Anda di halaman 1dari 5

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang strategis, yaitu diapit oleh 2 benua dan
2 samudera. Posisi Indonesia sangat penting dalam kaitannya dengan perekonomian.
Indonesia berada pada persimpangan jalur dunia. Indonesia juga memiliki banyak
keberagaman budaya, suku, bangsa dan agama. Keanekaragaman kebudayaan
Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara
lainnya. Indonesia dikategorisasikan sebagai salah satu negara yang berkembang oleh
The World Bank. Berkembangnya suatu negara dapat dilihat berdasarkan peningkatan
dari bidang tekhnologi dan informasi, ekonomi, pembangunan maupun pertambahan
jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya.
Negara yang berkembang dalam pembangunannya, membutuhkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari
Badan Pusat Statistik pada tahun 2017, jumlah penduduk Indonesia yaitu, berjumlah
261 juta jiwa dan akan bertambah setiap tahunnya. Pertambahan jumlah penduduk
menjadi salah satu masalah di Indonesia sekarang ini, diantaranya: 1) Laju
pertumbuhan dan jumlah penduduk relative tinggi; 2) Persebaran penduduk tidak
merata 3) Tingginya angka beban tanggungan; 4) Kualitas penduduk relative rendah,
sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk rendah; 5) Angka
kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi 6) rendahnya pendapatan perkapita.
Berdasarkan masalah kependudukan yang telah dijelaskan tersebut, berdampak
pada mobilitas pergerakan manusia yang terhambat serta menyebabkan
ketidaksejahteraan manusia di kehidupan mendatang. Indonesia telah berusaha
mengembangkan kota-kota dengan membangun fasilitas untuk menunjang kepadatan
penduduk, namun hal tersebut masih mengalami keterbatasan. Meskipun demikian,
kota-kota di Indonesia masih mengalami keterbatasan ketersediaan dan daya tampung
lahan untuk pembangunan yang diakibatkan oleh pertumbuhan dan distribusi
penduduk. Tuntutan kegiatan dan pengadaan prasarana serta fasilitas wilayah yang
melampaui daya dukung lahan serta tidak menghiraukan kesesuaian lahannya
menjadi masalah utama di beberapa kota.
Saya sebagai pemuda Indonesia generasi penerus bangsa yang baru saja
mendalami ilmu perencanaan wilayah dan kota memberikan perhatian khusus pada
kesenjangan antara penduduk dan pemanfaatan ruang kota disetiap wilayah. Seperti
yang tertuang dalam pribahasa “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, yang
artinya ketika kita ingin merubah dunia, kita perlu merubah yang ada di sekita kita
terlebih dahulu. Saya akan berusaha membuat perencanaan untuk menata kota
kelahiran saya, yaitu kota Makassar. Kota tersebut merupakan kota metropolitan
terbesar di kawasan Indonesia Timur dan berada di urutan kelima kota terbesar di
Indonesia. Kota Makassar memiliki status sebagai ibukota provinsi Sulawesi Selatan
dengan luas wilayah sebesar 199,26 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta
jiwa.
Pada aspek pembangunan dan infrastuktur, kota Makassar tergolong wilayah
perkotaan yang masih mengalami keterbatasan lahan guna menanggulangi
perkembangan kepadatan penduduk. Kota Makassar menjadi salah satu kota besar di
Indonesia yang mengalami peningkatan pembangunan beberapa tahun terakhir ini.
Hal tersebut menjadikan magnet bagi penduduk desa untuk berdatangan mencari
pekerjaan dan bertempat tinggal. Sebuah ruang akan membentuk perilaku manusia,
begitupun sebaliknya. Manusia yang menghuni sebuah kota juga mengendalikan
jalannya pembangunan yang ada di kota. Kedua unsur tersebut (ruang dan manusia)
saling mempengaruhi dan memberikan keuntungan satu sama lain. Sehingga,
diperlukan perencanaan tata ruang wilayah dan kota agar manusia tetap layak dan
nyaman untuk tinggal di sebuah wilayah ataupun kota.
Menurut saya, yang perlu diperhatikan terlebih dahulu dalam perencanaan
wilayah dan tata ruang, yaitu pemanfaatan potensi yang dimiliki kota Makassar dalam
mengemban fungsi dan peranannya. Kota Makassar sebagai kota yang berkembang
juga harus memperhatikan aspek-aspek fisik yang ada di kota, seperti kondisi
prasarana dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan, kondisi hidrologi serta tanah yaitu,
kepekaan tanah terhadap erosi yang dapat berakibat buruk dan mempengaruhi
perubahan struktur dan aktifitas kota. Disamping itu, perlu juga memperhatikan
intensitas penggunaan lahan di beberapa wilayah di kota Makassar agar dapat
menmperoleh gambaran mengenai kategorisasi lahan yang seringkali digunakan.
Selain hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, berdasarkan hasil pengetahuan
yang saya peroleh, maka kita juga dapat menganalisis beberapa hal untuk dapat
merancang sebuah wilayah dan kota. Berikut adalah hal-hal yang dapat dianalisis:
1. Analisis Letak Geografis dan Administrasi Kota. Keadaan geografis sangat
mempengaruhi perkembangan dan bentuk fisik kota. Sebagai Ibukota Provinsi
Sulawesi Selatan, Kota Makassar dengan intensitas perkembangannya yang
meningkat terus dipengaruhi oleh letak wilayah Kota Makassar yang berada di
pusat kota, mampu melaksanakan aktifitas pemerintahan dan segala
kepentingan yang berhubungan dengan pemerintahan sangat berpengaruh
serta aktifitas lainnya. Disamping itu, letak Kota Makassar juga berpengaruh
terhadap daerah yang berada disekitarnya. Kabupaten yang ada di kota
Makassar mengalami ketergantungan untuk melaksanakan kegiatan ekonomi
dan aktifitas lain di Kota Makassar yang merupakan pusat distribusi hasil-
hasil pertanian untuk daerah.
2. Analisis Kesesuaian Fisik Lahan. Dalam menentukan kesesuaian lahan
dapat dilakukan penilaian terhadap aspek-aspek fisik yang memiliki kriteria
untuk setiap jenis penggunaan lahan. Aspek-aspek yang digunakan dalam
kesesuaian lahan perkotaan mencakup; (1) potensi banjir dan genangan
(hidrologi), (2) tekstur tanah (erosi), (3) drainase, (4) ketinggian, dan (5)
kemiringan lahan.
3. Analisis Penggunaan Lahan. Lahan merupakan tempat atau wadah
berlangsungnya aktifitas manusia dalam berbagai bentuk dan karakteristiknya
yang berbeda-beda. Penentuan lahan bagi pengembangan kota seyogyanya
dapat diarahkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan agar dalam
pemanfaatannya sesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan kondisi
fisik lahan antara lain topografi dan kemiringan lereng, hidrologi, kondisi
iklim, jenis tanah, letak geografis dan potensi yang dimiliki sehingga akan
tercapai tata guna lahan yang sesuai dengan peruntukannya.
4. Analisis Keterkaitan Fungsional Ruang Kota. Untuk menciptakan
mekanisme kehidupan kota yang baik serta meningkatkan daya guna dan hasil
guna pemanfaatan ruang secara optimal maka hubungan fungsional antar
elemen-elemen kegiatan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
dalam penataan struktur ruang kota. Analisis keterkaitan fungsional kota
digunakan untuk mengetahui kecenderungan pola penggunaan lahan yang ada
di Kota Makassar. Dalam analisis ini akan dikaji hubungan keterkaitan
fungsional berdasarkan fungsi pelayanan dan hubungan/interaksi antar
elemen-elemen kegiatan. Kuat lemahnya hubungan fungsional antar elemen-
elemen tersebut akan menjadi masukan dalam mengarahkan alokasi kegiatan.
5. Analisis Kependudukan. Untuk mengantisipasi laju perkembangan jumlah
penduduk dan mendukung kegiatan pembangunan dimasa yang akan datang,
pada dasarnya membutuhkan lahan untuk mendukung aktifitas dan distribusi,
sarana dan prasarana kota, dengan pertimbangan bahwa jumlah penduduk
yang akan datang ditetapkan berdasarkan hasil proyeksi dan daya tampung
ruang serta memberikan gambaran lebih awal terhadap perkiraan jumlah
penduduk. Kota Makassar sebagai bahan masukan bagi arah persebaran
penduduk untuk mengisi lahan-lahan yang memiliki potensi untuk
pengembangan. Perkiraan jumlah penduduk tersebut menggunakan rumus
Analisis Bunga Berganda. Penggunaan Analisis tersebut bertujuan untuk
mengentahui tingkat pertumbuhan penduduk masa mendatang dengan jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun kedepan dengan tahun dasar 2017 ( 1,6 juta jiwa).
6. Analisis Ketersediaan Lahan terhadap Kemungkinan Pengembangan
Lahan Kota. Analisis ketersediaan lahan terhadap kemungkinan
pengembangan lahan kota yang dimaksud adalah analisis mengenai
kemungkinan ketersediaan lahan yang dikaitkan dengan kebutuhan lahan yang
dimiliki
7. Tinjauan Terhadap Arah Pengembangan Fisik Kota berdasarkan
kebijakan rencana tata ruang Kota Makassar. Dari hasil analisis
berdasarkan aspek fisik wilayah, maka diperlukan penyediaan lahan yang
dapat mendukung aktifitas Kota Makassar sesuai dengan kebutuhan lahan dan
kesesuaian lahan untuk pengembangan. Berkaitan dengan itu, kebijakan
pemerintah Kota Makassar tentang pengembangan wilayah kota, yaitu untuk
meningkatkan intensitas penggunaan lahan dengan maksud untuk menampung
tuntutan kebutuhan lahan bagi alokasi sarana dan prasarana dan elemen-
elemen
8. Analisis Arah Pengembangan Kota Makassar berdasarkan Kondisi Fisik
Lahan. Berdasarkan analisis ketersediaan lahan terhadap kemungkinan
pengembangan lahan kota dan Tinjauan terhadap arahan pengembangan fisik
kota berdasarkan rencana tata ruang Kota Makassar. Arah pengembangan kota
ini didukung dengan potensial lahan yang berada di luar batas administrasi
untuk dikembangkan sebagai kawasan terbangun untuk menampung aktifitas
kota dengan kondisi fisik lahan yang memungkinkan. Sementara lahan kota
yang dapat dimanfaatkan sudah sangat terbatas, sehingga sangat
memungkinkan untuk perluasan wilayah Kota Makassar sangat dibutuhkan
untuk mengantisipasi tingkat kebutuhan lahan untuk masa yang akan datang
dengan pemanfaatan lahan seperti yang dijelaskan diatas. Untuk mengarahkan
penduduk ke areal pengembangan tersebut perlu didistribusikan failitas-
fasilitas penunjang sebagai daya tarik peduduk untuk bermukim pada kawasan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai