Anda di halaman 1dari 16

KETETAPAN

MAJELIS PERWAKILAN LOKAL MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Nomor : 001/ TAP/MPLM/FMIPA/UNP/XII/2018


Tentang

MEKANISME PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM


KETUA DAN WAKIL KETUA HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Dengan memohon rahmat Allah SWT, Majelis Perwakilan Lokal Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang setelah:
Menimbang : a. Bahwa menjadi tugas MPLM FMIPA UNP untuk membuat
Petunjuk Pelaksana Mekanisme Pelaksanaan Pemilihan Umum
Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Padang periode 2019
b. Bahwa sehubungan dengan point a dan b diatas, maka Majelis
Perwakilan Lokal Matematika perlu mengeluarkan suatu
ketetapan tentang Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Mekanisme
Pelaksanaan Pemilihan Umum Ketua dan Wakil Ketua
Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA UNP periode 2019.
Mengingat : 1. UU Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. PP Nomor 60 Tahun 1999, Tentang Sistem Pendidikan Tinggi.
3. Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI No.
155/U/1998, Tentang Pedoman Umum Organisasi
Kemahasiswaan.
4. Petunjuk Teknis Organisasi Kemahasiswaan (JUKNIS
ORMAWA) UNP No. 55/J.41/KM/2004 Amandemen.
Memperhatikan : a. Hasil sidang Majelis Perwakilan Lokal Matematika pada 09
Desember 2018.

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Umum Ketua dan Wakil Ketua
Himpunan Mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang sebagaimana terlampir
dalam ketetapan ini.

Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


bahwa segala sesuatunya akan dirubah dan diperbaiki kembali apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini.
Ditetapkan di : Padang
Tanggal : 09 Desember 2018
Pukul : 16 : 53 WIB

MAJELIS PERWAKILAN LOKAL MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

Ketua Umum Sekretaris Umum

Rapi Amiko Martunus Orin Oriza Santiva


NIM/TM. 16030081/2016 NIM/TM. 1702913/2017
Lampiran 1:
Ketetapan Majelis Perwakilan Lokal Matematika FMIPA UNP
Nomor : 001/TAP/MPLM/FMIPA/UNP/XII/2018
Tanggal : 09 Desember 2018
Tentang : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Umum Ketua dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang priode 2019.

PETUNJUK PELAKSANA PANITIA PEMILIHAN UMUM


KETUA DAN WAKIL KETUA HIMPUNAN MAHASISWA MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini dimaksud dengan :
1. Pemilihan Umum Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam selanjutnya disebut Pemilu Ketua dan Wakil
Ketua Himatika FMIPA UNP adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa
matematika untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Himatika secara berpasangan.
2. Bakal Calon adalah Peserta Pemilu yang mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua dan
Wakil Ketua dalam Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Himatika secara berpasangan.
3. Calon Ketua dan Wakil Ketua adalah Bakal Calon yang telah lolos melalui verifikasi
Akhir oleh Panitia Pemilihan Umum.
4. Verifikasi Akhir adalah tahap pemeriksaan, penelitian, dan penetapan untuk
menyeleksi Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika dalam Pemilu Ketua dan
Wakil Ketua Himatika secara berpasangan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan
Umum berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan.
5. Pemilih adalah Mahasiswa Matematika Diploma dan Strata Satu yang terdaftarkan
aktif mengikuti perkuliahan pada semester saat Pemilu Ketua dan Wakil Ketua
Himatika diselenggarakan.
6. Panitia Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut PPU adalah penyelenggara Pemilu
Ketua dan Wakil Ketua Himatika yang dilantik dan diambil sumpahnya oleh MPLM.
7. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat pemilih
memberikan suara pada hari pemungutan suara.
8. Panitia Pengawas Pemilu yang selanjutnya disebut Panwaslu adalah panitia pengawas
yang mengawasi jalannya setiap tahapan pemilu yang dilantik dan diambil sumpahnya
oleh MPLM.
9. Tim sukses calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika adalah tim yang dibentuk oleh
calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika untuk membantu mempersiapkan segala
kebutuhan pencalonan dan menyukseskan pencalonan calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika yang dimpimpin oleh ketua.
10. Kampanye Pemilu adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mensosialisasikan,
menawarkan figure, program-program, visi dan misi calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika yang bersangkutan, terdiri dari kampanye dialogis dan monologis.
11. Kampanye monologis adalah kampanye satu arah yang dilakukan oleh pasangan calon
Ketua dan Wakil Ketua Himatika diwaktu kampanye ke kelas yang matematika.
12. Kampanye Dialogis adalah kampanye yang dilakukan secara lisan dalam forum tatap
muka berbentuk dialog langsung dengan pemilih yang waktunya ditetapkan oleh PPU.
13. Masa tenang adalah waktu dimana tidak boleh ada kegiatan Kampanye.
14. Pelanggaran adalha segala bentuk kegiatan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan Pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika yang dilakukan oleh
Calon dan / atau Tim Sukses.
15. Waktu pelaksanaan pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika ditentukan oleh PPU.

Pasal 2
Pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil.

Pasal 3
(1) Pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilaksanakan di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam.
(2) Pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilaksanakan setiap 1 ( satu) tahun sekali
pada hari yang ditentukan.

BAB II
BAKAL CALON KETUA DAN WAKIL KETUA HIMATIKA
Pasal 4
(1) Bakal calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika adalah peserta pemilu yang
mendaftarkan diri sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika secara berpasangan.
(2) Bakal calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika harus mematuhi aturan yang dibuat oleh
PPU.
(3) Pendaftaran bakal calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilakukan dalam rentang
waktu yang ditentukan oleh PPU.

BAB III
CALON KETUA DAN WAKIL KETUA HIMATIKA
Pasal 5
Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika adalah bakal calon yang telah memenuhi persyaratan
pencalonan Ketua dan Wakil Ketua Himatika.

Pasal 6
Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika harus memenuhi syarat :
1. Bertaqwa kepada Tuhan YME.
2. Mahasiswa Matematika FMIPA UNP yang terdaftar dan aktif dalam perkuliahan pada
semester saat pemilu dilaksanakan.
3. Minimal berada disemester III dan maksimal pada semester VII.
4. Tidak pernah mencemarkan almamater UNP terutama Jurusan Matematika dibuktikan
dengan surat keterangan berkelakuan baik dari Ketua Jurusan Matematika.
5. Mampu secara rohani dan jasmani untuk menajalankan tugas sebagai Ketua dan Wakil
Ketua Himatika.
6. Tidak sedang menjabat pengurus inti di organisasi kemahasiswaan manapun.
7. Mengisi formulir pencalonan yang disediakan oleh PPU.
8. IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh lima) yang dibuktikan dengan historis nilai.
9. Melampirkan Kartu Rencana Studi (KRS) semester berjalan.
10. Menyerahkan daftar dukungan sejumlah 50 (lima puluh) buah fotocopy KTM
mahasiswa Matematika.
11. Ketentuan KTM sebagai dukungan maksimal 20 (dua puluh) buah fotocopy KTM dari
kelas kedua pasangan calon bersangkutan dan sisanya harus diluar kelas pasangan
calon terdiri dari ketiga angkatan 2016,2017, dan 2018.
12. Tidak sedang mengikuti Praktek lapangan di luar kota padang pada saat mencalonkan
diri sebagai Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
13. Menyerahkan surat pernyataan bermaterai untuk tidak mengikuti praktek lapangan di
luar kota padang dan jika praktek lapangan diluar kota padang siap mengundurkan diri
dari jabatan sebagai Ketua dan / atau Wakil Ketua Himatika, dan tidak diwisuda
selama memangku jabatan yang diketahui oleh Pembimbing Akademik
14. Mengirimkan foto pasangan calon dengan latar kosong ke email MPLM (email :
mplmunp@gmail.com) dengan format PNG.
15. Mengirimkan Profil serta visi dan misi Calon Ketua dan Calon Wakil Ketua Himatika
dalam bentuk Video ke email MPLM (email : mplmunp@gmail.com ) berdurasi
maksimal 1 menit
16. Calon ketua minimal pernah menjadi Koordinator dalam kepanitiaan Organisasi baik
se-lingkungan UNP dan / atau Luar lingkungan UNP.
BAB IV
PEMILIH
Pasal 7
Mahasiswa Matematika diploma dan strata satu yang terdaftar dan aktif pada semester saat
Pemilu diselenggarakan mempunyai hak memilih, sesuai data yang diberikan oleh Jurusan
Matematika diluar kelas kena sanksi.

Pasal 8
Hak pilih dapat digunakan oleh mahasiswa yang terdaftar dan aktif pada semester Juli –
Desember 2018.

BAB V
PENYELENGGARA PEMILU
Pasal 9
(1) Penyelenggara Pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika adalah PPU.
(2) PPU dibentuk dan ditetapkan oleh MPLM.
(3) Dalam pelasanaan pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika, PPU meminta bantuan
kepada Anggota MPLM untuk ikut ke TPS.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya PPU menyampaikan laporan pada setiap tahap
penyelenggaraan pemilu kepada MPLM.
(5) PPU bertanggungjawab atas penyelenggaraan pemilu dan memberikan laporan
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemilu kepada MPLM selambat-lambatnya 1
minggu (6 hari kerja) setelah pemilu selesai.
(6) PPU dibubarkan oleh MPLM paling lambat 6 hari setelah pelantikan Ketua dan Wakil
Ketua Himatika terpilih.

BAB VI
PANITIA PEMILIHAN UMUM
Pasal 10
Keanggotaan PPU terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggota-anggota.

Pasal 11
Syarat anggota PPU adalah :
1. Mahasiswa Matematika UNP yang terdaftar dan aktif pada semester saat pemilu
diselenggarakan.
2. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya pemilu, tegaknya demokrasi
dan keadilan.
3. Memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam penyelenggaraan pemilu.
4. Sehat jasmani dan rohani.
5. Mampu bersikap netral dan tidak memihak pada calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika manapun selama proses pemilu.
6. Bersedia bekerja dengan tekun dan serius.
7. Bersedia tidak mengundurkan diri selama menjabat sebagai anggota PPU dibuktikan
dengan surat pernyataan bermaterai.
8. Tidak sedang praktek di luar kota padang.

Pasal 12
(1) Sebelum melaksanakan tugas PPU dilantik dan disumpah oleh MPLM.
Sumpah PPU

Demi Allah saya bersumpah.


Bahwa saya diangkat dalam jabatan ini, untuk bersikap adil dan netral dalam
melaksanakan tugas.
Bahwa saya akan setia dan taat terhadap kode etik PPU, dalam setiap melaksanakan
tugas dan tanggungjawab saya akan senantiasa berpedoman pada petunjuk
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Bahwa saya akan bekerja dengan penuh kejujuran, tertib, cermat dan semangat untuk
kepentingan bersama.

(2) Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitas PPU menyusun kode etik yang
bresifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota PPU.

Pasal 13
Keuangan PPU bersumber dari Kas MPLM.

Pasal 14
Tugas dan Wewenang PPU adalah :
1. Merencanakan tata cara pelaksanaan pemilu.
2. Menetapkan tata cara pelaksanaan pemilu.
3. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan
semua tahapan pemilu.
4. Meneliti persyaratan calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
5. Menetapkan calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika yang telah
memenuhi persyaratan.
6. Membatalkan calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika
berdasarkan rekomendasi dari Panwaslu disertai dengan bukti pelanggaran.
7. Menetapkan dan mengelola daerah pemilihan TPS berdasarkan
pasal 3 ayat 1.
8. Menetapkan waktu, tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye
dan pemungutan suara.
9. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu.

Pasal 15
PPU berkewajiban :
1. Memperlakukan peserta pemilu secara adil dan setara.
2. Menetapkan standarisasi kebutuhan barang dan jasa yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemilu.
3. Memilihara arsip dan dokumen pemilu serta mengelola inventaris PPU selama
penyelenggaraan pemilu.
4. Menyampaikan informasi kegiatan pemilu kepada civitas akademika Matematika
UNP.
5. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari MPLM.
6. Melaporkan setiap tahapan pemilu kepada MPLM.

Pasal 16
Dalam hal pengamanan penyelenggaraan tahapan pemilu, PPU berkoordinasi dengan
Panwaslu.

BAB VII
PENGADAAN DAN DISTRIBUSI LOGISTIK PEMILU
Pasal 17
(1) Pengadaan fasilitas pemungutan suara dan pendistribusian perlengkapan pelaksanaan
pemilu dilaksanakan secara cepat, tepat, dan akurat dengan mengutamakan aspek
kualitas keamanan dan hemat anggaran.
(2) Pengadaan kelengkapan pelaksanaan pemilu dilaksanakan oleh PPU.

BAB VIII
PENCALONAN
Pasal 18
Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika mencalonkan diri kepada PPU sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.

Pasal 19
Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua harus menyerahkan kelengkapan administrasi, yaitu :
1. Surat pernyataan mencalonkan diri sebagai Ketua dan Wakil
Ketua Himatika.
2. Surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatan pengurus inti
di organisasi kemahasiswaan manapun.
3. Kelengkapan persyaratan calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika sebagaimana dimaksud pada pasal 6 Petunjuk Pelaksanaan Pemilu Ketua
dan Wakil Ketua Hiamtika ini.
4. Naskah visi, dan misi dari calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika secara tertulis.
5. Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah
ditetapkan sebagia calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
6. Surat pernyataan tidak melakukan pelanggaran berupa
intimidasi kepada Pengurus MPLM, PPU, dan Panwaslu sealam pencalonan sebagai
pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika sesuai aturan yang ditetapkan PPU.

BAB IX
PENETAPAN CALON

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 20
Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika ditetapkan oleh PPU dengan memperhatikan
Petunjuk Pelaksanaan Pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika.

Pasal 21
Kelengkapan administrasi Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika diserahkan kepada
PPU di Sekretariat MPLM sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh PPU.

Pasal 22
Penetapan Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilakukan dalam sidang Verifikasi Akhir
yang dilakukan oleh PPU dan disaksikan oleh Panwaslu, dan MPLM.

Bagian Kedua
VERIFIKASI

Pasal 23
(1) Verifikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu :
a. Verifikasi awal
b. Verifikasi akhir
(2) Verifikasi awal terdiri dari proses Pemeriksaan dan Penelitian.
(3) Verifikasi akhir terdiri dari Pemeriksaan, Penelitian, dan Penetapan.

Pasal 24
(1) Proses Pemeriksaan dan Penelitian adalah proses diamna semua persyaratan
administrasi Bakal Calon diperksa kelengkapannya dan diteliti keabsahannya.
(2) Proses Pemeriksaan dan Penelitian dilakukan oleh PPU dengan sistem tertutup.
(3) Hasil dari proses Pemeriksaan dan Penelitian ditetapkan oleh PPU sebagai hasil
Verfikasi awal.

Pasal 25
(1) Proses Pemeriksaan dan Penelitian dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
PPU.
(2) PPU memberitahukan Hasil Verifikasi awal kepada Bakal Calon selambat-lambatnya
24 jam setelah proses Pemeriksaan dan Penelitian selesai dilakukan.

Pasal 26
(1) Bakal Calon berhak melakukan perbaikan terhadap kelengkapan administrasi apabila
terdapat kesalahan atau kekurangan berdasarkan Hasil Verifikasi awal.
(2) Perbaikan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah perbaikan kelengkapan administrasi
sebagiaman diatur dalam pasal 19 Petunjuk Pelaksanaan Pemilu Ketua dan Wakil
Ketua Himatika ini.
(3) Bakal calon memperbaiki kelengkapan administrasi dan menyerahkannya kembali
kepada PPU sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh PPU.
(4) Keterlambatan penyerahan perbaikan kelengkapan administrasi sesuai dengan waktu
yang ditetapkan PPU berakibat pada tidak diubahnya Penetapan Sementara Hasil
Verifikasi awal Bakal Calon oleh PPU.

Pasal 27
(1) Proses Penetapan adalah Proses untuk menetapkan Penetapan Sementara Hasil
Verifikasi awal menjadi penetapan hasil Verifikasi akhir yang selanjutnya disebut
Ketetapan Verfikasi akhir.
(2) Ketetapan Verifikasi akhir yang dimaksud dalam ayat (1) berbentuk Surat Keputusan
Ketua dan Sekretaris PPU.

Pasal 28
(1) Proses Penetapan dilakukan dengan bentuk sidang yang selanjutnya disebut Sidang
Verifikasi akhir yang diketahui oleh pimpinan MPLM dan dihadiri pimpinan MPLM
selaku peserta peninjau.
(2) Sidang Verifikasi akhir bertujuan untuk mengumumkan hasil akhir Verifikasi yang
dilakukan PPU.
(3) Sidang Verifikasi akhir dipimpin oleh PPU.
(4) Apabila ketua PPU berhalangan hadir, maka digantikan sekretaris PPU.
(5) Sidang Verifikasi akhir bersifkat tertutup.

Pasal 29
(1) Sidang Verfikasi akhir wajib diikuti oleh Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika
(2) Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika diperbolehkan tidak hadir Sidang
Verfikasi akhir apabila :
a. `Sakit yang dibuktikan dengan
surat keterangan doketer;
b. Mengikuti Ujian Akhir Semester,
atau ujian lain yang dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan dari
Dosen/Pengajar Mata Kuliah tersebut yang ditandatangani oleh Kepala Sub Bagian
Akademik Fakultas Bakal Calon.
c. Apabila orangtua (ayah, ibu) dari
Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika meninggal dunia.
(3) Dalam kondisi sebagaimana dalam ayat (2), maka Bakal Calon diwakilkan oleh Ketua
Tim Sukses.
(4) Bakal Calon menghadiri Sidang Verifiaksi akhir dengan pakaian sopan dan rapi, tanpa
membawa Tim Sukses.

Pasal 30
(1) Sidang Verifikasi akhir Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilaksanakan
sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan oleh PPU.
(2) Bakal Calon atau yang mewakili wajib hadir 15 menit sebelum Sidang Verifikasi akhir
dimulai dibuktikan dengan mengisi lembar kehadiran.
(3) Tata cara pelaksanaan Sidang Verifikasi akan diatur dalam Tata Tertib Sidang
Verifikasi akhir yang ditetapkan oleh PPU.

Pasal 31
Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilarang untuk mengundurkan diri sebagai calon
Ketua dan Wakil Ketua Himatika sejak ditetapkanya sebagai calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika.

BAB X
KAMPANYE
Pasal 32
(1) Kampanye dilakukan sebagai bagian dari penyelenggaraan pemilu Ketua dan Wakil
Ketua Himatika.
(2) Kampanye dilakukan maksimal 3 (empat) hari dan berkahir 1 (satu) hari sebelum
pemungutan suara.
(3) Kampanye diselenggarakan oleh calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika bersama Tim
sukses calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
(4) Tim sukses sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didaftarkan kepada PPU bersamaan
dengan pendaftaran calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika disertai surat pernyataan
tidak melakukan pelanggaran selama kampanye berlangsung.
(5) Kampanye dapat dilakukan secara bersamaatau terpisah oleh calon Ketua dan Wakil
Ketua Himatika dan / atau oleh tim sukses calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
(6) Pedoman dan pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh PPU.

Pasal 33
Kampanye yang dilakukan oleh Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika terdiri dari 2 jenis,
yaitu :
a. Kampanye monologis;
b. Kampanye dialogis.

Pasal 34
(1) Kampanye dapat dilakukan melalui :
(2) Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika wajib menyampaikan Visi dan Misi secara
lisan maupun tulisan kepada calon pemilih.
(3) Penyampaian materi kampanye dilakukan dengan cara yang sopan, tertib dan bersifat
edukatif.
(4) Penyelenggaraan kampanye dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
(5) Ketentuan teknis dan pelaksanaan kampanye lebih lanjut ditetapkan oleh PPU.

Pasal 35
(1) Pemasangan alat peraga kampanye oleh calon Ketua dan Wakil Ketua dilakukan
dengan etika, estetika, kebersihan dan keindahan lingkungan kampus.
(2) Alat peraga kampanye harus sudah dicabut paling lambat 1 hari sebelum pemungutan
suara oleh Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
(3) Alat peraga kampanye yang hilang / rusak menjadi tanggungjawab Pasangan Calon
Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini ditetapkan oleh PPU.

Pasal 36
Dalam kampanye dilarang :
a. Menggugat atau
mempermasalahkan lembaga kemahasiswaan UNP yang sah.
b. Menghina seseorang, agama,
suku, ras, golongan, fakultas, dan calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika lain.
c. Menghasut atau mengadu domba
antar perseorangan maupun antar kelompok.
d. Mengganggu ketertiban umum.
e. Mengancam untuk melakukan
kekerasan atau mengajurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, kelompok atau
calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika lain.
f. Memprovokasi massa untuk
melakukan aksi boikot pemilu.

Pasal 37
(1) Dalam kampanye
a. Birokrat dan Dosen se-lingkungan jurusan Matematika
b. Pimpinan dan Anggota MPLM
c. DPH Himatika
d. DPH UKM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
e. DPH BPM FMIPA
f. DPH BEM FMIPA
g. KETUA HMJ se-lingkungan FMIPA UNP
Dilarang mengkampanyekan calon Ketua dan Wakil Ketua.
(2) Dilarang mengatasnamakan organisasi maupun dalam kampanye

Pasal 38
Pimpinan dan pengurs organisasi kemahasiswaan selingkungan FMIPA dilarang
mengeluarkan pernyataan resmi secara kelembagaan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu calon Ketua dan Ketua Himatika.

Pasal 39
(1) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 35 sampai 38 yang
dilakukan oleh calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika atau tim sukses dikenakan
sanksi berupa :
a. Peringatan lisan,
b. Peringatan tulisan,
c. Peringatan kegitan kampanye,
d. Pembatalan yang bersangkutan dari calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika.
(2) Tata cara pengenaan sanksi pelanggaran aturan kampanye lebih lanjut ditentukan oleh
PPU.

BAB XI
PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA
Bagian Kesatu
PEMUNGUTAN SUARA

Pasal 40
Hari, tanggal dan waktu pemungutan suara pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika
dilaksanakan secara serentak yang ditetakan oleh PPU, diketahui oleh MPLM.

Pasal 41
(1) Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara secara langsung
(2) Nomor calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika ditentukan oleh PPU.

Pasal 42
Pemberian suara untuk pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilakukan dengan
mencontreng, menyilang salah satu calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika menggunakan
spidol yang telah disediakan oleh PPU.

Pasal 43
(1) Pemberian suara dapat dilakuan di TPS yang telah disediakan
(2) Jumlah, lokasi, bentuk dan tata letak TPS ditetapkan oleh PPU.
(3) PPU menyediakan surat suara untuk pemilihan.
(4) Kotak suara untuk menampung suara yang telah dipilih.

Pasal 44
Setelah sebelum Pemungutan suara di TPS, PPU menyampaikan teknis pemilihan Calon
Ketua dan Wakil Ketua Himatika.

Bagian Kedua
PENGHITUNGAN SUARA

Pasal 45
(1) Perhitungan suara dilakukan pada hari setelah melakukan pemungutan suara dan
dilakukan secara terbuka.
(2) Pengumuman hasil perhitungan suara diumukan oleh PPU setelah perhitungan selesai
dilakukan.
(3) Perhitungan suara disaksikan oleh sanksi yang dipilih oleh PPU dengan persetujuan
MPLM.

BAB XII
PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL PEMILU

Pasal 46
(1) Penetapan pengumuman hasil pemilu dilakukan oleh PPU.
(2) Pengumuman penetapan hasil pemilu dilakukan selambat-lambatnya 7 hari setelah
pengumuman hasil perhitungan suara.
BAB XIII
PANITIA PENGAWAS PEMILU, PENYELENGGARAAN PEMILU, DAN SANKSI
PELANGGARAN PEMILU

Bagian Kesatu
PANITIA PENGAWAS PEMILU

Pasal 47
(1) Keanggotaan Panwaslu terdiri atas ketua, dan anggota-anggotanya.
(2) Syarat anggota Panwaslu :
a. Mahasiswa Matematika UNP yang terdaftar dan aktif pada semester saat pemilu
diselenggarakan.
b. Mempunyai komitmen dan dedikasi terhadap suksesnya pemilu, tegaknya
demokrasi dan keadilan.
c. Memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam penyelenggaraan pemilu.
d. Sehat jasmani dan rohani.
e. Mampu bersikap netral dan tidak memihak pada calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika manapun selama proses pemilu.
f. Bersedia bekerja dengan tekun dan serius.
g. Bersedia tidak mengundurkan diri selama menjabat sebagai anggota Panwaslu
dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai.
h. Tidak sedang praktek di luar kota padang.

(3) Sebelum melaksanakan tugas Panwaslu dilantik dan disumpah oleh MPLM.

Demi Allah saya bersumpah.


Bahwa saya diangkat dalam jabatan ini, untuk bersikap adil dan netral dalam
melaksanakan tugas.
Bahwa saya akan setia dan taat terhadap kode etik PPU, dalam setiap melaksanakan
tugas dan tanggungjawab saya akan senantiasa berpedoman pada petunjuk
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Bahwa saya akan bekerja dengan penuh kejujuran, tertib, cermat dan semangat untuk
kepentingan bersama.

(4) Untuk menjaga kemandiaran, integritas dan kredibilitas Panwaslu menyusun kode etik
yang bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota Panwaslu.

Pasal 48
(1) Tugas dan wewenang Panwaslu adalah :
a. Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan pemilu
b. Menerima laporan pelanggarna pemilu yang disertai bukti
c. Perwakilan anggota Panwaslu harus berada disekretaris MPLM selama proses
pemilu berlangsung.
d. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilu Ketua dan
Wakil Ketua Himatika
e. Meneruskan temuan dan laporan pelanggaran bersifat administratif yang diterima
kepada PPU.
(2) Guna menunjang pelaksanaan pengawasan pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika,
penyelenggara pemilu dan pihak terkait lainnya harus memberikan kemudahan kepada
pengawas pemilu untuk memperoleh informasi.

Pasal 49
Panwaslu berkewajiban :
a. Memperlakukan peserta pemilu secara adil dan setara.
b. Melaporkan setiap tahapan pemilu kepada MPLM
c. Memproses setiap laporan pelanggaran pemilu.

Bagian Kedua
PENYELESAIAN SENGKETA PEMILU

Pasal 50
(1) Pelanggaran pada setiap tahapan pemilu Ketua dan Wakil Ketua Himatika dilaporkan
kepada Panwaslu.
(2) Laporan pelanggaran pemilu Ketua dan Wakil Ketua dapat diajukan oleh :
a. Mahasiswa Matematika yang terdaftar sebagai pemilih
b. Calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika dan / atau tim sukses calon Ketua dan
Wakil Ketua Himatika.
(3) Laporan disampaikan secara lisan dan tertulis yang berisi :
a. Nama, alamat, prodi pelapor
b. Waktu dan tempat kejadian perkara
c. Nama, kelas, prodi pelanggar,
d. Nama, prodi sanksi-saksi
e. Uraian kejadian disertai dengan bukti pelanggaran.
(4) Tata cara pelaporan lebih lanjut diatur oleh Panwaslu

Pasal 51
(1) Panwaslu mengkaji setiap laporan pelanggaran yang diterima.
(2) Panwaslu memutuskan untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah laporan
diterima.
(3) Apabila Panwaslu memerlukan keterangan ambahan dari pelapor untuk melengkapi
laporannya maka keputusan akhir diambil selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah
laporan diterima.
(4) Laporan yang bersifat sengketa diselesaikan oleh Panwaslu.

Pasal 52
Panwaslu menindaklanjuti pelanggaran dalam bentuk peringatan I, surat peringatan II, dan
memberhentikan kampanye pasangan calon serta membrikan rekomendasi pembatalan calon
kepada PPU.

Pasal 53
(1) Panwaslu menyelesaikan sengketa melalui tahapan sebagai berikut :
a. Mempertemukan pihak-pihak yang bersengketa untuk musyarwarah dan mufakat;
b. Apabila tidak dicapai kesepakatan, Panwaslu menawarkan alternative
penyelesaian kepada pihak-pihak yang bersengketa;
c. Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada poin b tidak diterima oleh pihak-
pihak yang bersengketa, Panwaslu membuat keputusan yang ditembuskan ke
MPLM;
d. Apabila ternyata semua pihak yang terlibat dalam sengketa tersebut belum
menerima putusan yang dibuat oleh Panwaslu, maka sengketa tersebut
diselesaikan oleh MPLM melalui sidang paripurna dan hasilnya adalah final dan
mengikat.
(2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud ayat (1) paling lambat 3 (tiga) hari
sejak pihak-pihak yang bersengketa dipertemukan.

Bagian Ketiga
SANKSI PELANGGARAN PEMILU
Pasal 54
Jika terjadi pelanggaran dalam pemilu maka Panwaslu memberikan :
1. Surat peringatan pertama jika pasangan calon dan tim sukses melakukan pelanggaran.
2. Surat peringatan kedua jika tidak mengindahkan surat peringatan I dalam jangka
waktu 1 x 24 jam.
3. Hukuman diputuskan dalam musyawarah tertutup PPU, Panwaslu, dan MPLM.

BAB XIV
TIM SUKSES PASANGAN CALON KETUA DAN WAKIL KETUA HIMATIKA

Pasal 55
(1) Untuk membantu pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua Himatika maka dibentuk tim
sukses calon
(2) Tim sukses bertanggungjawab kepada pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua
Himatika
(3) Tim Sukses terdiri dari Ketua, dan anggota-anggota.
(4) Tim sukses adalah mahasiswa aktif pada semester saat pemilu berlangsung dibuktikan
dengan KTM.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 56
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam juklak ini akan ditetapkan kemudian oleh MPLM.
(2) Keputusan ini mulai berlaku sejak tangal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.

MAJELIS PERWAKILAN LOKAL MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019

Ketua Umum Sekretaris Umum

Rapi Amiko Martunus Orin Oriza Santiva


NIM/TM. 16030081/2016 NIM/TM. 1702913/2017

Anda mungkin juga menyukai