Anda di halaman 1dari 9

CONTOH RISET PEMASARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dizaman modern ini kita sebagai penerus bangsa harus mampu mengikuti dunia
yang semakin hari semakin berkembang. Dimana teknologi-teknologi yang serba canggih
juga telah merembes kesegala aspek kehidupan manusia, apalagi di bidang industri dan
bidang usaha lainnya dalam mengelola sumber daya yang ada. Di Indonesia C dikenal
dengan alam yang subur dan banyak menghasilkan SDA Hal ini merupakan modal yang
relative belum seluruhnya dapat dikembangkan secara keseluruhan sehingga
keberadaannya menjadi suatu tantangan,
Dengan semakin meningkatnya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat maka
diberikan peluang bagi perusahaan atau industri kecil untuk memproduksi barang-barang
kebutuhan. Industri rumah tangga merupakan salah satu badan usaha yang dapat
membantu pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya usaha
kecil ini akan dapat memberikan peluang bagi seseorang yang mempunyai jiwa mandiri,
motivasi tinggi, keinginan yang kuat dan kemampuan dalam mengolah factor-faktor produksi
sehingga dapat menghasilkan produk dengan resiko yang dihadapi.
Strategi-strategi pemasaran juga merupakan factor yang penting dalam memasarkan
suatu produk. dimana strategi pemasaran tersebut digunakan dalam rangka meningkatkan
volume penjualan dan dapat meningkatkan laba perusahaan yang merupakan tujuan utama
masing-masing industri pada umumnya. Kondisi ini berlaku untuk semua jenis usaha,
termasuk pada industri minuman jahe yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.
Peningkatan volume penjualan akan dapat meningkatkan laba. tingkat pendapatan
laba yang memadai dan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan atau usaha kecil
serta memberikan kemungkinan bagi perusahaan atau usaha kecil untuk tumbuh dan
berkembang.
Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan penjualan minuman sehat jahe merah
pada KUB Roma Jahe Rengat periode Oktober –Februari 2010-2011 ( dalam bungkus)
dapat dilihat pada table dibawah ini :

Bulan Target Penjualan Realisasi Penjualan Persentase %


Oktober 3200 3080 96.25
November 2400 2000 83.33
Desember 2800 2465 87.86
Januari 2400 2200 87.50
Februari 2100 2100 100
Dari data diatas maka penulis akan membahas lebih lanjut factor-faktor apa yang
menjadi penyebab penjualan produk tidak sesuai dengan target penjualan yang ditetapkan.
pada kondisi tersebut maka penulis akan menguraikan factor-faktor tersebut dengan
memberi judul “ ANALISISPENJUALAN MINUMAN SEHAT JAHE MERAH PADA KUB
ROMA JAHE RENGAT”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis
mencoba untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi KUB Roma Jahe Rengat sebagai
berikut :
“faktor-faktor apa yang dapat mempertahankan target penjualan minuman sehat jahe merah
pada KUB Roma Jahe Rengat”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a, Tujuan Penelitian
            - Untuk mengetahui cara pembuatan dalam usaha kecil tersebut
            - Untuk menyelesaikan tugas penelitian dari dosen pembimbing
            - Untuk mengetahui kebijakan dalam meningkatkan realisasi penjualan
b. Manfaat Penelitian
   Penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam
menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran untuk mengembangkan usaha
bisnis mereka
   Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang akan dilakukan dalam proses ini adalah :
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan, tujuan
dan manfaat serta sistematika penulisan.

Bab II : Telaah Pustaka


Dalam bab ini penulis menguraikan secara teori yang berkaitan dengan pembahasan.
Penelitian ini diperoleh dari beberapa literature kepustakaan dan juga akan dikemukakan
Hipotesa dan Variabel Penelitian.

Bab III : Metode Penelitian


Pada bab ini penulis akan menguraikan sumber data, lokasi penelitian, teknik pengumpulan
data dan analisa

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan


dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat berdirinya perusahaan dan struktur
organisasi

Bab V : Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasannya.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran


Pada bab ini penulis menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
serta dikemukakan saran-saran yang dapat penulis gambarkan
BAB II
TELAAH PUSTAKA

A.     Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan
sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan
karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran.
Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran
merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang
atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai dengan
tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs),
keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia
memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha
untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Didalam fungsi-fungsi pemasaran terdapat salah satunya fungsi penjualan yang
mana penjualan merupakan salah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba.
Penjualan merupakan yang paling dalam pemasaran, karena menjadi tulang
punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi penjualan merupakan sumber
pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos dengan harapan bias menghasilkan
laba. Oleh karena itu perlu adanya bermacam-macam cara untuk memajukan penjualan.
(Swasta dan sukatjo, 2002:183)
Jika suatu kegiatan penjualan merupakan suatu fungsi pemasaran yang tidak dapat
diabaikan, maka kegiatan penjualan memegang peranan yang sangat penting dalam
kegiatan pemasaran.
B.     Marketing Mix (bauran pemasaran)
Dalam melaksanakan pemasaran, baik barang maupun jasa perusahaan perlu didukung
oleh empat hal pokok, yaitu :
a.      Produk
b.      Harga
c.      Saluran distribusi
d.      Promosi
Keempat hal pokok tersebut sering disebut bauran pemasaran (marketing mix). Perpaduan
yang baik empat hal pokok ini akan mampu menjamin keberhasilan perusahaan dalam
memasarkan produknya.
Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi
para pembeli atau konsumen (sofjan Assauri, 2002; 180)

A.     Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut
meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks), jasa (restoran,
penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Madonna, Tom Hanks, Michael Jordan),
tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB),
dan ide (Keluarga Berencana). Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible
yang dapat memuaskan pelanggan.

Konsep, Level, dan Hirarki Produk


Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang
bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi
serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen
yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk
total meliputi barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan.
Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan
produk, yaitu:
1. Produk Utama / Produk Inti – Core Benefit
Produk inti memiliki manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para
tamu adalah ‘istirahat dan tidur’. Untuk bioskop, para penonton sesungguhnya membeli
‘hiburan’.
2. Produk Generik
Produk generik merupakan produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). Contohnya, hotel merupakan suatu
bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk disewakan.
3. Produk Harapan – Expected Product
Produk harapan merupakan produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan
kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh,
tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air hangat, telepon,
lemari pakaian, dan ketenangan.
4. Produk Pelengkap – Augmented Product
Produk pelengkap merupakan berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi
berbagai manfaat dan
layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan
produk pesaing. Misalnya, hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampo, bunga-bunga
segar, check-in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan lain-lain.
5. Produk Potensial
Produk potensial merupakan segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya hotel menambahkan
fasilitas layanan internet, perekam video dengan kaset videonya, sepiring buahbuahan
segar, dan sebagainya.

B.     Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan, sedangkan unsur hal lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Walaupun
penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang
sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Maka harga
mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat akeuntungan serta share pasar yang dapat dicapai
oleh perusahaan.
Harga adalah kompensasi yang ahrus dilakukan (biasanya dalam satuan uang)
untuk mendapatkan sejumlah barang atau jasa (Wiji Purwanta, 2002:187)
Dalam menetapkan harga produk, produsen harus memperhitungkan biaya yang akan
dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Biasanya konsumen sangat sensitif dengan
harga. Harga pokok yang rendah biasanya lebih disukai oleh konsumen.

C.    Saluaran distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen
dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses
distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan
pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat
didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing
channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
A. Saluran Distribusi
Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai
berikut :
“ Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat
satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “
Sedangkan Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :
“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan
terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan
atau dikonsumsi “.
Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen
dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ;
Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan
serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
• Pedagang perantara
Pada dasarnya, pedagang perantara (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap
pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai
hak atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara,
yaitu ; pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen
juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga
memperdagangkannya.
• Agen perantara
Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang
mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :
1. Agen Penunjang
 Agen pembelian dan penjulan
 Agen Pengangkutan
 Agen Penyimpanan
2. Agen Pelengkap
 Agen yang membantu dalam bidang finansial
 Agen yang membantu dalam bidang keputusan
 Agen yang dapat memberikan informasi
 Agen khusus
Menurut Philip Kotler (1993:174) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan
dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu
melakukan sejumlah tugas penting, yaitu :
         Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan
melancarkan pertukaran.
         Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasive mengenai
penawaran.
         Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli.
         Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan pembeli
termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan.
         Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan
lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan   pemilikan atau
penguasaan bias dilaksanakan.
         Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang.

D.    Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting,
yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa
promosi keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari konsumen atau bahkan
konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin (2003 : 123) yaitu
“suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan
tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi
pembeli dan tetap mengingat produk tersebut”.
Sedangkan menurut Buchari Alma (1992:153) Promosi  adalah “ kegiatan untuk
menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu”.
Dari kedua pengertian promosi di atas dapat diartikan bahwa promosi merupakan
komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu barang.Promosi
merupakansalah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering
dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan
rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
B. Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

C.    Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah dengan uraian pada landasan teori, maka penulis
membuat hipotesa sebagai berikut :
Bahwa diduga faktor-faktor yang dapat mempertahankan target penjualan minuman sehat
jahe merah pada KUB Roma Jahe Rengat adalah karena :
1. Kualitas produk
2. Pelayanan

D.    Variabel Penelitian
1. Kualitas produk
2. Pelayanan

BAB III
METODE PENELITIAN

A.     Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada K.U.B Roma Jahe Rengat, dengan lokasi yang terletak di Jalan
Hangtuah Dusun VI RT 18 Desa Sei Beringin No. 15 Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.

B.     Jenis dan Sumber Data


1. Data primer
Yakni data atau informasi yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian. Data ini
diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan pihak pimpinan
2. Data sekunder
Yaitu data berupa laporan-laporan dan catatan-catatan pada objek penelitian yang berasal
dari K.U.B Roma Jahe Rengat yang disesuaikan dengan keperluan penelitian.

C.    Metode Pengumpulan Data


Interview, yaitu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mewawancarai pimpinan.

D.    Analisis Data
Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang
mencoba menjelaskan semua data dan informasi yang diperoleh dengan jalan
mengelompokkan dan disusun sedemikian rupa serta penulis uraikan dengan penjelasan
kemudian dianalisa dengan menghubungkan beberapa teori yang relevan untuk diambil
kesimpulan.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan


Kelompok Usaha Bersama (K.U.B) Roma Jahe awalnya berdiri pada tahun 1999 yang awal
mulanya hanya dikerjakan sendiri bersama keluarga. Produk yang dipasarkan hanya sedikit.
Setelah mendapatkan untung lebih kemudian ditarik beberapa orang karyawan sekitar 12
orang.
Setelah beberapa tahun produk dipasarkan dan sudah banyak memberikan manfaat
akhirnya K.U.B Roma Jahe rengat mendapatkan izin dari Depkes : RI No. P-IRT
No.2.13.14.02.012.001 dalam Surat Keputusan No. 403/RIAU-04-01/PERINDAG/TDI/2001.

B. Aktivitas Perusahaan
Tujuan suatu perusahaan adalah ingin mendapatkan laba atau keuntungan. Untuk
mendapatkan keuntungan maka perusahaan harus melakukan aktifitas perusahaan yang
menghasilkan produk dan dipasarkan, berikut adalah aktifitas perusahaan pada K.U.B Roma
Jahe Rengat. Pertama-tama jahe merah, temulawak, kencur, kunyit, serai dibersihkan
kemudian digiling menggunakan mesin penggiling setelah itu diperas untuk diambil airnya.
Air perasan tersebut dimasak lalu dicampurkan dengan gula, pandan wangi, dan telur.
Semuanya dimasak sambil terus diaduk sampai menjadi berbentuk bubuk. Lalu jahe
berbentuk bubuk tadi didinginkan kemudian dimasukkan kedalam plastik yang telah
disediakan. Setiap kotak berisi empatt bungkus minuman jahe merah serta siap dipasarkan.
Adapun kegunaan minuman jahe ini adalah untuk mlancarkan peredaran darah,
meningkatkan stamina, mencegah reumatik, pegal, masuk angin, serta menambah nafsu
makan.

Anda mungkin juga menyukai