Anda di halaman 1dari 4

Landasan Teori

PT. Sumber Agung Gunung Maju ialah perusahaan yang berjalan pada sektor industri
pertambangan batu andesit. Batu andesit pada produksi ini berperan sebagai bahan utama
galian dimana tujuan adanya pertambangan ini untuk memenuhi kebutuhan pasar serta
pengembangan nasional terkait batuan andesit (Cahya dkk, 2020). Menurut Rahmi dan
Murad(2020), dikatakan bahwa batuan andesit merupakan batuan yang berasal dari lelehan
diorit dimana lelehan ini dalam bentuk lava. Spesifikasi dari batuan andesit ini sendiri seperti
berwarna abu-abu, butir mineral halus serta komposisi minerla yang dimiliki sama dengan
diorit. Diorit sendiri merupakan jenis batuan yang ada di bumi. Pada batuan andesit
terkandung andesit hornbledna serta andesit piroksin. Pengolahan batu andesit ini biasanya
untuk meningkatkan kadar dan memisahkan antara konsentrat dan tailing. Terdapat beberapa
tahapan antara lain pengecilan ukuran, pemisahan berdasarkan ukurannya, peningkatan kadar,
dan pengurangan kadar air yang terkandung dalam batuan andesit. Dalam tahap pengecilan
ukuran batuan andesit dapat dilakukan dengan proses crushing, dimana nantinya akan
menggunakan alat cone crusher. Dengan adanya proses crushing ini nantinya akan
memudahkan dalam pengolahan batu andesit pada tahap selanjutnya.

Crushing merupakan suatu proses penggilingan kering yang dilakukan secara tertutup
dalam besi penggulung. Proses penggilingan ini bertujuan untuk mengecilkan ukuran bahan
sehingga nantinya dapat menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai guna dan jual yang
baik. Pada proses crushing terdapat beberapa tahap yaitu primary crushing, secondary
crushing, dan fine crushing atau grinding. Yang membedakan pada setiap tahapan ini ialah
pada ukuran umpannya. Pada primary crushing, umpan berukuran 2-90 inch, secondary
crushing berukuran 1-3 inch, lalu grinding berukuran ¼ - 3/8 inch. Alat yang digunakan pada
setiap tahapan juga berbeda. Proses cruhsing ini memberi tekanan pada suatu bahan agar
bahan tersebut hancur, tekanan yang diberikan tersebut melebihi daya tahan dari bahan itu
sendiri (Nursanto dkk, 2015).

Metode Pengambilan Data

Pada PT. Sumber Gunung Maju untuk mengetahui kinerja unit dilakukan pengolahan
data yang selanjutnya akan dianalisis pada crushing plant. Data yang didapatkan pada unit
crushing plant diolah menggunakan tahapan metode primary crushing. Dimana pada tahapan
metode ini, batuan andesit berukuran 80-100 cm didumping ke dalam hopper, kemudian
dimasukkan ke dalam grizzly feeder dengan bantuan pusher untuk mendorong masuk. Batu
andesit yang telah melewati grizzly feeder, selanjutnya diperkecil ukurannya menggunakan
jaw crusher. Pada jaw crusher primary crushing ini dilakukan perhitungan reduction ration.
Dimana perhitungan ini bertujuan untuk membandingkan ukuran feed masuk pada hopper
dengan ukuran produk keluar pada crusher. Batuan andesit yang dihasilkan pada jaw crusher
sendiri berukuran kurang dari 22 cm. Hasil batuan yang didapatkan dari proses kominusi
diletakkan pada belt convenyor 02 dan 03. Nantinya batuan ini akan diangkut ke stockpile
gudang batu untuk direduksi kembali ukurannya pada tahapan crushing selanjutnya (Cahya
dkk, 2020). Pada proses ini, data yang kami gunakan ialah data sekunder yang terdapat pada
tabel jaw crusher, dimana nantinya proses ini lebih menekankan pada perhitungan reduction
ratio.

Perhitungan dan Analisis

PT. Sumber Agung Gunung Maju dilakukan perbandingan antara ukuran feed masuk
pada hopper dengan ukuran produk keluar pada crusher. Perbandingan ini dilakukan dengan
menggunakan persamaan reduction ratio yaitu:

tF
RR= ,
tP

Dimana RR merupakan reduction ratio, tF merupakan ukuran feed rata-rata (mm), lalu tP
merupakan produk rata-rata (mm). Dalam produksi ini dilakukan perhitungan reduction ratio
pada jaw crusher primary crushing. Dari data diketahui bahwa alat ini dapat menerima
umpan yang berukuran ≤ 1.000 mm serta produk yang dihasilkan dari mesin ini kurang lebih
berukuran 220mm. Sehingga dari data tersebut dilakukan perhitungan reduction ratio teoritis
sebagai berikut:

1000 mm
RRteoritis = =4,54 .
220 mm

Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk nilai RR aktual pada alat ini dari data yang telah
diketahui sebagai berikut:

Maka dari data distribusi yang telah diperoleh ini dihasilkan nilai untuk RR aktual alat ini
yaitu:

906,3mm
RRaktual = =4,03 .
224,7 mm

Pada perhitungan RR apabila nilai reduction ratio diperoleh antara 4-9 maka kinerja
jaw crusher ialah bagus. Sedangkan kinerja jaw crusher dianggap buruk jika nilai diperoleh
4. Hal ini nantinya akan menyebabkan perlunya pengaturan ulang terhadap jarak antara
rahang move jaw dengan fixed jaw dari alat yang digunakan oleh perusahaan. Dalam
perhitungan yang telah dilakukan pada produksi ini, didapatkan nilai RR teoritis dan aktual
dengan masing-masing nilai sebesar 4,54 dan 4,03. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
yang diperoleh tersebut sudah baik dan sesuai dengan desain yang sebelumnya telah
ditentukan oleh perusahaan.

References
Cahya RN, Hasjim M, dan Ningsih YB. (2020). Kajian Kinerja Unit Crushing Plant Batu
Andesit PT Sumber Gunung Maju. Jurnal Pertambangan, 4(1), 27-36.
Nursanto E, Sudaryanto, dan Untung S. (2015). Pengolahan Batubara dan Pemanfaatannya
untuk Energi. Prosding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" (pp. 1-7).
Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta.

Rahmi ZD dan Murad M. (2020). Analisis Kinerja Crushing Plant Melalui Uji Beltcut Untuk
Mendapatkan Persentase Hasil Produksi Yang Optimal dan Hubungannya Dengan
Production Rate Index Pada Tambang Batu Andesit di PT. Koto Alam Sejahtera.
Jurnal Bina Tambang, 3(3), 1111-1121.

Anda mungkin juga menyukai