Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

RISET PASAR TENTANG PERUSAHAAN AQUA

DI SUSUN OLEH :
1. Yanto
2. Julianto
3. Edward
4. Jimmi
5. David
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dizaman modern ini kita sebagai penerus bangsa harus mampu mengikuti dunia yang
semakin hari semakin berkembang. Dimana teknologi-teknologi yang serba canggih juga
telah merembes kesegala aspek kehidupan manusia, apalagi di bidang industri dan bidang
usaha lainnya dalam mengelola sumber daya yang ada. Di Indonesia khususnya dikenal
dengan alam yang subur dan banyak menghasilkan SDA Hal ini merupakan modal yang
relative belum seluruhnya dapat dikembangkan secara keseluruhan sehingga keberadaannya
menjadi suatu tantangan,
Dengan semakin meningkatnya keinginan dan kebutuhan dari masyarakat maka
diberikan peluang bagi perusahaan atau industri kecil untuk memproduksi barang-barang
kebutuhan. Industri rumah tangga merupakan salah satu badan usaha yang dapat membantu
pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya usaha kecil ini akan
dapat memberikan peluang bagi seseorang yang mempunyai jiwa mandiri, motivasi tinggi,
keinginan yang kuat dan kemampuan dalam mengolah factor-faktor produksi sehingga dapat
menghasilkan produk dengan resiko yang dihadapi.
Strategi-strategi pemasaran juga merupakan factor yang penting dalam memasarkan
suatu produk. dimana strategi pemasaran tersebut digunakan dalam rangka meningkatkan
volume penjualan dan dapat meningkatkan laba perusahaan yang merupakan tujuan utama
masing-masing industri pada umumnya. Kondisi ini berlaku untuk semua jenis usaha,
termasuk pada industri minuman jahe yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.
Peningkatan volume penjualan akan dapat meningkatkan laba. tingkat pendapatan
laba yang memadai dan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan atau usaha kecil
serta memberikan kemungkinan bagi perusahaan atau usaha kecil untuk tumbuh dan
berkembang.
Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan penjualan minuman sehat jahe merah
pada KUB Roma Jahe Rengat periode Oktober Februari 2010-2011 ( dalam bungkus) dapat
dilihat pada table dibawah ini :

Bulan Target Penjualan Realisasi Penjualan Persentase %


Oktober 3200 3080 96.25
November 2400 2000 83.33
Desember 2800 2465 87.86
Januari 2400 2200 87.50 D
ari
Februari 2100 2100 100
data
diatas maka penulis akan membahas lebih lanjut factor-faktor apa yang menjadi penyebab
penjualan produk tidak sesuai dengan target penjualan yang ditetapkan. pada kondisi tersebut
maka penulis akan menguraikan factor-faktor tersebut dengan memberi judul ANALISIS
PENJUALAN MINUMAN SEHAT JAHE MERAH PADA KUB ROMA JAHE RENGAT

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis
mencoba untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi KUB Roma Jahe Rengat sebagai
berikut :
faktor-faktor apa yang dapat mempertahankan target penjualan minuman sehat jahe merah
pada KUB Roma Jahe Rengat.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


a, Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui cara pembuatan dalam usaha kecil tersebut
- Untuk menyelesaikan tugas penelitian dari dosen pembimbing
- Untuk mengetahui kebijakan dalam meningkatkan realisasi penjualan
b. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam
menetapkan kebijakan dan strategi dibidang pemasaran untuk mengembangkan usaha bisnis
mereka
Diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang akan dilakukan dalam proses ini adalah :
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan, tujuan
dan manfaat serta sistematika penulisan.

Bab II : Telaah Pustaka


Dalam bab ini penulis menguraikan secara teori yang berkaitan dengan pembahasan.
Penelitian ini diperoleh dari beberapa literature kepustakaan dan juga akan dikemukakan
Hipotesa dan Variabel Penelitian.

Bab III : Metode Penelitian


Pada bab ini penulis akan menguraikan sumber data, lokasi penelitian, teknik pengumpulan
data dan analisa

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan


dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat berdirinya perusahaan dan struktur
organisasi

Bab V : Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasannya.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran


Pada bab ini penulis menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta
dikemukakan saran-saran yang dapat penulis gambarkan
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi.
Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan
sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena
adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam
kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan
kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa
dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs),
keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu
hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan
kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Didalam fungsi-fungsi pemasaran terdapat salah satunya fungsi penjualan yang mana
penjualan merupakan salah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba.
Penjualan merupakan yang paling dalam pemasaran, karena menjadi tulang punggung
kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi penjualan merupakan sumber pendapatan
yang diperlukan untuk menutup ongkos dengan harapan bias menghasilkan laba. Oleh karena
itu perlu adanya bermacam-macam cara untuk memajukan penjualan. (Swasta dan sukatjo,
2002:183)
Jika suatu kegiatan penjualan merupakan suatu fungsi pemasaran yang tidak dapat diabaikan,
maka kegiatan penjualan memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran.

Marketing Mix (bauran pemasaran)


Dalam melaksanakan pemasaran, baik barang maupun jasa perusahaan perlu didukung oleh
empat hal pokok, yaitu :
a. Produk
b. Harga
c. Saluran distribusi
d. Promosi
Keempat hal pokok tersebut sering disebut bauran pemasaran (marketing mix). Perpaduan
yang baik empat hal pokok ini akan mampu menjamin keberhasilan perusahaan dalam
memasarkan produknya.
Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi
para pembeli atau konsumen (sofjan Assauri, 2002; 180)

A. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik
(seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi),
orang atau pribadi (Madonna, Tom Hanks, Michael Jordan), tempat (Pantai Kuta, Danau
Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB), dan ide (Keluarga Berencana).
Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan
pelanggan.
Konsep, Level, dan Hirarki Produk
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli
pasar. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan
oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi
barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan.
Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan
produk, yaitu:
1. Produk Utama / Produk Inti Core Benefit
Produk inti memiliki manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para tamu
adalah istirahat dan tidur. Untuk bioskop, para penonton sesungguhnya membeli hiburan.
2. Produk Generik
Produk generik merupakan produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). Contohnya, hotel merupakan suatu
bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk disewakan.
3. Produk Harapan Expected Product
Produk harapan merupakan produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan
kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai contoh,
tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang bersih, sabun dan handuk, air hangat, telepon,
lemari pakaian, dan ketenangan.
4. Produk Pelengkap Augmented Product
Produk pelengkap merupakan berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi
berbagai manfaat dan
layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk
pesaing. Misalnya, hotel bisa menambahkan fasilitas TV, shampo, bunga-bunga segar, check-
in dan check-out yang cepat, pelayanan kamar yang baik, dan lain-lain.
5. Produk Potensial
Produk potensial merupakan segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Misalnya hotel menambahkan
fasilitas layanan internet, perekam video dengan kaset videonya, sepiring buahbuahan segar,
dan sebagainya.

B. Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan, sedangkan unsur hal lainnya hanya merupakan unsur biaya saja. Walaupun
penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang
sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Maka harga
mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat akeuntungan serta share pasar yang dapat dicapai
oleh perusahaan.
Harga adalah kompensasi yang ahrus dilakukan (biasanya dalam satuan uang) untuk
mendapatkan sejumlah barang atau jasa (Wiji Purwanta, 2002:187)
Dalam menetapkan harga produk, produsen harus memperhitungkan biaya yang akan
dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Biasanya konsumen sangat sensitif dengan
harga. Harga pokok yang rendah biasanya lebih disukai oleh konsumen.

C. Saluaran distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan
para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi
tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat
didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing
channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
A. Saluran Distribusi
Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai
berikut :
Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu
sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli.
Sedangkan Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :
Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat
dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi .
Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen
dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ;
Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta
proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
Pedagang perantara
Pada dasarnya, pedagang perantara (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap
pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak
atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara, yaitu
; pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga
dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga
memperdagangkannya.
Agen perantara
Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang
mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :
1. Agen Penunjang

Agen pembelian dan penjulan


Agen Pengangkutan
Agen Penyimpanan

2. Agen Pelengkap

Agen yang membantu dalam bidang finansial


Agen yang membantu dalam bidang keputusan
Agen yang dapat memberikan informasi
Agen khusus

Menurut Philip Kotler (1993:174) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan
dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu
melakukan sejumlah tugas penting, yaitu :
Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan
melancarkan pertukaran.
Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasive mengenai
penawaran.
Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli.
Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan
pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan.
Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga
dan lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan pemilikan atau
penguasaan bias dilaksanakan.
Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang.
D. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting, yang
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa promosi
keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak
tahu sama sekali mengenai produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin (2003 : 123) yaitu suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah
laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan
tetap mengingat produk tersebut.
Sedangkan menurut Buchari Alma (1992:153) Promosi adalah kegiatan untuk
menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu.
Dari kedua pengertian promosi di atas dapat diartikan bahwa promosi merupakan komunikasi
informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk menyampaikan informasi,
berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu barang.Promosi
merupakansalah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan
sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
B. Tujuan Promosi
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah dengan uraian pada landasan teori, maka penulis membuat
hipotesa sebagai berikut :
Bahwa diduga faktor-faktor yang dapat mempertahankan target penjualan minuman sehat
jahe merah pada KUB Roma Jahe Rengat adalah karena :

1. Kualitas produk
2. Pelayanan

Variabel Penelitian

1. Kualitas produk
2. Pelayanan
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada K.U.B Roma Jahe Rengat, dengan lokasi yang terletak di Jalan
Hangtuah Dusun VI RT 18 Desa Sei Beringin No. 15 Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.

B. Jenis dan Sumber Data


1. Data primer
Yakni data atau informasi yang dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian. Data ini
diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan pihak pimpinan
2. Data sekunder
Yaitu data berupa laporan-laporan dan catatan-catatan pada objek penelitian yang berasal dari
K.U.B Roma Jahe Rengat yang disesuaikan dengan keperluan penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data


Interview, yaitu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mewawancarai pimpinan.

D. Analisis Data
Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang mencoba
menjelaskan semua data dan informasi yang diperoleh dengan jalan mengelompokkan dan
disusun sedemikian rupa serta penulis uraikan dengan penjelasan kemudian dianalisa dengan
menghubungkan beberapa teori yang relevan untuk diambil kesimpulan.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Kelompok Usaha Bersama (K.U.B) Roma Jahe awalnya berdiri pada tahun 1999 yang awal
mulanya hanya dikerjakan sendiri bersama keluarga. Produk yang dipasarkan hanya sedikit.
Setelah mendapatkan untung lebih kemudian ditarik beberapa orang karyawan sekitar 12
orang.
Setelah beberapa tahun produk dipasarkan dan sudah banyak memberikan manfaat akhirnya
K.U.B Roma Jahe rengat mendapatkan izin dari Depkes : RI No. P-IRT
No.2.13.14.02.012.001 dalam Surat Keputusan No. 403/RIAU-04-01/PERINDAG/TDI/2001.

B. Aktivitas Perusahaan

Tujuan suatu perusahaan adalah ingin mendapatkan laba atau keuntungan. Untuk
mendapatkan keuntungan maka perusahaan harus melakukan aktifitas perusahaan yang
menghasilkan produk dan dipasarkan, berikut adalah aktifitas perusahaan pada K.U.B Roma
Jahe Rengat. Pertama-tama jahe merah, temulawak, kencur, kunyit, serai dibersihkan
kemudian digiling menggunakan mesin penggiling setelah itu diperas untuk diambil airnya.
Air perasan tersebut dimasak lalu dicampurkan dengan gula, pandan wangi, dan telur.
Semuanya dimasak sambil terus diaduk sampai menjadi berbentuk bubuk. Lalu jahe
berbentuk bubuk tadi didinginkan kemudian dimasukkan kedalam plastik yang telah
disediakan. Setiap kotak berisi empatt bungkus minuman jahe merah serta siap dipasarkan.
Adapun kegunaan minuman jahe ini adalah untuk mlancarkan peredaran darah,
meningkatkan stamina, mencegah reumatik, pegal, masuk angin, serta menambah nafsu
makan.
MAKALAH

RISET PASAR TENTANG PERUSAHAAN AQUA

DI SUSUN OLEH :
1. Yanto
2. Julianto
3. Edward
4. Jimmi
5. David
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Aqua Golden Mississipi Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Tan
Thong kie, SH No. 24 tanggal 23 Pebruari 1973. Akta pendirian ini telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta
diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran
dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris
Lindasari Bachroem, SH No.25 tanggal 12 Mei 1997 dalam rangka penyesuaian dengan
Undang-Undang No. 1 tahun 1995. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
dalam Surat Keputusan no. C2-4579.HT.01.04.TH97 tanggal 3 Juni 1997 serta diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 21 Oktober 1997.

Perusahaan bergerak dalam industri pengolahan dan pembotolan air minum dalam kemasan.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1974. Perusahaan
berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di jalan Pulo Lentut No. 3, Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta. Pabrik Perusagaan berlokasi di Bekasi , Citeureup dan Mekarsari, Jawa
Barat Induk utama Perusahaan adalah Groupe Danone, sebuah Perusahaan yang berdiri dan
berkedudukan di Perancis. Dari strategi perusahaan dominant Berbagai upaya dilakukan
AQUA untuk membangun merek agar tidak dipersepsikan konsumen sebagai sekadar
komoditas.
Selama 1986-1990 AQUA berkutat dan berpacu dengan waktu untuk membangun kapasitas
pabrik termasuk pendirian pabrik baru dalam rangka mendekatkan diri ke pasar. Dalam
rangka menyesuaikan perkembangan usaha yang makin pesat pada 25 Juli 1989 nama PT
Golden Mississippi diubah menjadi PT AQUA Golden Mississippi. Sampai tahun 1990
kapasitas produksi AQUA meningkat 5 kali lipat dibandingkan tahun 1985 dari hanya sebesar
38,23 juta liter menjadi 188,7 juta liter. Pabrik-pabrik yang mulai dibangun antara lain di Bali
(Mambal), Sukabumi (Ciburial), Medan (Brastagi) dan Manado (Air Madidi).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aqua
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.
Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga
dijual di Singapura. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan
merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah
menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang
memroduksi Aqua. Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan
multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua Golden Mississippi
dengan Danone.Dari strategi perusahaan dominant Berbagai upaya dilakukan AQUA untuk
membangun merek agar tidak dipersepsikan konsumen sebagai sekadar komoditas.
Selama 1986-1990 AQUA berkutat dan berpacu dengan waktu untuk membangun kapasitas
pabrik termasuk pendirian pabrik baru dalam rangka mendekatkan diri ke pasar. Dalam
rangka menyesuaikan perkembangan usaha yang makin pesat pada 25 Juli 1989 nama PT
Golden Mississippi diubah menjadi PT AQUA Golden Mississippi. Sampai tahun 1990
kapasitas produksi AQUA meningkat 5 kali lipat dibandingkan tahun 1985 dari hanya sebesar
38,23 juta liter menjadi 188,7 juta liter.Pabrik-pabrik yang mulai dibangun antara lain di Bali
(Mambal), Sukabumi (Ciburial), Medan (Brastagi) dan Manado (Air Madidi). Demi
membangun citra kualitas yang prima AQUA mulai membangun pabrik dengan konsep
integrated production. Maksudnya proses pembuatan botol plastik mulai dilakukan di pabrik
bersama-sama dengan proses produksi air minum dalam kemasan.
Dengan beroperasinya pabrik-pabrik baru AQUA tersebut maka produksi botol plastik PET
menggunakan 5 mesin PET milik sendiri dan 5 mesin lain milik vendor. Pada waktu itu,
AQUA belum menggunakan mesin SIDEL dari Perancis. Mesin kemasan botol plastic 500
ml menggunakan mesin Krupp dan mesin botol 5 gallon Battenfield Fisher. Keduanya buatan
Jerman pertama kali dioperasikan 1992 dengan investasi Rp 6 miliar . Sedangkan, untuk
pencetakan dari lembaran plastik menjadi gelas plastik (cup) digunakan mesin thermoforming
bekas bermerek OMV Verona buatan Italia.
Oleh karena ekspansi untuk pembangunan pabrik baru tersebut membutuhkan dana besar
maka Tirto Utomo bermaksud untuk menarik dana publik dengan masuk ke bursa saham.
Awal 1990 PT AQUA Golden Mississippi menjual saham kepada masyarakat di Bursa Efek
sejumlah 1 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Penawaran perdana
dengan harga Rp 7.500 per saham. Saham yang ditawarkan itu adalah 16,67 % dari seluruh
saham. Dengan demikian AQUA telah go public menjadi perusahaan terbuka. Di kancah
internasional AQUA telah meraih berbagai penghargaan. Di antaranya AQUA AWARD dari
International Bottled Water Association (IBWA) dalam waktu 5 tahun berturut-turut dari
tahun 1985 hingga 1989 dan penghargaan World Star dari Beijing, RRC.
Selain itu, pada 10 November 1987 AQUA memperoleh sertifikat SII (Standar Industri
Indonesia) dari Departemen Perindustrian nomor 1359/M/II/1987 untuk produk AQUA
Bekasi. Kemudian disusul pabrik-pabrik AQUA lainnya. Dengan demikian seluruh produk
AQUA telah memperoleh tanda SII yang menunjukkan bahwa kualitas AQUA dapat
dipercaya. AQUA berhasil meraih penghargaan bergengsi seperti itu karena AQUA tak kenal
lelah untuk membangun merek. Pada dasarnya merek merupakan suatu cara untuk
membedakan suatu produk dari produsen lain yang berlainan. Merek dapat mengantarkan
suatu produk mempunyai hubungan dan arti khusus dengan konsumen sehingga konsumen
dapat membedakan harga, kualitas dan persepsi suatu produk dengan produk-produk lain.
Merek dapat memberikan suatu tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas akan
selalu memilih produk tersebut.
Sumber kekuatan dari sebuah merek antara lain:
Pertama, menyangkut citra yakni citra kualitas, citra penampilan berupa kemasan, label atau
karton pembungkus. Citra perusahaan berupa gaya manajemen dan keagenan maupun
reputasi.
a. Kedua, ketersediaan produk itu sendiri di mana saja dan kapan saja.
b. Ketiga, harga yang kompetitif.
c. Keempat, pelayanan yang menyangkut kepuasan pelanggan.
d. Kelima, inovasi berupa kemampuan untuk meremajakan produk agar tidak menjadi tua
Tahapan merek di industri AMDK terdiri dari tiga tahap yakni tahap komoditas (drinking
water), tahap kategori produk (bottled water) dan tahap merek spesifik (AQUA, Evian).
Membangun merek untuk komoditas generik seperti kopi, tepung terigu atau mineral sulit
dan memerlukan waktu yang lama dan mahal. Namun, sekali terbentuk menjadi merek seperti
Kopi Kapal Api, Tepung Terigu Bogasari atau AQUA akan sangat sulit digempur pesaing. Di
sisi lain, sekali mengalami masalah juga mudah sekali mengalami kehancuran seperti yang
terjadi pada Perrier ketika tercemar benzene.
Melalui merek perusahaan dapat mentransformasikan air menjadi AQUA. hamburger
menjadi McDonalds, roti menjadi BreadTalk dan mobil menjadi Mercedez.
Merek yang kuat umumnya lebih tahan banting dibandingkan produk biasa atau tak bermerek
dan lebih mudah pulih seperti sediakala setelah dilanda krisis. Hal itu dibuktikan dengan
kinerja AQUA yang dengan cepat pulih setelah dilanda krisis moneter pada 1997-1998 dan
ketika menghadapi persaingan air minum isi ulang pada 2003. Selain itu merek yang kuat
selalu lebih diuntungkan karena lebih tahan lama di pasar. Leo Burnett (1891-1971) ,
DOMINAN Produk air minum dalam kemasan yang cukup dominan di pasar antara lain
Aqua, 2Tang, Total, dan Ades Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin
menggiurkan, karena kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk. Perusahaan yang menggarap bisnis AMDK pun semakin banyak dan
terus melakukan ekspansi untuk memperluas jaringan pasar produk-produknya. Bayangkan
saja, kebutuhan masyarakat akan air minum sangat tinggi.
Dari segi penjualan industri ini mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada 2002,
terjadi kenaikan 30 persen dibandingkan tahun 2001 dari 5, 4 miliar liter menjadi 7,1 miliar
liter. Tahun ini, ditargetkan peningkatan hingga 20 persen menjadi 8,5 miliar liter. Meski
AMDK bisnis basah, bukan tak berarti ada ganjalan. Maraknya depot air minum mau tak
mau memaksa industri AMDK mengoreksi target yang ditetapkan, menjadi 10 persen,
karena terganggu dengan maraknya depot air minum yang dinilai menggerogoti pasar
AMDK. Presiden Direktur PT Aqua Golden Mississippi, Willy Sidharta mengatakan, Aqua
terus gencar melakukan promosi untuk memelihara pangsa pasar yang dimiliki. Namun,
persaingan yang dilakukan, ujarnya tetap pada kerangka persaingan yang sehat. Aqua yang
menguasai separuh dari pangsa pasar AMDK, menargetkan peningkatan penjualan 10 persen
dari tahun sebelum yang mencapai 3,1 miliar liter. Menjadi pemain terbesar menjadikan
Aqua menguasai pangsa pasar. Aqua merambah seluruh pasar di dalam negeri.
2.2. Rahasia Keberhasilan AQUA
Rahasia keberhasilan AQUA adalah kemampuannya untuk tumbuh secara cepat untuk
menciptakan ledakan permintaan untuk air dalam botol di Indonesia dan kemudian memasok
permintaan itu. Pada dasarnya, orang Indonesia mengkonsumsi lebih kecil dari satu liter air
dalam botol per tahun. Dibandingkan dengan 40 liter pertahun diantara orang Amerika dan 60
liter pertahun untuk orang Eropa. Ada terlihat banyak ruang untuk tumbuh , keduanya
didalam negeri Indonesia dan diseputar kawasan Asia-Pasifik. Akan tetapi tetap saja dia
bertahan. Dia bangun instalasi penjernih air yang pertama di Bekasi, Jawa Barat. Cukup kecil
dengan kapasitas enam juta liter per tahun. Usaha sangat lamban dimana instalasi hanya
beropersi pada hari Senin dan Selasa. Segala sesuatu telah berubah. Kini koran-koran
mengacu Tirto sebagai Raja Air . Instalasi pemroses AQUA Group memiliki kapasitas
gabungan pertahun sebesar 485 juta liter air mengeksport AQUA ke Singapore, Malaysia,
Philipina, dan Australia.
Jika kita menoleh kepada logo AQUA yang baru : AIR SEHAT SETIAP SAAT. Maka bila
AQUA tidak menjadi salah satu sponsor maka pada saat Olimpiade tidak ada AQUA
sehingga tidak setiap saat AQUA merupakan air sehat. Padahal perbulutangkisan kita adalah
yang tersehat didunia, jadi yang paling kritis adalah bagaimana ada AQUA di Olimpiade dan
itu adalah bagaimana mengemas air sehat dalam botol dan kemasan. AQUA Group saat ini
telah menjadi perusahaan air dalam kemasan yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik,
memperkirakan penjualan lebih dari 300 juta liter air kemasan di tahun 1992. Memulai adalah
tidak terlalu mudah. Pada mulanya, banyak orang tertawa atas idenya bahwa orang Indonesia
akan membeli air minum dalam kemasan tersebut,
Dari strategi pemasaran, AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV,
radio, koran, dan majalah membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda. Dalam
menjaga kesehatannya, mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung penyelenggaraan
atletik internasional seperti pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat.Dalam
iklannya AQUA menekankan asal dari air dan proses produksinya. Asal dari AQUA adalah
benar-benar sumber air yang mengalir, bukan air tanah yang dipompa kepermukaan tanah.
Merek-merek lain air yang diproduksi Grup AQUA menggunakan air yang dipompa, tapi
tidak menggunakan nama AQUA.
Berita tentang AQUA menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah
air. Tetapi perkiraan konsumen harus dipikirkan. Sementara perkiraan tersebut AQUA
mengandung mineral sehat, sebenarnya tidak ada apa-apanya selain air dalam botol.Tidak
dikarbonasi dan tidak pula dibumbui. Sejak semula, bagaimanapun, AQUA secara umum
mengacu pada Air Mineral AQUA orang Indonesia tidak tahu bagaiman memperkirakan.
Pada awalnya contoh promosi penjualan AQUA dilaksanakan pada pengunjung bioskop. Ada
pusat-pusat distribusi AQUA di Indonesia, dijalankan oleh PT. Wirabuana Intrent, distributor
tunggal produk-produk AQUA. Truk-truk AQUA yang selalu siap sedia dimana saja kapan
saja memastikan pengiriman yang handal pada outlet eceran dan perusahaan-perusahaan yang
menyediakan pendingin air AQUA untuk karyawannya.
AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan majalah
membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda. Dalam menjaga kesehatannya,
mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung penyelenggaraan atletik internasional
seperti pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. AQUA adalah pemimpin
pasar yang tidak dipertanyakan dalam industri air dalam botol. Sistem penyaluran, strategi
pemasaran, dan kemasan yang istimewa menciptakan keunggulan bersaing.Memungkinkan
harga premium sekitar 10% sampai 25% diatas harga-harga yang dipatok merek-merek
pesaing. Sementara sebagian besar adalah pabrik regional kecil, beberapa pesaing memiliki
pangsa pasar mendasar sejalan dengan sumber-sumber keuangan, memasarkan pengetahuan,
dan sistem-sistem distribusi yang dapat menjadi ancaman serius akankah AQUA goyah.
Keberhasilan merek dagang AQUA telah menarik paling tidak 10 peniru untuk menggunakan
kata aqua. Tirto secara aktif mempertahankan merekdagangnya, memenangkan pertarungan
hukum melawan perusahaan yang menggunakan nama Club AQUA dan Aquaria. Dalam
keputusannya pada bulan Mei 1992, Kejaksaan Agung di Indonesia memaklumkan bahwa
kata aqua, bilamana digunakan pada air dalam botol bukan nama latin yang umum, namun
merek dagang yang dilindungi.Pengacara AQUAmembantah bahwa kata itu telah didaftarkan
sebagai merek dagang sejak 1973, diperbaharui di tahun 1986, bahwa AQUA telah
membelanjakan jutaan dolar mengiklankan merekdagang tersebut, dan akibat dari
pengiklanan ini, dibenak pelanggan Indonesia kata AQUA sambung dengan air dalam botol
yang diproduksi PT. AQUA Golden Mississippi. Oleh sebab itu perusahaan air dalam botol
yang lain tidak dapat menggunakan kata aqua pada namanya atau logo kecuali dibawah
perjanjian lisensi. Pengadilan telah menyetujui.
Lokasi Sumber Mata Air AQUA
1. Brastagi -Lampung (Jabung dan Umbul Cancau)
2. Mekarsari (Kubang)
3. Subang (Cipondoh)
4. Wonosobo (Mangli)
5. Klaten (Sigedang)
6. Pandaan
7. Kebon Candi
8. Mambal
9. Menado (Airmadidi)
2.3. Menentukan Margin Laba Bersih Terhadap Penjualan /Net Profit Margin
Untuk mengetahui perubahan-perubahan Net Profit Margin yang terjadi selama lima tahun
berturut-turut, yaitu tahun 2002 sampai 2006 maka dapat dibuat tabel sbb:
Tabel 1
Net Profit Margin
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk
Periode 2002-2006

Keterang Tahun

an
2002 2003 2004 2005 2006

Laba 66.109.9 63.246.4 91.639.950.31 48.853.686.5


64.349.873.753
Bersih 18.250 11.182 1 88

1.021.89 1.077.22
1.333.147.424. 1.563.156.070.5 1.665.614.79
Penjualan 8.740.96 2.269.31
622 61 4.189
9 5

Net Profit
6,46% 5,87% 6.87% 4,11% 2,93%
Margin

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa net profit margin PT. Aqua Golden Mississippi Tbk
berfluktuasi. Dimana net profit margin tahun 2003 turun yang semula tahun 2002 adalah
6,46% menjadi 5,87%.Hal ini disebabkan karena laba bersih perusahaan mengalami
penurunan sebesar 4,33% yang semula 66.109.918.250 menjadi 63.246.411.182 dan
penjualan mengalami kenaikan 5,41% yang semula 1.021.898.740.969 menjadi
1.077.222.269.315 pada tahun 2003.
Tahun 2004 perusahaan mengalami kenaikan Net Profit Margin yang semula tahun 2003
adalah 5,87% menjadi 6,87% . Hal ini disebabkan karena laba bersih perusahaan mengalami
kenaikan sebesar 44,89% yang semula 63.246.411.182 menjadi 91.639.950.311 dan
penjualan mengalami kenaikan 23,75% yang sebelumnya 1.077.222.269.315 menjadi
1.333.147.424.622 pada tahun 2004.
Tahun 2005 perusahaan mengalami penurunan Net Profit Margin yang semula tahun 2004
adalah 6,87% menjadi 4,11% . Hal ini disebabkan karena laba bersih perusahaan mengalami
penurunan sebesar 42,40% yang semula 91.639.950.311 menjadi 64.349.873.753 dan
penjualan mengalami kenaikan 17,25% yang sebelumnya 1.333.147.424.622 menjadi
1.563.156.070.561 pada tahun 2005.
Tahun 2006 perusahaan masih mengalami penurunan Net Profit Margin yang semula tahun
2005 adalah 4,11% menjadi 2,93% . Hal ini disebabkan karena laba bersih perusahaan
mengalami penurunan sebesar 24,08% yang semula 64.349.873.753 menjadi 48.853.686.588
dan penjualan mengalami kenaikan 6,55% yang sebelumnya 1.563.156.070.561 menjadi
1.665.614.794.189 pada tahun 2006.
Dari tabel dan penjelasan diatas, net profit margin PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dari
tahun 2002-2006 mengalami lebih banyak penurunan. Hal tersebut dikarenakan laba bersih
setiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan walaupun setiap tahunnya juga terjadi
peningkatan penjualan namun kenaikan penjualan lebih besar daripada laba yang dihasilkan.
Untuk itu pihak manajemen harus dapat mengurangi biaya-biaya perusahaan yang dapat
mempengaruhi perolehan laba/ keuntungan.
2.3. Aqua Peduli
Melalui program Satu untuk Sepuluh, AQUA ingin berkontribusi secara proaktif dan
berkelanjutan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, termasuk kesulitan
akses air bersih di Indonesia demi mewujudkan peningkatan kebiasaan hidup sehat keluarga.
Caranya, setiap pembelian 1L AQUA (dengan label khusus), AQUA berkomitmen untuk
memberikan fasilitas penyediaan akses terhadap 10L air bersih. Program khusus dari
DANONE AQUA ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebiasaan hidup sehat
melalui penyediaan akses air bersih dan edukasi mengenai kesehatan bagi daerah yang
membutuhkan. Untuk saat ini, program ini sedang dilaksanakan di kecamatan Boking dan
Amanatun Utara, NTT. Berkat program ini, kini masyarakat NTT sudah dapat mengambil air
bersih di tempat yang lebih dekat.
2.4. Berbagai Alasan untuk Minum AQUA (Keunggulan Aqua)
1) AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30
tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan kini,
AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia. Volume penjualan
AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral.
2) Lebih lagi kini group DANONE yang merupakan salah satu produsen terbesar dan
terbaik di dunia untuk minuman menjadi bagian dari AQUA. Keunggulan DANONE dalam
produk makanan dan minuman bernutrisi menjadikan AQUA semakin baik dan kokoh.
3) Berasal dari sumber mata air terpilih dan terlindung, sehingga menjamin bahwa segala
kebaikan alam dari sumbernya tetap terjaga dalam setiap tetesnya. Ini berarti bahwa setiap
tetes AQUA memiliki segala kebaikan dan keseimbangan mineral alami.
4) Sumber mata air dipilih setelah melalui proses yang penuh ketelitian dan hati-hati.
Setiap sumber mata air pegunungan harus memenuhi 9 poin kriteria yang kemudian melewati
5 tahap proses seleksi yang ketat selama kurang lebih 1 tahun sebelum akhirnya dapat
menjadi mata air AQUA. Tidak heran apabila kualitas AQUA merupakan yang terbaik
5) Setiap tetes AQUA mengandung mineral alami yang seimbang, menjadikannya
sungguh baik untuk dikonsumsi setiap hari oleh seluruh anggota keluarga. Kesembangan
mineral-mineral yang alami ini penting fungsinya bagi kesehatan tubuh.
6) Setelah ditemukan, sumber mata air dan area sekitarnya juga senantiasa dijaga dan
dilindungi kelestariannya. Secara sistematis, AQUA melindungi kelestarian lingkungan
sumber airnya mulai dari area tangkapan air hujan hingga lingkungan sekeliling sumber air.
Dinding perlindungan bawah tanah juga dibangun untuk mencegah rembesan.
7) Selain itu, AQUA berkomitmen untuk menjaga kelestarian sumber mata airnya dengan
tidak mengambil lebih dari apa yang diberikan oleh alam. Hal ini dilakukan guna memastikan
bahwa segala Kebaikan Alam tetap terjaga dalam setiap tetes AQUA.
8) Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup
Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti aturan yang dituangkan dalam Piagam Danone
untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-sumber mata airnya.
9) Diproses dengan sistem proses terpadu yang menjamin bahwa tidak ada apapun antara
Anda dan kebaikan alam. Sistem proses terpadu ini merupakan proses yang canggih namun
sederhana dan dapat memastikan bahwa tidak ada satupun mineral penting dari alam yang
terbuang percuma.
10) Setiap tahapan dan titik proses ada kontrol kualitas yang menjamin kualitas produk,
sehingga menjamin bahwa segala kebaikan alam tetap terjaga dalam setiap tetes AQUA.
11) Sistem proses dan kualitas AQUA memenuhi standar yang dibuat oleh Good
Manufacturing Practice dan Good Sanitation-Hygienic Practice sekaligus kualitas produk
akhir sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau "Codex for Bottle Water".
12) AQUA merupakan merek minuman yang sudah terpercaya hingga puluhan tahun sebagai
merek terbaik. Terbukti AQUA sudah menerima berbagai penghargaan yang merupakan
wujud kepercayaan dan kepuasan konsumen, antara lain: Indonesian Best Brand Award
(penghargaan untuk merek terbaik Indonesia) dari tahun 2003-2004, Indonesian Customer
Satisfaction Award (penghargaan untuk merek yang memberikan kepuasan tertinggi kepada
konsumennya) dari tahun 2003 dan Indonesian Golden Brand Award di tahun 2005-2007.
13) AQUA secara aktif melakukan berbagai program untuk menyehatkan konsumen
Indonesia, diantaranya program AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI
(AQUA untuk Anak Indonesia).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh
PT. Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga
dijual di Singapura. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan
merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah
menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Di Indonesia, terdapat 14 pabrik yang
memroduksi Aqua. Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki pula oleh perusahaan
multinasional dari Perancis, Danone, hasil dari penggabungan Aqua Golden Mississippi
dengan Danone. Net profit margin PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dari tahun 2002-2006
mengalami lebih banyak penurunan. Hal tersebut dikarenakan laba bersih setiap tahunnya
mengalami kenaikan dan penurunan walaupun setiap tahunnya juga terjadi peningkatan
penjualan namun kenaikan penjualan lebih besar daripada laba yang dihasilkan. Untuk itu
pihak manajemen harus dapat mengurangi biaya-biaya perusahaan yang dapat mempengaruhi
perolehan laba/ keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA

Chandra Gregius, 2004. Internasionalisasi dan Internetisasi, Penerbit ANDI, Yogyakarta.


Majalah Trust, No.24 Tahun 2, Maret 2004
Panji Anaroga, Sri Suyati. Perilaku Keorganisasian.1995.Jakarta: Pustaka Jaya.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan. 2006 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Robbins, Stephen P. Teori Organisasi. 1994. Prentice Hall. Upper Saddle River
Sidharta, Willy. 2006. Ketika Aliansi Strategis Aqua dan Danone Terwujud.

Anda mungkin juga menyukai