Anda di halaman 1dari 1

Prasasti

Oleh Achmad Zulkifli Altinus

Malam ini kecemasan tidur


di jantung puisi yang gigil tanpa hadirmu.
Seperti pada cahaya lampu mobil yang terpecah
dalam gerimis -- menggelepar-gelepar di atas jalanan basah,
dan bersiteguh menghadapi malam yang mulai angkuh.

Kau terus bertanya-tanya tentang ketiadaan, dan akhirnya


Kau lesap bersama ketiadaan itu sendiri.
Barangkali: ketiadaan itu benar-benar ada
dan langsung memberimu mengerti.

Saat ini, keberadaanmu entah di mana.


Waktu tak membiarkanku mengusut.
Desau angin yang sibuk hilir-mudik —
berkelebat dari suatu tempat ke tempat
lain tak sempat menjawab setiap
pertanyaanku tentangmu.

Kau sudah seperti sebuah legenda.


Entah pernah atau tidak, entah nyata
atau halusinasi semata. Semua jadi samar.
Bahkan setiap legenda meninggalkan pertanda:
Yang akan dilihat dan diingat banyak orang.
Dan satu-satunya peninggalan tentangmu adalah:
Aku.

Anda mungkin juga menyukai