Anda di halaman 1dari 5

Tugas Pengantar Fisika Instrumentasi

Disusun oleh :

Bethany A. G. Andries

20101104013

Universitas Sam Ratulangi Manado


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Prodi Fisika

MANADO
2021
Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti
alat untuk menghasilkan efek suara, tetapi secara umum instrumentasi mempunyai beberapa
fungsi utama:

 sebagai alat pengukuran

 sebagai alat analisis

 sebagai alat kendali

 sebagai alat perekam/recorder terhadap suatu peralatan (dalam hal disebut juga sebagai
data trend)

Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey / statistik, instrumentasi


pengukuran suhu, dll. Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa
dilakukan secara manual, tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan
menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa
dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.

Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/awal dari bagian-


bagian selanjutnya dan bisa berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis,
maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang,
luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya,
kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density,
dll.

Berikut ini contoh 3 alat-alat Instrumentasi :

1. Earthquake Simulators Boxtest Shake Table


Alat ini mempunyai fungsi yaitu untuk simulasi pengujian gempa bumi, tanah dan
geologi, atau untuk kalibrasi accelerometers dan sensor getaran. Sebelum pembangunan
gedung biasanya tim engineering dan tim arsitek akan melakukan pengujian, biasanya
pada meja tes tersebut memiliki kekuatan goyangan yang berbeda dari rendah, sedang
hingga tinggi. Cara kerja alat ini, dengan meletakan maket / bentuk tiruan gedung pada di
atas plat tersebut kemudian goyang kan secara perlahan hingga ketitik maksimal maka
alat itu akan bergoyang ke kanan dan kekiri. Disini kita dapat mengetahui di mana
kerusakan struktur yang terjadi pada simulasi, sehingga kita dapat melalukan perbaikan
pada struktur tersebut. Alat ini dapat menampung beban hinggah 50 kg untuk melakukan
pengujian simulasi dengan band frekuesi : ± 80mm - 1Hz, ± 2mm - 10H, ± 0,4 mm - 20
Hz.

2. CTD (Conductivity Temperature Depth)

CTD (Conductivity Temperature Depth) adalah instrumen yang digunakan untuk


mengukur karakteristik air seperti suhu, salinitas, tekanan, kedalaman, dan densitas..
Secara umum, sistem CTD terdiri dari unit masukan data, sistem pengolahan, dan unit
luaran. Unit masukan data terdiri dari sensor CTD, rosette, botol sampel, kabel koneksi
dll. Sensor berfungsi untuk mengukur parameter karakteristik fisik air laut yang terdiri
dari sensor tekanan, temperatur, dan konduktivitas. Botol sampel berfungsi sebagai
wadah sampel air sedangkan rosset berfungsi untuk mengatur penutupan botol. Kabel
koneksi berfungsi sebagai penompang, dan juga berfungsi sebagai pengantar sinyal.
Telekomando akan memberikan sinyal kepada rosset untuk menutup botol secara
berurutan, setelah mengambil sampel air laut.
Unit pengolah terdiri dari sebuah unit pengontrol CTDS (CTD Sensor) dan komputer
yang dilengkapi perangkat lunak. Unit pengontrol berfungsi sebagai pengolah sinyal
CTD, penampil hasil pengukuran serta pengubah sinyal analog ke digital. CTD
mengontrol setiap kegiatan akusisi dan pengambilan sampel serta kalibrasi. Setiap
penekanan tombol fungsi sesuai pada menu, maka printer akan mencetak posisi,
kedalaman, salinitas, konduktifitas dan temperatur sehingga kronologis kegiatan
pengoprasian CTD dapat terekam.
Sensor adalah sebuah piranti yang mengubah fenomena fisika menjadi sinyal elektrik.
CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor
untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas)
a. Sensor tekanan merupakan sensor yang memanfaatkan hubungan langsung antara
tekanan dan kedalaman
b. Sensor temperatur adalah sensor yang berpengaruh terhadap suatu hambatan, dalam
bentuk termistor. Termistor (tahanan termal) merupakan alat semikonduktor yang
berperan sebagai tahanan dengan besar koefisien tehanan temperatur yang tinggi dan
biasanya bernilai negative.
c. Sensor konduktofitas merupakan sensor yang mendeteksi adanya nilai daya hantar
listrik di suatu perairan. Sensor ini merupakan sensor yang terdiri dari tabung berongga
danempet buah terminal elektroda platina-rhodium di belakang sisinya.

3. Automatic Radar Plotting Aid (ARPA)

Automatic Radar Plotting Aid (ARPA) yang memiliki kemampuan dapat membuat
trek menggunakan kontak radar. Sistem ini dapat menghitung kursus objek dilacak,
kecepatan dan titik terdekat pendekatan (CPA), sehingga tahu jika ada bahaya tabrakan
dengan kapal atau daratan lainnya. ARPA khas memberikan presentasi dari situasi saat
ini dan menggunakan teknologi komputer untuk memprediksi situasi masa depan. Sebuah
ARPA menilai risiko tabrakan, dan memungkinkan operator untuk melihat manuver yang
diusulkan oleh ship. While sendiri berbagai model ARPAs yang tersedia di pasar, fungsi
berikut biasanya tersedia:
a. Benar atau relatif presentasi gerak radar.
b. Akuisisi otomatis target ditambah akuisisi manual. Digital membaca-out target
diakuisisi yang menyediakan kursus, kecepatan, jangkauan, bantalan, titik terdekat
pendekatan (CPA), dan waktu untuk CPA (TCPA).
c. Kemampuan untuk menampilkan informasi penilaian tabrakan langsung pada PPI,
dengan menggunakan vektor (benar atau relatif) atau sekitar Diprediksi grafis Danger
(PAD) display.
d. Kemampuan untuk melakukan manuver uji coba, termasuk perubahan tentu saja,
perubahan kecepatan, dan dikombinasikan perubahan kursus / kecepatan. Stabilisasi
tanah otomatis untuk keperluan navigasi.
e. ARPA memproses informasi radar jauh lebih cepat daripada radar konvensional namun
masih tunduk pada pembatasan yang sama.
f. Data ARPA hanya seakurat data yang berasal dari input seperti giro dan kecepatan log.

Demikianlah penjelasan singkat tentang Instrumentasi beserta 3 contoh alat-alat


Instrumentasi, Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai