tgl. 18/06/2019
Apoteker
Nama Pasien : Ny. :Putri
Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt Nama Pasien : Ny. Putri
Nama ObatSIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
: Ambroxol sirup Nama Obat : paracetamol sirup
APOTEK EMPANG
Sehari :3 x ¼ sendok obat Sehari :3 x ½ sendok
Jl Empang No 11 Sumedang
Telp. 0261211060
No : (Sebelum / Sesudah Makan)
Tgl. 18/06/2019 (Sebelum / Sesudah Makan)
Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
Nama Pasien : Ny. Putri
Semoga Lekas Sembuh Semoga Lekas Sembuh
Nama Obat : Amoxicillin sirup
Sehari :3 x ½ sendok obat

HABISKAN!
Tiap 8 jam
6.14.22

(Sebelum / Sesudah Makan)


Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
Semoga Lekas Sembuh

Obat ini tidak boleh di ulang tanpa resep


dari dokter
FARMAKOLOGI

1. AMBROXOL SYRUP

A. Indikasi

- Penyakit-penyakit pada saluran pernafasan dimana terjadi banyak


lendir atau dahak, seperti emfisema, radang paru kronis, bronchitis
kronis dan akut, bronchitis asmatik yang disertai kesukaran
pengeluaran dahak.
- Batuk yang disebabkan oleh adanya dahak pada tenggorokan.
- Mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.

B. Kontaindikasi

- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat


alergi/hipersensitivitas.
- Pasien yang menderita ulkus pada lambung penggunaan obat ini
harus dilakukan secara hati-hati.

C. Efek Samping

- Gangguan pencernaan ringan.


- Mual dan muntah.
- Sesak nafas

D. Perhatian

 Keamanan pemakaian obat ini untuk ibu menyusui belum diketahui


dengan jelas. Oleh karena itu, pemberian ambroxol syrup untuk ibu
menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
 Obat ini sebaiknya digunakan setelah makan atau bersama makanan.
Karena obat ini diketahui bisa merusak sawar mukosa lambung.
E. Dosis

 Dewasa dan anak >12 tahun : 2-3 kali sehari 10 ml syrup atau 5 ml
syrup forte.
 Anak usia 6-12 tahun : 2-3 kali sehari 5 ml syrup atau 2,5 ml syrup
forte
 Anak usia 2-5 tahun : 3 kali sehari 2,5 ml syrup.
 Bayi usia <2 tahun : 2 kali sehari 2,5 ml syrup

F. Proses ADME

a) Absorpsi

Cepat diabsorpsi setelah pemberian per oral.

b) Distribusi

Waktu paruh distribusi : 1-3 jam.

c) Metabolisme

Dibromoanthranilic acid (activity unspecified)

d) Ekskresi

Melalui ginjal, urin (5-6%) sebagai bentuk utuh tidak

2. DEXAMETHASONE

A. Indikasi

 Inflamasi akut.
 Inflamasi pada kulit.
 Inflamasi pada mata.
 Rematik sendi
 Asma bronkhial.

B. Kontaindikasi

 Jangan menggunakan untuk pasien yang memiliki riwayat


hipersensitif.
 Tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil atau yang sedang
merencanakan kehamilan.
 Tidak dianjurkan untuk pasien yang sedang menjalani vaksin.

C. Efek Samping

 Badan terasa lelah atau lemas.


 Gangguan pola tidur.
 Sakit kepala.
 Vertigo.
 Keringat berlebihan.

D. Perhatian

 Berikan informasi kepada dokter bila memiliki riwayat penyakit


lainnya.
 Penderita gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan colitis
ulceratif sebaiknya hati-hati karena beresiko terjadinya pendarahan
pada saluran pencernaan.

E. Dosis

1. Dosis untuk dewasa :

a) Anti inflamasi

 Oral, injeksi intravena dan intramuscular (sebagai natrium


fosfat)
 0,75-9 mg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-12 jam.

b) Mual atau muntah akibat kemoterapi atau pasca operasi.


 Pencegahan 10 mg–20 mg secara oral atau injeksi intravena,
15-30 menit sebelum pengobatan pada setiap hari
pengobatan.
 Untuk kemoterapi melalui continuous infusion 10 mg secara
oral atau injeksi intravena setiap 12 jam pada setiap hari
pengobatan.
 Untuk terapi emetogenik ringan 4 mg oral, injeksi intravena
atau intramuscular setiap 4-6 jam.

c) Multiple myeloma

Oral, injeksi intravena 40 mg /hari, hari 1-4, 9-12, dan 17-20,


diulang setiap 4 minggu (tunggal atau sebagai bagian dari rejimen
terapi).

d) Multiple sclerosis

Oral 30 mg/hari selama 1 minggu, diikuti oleh 4-12 mg/hari selama


1 bulan.

e) Asma Akut
Oral, intravena, intramuscular 0,6 mg /kg sekali (dosis maksimum
16 mg.

2. Dosis untuk anak-anak :

a) Edema cerebri

 Dosis awal 1-2 mg/kg sekali per oral, infuse atau suntik.
 Dosis pemeliharaan 1-1,5 mg/kg/hari, diberikan dalam dosis
terbagi setiap 4-6 jam selama 5 hari kemudian dosis
diturunkan perlahan selama 5 hari, kemudian dihentikan
penggunaannya.

b) Anti inflamasi

0,08-0,3 mg/kg/hari atau 2,5-5 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap


6-12 jam.

3. CETIRIZINE

A. Indikasi

Meredakan alergi

B. Kontraindikasi

Jangan menggunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif.

C. Efek Samping

 Merasa ngantuk dan lelah.


 Sakit kepala.
 Mulut kering.
 Merasa tidak enak badan atau pusing.
 Sakit tenggorokan.
 Merasa gelisah.

D. Peringatan

 Bagi anak-anak dan wanita yang sedang hamil, menyusui atau


berencana hamil, sesuaikan dosis dan frekuensi pemakaian dengan
anjuran dokter.
 Beritahukan dokter bila memiliki riwayat gangguan ginjal, hati,
diabetes, porfiria,.
 Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah
mengkonsumsi obat ini karena dapat menimbulkan kantuk.
 Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke
dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

E. Dosis

 Dewasa : 5-10 mg secara oral atau diminum sekali sehari.


 Anak 6 bulan sampai 2 tahun : cetirizine sirup 2,5 mg oral sekali
sehari, 12 bulan ke atas dapat ditingkatkan sampai 2,5 mg secara
oral dua kali sehari.
 Anak 2-5 tahun : cetirizin syrup 2,5 mg oral sekali sehari, dapat
ditingkatkan sampai 5 mg/hari dalam 1 sampai 2 dosis terbagi

F. Proses ADME

a) Absorpsi

Cepat diserap dari saluran pencernaan setelah pemberian oral, dengan


konsentrasi plasma puncak dicapai dalam waktu sekitar 1 jam.

b) Distribusi

Distribusi ke dalam jaringan tubuh manusia tidak sepenuhnya


dijelaskan. Tampaknya secara luas didistribusikan ke dalam banyak
jaringan tubuh dan cairan pada hewan konsentrasi cetirizine otak yang
<10% dari mereka yang diukur dalam plasma.
c) Metabolisme

Mengalami tingkat rendah pertama-pass metabolisme di hati;


dimetabolisme sampai batas tertentu oleh oksidatif O-dealkylation
menjadi metabolit dengan activity. 1diabaikan antihistamin.

d) Eksresi

80% dari dosis diekskresikan dalam urin, terutama sebagai tidak


berubah.
4. PARACETAMOL SYRUP

A. Indikasi

 Digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia.


 Meredakan sakit gigi, sakit kepala dan nyeri ringan lainnya.

B. Kontraindikasi

Jangan digunakan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif.

C. Efek Samping

 Bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaannya


melebihi dosis yang dianjurkan.
 Pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah.

D. Peringatan

 Pemakaian obat ini harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi


alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan atau tanda-tanda lainnya
muncul.
 Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang
mempunyai penyakit asma.
 Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan
fungsi hati dan ginjal.

E. Dosis

1. Syrup 120 mg / 5 ml :
 Anak <1 tahun : 3-4 kali sehari 2,5 ml sirup.
 Anak 1-3 tahun : 3-4 kali sehari 2,5 ml sirup.
 Anak 3-6 tahun : 3-4 kali sehari 5 ml sirup.
 Anak 6-12 tahun : 3-4 kali sehari 5-10 ml sirup.
 Di atas 12 tahun : 3-4 kali sehari 15-20 ml sirup.

2. Syrup 160 mg / 5 ml :
 Anak 3 tahun : 3-4 kali sehari 5 ml sirup.
 Anak 4-5 tahun : 3-4 kali sehari 7,5 ml sirup.
 Anak 6 tahun : 3-4 kali sehari 10 ml sirup.

3. Syrup 250 mg / 5 ml :

 Anak 6-12 tahun : 3-4 kali sehari 5 ml sirup.


 Anak diatas 12 tahun : 3-4 kali sehari 10 ml sirup.

F. Proses ADME

a) Absorpsi

Dengan konsentrasi puncak plasma dicapai dalam waktu 10-60 menit


atau 60-120 menit.

b) Distribusi

Cepat didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh.

c) Metabolisme

Dimetabolisme terutama oleh sulfat dan glukuronida konjugasi.

d) Ekskresi
Terutama diekskresikan dalam urin sebagai konjugat.

5. AMOXICILLIN SYRUP

A. Indikasi

 Untuk mengobati infeksi pada saluran pernafasan seperti amandel,


sinusitus, radang tenggorokan, faringitis, bronkhitis, dan pneumonia.
 Infeksi saluran kemih : pielonefritis, sistitis, uretritis, gonore.
 Obat ini digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan
bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk
mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi
bakteri lainnya.

B. Kontraindikasi

 Harus dihindari pada pasien yang hipersensitif pada amoxicillin dan


antibiotik lainnya seperti golongan penicillin dan cephalosporin.
 Antibiotik ini juga dikontraindikasikan untuk bayi lahir dari ibu
yang memiliki riwayat hipersensitif pada amoxicillin.

C. Efek Samping

 Pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan antibiotik kolitis.


Kadang-kadang diare juga dapat terjadi.
 Reaksi hipersensitif juga bisa terjadi berupa ruam eritematosa
makulopapular, urtikaria, ruam kulit, dan serum sickness.
 Efek samping yang jarang seperti perubahan metal, sakit kepala
ringan, insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap
cahaya dan suara, dan berpikir tidak jelas.

D. Perhatian

 Sebelum menggunakan amoxicillin syrup harus yakin tidak


memiliki alergi terhadap antibiotik betalaktam misalnya kelas
penicillin atau cephalosporin.
 Hati-hati pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
 Pemakaian amoxicillin syrup bisa menyebabkan terjadinya super
infeksi yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan.
 Tidak untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
 Gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter, baik jumlah maupun
durasinya menghentikan pengobatan di tengah jalan bisa
menyebabkan terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik ini.

E. Dosis

 Dosis dewasa dan anak-anak >20 kg 250 mg-500 mg setiap 8 jam.


 Dosis anak dengan berat badan <20 kg 20-40 mg/kg berat badan/hari
dalam dosis terbagi setiap 8 jam.

F. Proses ADME

a) Absorpsi

Amoxixillin hampir lengkap diabsorbsi sehingga konsekuensinya


amoxicillin tidak cocok untuk shigella atau enteritis karena salmonella.

b) Distribusi

Distribusi obat bebas ke seluruh tubuh baik. Amoxicillin dapat melewati


sawar plasenta, tetapi tidak satu pun menimbulkan efek teratogenik.
c) Metabolisme

Proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalisoleh enzim.

d) Ekskresi
Melalui sistem sekresi asam organik di ginjal, sama seperti melalui
filtrat glomerulus. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis obat
yang diberikan harus sesuai.

ADMINISTRASI FARMASI
1. AMBROXOL SYRUP

HET = Rp. 5.123 / botol


Harga beli Ambroxol syrup = Rp. 3.536 / botol
Harga jual Ambroxol syrup = Rp. 5.000 / botol
harga jual−hargabeli
Margin per botol Ambroxol ¿ X 100 %
harga beli
Rp . 5.000−Rp .3 .536
¿ X 100 %
Rp .3 .536

= 0,4%
2. DEXAMETHASONE

HET = Rp. 20.000/ box


Harga beli Dexamethasone = Rp. 5.500 / box
Harga jual Dexamethasone = Rp. 2.000 / strip
harga jual−hargabeli
Margin per strip Dexamethasone ¿ X 100 %
harga beli
Rp . 2.000−Rp .550
¿ X 100 %
Rp .550

= 2,6%
3. CETIRIZINE HCL

HET = Rp. 42.323 / box


Harga beli Cetirizine = Rp. 21.945 / box
Harga jual Cetirizine = Rp. 4.000 / strip
harga jual−hargabeli
Margin per strip Cetirizine ¿ X 100 %
harga beli
Rp . 4. ooo−Rp.2 .194
¿ X 100 %
Rp.2 .194

= 0,8%

4. PARACETAMOL SYRUP
HET = Rp. 4.040/ botol
Harga beli Paracetamol syrup = Rp. 1.950 / botol
Harga jual Paracetamol syrup = Rp. 5.000/ botol
Margin per botol Paracetamol syrup

harga jual−hargabeli
¿ X 100 %
harga beli
Rp . 5.000 – Rp.1 .950
¿ X 100 %
Rp .1.950

= 1,5 %

5. AMOXICILLIN SYRUP

HET = Rp. 6.940/ botol


Harga beli Amoxicillin syrup = Rp. 2.800/ botol
Harga jual Amoxicillin syrup = Rp. 6.000/ botol
Margin per botol Amoxicillin syrup

harga jual−hargabeli
¿ X 100 %
harga beli
Rp .6 .000−Rp . 2.800
¿ X 100 %
Rp .2 .800

= 1,14%
2. RACIKAN

RESEP KELENGKAPAN RESEP


1. Nomer Resep
2. Tanggal Resep
3. Nama Pasien
4. Umur pasien
5. Nama Dokter
6. Paraf Dokter
7. Signa

GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM


Yusimox Forte : obat keras
Paracetamol : obat bebas
Methylprenisolone : obat keras
Vitamin C : obat bebas
RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


Yusimox Forte : 1 botol
Paracetamol : 150mgx15= 4,5 tablet ~5 tablet
500mg
Methylprenisolone : 1x15= 5 tablet
3
Vitamin C : 1x15= 5 tablet
3
PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR
Amoxicillin Forte : 1 botol 1. Ambil Yusimox Forte, kalibrasi botol 50
Paracetamol : 5 tablet ml, Tambahkan aqua dest kedalam botol
Methylprenisolone : 5 tablet kocok ad homogen.
Vitamin C : 5 tablet Kemas beri etiket dan label.
2. Ambil Paracetamol 5 tablet,
Methylprenisolone 5 tablet, vitamin C
5 tablet.
3. Masukan sebagian SL ke dalam mortir
gerus ad halus.
4. Masukan Paracetamol ke dalam mortir
gerus ad halus dan homogen.
5. Tambahkan Methylprenisolone ke dalam
mortir gerus ad halus dan homogen.
6. TambahkanVitamin C ke dalam mortir
gerus ad halus dan homogen.
7. Tambahkan sisa SL ke dalam mortir
gerus ad homogen.
8. Kumpulkan, bagi dua bagian sama
banyak masing-masing untuk 10
bungkus.
9. Kemas beri etiket dan label.

Apoteker : Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt Apoteker : Dede Siti Novianti,S.Farm.,Apt


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018 SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
Obat ini tidakAPOTEK
boleh diEMPANG
ulang tanpa resep APOTEK EMPANG
Obat ini Jltidak boleh
dari No
Empang di
11ulang
dokter tanpa resep
Sumedang Jl Empang No 11 Sumedang
dari dokter
Telp. 0261211060 Telp. 0261211060
No : Tgl. 18/06/2019 No : Tgl. 18/06/2019
Nama Pasien : Ny. Fitri Nama Pasien : Ny. Fitri
Nama Obat : Yusimox forte sirup Nama Obat : Paracetamol,
Sehari :3 x 1 sendok obat Methylprenisolone, Vitamin C
Sehari : 3 x 1 tablet
HABISKAN!
Tiap 8 jam (Sebelum / Sesudah Makan)
Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
6.14.22
Semoga Lekas Sembuh
(Sebelum / Sesudah Makan)
Dan jika aku sakit Dia-lah yang menyembuhkanku
Semoga Lekas Sembuh
FARMAKOLOGI

1. YUSIMOX FORTE

A. Indikasi

 Untuk mengobati infeksi pada saluran pernafasan seperti amandel,


sinusitus, radang tenggorokan, faringitis, bronkhitis, dan pneumonia.
 Infeksi saluran kemih : pielonefritis, sistitis, uretritis, gonore.
 Obat ini digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan
bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk
mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri
lainnya.

B. Kontraindikasi

 Harus dihindari pada pasien yang hipersensitif pada amoxicillin dan


antibiotik lainnya seperti golongan penicillin dan cephalosporin.
 Antibiotik ini juga dikontraindikasikan untuk bayi lahir dari ibu yang
memiliki riwayat hipersensitif pada amoxicillin.

C. Efek samping

 Pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan antibiotik kolitis.


Kadang-kadang diare juga dapat terjadi.
 Reaksi hipersensitif juga bisa terjadi berupa ruam eritematosa
makulopapular, urtikaria, ruam kulit, dan serum sickness.
 Efek samping yang jarang seperti perubahan metal, sakit kepala ringan,
insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan
suara, dan berpikir tidak jelas.

D. Perhatian

 Sebelum menggunakan amoxicillin syrup harus yakin tidak memiliki


alergi terhadap antibiotik betalaktam misalnya kelas penicillin atau
cephalosporin.
 Hati-hati pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
 Pemakaian amoxicillin syrup bisa menyebabkan terjadinya super infeksi
yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan.
 Tidak untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
 Gunakan obat sesuai dengan anjuran dokter, baik jumlah maupun
durasinya menghentikan pengobatan di tengah jalan bisa menyebabkan
terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik ini.

E. Dosis

Dewasa dan anak >20kg : 3 kali sehari 250-500mg (2-4 sendok takar).

2. PARACETAMOL

A. Indikasi

Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, dan dapat
menurunkan demam.

B. Kontaindikasi

 Penderita gangguan fungsi hati yang berat


 Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

C. Efek Samping

 Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan


hati
 Rekaksi hipersensitif.

D. Peringatan

 Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.


 Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak
menghilang, segera hubungi Unit Pelayanan Kesehatan.
 Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

E. Dosis

Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 1 kaplet, 3-4 kali sehari


Anak-anak 6-12 tahun : ½ kaplet, 3-4 kali sehari

F. Proses ADME

a) Absopsi

Paracetamol yang diberikan secara oral diserap secara cepat dan mencapai
kadar serum puncak dalam waktu 30-120 menit. Adanya makanan dalam
lambung akan sedikit memperlambat penyerapan sediaan paracetamol lepas
lambat.

b) Distribusi

Paracetamol teerdistribusi dengan cepat pada hampir seluruh jaringan


tubuh. Lebih kurang 25% paracetamol dalam darah terikat pada protein
plasma.

c) Metabolisme

Paracetamol berikatan dengan sulfat dan glukuronida terjadi di hati.


Metabolisme utamanya meliputi senyawa sulfat yang tidak aktif dan
konjugat glukoronida yang dikeluarkan oleh ginjal.

d) Ekresi

Ekskresi suatu obat dan metabolitnya menyebabkan penurunan konsentrasi


bahkan berkhasiat dalam tubuh.
3. METHYLPRENISOLONE

A. Indikasi

Meredakan peradangan.

B. Kontraindikasi

Infeksi serius yang tidak diobati.

C. Efek samping

 Nyeri kepala.
 Mual dan muntah.
 Rasa bingung dan gelisah.
 Dapat berupa ruam kulit, rasa gatal dan bengkak pada wajah, bibir dan
lidah.
 Rasa haus berlebihan.

D. Dosis

 Dosis awal pada dewasa umumnya berkisar antara 4-48 mg setiap


harinya dan bergantung pada jenis pasien, diagnosis dan kondisinya.
 Pada anak dan lansia, sangatlah diperlukan pertimbangan dokter
sebelum mengkonsumsi obat.

E. Perhatian

 Jika memiliki infeksi jamur (selain di kulit), jangan pakai


methylprenisolone sebelum berdiskusi dengan dokter.
 Informasikan dokter jika pernah menderita penyakit hati, ginjal, usus,
atau jantung.
 Informasikan dokter jika alergi methylprenisolone.
4. Vitamin C

A. Indikasi

Mencegah dan mengatasi defisiensi vitamin C

B. Kontraindikasi

Sebelum mengonsumsi vitamin C, perlu diperhatikan bahwa pengguna tidak


pernah memiliki reaksi alergi.

C. Efek samping

 Perut kembung.
 Sakit perut.

D. Dosis

 Untuk mengatasi defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara


25-300 mg per hari.
 Untuk mencegah defisiensi vitamin C, dosis biasanya berkisar antara
25-75 mg per hari.

E. Perhatian

 Harap hati-hati bagi orang yang memiliki masalah diabetes,


hipoglikemia, hipertensi, gangguan ginjal dan kanker.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi suplemen
vitamin C, segera temui dokter.

ADMINISTRASI FARMASI
1. YUSIMOX FORTE

HET = Rp. / botol


Harga beli Yusimox = Rp. 5.028 / botol
Harga jual Yusimox = Rp. 7.000 / botol
Margin per botol Yusimox

harga jual−hargabeli
¿ X 100 %
harga beli
Rp . 7.000−Rp .5 .028
¿ X 100 %
Rp .5 .028

= 0,3%

2. PARASETAMOL

HET = Rp. 18.430 / box


Harga beli Paracetamol = Rp. 11.624 / box
Harga jual Paracetamol = Rp. 2.000 / strip
Margin per strip Paracetamol

harga jual−hargabeli
¿ X 100 %
harga beli
Rp . 2.000−1.162
¿ X 100 %
Rp .1.162

= 0,72%

3. METHYLPRENISOLONE

HET = Rp. 68.750 / box


Harga beli Methylprenisolone = Rp. 17.000 / box
Harga jual Methylprenisolone = Rp. 7.000 / strip
Margin per strip Methylprenisolone

harga jual−hargabeli
¿ X 100 %
harga beli
Rp . 7.000−Rp .1.700
¿ X 100 %
Rp .1.700

= 3,1%

4. VITAMIN C

HET = Rp. 1.700/ box


Harga beli Vitamin C = Rp. 11.000 / box
Harga jual Vitamin C = Rp. 2.000/ strip
harga jual−hargabeli
Margin per strip Vitamin C ¿ X 100 %
harga beli
Rp .2 .000−Rp .1.000
¿ X 100 %
Rp .1.000

=1%
RENI YULIANTI IFKA
APOTEK EMPANG KELENGKAPAN RESEP
Jl Empang No 11
No Tgl.18/6/19
R/ Nutriflam No. X
S.3dd 1 tab

R/ Aknil No. X
S.3dd 1 tab

Pro : Pendy
Umur : 23 thn
GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM
Nutriflam : obat bebas
Aknil : Bebas terbatas

RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAA


N

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


1. Nutriflam: 10 tablet
2. Aknil: 10 tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR


1. Nutriflam: 10 tablet Resep pertama :
2. Aknil : 10 tablet 1. Ambil NutriflamTablet
sebanyak 10 tablet
2. Kemas beri etiket dan
label
Resep kedua
1. Ambil Aknil tablet
sebanyak 10 tablet
2. Kemas beri etiket dan
label
Wadah : plastik klip

Etiket : putih

Label : NI
Apoteker : Dede Siti Novianti
Apoteker : Dede Siti Novianti SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018 APOTEK EMPANG
APOTEK EMPANG Jl. Empang No. 11 Sumedang
Jl. Empang No. 11 Sumedang Telp.0261211060
Telp.0261211060 No. 1 Tgl. 18 Juni 2019
No. 1 Tgl. 18 Juni 2019 Tn. Pendy
Tn. Pendy (aknil)
(nutriflam) Sehari 3 x 1 tablet
Sehari 3 x 1 tablet Sebelum / sesudah makan
Sebelum / Sesudah makan

OBAT INI TIDAK BOLEH OBAT INI TIDAK BOLEH


DIULANG TANPA RESEP DIULANG TANPA RESEP

Farmakologi

 NUTRIFLAM
famakologi
Nutriflam adalah merek obat yang mengandung tiga bahan aktif
serratiopeptidase, pankreati, dan lechitin. Obat ini digunakan untuk peradangan pada
infeksi ataupun setelah prosedur pembedahan.

Indikasi

 Membantu mengurangi peradangan akibat infeksi ataupun operasi.


 Membantu proses pengenceran sekret saluran pernafasan.
 Melancarkan proses pencernaan.

Kontra indikasi

Hipersensitif terhadap serratiopeptisidase, pamkreatin, lechitin atau kopenen lain


dari obat.

Efek samping

 Kemerahan dan gatalpada kulit.


 Pembengkakan pada wajah, bibibr, mata dan saluran nafas.
 Mual, muntah, diare dan iritasi mulut.

 AKNIL
Farmakologi

Aknil adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, sakit kepala, sakit
gigi, sakit pada telinga, nyeri haid, dan nyeri ringan lainnya.

Indikasi

 Menurunkan demam
 Meredakan sakit kepala
 Meredakan nyeri yang lebih darimigrai, nyeri haid, nyeri akibat batu ginjal, nyeri
otot dan rematik.

Kontra indikasi

Hipersensitif terhadap paracetamol dan ibuprofen.


Efek samping

 Kerusakan hati
 Muntah dan mual
 Diare.

Manajemen Farmasi

1. Nutriflam
HET : Rp. 520.00/ box

HJ : Rp. 315.000/ box

HB :Rp. 150.00/ box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

315.000−150.00
= × 100%
150.00

¿ 1,1 %

2. Aknil

HET : Rp.75.400 / box

HJ : Rp.80.000/ box

HB :Rp. 58.000/ b0x

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

80.000−58.000
= ×100%
58.000

¿ 0,37 %

Resep 2

APOTEK EMPANG KELENGKAPAN RESEP


Jl Empang No. 11
No Tgl. 24/6/19
R/ Amoxicillin No. X
S.3dd 1 tab

R/ Paracetamol No. X
S.3dd 1 tab

Pro : Mansyur
Umur : 39 thn
GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM
Amoxicillin : Obat keras
Paracetamol : Obat bebas
RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


1. Amoxicillin : 10 tablet
2. Paracetamol : 10 tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR


1. Amocicillin : 10 tablet Resep pertama :
2. Paracetamol : 10 tablet 3. Ambil Amoxicillin Tablet
sebanyak 10 tablet
4. Kemas beri etiket dan label
Resep kedua
3. Ambil Paracetamol tablet
sebanyak 10 tablet
4. Kemas beri etiket dan label
Apoteker : Dede Siti Novianti
SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060
No. 2 Tgl. 24 Juni 2019
Apoteker : Dede Siti Novianti Tn. mansyur
SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018 Sehari 3 x 1 tablet
APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060
No. 2 Tgl. 24 Juni 2019
Tn. Mansyur
(amoxicillin)
Sehari 2 x 1 tablet
Sebelum / sesudah makan
Habiskan tiap 8 jam
6.14.22

OBAT INI TIDAK BOLEH


DIULANG TANPA RESEP

OBAT INI TIDAK BOLEH


DIULANG TANPA RESEP
Farmakologi

 Amoxicillin
Amoxicillin adalah turunan dari penisilin semi sintetik dan stabil dalam suasana asam
lambung. Amoxicillin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan,
tidak tergantung adanya makanan.
Indikasi

 Infeksi kulit dan jaringan lunak: stafilokokkus bukan penghasi penisilinase,


streptokokkus, E-coli.
 Infeksi saluran nafas : influenza
 Gonore

Kontraindikasi

Penderiita hipersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotik


beta laktam.

Efeksamping

 Gangguan saluran pencernaan.


 Gatal-gatal

 Paracetamol
Paracetamol sebagai analgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang
rasa sakit. Sebagai antipiretik, diduga bekerja langsung pada pusat pengatur panas di
hipotalmus.

Indikasi

Meringankan rasa sakit pada kradaan sakit kepala, sakit gigi, dan dapat
menurunkan demam.

Kontraindikasi

 Penderita gangguan fungsi hati yang berat.


 Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

Efek samping

 Penggunaan jangka lama dan dosis besar


 Reaksi hipersensitif.
ManajemenFarmasi
1. Paracetamol
HET : Rp. 18430/box

HB : Rp. 11.500/box

HJ : Rp. 20.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

20.000−11.500
= ×100 %
11.500

¿ 0,73 %

2. Amoxicillin

HET : Rp. 64.935/box

HB : Rp. 27.500/box

HJ : Rp. 50.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

50.000−27.500
= × 100%
27.500

¿ 0,81 %
Resep 3

APOTEK EMPANG KELENGKAPAN RESEP


Jl Empang No. 11
No Tgl13/6/19
R/ lasal 1/3
Kenakort 1/5
Mucera 1/3
S.mf pulv dtd no XV

Pro : Reni
Umur : 3 thn
GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM
Lasal : Obat keras
Kenakort : Obat keras
Mucera : Obat keras
RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN

PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM


1. Lasal 1/3 x 15 = 5 Tablet
2. Kenacort 1/5 x 15 = 3 Tablet
3. Mucera 1/3 x 15 = 5 Tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR


1. Lasal : 5 Tablet 1. Ambil Lasal 5 tablet, kenacort 5
2. Kenacort: 3 Tablet tablet, mucera5tablet.
3. Mucera: 5 tablet 1. Masukan sebagian SL kedalam
mortir, gerus ad halus
2. Masukan mucera tablet kedalam
mortir gerus ad halus dan
homogen
3. Tambahkan kenacort tablet gerus
ad halus dan homogen.
4. Tuangkan semua bahan kedalam
kertas perkamen , bagi sama
banyak 15 bungkus.
5. Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060
No. 3 Tgl. 13 Juni 2019
Reni
Sehari 3 x 1 Bungkus

OBAT INI TIDAK BOLEH


DIULANG TANPA RESEP

Manajemen Farmasi
1. Lasal

HET : Rp. 171.880/box

HB : Rp. 173.500/box

HJ : Rp. 200.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

200.000−173.500
= × 100%
173.500

¿ 0,15 %
2. Kenakort

HET : Rp. 440.00/box

HB : Rp. 280.000/box

HJ : Rp. 400.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

400.000−280.000
= ×100 %
280.000

¿ 0,81 %

3. Mucera

HET : Rp. 140.800/box

HB : Rp. 120.000/box

HJ : Rp. 150.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

150.000−120.000
= × 100%¿ 0,73 %
120.000
Farmakologi

 Lasal
Lasal 2mg adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran
pernafasan seperti asma dan penyakit paru-paru kronik.

Indikasi

Bronkospasme pada semua jenis asma brokial, bronkitis kronik dan efisema.

Kontra indikasi

Hipersensitif terhadap salbutamol atau obat agonis adrenoreseptor.

Efek samping

 Jantung berdebar
 Gemeteran
 Sakit perut
 Diare
 Nyeri dada
 Demam.
 Kenacort
Kenacort adalah obat bermerk yang mengandung bahan aktif. Obat ini diresepkan
dokter untuk mengobati berbagai jenis peradangan dan alergi seperti radang sendi,
pengapuran tulang, gatal-gatal pada kulit, ruam kemerahan, bersin –bersin
alergi,sesak nafas.

Indikasi

Berdasarkan mekanisme kerjanya tersebut, maka kenacort dapat digunakan untuk


mengobati gangguan hormon, penyakit rematik, penyakit kolagen, penyakit kulit,
penyakit alergi, penyakit saluran pernafsan.

Kontra indikasi

 Hipersensitif
 Infeksi jamur
 Gangguan jiwa akut.

Efek samping

 Darah tinggi
 Tukak lambung
 Berjerawat
 Kringat berlebihan

 Mucera
Mucera adalah obat untuk mengobati penyakit saluran nafas dimana terjadinya
banyak lendir atau dahak.

Indikasi

 Sebagai obat penyakit saluran pernafasan


 Mengurangi rasa sakit tenggorogan

Resep 4

APOTEK EMPANG KELENGKAPAN RESEP


Jl. Empang No.11
No Tgl.10/6/19
R/ Prednison 1,1 mg
Salbutamol 0,5 mg
Cetirizine 1,5mg
S.mf pulv dtd No X

Pro : Aira
Umur : 2 thn
GOLONGAN OBAT KONSENTRASI DM
Prednison :
Salbutamol :
Cetirizine ;

RESEP STANDAR TEORI/USUL/KEISTIMEWAAN


PERHITUNGAN BAHAN PERHITUNGAN DM
1. Prednison : (1,1 x 10) : 5 = 2,2
tablet
2. Salbutamol : (0,5 x 10) : 2 = 2,5
tablet
3. Cetirizine : (1,5 x 10) : 10 = 1,5
tablet

PENIMBANGAN BAHAN PROSEDUR


1.prednison : 2,2 tablet 1. Ambil CetiirizineTablet sebanyak
2. salbutamol : 2,5 tablet 1,5 tablet, prednisone sebanyak 2,2
3. cetirizine : 1,5 tablet tablet, salbutamol 2mg sebanyak
2,5 tablet.
2. Masukan sebagian SL kedalam
mortir, gerus ad halus
3. Masukan Cetirizine tablet kedalam
mortir gerus ad halus dan
homogen
4. Tambahkan prednison gerus ad
halus dan homogen
5. Tambahkan salbutamol 2mg gerus
ad halus dan homogen

6. Kumpulkan, bagi dua bagian sama


banyak masing-masing untuk 5
bungkus
7. Kemas beri etiket dan label

Apoteker : Dede Siti Novianti


SIPA : 503/KEP.9E37F702-PTSP/2018
APOTEK EMPANG
Jl. Empang No. 11 Sumedang
Telp.0261211060
No. 4 Tgl. 10 Juni 2019
Aira
Sehari 1 x 1 Bungkus
OBAT INI TIDAK BOLEH
DIULANG TANPA RESEP

Manajemen Farmasi

1. Prednison

HET : Rp. 30.150/box

HB : Rp. 15.950/box

HJ : Rp. 20.000/tablet

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

20000−15950
= × 100%
15950

¿ 0,25 %

2. salbutamol

HET : Rp. 12.380/box

HB : Rp. 8.000/box

HJ : Rp. 10.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

10000−8000
= ×100%
8000

¿ 0,25 %
3. Mucera

HET : Rp. 140.800/box

HB : Rp. 120.000/box

HJ : Rp. 150.000/box

Harga Jual−Harga Beli


Margin : x 100 % =
Harga Beli

150.000−120.000
= × 100%¿ 0,73 %
120.000

Farmakologi

 Prednison
Prednison merupakan kortikosteroid sistemik dengan efek glukokortikoid dan anti
inflamasi. Mekanisme kerja dengan mempepengaruhi sintesa protrin yang spesifik dalam
sitoplasma sel jaringan dan membentuk kompleks reseptor steroid.

Indikasi

Keadaan alergi, peradangan dan penyakit lai yang membutuhkan pengobatan dengan
glukotikoid seperti reumatik, penyakit kolagen, penyakit kulit.

Kontra indikasi

 Penderita yang hipersensitif terhadap oat ini.


 Gangguan ginjal dan jantung.
 Infeksi fugsi sistemik.

Efek samping

 Gangguan cairan
 Hipertensi
 Gagguan jantung.

 Salbutamol
salbutamol 2mg adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran
pernafasan seperti asma dan penyakit paru-paru kronik.
Indikasi

Bronkospasme pada semua jenis asma brokial, bronkitis kronik dan efisema.

Kontra indikasi

Hipersensitif terhadap salbutamol atau obat agonis adrenoreseptor.

Efek samping

 Jantung berdebar
 Gemeteran
 Sakit perut
 Diare
 Nyeri dada
 Demam.

 Cetirizine
Cetirizine adalah obat golongan antihistamin yang dapat digunakan untuk mengatasi
gejala-gejala alergi seperti pilek, hidung tersumbat, mata berair, bersin-bersin, rasa gatal
pada mata, hidung dan kulit.

Indikasi

Pengobatan perenial rintis, alergi rintis musiman dan kronik idiopatik urtikaria.

Kontra indikasi

Penderita dengan pengalaman hipersensitif pada cetirizine.

Efek samping

 Sakit krpala
 Pusing
 Mengantuk
 Gelisah
 Kering mulut

Anda mungkin juga menyukai