Anda di halaman 1dari 3

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH

larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau

basa maupun pengenceran.

 Larutan Penyangga Asam

Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer

asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A −). Contoh: larutan

penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−.

 Larutan Penyangga Basa

Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer

basa terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Contoh: larutan

penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+.

Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan:

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)

Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni

reaksi pembentukan NH4+ dan OH−, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion

OH− yang menjadi berkurang karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan OH− membentuk

H2O. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa lemah

(NH3). Sedangkan pada penambahan basa (OH−), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri,

sehingga reaksi mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang

ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi (NH4+).


 Fungsi Larutan Penyangga

- Digunakan pada analisi kimia, biokimia, dan mikrobiologi.

- Dalam bidang industri digunakan dalam proses fotografi, pembuatan bir, sintesis zat

warna, sintesis obat-obatan, penyepuhan, dan penanganan limbah.

- Dalam tubuh manusia berfungsi untuk menjaga pH darah dan pH mulut.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/larutan-penyangga/

Anda mungkin juga menyukai