Anda di halaman 1dari 12

Laboratorium Farmaseutika

Fakultas Farmasi

Universitas Hasanuddin

FORMULA

LABETALOL AMPOULE

DISUSUN OLEH :

IKA CHAPRIANTY PASALLI

N11109106

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2012
I. Rancangan Formula

Tiap 2 ml ampul mengandung :

Labetalol HCl 10 mg

Na2EDTA 0,1 mg

NaCl 12,2 mg

Air pro injection ad 2ml

NaOH dan HCl adjust to pH 4

MASTER FORMULA

Nama Produk : Labetalol HCl ® Injection

Jumlah Produk : 2 ampul @ 2ml

Tanggal Formulasi : 19 Mei 2012

Tanggal produksi : 19 Mei 2013

No. Reg : DKL 1210200443 A1

No. Batch : C04004

Ph sediaan :4

No Komposisi Fungsi Perwadah


1 Labetalol Hidroklorida Zat aktif 10 mg
2 Na2EDTA Pengkhelat 0,1 mg
3 NaCl Pengisotonis 12,2 mg
3 Water for Injection Pelarut Ad 2 ml
4 NaOH pH adjusment -
5 HCl pH adjusment -

II. Spesifikasi Formula


Labetalol Hidroklorida pada ampul dibuat dalam keadaan steril dan

isotonis. Pengemasannya dalam wadah dosis tunggal gelas tipe I yang

harus dilindungi dari cahaya. Labetalol Hidroklorida pada ampul memiliki


rentang ph antara 3-4 dan memiliki pKa 9,3. Labetalol Hidroklorida pada

ampul diberikan secara intravena. Obat ini dapat mengobati pasien yang

hipertensi.

III. Dasar Formulasi

III.1 Dasar Pembuatan Sediaan

1. Sterile Dosage Forms : 11

a. Diperlukan respon psikologik yang segera dicapai

b. Terapi parenteral dibutuhkan untuk obat yang tidak efektif secara oral

atau yang rusak oleh saluran pencernaan, seperti insulin, hormone,

dan antibiotika.

c. Obat-obat dapat diberikan melalui injeksi pada pasien yang tidak

kooperatif, muntah atau pasien yang tidak sadar.

2. Scoville's The Art of Compounding : 201

Ampul merupakan wadah gelas bersegel yang biasanya digunakan

untuk dosis tunggal dari padatan atau larutan obat atau suspensi yang

dimaksudkan untuk penggunaan parenteral.

III.2 Dasar Pemilihan Zat aktif


a. Indikasi
(Daileymed) Injeksi Labetalol hidroklorida diindikasikan untuk

mengontrol tekanan darah pada hipertensi berat


b. Farmakologi
(Dailymed) Labetalol HCl keduanya digabungkan selektif,

kompetitif, pemblok alpha-1-adrenergik dan non selektif, kompetitif,

pemblok beta-adrenergic. Pada pria, rasio alfa-beta blokade telah

diperkirakan sekitar 1:3 dan 1:7 setelah masing-masing diberikan

secara oral dan intravena.

c. Farmakokinetik
(Dailymed) Setelah infus intravena, penghapusan paruh sekitar 5,5

jam dan pembersihan total tubuh adalah sekitar 33 mL / menit / kg.

Plasma paruh pemberian oral labetalol berikut adalah sekitar 6

sampai 8 jam. Pada pasien dengan hati atau fungsi ginjal menurun,

penghapusan paruh labetalol tidak diubah, namun ketersediaan

hayati relatif pada pasien hepatically terganggu meningkat akibat

penurunan metabolisme "pertama-pass".

Labetalol telah ditunjukkan untuk melintasi penghalang plasenta

pada manusia. Hanya jumlah diabaikan obat menyeberangi

penghalang darah-otak pada hewan percobaan. Labetalol adalah

sekitar 50% protein terikat. Baik hemodialisis atau dialisis peritoneal

menghilangkan sejumlah besar labetalol dari sirkulasi umum (<1%)

d. Efek Samping
(Obat-obat penting : 553) Terpenting berupa hipotensi ortostatis,

hidung tersumbat, gangguan lambung-usus, adakalanya letih,

lemah dan kejang. Berbeda dengan beta-blockers lain, labetalol


tidak mempengaruhi kadar kolosterol dan trigliserida darah ataupun

urat.

e. Dosis
(Marthindale 36 th : 1322) Di Amerika Serikat dosis awal

20 mg dianjurkan, mengingat lebih dari 2 menit, selanjutnya

dosis 40 sampai 80 mg dapat diberikan setiap 10

menit, jika perlu, sampai maksimum 300 mg.

f. Inkomp
(Marthindale 36th : 1321) Labetalol Hidroklorida cocok dengan

standar larutan intravena seperti glukosa 5% dan natrium klorida

0,9%. Namun tidak dapat bercampur dengan injeksi natrium

karbonat

g. Kontraindikasi

(Dailymed) Labetalol HCl injeksi dikontraindikasikan untuk asma

bronkial, gagal jantung terbuka, lebih besar dari jantung derajat

blok pertama, syok kardiogenik, bradikardia berat, kondisi lain yang

terkait dengan hipotensi berat dan berkepanjangan.

h. Stabilitas
(Dailymed)Labetalol injeksi hidroklorida harus disimpan pada 2 -30 o

C dan dilindungi dari cahaya. Labetalol hidroklorida stabil dalam

larutan yang memiliki pH 2-4.

i. Kelarutan
(Dailymed) Labetalol Hidroklorida larut dalam air dan dalam alkohol.

Labetalol kurang lipofilik daripada propanolol tetapi lebih lipofilik

daripada lainnya kebanyakan saat ini tersedia penghambat β-

adrenergik. Obat ini memiliki pKa 9,3. Injeksi Labetalol hidroklorida

steril, larutan isotonis dalam bahan obatnya air untuk injeksi.

j. Perhatian
(Dailymed) Beta bloker tidak dapat digunakan pada pasien dengan

riwayat penyakit saluran napas obstruktif, termasuk asam.

III.2 Dasar Pemilihan Zat Tambahan


1. Disodium Edetate (Excipient : 242)

a. Fungsi

Digunakan sebagai penghelat pada berbagai sediaan farmasi

termasuk sediaan mata dan digunakan sebagai kombinasi

dengan benzalkonium klorida

b. Konsentrasi

0,005-0,1%

c. Stabilitas

Garam Edeta lebih stabil dari asam edeta

d. Incomp

Disodium edeta bertindak sebagai asam lemah, tidak

tercampurkan dengan agen pengoksidasi, basa kuat, ion metal

dan logam alloy


e. Cara sterilisasi

Cara sterilisasi dengan autoklaf dengan suhu 121 oC selama 60

menit.

2. Aqua pro injeksi (FI III:96)

a. Fungsi

Sebagai pembawa dalam sediaan parenteral.

b. Konsentrasi

c. Stabilitas

d. Incomp

e. Cara sterilisasi

Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 oc selama 60 menit.

3. NaCl

Alasan digunakan NaCl:

1. Handbook of Pharmaceutical Excipient : 266

NaCl digunakan sebagai bahan pengisotonis untuk mempertahankan

keadaan isotonis.

2. Scoville’s The Art Of Compounding : 152

NaCl menghasilkan 2 ion saat disosiasi, akan memberikan tekanan

osmotik 2 kali tekanan osmotik yang ditunjukkan oleh larutan equimolar


nonelektrolit. Larutan NaCl lebih umum digunakan karena keakuratan dan

relatif lebih mudah penentuannya.

3. Pengantar bentuk sediaan farmasi : 554

cairan tubuh mempunyai tekanan osmosis yang sebanding dengan

larutan NaCl 0,9 %.

4. Martindale the Complete Drugs 35th Ebook)

Larutan NaCl stabil, dapat menyebabkan pemisahan partikel gelas

dan beberapa wadah tipe gelas tertentu.

5. Dop Cooper : 246

NaCl dan atau dextrose disukai untuk menambah tonisitas.

III.3 Dasar Pewadahan

Gelas ampul digunakan paling banyak untuk sistem pengemasan

parenteral volume kecil, tetapi jarang digunakan sekarang masalah

partikel gelas ketika leher ampul dibuka. Masing-masing pembedahan dan

wadah catridge mempunyai peningkatan popularitas dan penggunaan

karena kenyamanan mereka dibanding vial dan ampul. Vial dan ampul

menginginkan kemunduran produk kemasan. Injeksi, sebaliknya produk-

produk dalam pembedahan dan catridge adalah siap untuk diberikan

keduanya diberikan untuk parenteral volume besar (LVP). (Scoville’s: The

Art of Compounding ; 200-207)

IV. METODE STERILISASI


No Bahan/alat Metode steilisasi Putaka
1 Labetatol Autoklaf 121°C, 15 menit  
2 Na2 EDTA Autoklaf 121°C, 1 jam Formulasi steril:93
3 API Autoklaf 121°C, 1 jam FI IV
4 Sendok tanduk Autoklaf 121° 20 menit Formulasi steril:93
5 Pipet tetes Panas Kering 170° 1 jam Scoville:405
6 Pipet skala Autoklaf 121° 20 menit Ansel:412
7 Labu Erlenmeyer Autoklaf 121° 20 menit Ansel: 412
8 Gelas ukur Autoklaf 121° 20 menit Ansel :412
9 Batang pengaduk Panas Kering 170° 1 jam Scoville:405
10 Kertas timbang Panas Kering 170° 1 jam Scoville:405
11 Wadah Ampul Panas Kering 170° 1 jam Scoville :405
12 Beker Autoklaf 121°C, 1 jam Ansel :413
13 Gelas Arloji Panas Kering 170° 1 jam Scoville
14 Cawan Porselen Panas Kering 170° 1 jam Scoville:405

V. PERHITUNGAN

V. 1 Perhitungan Tonisitas

3,4
E Labetalol HCl 17 =0,158
364,9

3,4
E Na2EDTA 17 =0,172
336,2

Penyelesaian :

NaCl Labetalol 0,158 x 0,5 = 0,29

NaCl Na2EDTA 0,172 x 0,005 = 0,00086 +

0, 29086

Jadi, NaCl yang harus ditambahkan dengan NaCl isotonis 0,9% adalah
0,9 g- 0,29086 g = 0,60914 ( Hipotonis )

0,60914
× 2 ml=0,0122 g=12,2mg
100

RANCANGAN PENIMBANGAN

Per orang

2 ampul + 1 ampul @ 2 ml = 3 ampul x 2 ml = 6 ml

Kelebihan = 3 ampul x 0,15 ml = 0,3 ml

Membilas = 3 ampul x 1 ml = 3 ml +

9,3 ml

1.1 Perhitungan Bahan

Perbatch

Labetalol HCl 10 mg x 3 = 30 mg

Na2EDTA 0,1 mg x 3 = 0,3 mg

NaCl 12,2 mg x 3 = 36,6 mg

Aqua pro injection 2ml x 3 = 6 ml

Pengenceran

1. Labetalol

100 mg 10 ml

3 ml (30 mg)

2. Na2EDTA

100mg 100 ml
3 ml 10 ml

1 ml (0,3 mg)

3. NaCl

183 mg 5 ml

1 ml (36,6)

CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Wadah yang digunakan dibersihkan dan dibebasalkalikan dengan
direndam HCl 0,1 N selama 30 menit lalu dibilas dengan aquadest
steril.
3. Tutup karet dibersihkan dan dibebas sulfurkan dengan NaHCO 3 2%
yang mengandung 0,1 % Na. Laurit sulfat, panaskan 15 menit lalu bilas
dengan aquadest
4. Dibuat pengenceran Labetalol HCl 30 mg, Na2EDTA 0,3 mg dan NaCl

36,6 mg

4. Dilarutkan Labetalol HCL dengan API hingga volume 2 ml


5. Dimasukkan larutan kedalam ampul dengan menggunakan jarum suntik
6. Ampul disegel dan disterilkan dalam autoklaf
7. Diberi etiket dan brosur

Daftar Pustaka

1. Turco, S.dkk. 1970. Sterile Dosage Forms. Lea and Febiger :


Philadelphia.

2. K, Gerald McEvoy. 2003. AHFS Drug Information 2004. Amerika :


AmerSoc of Health System.
3. Sean C Sweetman. 2009. Martindale 36th Edition. London :
Pharmacetical Press.

4. Drug Fact and Comparison 2007 Edition Pocket Version. Lawrence.


2006. USP 30 NF 25 2007 Edition. USPC.

5. Kibbe, A.H. 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipient. London :


The Pharmaceutical Press. Martin. 1971. Dispensing of Medication.
Pensilvania : Marck Publishing Company. Gennaro, A.R. 1998.
Remington's Pharmaceutical Science 18th Edition. Easton : Marck
Publishing Co. Ditjen, POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta : Depkes RI.

6. Ditjen POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta.

7. Jenkins, G.L. 1969. Scoville's:The Art of Compounding. Burgess


Publishing Co. USA.

8. U S National Library of medicine. Flagyl (Brinzolamide) ophtalmik

suspension (Baxter Healthcare corporation). Agustus 2011 diakses 19

mei 2012. Available from

http://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/lookup.cfm/setid=d2112f37-5080-

4a19-bcc3-6386b49abe1d

9. N.m. 2007. British National Formulary 54

Anda mungkin juga menyukai