Anda di halaman 1dari 86

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN (PPKN)
KELAS XII SEMESTER 1

UNTUK SISWA
SMA TERBUKA

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat


Program SMA Terbuka
2018
i
Diterbitkan oleh:

BIDANG PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp (022) 4264813 Fax: (022) 4264881
Wisseelbord (022) 4264944, 4264957, 4264973
Bandung 40171

Pengarah

Dr. Ir.H. Achmad Hadadi, M.Si.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Penanggung Jawab

Ir. H. Yesa Sarwedi Hamiseno, M.Pd.


Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pengembang Modul

Drs. Deden Saeful Hidayat, M.Pd.


Kepala KCD Wilayah VI
Aan Nugraha, S.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Dian Rochdiana, S.T.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pelaksana

Kustimi, M.Pd.
Staf Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Tim SEAMOLEC.
Suamin, S.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Drs. H. Jumdiat Marzuki, M.M.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dr. Sundari, M.Pd.
Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa Barat.
Dra. Dedeh Suatini. M.Pd.
Kepala SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Ayip Syarif Hidayat, M.Pd.
Guru SMA Negeri 2 Padalarang Kab. Bandung.
Yudi Kusniadi, S.Pd., M.Pd.
Guru SMA Pasundan 2 Kabupaten Cianjur.

Penulis Modul

Drs. Sukadi, M.I.L. (Guru SMA Bina Dharma 1 Bandung)


Drs. Oman Setiadi (Guru SMA Negeri 3 Bandung)
Kusman Rukmana, M.Pd. (Guru SMA Negeri 3 Sumedang)
Faisal Sadam Murron, M.Pd. (Guru SMA Negeri 8 Bandung)
Indah Budiati, S.Pd. (Guru SMA Negeri 2 Padalarang)
Rd. Abdurrakhim Abubakar, S.Pd. (Guru SMA Muhammadiyah 4 Bandung)

Editor

Drs. R. Eryanto, M.Pd. (Tim Teknis Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Provinsi Jawa
Barat)
Drs. Sukadi, M.I.L. (Guru SMA Bina Dharma 1 Bandung)

2
KATA PENGANTAR

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan APK Sekolah
Menengah telah menetapkan sebuah strategi yang inovatif yaitu dengan melalui
penyelenggaraan Sekolah Menengah Atas Terbuka atau SMA Terbuka, yang tersebar di
seluruh kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.

Keberadaan SMA Terbuka tentunya disamping dalam rangka untuk meningkatkan


layanan akses daya tampung tetapi perlu pula didampingi dengan adanya peningkatan mutu
pendidikan dari SMA Terbuka itu sendiri . Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di
SMA Terbuka tentunya sangat dipengaruhi dengan adanya proses belajar dan bahan ajar
yang digunakan oleh peserta didik yang ada di SMA Terbuka. Dengan adanya proses belajar
dan bahan ajar yang tepat diharapkan mutu pendidikan SMA Terbuka dapat disejajarkan
dengan mutu pendidikan yang ada di sekolah reguler.

Modul merupakan bahan ajar yang tepat untuk SMA Terbuka karena proses belajar di
SMA Terbuka sebagian besar menggunakan pola belajar mandiri. Dengan adanya bahan ajar
modul SMA Terbuka yang sudah disusun dan mengacu kepada Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang sesuai dengan Kurikulum yang berlaku, diharapkan proses belajar
SMA Terbuka lebih efektif dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itulah maka Dinas
Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengadakan bahan ajar modul untuk SMA
Terbuka pada Tahun 2018.

Kepada semua pihak yang telah membantu terhadap kelancaran dalam proses
pengadaan modul SMA Terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat mengucapkan terima kasih semoga kebaikan saudara mendapat imbalan dari
Allah SWT. Aamiin.

Bandung, 24 April 2018


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat

Dr. Ir H. Ahmad Hadadi , M.Si


Pembina Utama Madya
NIP. 19611231 198703 1 042
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................4
Pendahuluan.........................................................................................................................5
Deskripsi....................................................................................................................................5
Prasyarat....................................................................................................................................6
Panduan Belajar.........................................................................................................................6
Tujuan Akhir...............................................................................................................................7
Modul 1 Kasus-kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara............8
Tujuan Pembelajaran.................................................................................................................8
Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara.................................................................................8
Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam................................................................20
Pancasila..................................................................................................................................20
Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban.............................................................35
Warga Negara..........................................................................................................................35
Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran....................................................................42
Kewajiban Warga Negara.........................................................................................................42
Penilaian..................................................................................................................................47
Tindak Lanjut Pembelajaran.....................................................................................................56
Referensi..................................................................................................................................56
Daftar Istilah.............................................................................................................................56
Modul 2 Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia................................................57
Tujuan Pembelajaran...............................................................................................................57
Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum.........................................................................57
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin..................................................................61
Dinamika Pelanggaran Hukum di Indonesia.............................................................................67
Penilaian..................................................................................................................................75
Tindak Lanjut Pembelajaran.....................................................................................................81
Referensi..................................................................................................................................81
Daftar Istilah.............................................................................................................................82

***
Pendahuluan

Deskripsi

Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)


merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

Secara umum tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan (PPKn) dalam Kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh
dimensi kewarganegaraan, yakni:
1. Sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab
kewargenegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility)
2. pengetahuan kewarganegaraan;
3. keterampilan kewarganegaraan, termasuk kecakapan dan partisipasi
kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility)

Secara khusus Tujuan PPKn dalam Kurikulum 2013 yang berisikan


keseluruhan dimensi tersebut di atas sehingga peserta didik mampu:
1. menampilkan karakter yang menceminkan penghayatan, pemahaman, dan
pengalaman nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial;
2. memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan
pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
3. berpikir kritis, rasional, da kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta
cinta Tanah Air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
4. berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota
masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhkuk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup
bersama dalam berbagai tatanan sosial budaya.
Prasyarat

Tidak ada persyaratan khusus dalam mempelajari materi pelajaran PPKn.


Kalian hanya dituntut hal-hal berikut:
1. Kuatkan tekad untuk mempelajari materi dalam modul ini dengan sebaik-
baiknya. Ingat, salah satu cara mengubah nasib kalian yang paling cepat ialah
melalui pendidikan.
2. Pelajari materi pelajaran dalam modul ini, sehingga kalian benar-benar
mencapai standar yang ditetapkan. Jika nilai kalian belum mencapai standar
yang ditetapkan, maka kalian harus bersabar dengan terus mengulangi
pelajaran;
3. Tanyakan kepada nara sumber terdekat atau kepada guru bina jika kalian
mengalami kesulitan dalam mempelajari modul ini.

Panduan Belajar

Untuk mempelajari modul ini secara efektif dan efisien, kalian diharapkan
mengikuti langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
1. Bacalah kompetensi dasar yang ada pada setiap bab, kemudian cermati
indikator pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran yang ada pada
setiap bagian modul;
2. Bacalah uraian materi yang disajikan secara cermat dan perlahan-lahan
sampai betul-betul dapat dipahami;
3. Kerjakan evaluasi yang disajikan, kemudian cocokkan jawaban kalian dengan
kunci jawaban yang disediakan, lalu nilailah dengan menggunakan petunjuk
penilaian yang ada pada setiap bagian modul. Jika nilai kalian belum
mencapai standar yang diharapkan, maka baca lagi bagian materi yang
belum kalian pahami, lalu kerjakan lagi evaluasi tanpa melihat kunci
jawabannya. Jika telah mencapai standar yang diharapkan, kallian dapat
melanjutkannya kepada topik atau materi selanjutnya.
4. Kerajakan semua evaluasi yang disajikan dalam modul ini. Jika ada istilah
yang kurang dipahami, kalian dapat mencarinya di daftar istilah (glosarium).
5. Apabila ada konsep atau hal-hal yang tidak kalian pahami dari modul ini,
kalian dapat menanyakannya kepada guru bina kalian, baik saat tatap muka
atau melalui media lain.
Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat:


1. Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian.

***
Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan

Modul 1: Kasus-kasus Pelanggaran Hak


dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi Bab ini, kalian diharapkan dapat:


1. Menganalisis makna hak dan kewajiban warga negara;
2. Menganalisis substansi hak dan kewajiban warga negara dalam Pancasila;
3. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara;
4. Menganalisis penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara

Selamat kepada para siswa yang telah berhasil memasuki jenjang tertinggi di tingkat
SMA. Semoga kalian tetap bersemangat dan berhasil dalam belajar. Kali ini kalian akan
diajak mempelajari materi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Namun, sebelum masuk ke materi tesebut, kalian harus memahami makna hak dan
kewajiban warga negara, macam-macam hak dan kewajiban warga negara, serta hak dan
kewajiban warga negara dalam UUD NRI Tahun 1945.

1. Makna Hak dan Kewajiban

Perhatikan ilustrasi berikut ini!

aan. Ia harus melakukan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerjanya. Setelah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja, di a

Berdasarkan ilustrasi di atas, ada dua hal yang terjadi pada diri Si Pisang. Pertama,
dia melakukan pekerjaan sebagai seorang karyawan sesuai dengan perjanjian kerja. Kedua,
dia menerima upah sebagai imbalan atas hasil pekerjaannya. Nah, apa yang dilakukan Si
Pisang adalah kewajiban kepada perusahaan. Adapun yang diterima Pisang dari perusahaan
berupa upah merupakan hak bagi Si Pisang. Kewajiban Si Pisang merupakan hak
perusahaan. Hak Si Pisang merupakan kewajiban perusahaan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


Hak adalah segala sesuatu yang kita terima dari pihak lain.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang kita lakukan untuk pihak lain.

2. Hubungan Hak dan Kewajiban

Antara kewajiban dan hak terdapat hubungan yang erat. Dapatkah kalian
menjelaskan hubungan antara hak dan kewajiban?

Jika diteliti dengan cermat ilustrasi Si Pisang di atas, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa antara kewajiban dan hak terdapat hubungan yang erat. Kewajiban merupakan
syarat untuk mendapatkan hak, dan hak merupakan sesuatu yang melahirkan kewajiban.
Jika seseorang telah melakukan kewajiban, maka dia akan mendapatkan hak. Sebaliknya,
seseorang yang telah mendapatkan hak, maka ia memiliki kewajiban yang harus ditunaikan.
Misalnya, manusia diberi hak hidup oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Sebagai kewajibannya, ia
harus bersyukur kepada-Nya dan mau mengabdi atau beribadah kepada Tuhan Yang
Mahakuasa.

Dalam kaitannya dengan kehidupan bernegara misalnya, pemerintah memiliki


kewajiban melindungi rakyatnya. Adapun hak pemerintah dari rakyat adalah mendapatkan
dukungan atas apa yang dikerjakannya. Jadi, antara kewajiban dan hak ibarat dua sisi mata
uang yang saling melengkapi satu sama lain. Di mana ada hak di situ ada kewajiban. Di mana
ada kewajiban, di situ ada hak. Jika digambarkan dalam ilustrasi, maka dapat kalian simak
seperti berikut ini.

HAK KEWAJIBAN

Gbr. 1.1 Hak dan kewajiban selalu beriringan, di mana ada hak di situ ada kewajiban, di
mana ada kewajiban di situ ada hak
3. Macam-macam Hak dan Kewajiban Warga Negara

Tahukah kalian, apa saja hak dan kewajiban warga negara? Sebagai warga negara,
kita memiliki hak dan kewajiban. Hak warga negara adalah segala sesuatu yang diterima
dari pemerintah. Sedangkan kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang harus
ditunaikan warga negara untuk negaranya.

Nah, untuk memahami hal ini coba kalian simak ilustrasi berikut!
kepada negara. Sebagai imbalannya, Pak Manggis mendapatkan pelayanan dari negara berupa fasilitas umum (jalan dan fasilitas lalu li

Ilustrasi di atas menggambarkan kewajiban dan hak warga negara. Kewajiban Pak
Manggis adalah membayar pajak kendaraan kepada negara. Adapun hak Pak Manggis
adalah menggunakan fasilitas jalan dan fasilitas lalu lintas lainnya.

Dalam perkembangannya, hak dan kewajiban warga negara dapat dibedakan ke


dalam beberapa kelompok. Ada hak dan kewajiban dalam bidang politik, ekonomi, sosial
budaya, hukum, dan pertahanan keamanan.

a. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Politik

Politik adalah segala sesuatu berkenaan dengan pemerintahan/negara. Hak dan


kewajiban warga negara di bidang politik adalah hak dan kewajiban warga negara
berkenaan dengan kehidupan pemerintahan/negara. Di antara hak dan kewajiban warga
negara dalam bidang politik dapat kalian lihat seperti pada kotak berikut ini.

Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Politik


Hak Warga Negara Kewajiban Warga Negara
1. Turut serta 1. Melaksanakan
dalam kebijakan negara
pemerintahan 2. Menjaga nama baik bangsa
2. Memberikan suara dan negara
dalam pemilu 3. Menjaga keutuhan negara
3. Menyampaikan 4. Mengikuti uji publik
aspirasi kepada kaebijakan negara
pemerintah 5. Memberikan masukan
4. Dilibatkan dalam untuk kemajuan negara
kegiatan pemerintahan.
5. Ikut dipilih dalam pemilihan
umum .
6. Menjadi aparat
pemerintahan
b. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Ekonomi

Bidang ekonomi yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu berkenaan dengan
upaya pemenuhan kebutuhan hidup. Dalam hal ini, setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban yang sama, di antaranya ialah seperti pada kotak berikut ini.

Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Ekonomi


Hak Warga Negara Kewajiban Warga Negara
1. Mendapatkan pekerjaan 1. mengembangkan
dan penghidupan yang ekonomi kerakyatan.
layak. 2. memakai dan mencintai
2. Mendapatkan perlindungan dari produk- produk dalam negeri.
negara dalam pemenuhan 3. mengembangkan usaha
sembilan bahan pokok. yang menyerap tenaga kerja.
3. Mendapatkan bantuan dari
pemerintah dalam
pengembangan usaha.

c. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Sosial Budaya

Yang dimaksud dengan bidang sosial budaya ialah bidang kemasyarakatan,


kebudayaan, termasuk pendidikan. Dalam bidang ini, warga negara memiliki hak dan
kewajiban kepada negara, diantaranya seperti berikut ini.

Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Sosial Budaya


Hak Warga Negara Kewajiban Warga Negara
1. Mengembangkan 1. Menjaga dan
berbagai kebudayaan memajukan kebudayaan
bangsa sendiri. daerah dan nasional.
2. Mendapat jaminan 2. Menjaga kerukunan
sosial dan kesehatan. hidup dalam masyarakat.
3. Mendapatkan 3. Menyukseskan program
pendidikan agar dapat pemerintah dalam
hidup layak. bidang sosial, budaya,
4. Mengembangkan diri dan pendidikan.
dalam segenap 4. Meningkatkan kualitas diri
aspek kehidupan. demi kemajuan bangsa
dan
Negara.

d. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Hukum

Dalam bidang hukum, setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban diantaranya
seperti terlihat pada kotak berikut ini.
Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Hukum
Hak Warga Negara Kewajiban Warga Negara
1. Dilindungi secara hukum dari 1. Menaati hukum yang berlaku
perbuatan pidana dan kesewenang- di masyarakat dan negara.
wenangan. 2. Menjujung hukum
2. Diperlakukan sederajat di depan hukum. 3. Menjaga dari melakukan
3. Mendapatkan pencerahan tindakan main hakim sendiri
tentang hukum (kesadaran
hukum).

e. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Bidang Pertahanan Keamanan

Pertahanan adalah upaya menjaga negara dari serangan bangsa lain (dari luar).
Keamanan adalah upaya menjaga negara dari serangan dalam negeri. Warga negara
memiliki hak dan kewajiban dalam bidang pertahanan keamanan ini, di antaranya ialah
nampak pada kotak berikut.

Hak dan Kewajiban Warga Negara di Bidang Pertahanan Keamanan


Hak Warga Negara Kewajiban Warga Negara
1. Dilindungi dari serangan luar negeri, 1. Menjaga persatuan dan
baik secara fisik (bersenjata) kesatuan bangsa.
maupun secara non fisik (ideologi, 2. Menjaga ketertiban dan
politik, ekonomi, sosial budaya). keamanan wilayah.
2. Mendapatkan kehidupan yang 3. Menjauhi sikap permusuhan dan
aman dan nyaman di mana pun di diskriminatif dengan sesama
seluruh wilayah Negara Kesatuan warga negara.
Republik Indonesia. 4. Menghindarkan perbuatan ekstrem,
3. Tidak mendapatkan tekanan dan individualistis, egoistis, dan
ancaman dari siapa pun dalam ekslusivisme.
hidup. 5. Bekerja keras sesuai profesi masing-
4. Bebas dalam mengekspresikan masing.
pendapat dan gagasan. 6. Mengangkat senjata jika negara
diancam bahaya.

4. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945

Setelah kalian memahami macam-macam hak dan kewajiban warga negara,


sekarang mari kita temukan hak-hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD
NRI Tahun 1945.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 termasuk undang-


undang dasar yang sangat menghormati hak-hak manusia. Perlindungan hak manusia
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dimulai sejak bagian Pembukaan alinea
pertama.

Alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi,
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan.” Ini berarti, bahwa bangsa Indonesia sangat menghargai hak
kemerdekaan bagi seluruh bangsa di dunia. Bangsa Indonesia tidak menginginkan ada
bangsa yang terjajah, juga tidak mau menjajah bangsa lain. Oleh sebab itu, bangsa
Indonesia berusaha mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia dan selalu aktif
dalam mengecam segala bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia juga tidak mau hidup dalam
penjajahan. Bagi bangsa Indonesia, penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bahan Renungan

m berbagai jenis dan bentuk penjajahan. Bahkan, mereka meneriakkan agar penjajahan dihapuskan dari muka bumi. Ini adalah sikap ya

Dalam Pasal-pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga dikemukakan
perlindungan hak-hak warga negara, yang meliputi hal-hal berikut.

 Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat, tercantum dalam pasal 28 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.”

 Hak atas kedudukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan, tercantum dalam
pasal 27 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

 Hak atas kebebasan berkumpul, tercantum dalam pasal 28 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”

 Hak atas kebebasan beragama, tercantum dalam pasal 29 ayat (2) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.”
 Hak atas penghidupan yang layak, tercantum dalam pasal 27 ayat (2) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

 Hak atas kebebasan berserikat, tercantum dalam pasal 28 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

 Hak memperoleh pendidikan, tercantum dalam pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan.”

 Hak dan kewajiban dalam usaha pembelaan negara, tercantum dalam pasal 27 ayat (3)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara.”

 Hak dan kewajiban dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, tercantum dalam
pasal 30 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,”Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Bahan Renungan

D NRI Tahun 1945 yang menjadi landasan hukum negara kita. Sebagai warga negara kita harus bangga dengan UUD NRI Tahun 1945 y

Selain hak-hak tersebut di atas, dalam pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diatur mengenai hak-hak asasi manusia secara
khusus. Pelajarilah oleh kalian isi pasal 28 A sampai dengan J UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan saksama.

Dalam pasal 28A sampai dengan pasal 28J UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 diatur mengenai perlindungan hak asasi manusia secara khusus sebagai berikut:

a. Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.

b. Pasal 28 B
(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah;
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Inilah contoh hak warga negara sesuai pasal 28B ayat (1) UUD NRI Tahun 1945,
yakni menikah.

Gbr. 1.2 Menikah merupakan salah satu hak manusia


untuk melanjutkan keturunan
Sumber: www.google.co.id (27/09/2018)

c. Pasal 28 C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

d. Pasal 28 D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

e. Pasal 28 E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
f. Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Gbr. 1.5 Menjalankan ibadah menurut agamanya merupakan hak


yang wajib dihormati setiap orang
Sumber: www.google.co.id (27/09/2018)
g. Pasal 28 G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang merupakan hak azasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.

h. Pasal 28 H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

i. Pasal 28 I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak azasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.

Gbr. 1.4 Mengantri merupakan salah satu wujud penghormatan


terhadap hak orang lain
Sumber: www.google.co.id (27/09/2018)

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak azasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak azasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak azasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

j. Pasal 28 J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain
dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
Kegiatan Siswa

nusia dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, klasifikasikan jenis-jenis atau bentuk hak asasi manusia yang terdapat dalam
HAK-HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
DALAM UUD NRI TAHUN 1945

No Pasal dan Ayat Hak/Kewajiban Warga Negara yang Diatur

REFLEKSI

Nyatakan BENAR (B) atau SALAH (S)pada pernyataan berikut ini dengan menggunakan
tanda centang (√)!

No Pernyataan B S

1 Segala sesuatu yang kita terima dari pihak lain setelah melakukan
kewajiban disebut hak.
2 Segala sesuatu yang harus kita lakukan untuk mendapatkan hak
dinamakan kewajiban.
3 Hak dan kewajiban selalu berhubungan satu sama lain. Di mana ada
hak di situ ada kewajiban.
4 Hak anak adalah kewajiban bagi orang tua, hak orang tua adalah
kewajiban bagi anak.
5 Salah satu kewajiban negara kepada rakyat adalah melindungi rakyat
yang lemah dari kemiskinan dan kebodohan.
6 Kewajiban rakyat kepada negara dalam bidang politik antara lain
adalah melaksanakan kebijakan pemerintah.
7 Salah satu hak warga negara yang dilindungi negara dalam pasal 27
ayat (1) adalah hak kesederajatan di depan hukum.
8 Hak warga negara sesuai dengan pasal 31 ayat (1) UUD NRI Tahun
1945 adalah mendapatkan pendidikan.
9 Kewajiban warga negara menurut pasal 27 ayat (1) UUD NRI Tahun
1945 adalah menjunjung hukum dan pemerintahan.
10 Kewajiban warga negara menurut pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun
1945 ialah melaksanakan upaya pertahanan dan keamanan negara.
Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam
Pancasila

Negara adalah organisasi tertinggi masyarakat yang ada di suatu wilayah yang
mempunyai kewenangan atau kekuasaan untuk menyelenggarakan dan mengatur
kehidupan masyarakat. Dengan kewenangannya itu negara membuat aturan atau undang-
undang untuk mengatur kehidupan masyarakat atau warga negaranya.

Pernahkah kalian berpikir apa yang diatur oleh negara berkaitan dengan warga
negara? Kalau kalian rajin membaca aturan atau undang-undang negara maka kalian akan
tahu apa saja yang diatur oleh negara berkaitan dengan kehidupan warga negara. Perlu
kalian ketahui bahwa salah satu urusan warga negara yang diatur oleh negara adalah hak
dan kewajiban warga negara.

Mengapa negara harus mengatur hak dan kewajiban warga negara? Negara perlu
mengatur hak warga negara agar warga negara (1) Memiliki kejelasan tentang apa yang bisa
dia dapatkan dan dia lakukan dan (2) Terdapat jaminan dalam melaksanakan hak.
Sedangkan kewajiban perlu diatur agar (1) Ada kejelasan bagi warga negara apa yang harus
dia lakukan terhadap negaranya, dan (2) Negara memiliki dasar hukum menuntut warga
negara untuk melaksanakan kewajibannya.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang hak dan kewajiban warga negara dalam
Pancasila, terlebih dahulu marilah kita bahas tentang substansi hak dan kewajiban warga
negara Indonesia.

1. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Munculnya hak dan kewajiban warga negara pada hakikatnya merupakan akibat
adanya hubungan timbal balik antara negara dengan warga negara. Di satu sisi negara lahir
karena dibentuk oleh warga negara, di sisi lain negara bertanggung jawab atas
terselenggaranya kehidupan masyarakat atau warga negara. Bahkan, negara berkewajiban
menjamin hak warga negara sebagai pemilik negara. Sebagai warga negara, kita harus
memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban yang harus dilakukan.

Apa saja yang hak warga negara Indonesia itu? Untuk menjawab pertanyaan ini dan
agar landasan hukumnya jelas, maka ada baiknya kita membahas Hak Warga Negara
Republik Indonesia berdasarkan konstitusi negara, yaitu UUD NRI Tahun 1945.

Bila kita perhatikan ketentuan atau pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945, maka
kita dapat mengetahui hak-hak warga negara Republik Indonesia yaitu sebagai berikut:
HAK WARGA NEGARA DALAM UUD NRI TAHUN 1945

No Pasal Hak warga negara yang diatur


1 26 Hak atas kewarganegaraan
2 27 ayat 1 Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
3 27 ayat 2 Mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak
4 27 ayat 3 Membela negara
5 28 Kebebasan berserikat dan berkumpul
6 29 ayat 2 Memeluk agama
7 30 ayat 1 Ikut dalam pertahan dan keamanan negara
8 31 Mendapatkan pendidikan
9 32 Mengembangkan kebudayaan
10 33 Hak mendapatkan perlindungan eknomi kerakyatan
11 34 Hak mendapatkan jaminan kesejahteraan sosial

Sebagai mahluk sosial, setiap orang di manapun dia berada tidak akan lepas dari
hubungannya dengan manusia lain dan dalam pergaulan dengan sesama sudah pasti ada
hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Demikian pula halnya dalam kehidupan bernegara.
Sebagai warga negara, selain memiliki hak kita juga memiliki kewajiban yang harus
dipenuhi.

Apa sajakah kewajiban warga negara Indonesia itu? Seperti halnya hak warga
negara, untuk mengetahui kewajiban warga negara, kita pun harus mempelajari UUD NRI
Tahun 1945. Berdasarkan ketentuan dalam UUD NRI Tahun 1945 ternyata kewajiban warga
negara yang tersurat lebih sedikit dibandingkan dengan hak warga negara, yaitu:

No Pasal Kewajiban warga negara yang diatur


1 23 Membayar pajak
2 27 ayat (1) Menjunjung hukum dan pemerintahan
3 27 ayat (3) Membela negara
4 30 ayat (1) Turut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara

2. Substansi Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila

Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa senantiasa


menghormati dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh sebab itu,
Pancasila sangat menghormati hak dan kewajiban setiap manusia, baik dalam
kedudukan sebagai individu maupun sebagai warga negara. Melalui nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya, Pancasila menjamin hak asasi manusia. Nilai-nilai Pancasila
sebagaimana dimaksud di atas dapat dibagi ke dalam tiga kategori yaitu nilai dasar,
nilai instrumental, dan nilai praksis yang langsung maupun tidak langsung mengatur
hak dan kewajiban warga negara. Nilai dasar adalah nilai pokok yang tercantum
dalam rumusan sila-sila Pancasila. Nilai instrumental adalah nilai Pancasila yang
terdapat dalam regulasi atau peraturan perundang-undangan. Sedangkan nilai
praksis yaitu nilai Pancasila yang terdapat dalam praktik kehidupan bangsa
Indonesia.

Agar kalian mendapat gambaran lebih jelas, cobalah kalian pelajari uraian
berikut:

a. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Dasar Sila-sila Pancasila

Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai-nilai luhur yang wajib kita
pahami dan amalkan. Agar kita dapat memahami dan sekaligus mngamalkannya, maka kita
kaji nilai-nilai dasar Pancasila yang berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut
berlaku dan bersifat universal, dalam arti setiap bangsa bisa menerima keberadaan dan
kebenaran nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai di atas juga bersifat tetap sehingga melekat pada
kelangsungan hidup bangsa.

Perlu kalian ketahui pula bahwa Pancasila sangat menjunjung keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Marilah kita bahas hubungan hak dan kewajiban warga negara menurut
Pancasila melalui matrik berikut:

1) Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama Pancasila mengandung perlindungan hak warga negara dan kewajiban
yang harus dilakukan, meskipun tidak secara tersurat. Simaklah uraian dalam kotak berikut
ini untuk memahami hak-hak dan kewajiban yang terkandung di dalamnya.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Hak yang terkandung didalamnya Kewajiban yang harus dilakukan

Hak dan kebebasan warga negara untuk 1. Mengembangkan sikap toleransi antar
memeluk agama dan beribadah umat beragama
menurut agama yang diyakininya 2. Membina semangat kerja sama antar
umat beragama
3. Mengembangkan semangat tolong
menolong dengan pemeluk agama lain
4. Tidak memaksakan suatu agama atau
kepercayaan kepada orang lain

Kegiatan Siswa

Coba kalian berikan contoh hak dan kewajiban yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam keh
2) Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab

Dalam sila Kemanusiaan yang adil beradab kita juga menjumpai nilai-nilai yang
menunjukkan pengakuan hak dan kewajiban warga negara. Simaklah informasi berikut.

Sila Kemanusaiaan yang adil dan beradab


Hak yang terkandung didalamnya Kewajiban yang harus dilakukan

Menempatkan persamaan kedudukan 1. Mengakui persamaan derajat


yang sama dalam hukum dan terhadap semua manusia
memberikan hak yang sama dalam 2. Mengembangkan sikap tenggang rasa
mendapat jaminan dan perlindungan 3. Memperlakukan setiap manusia sesuai
hukum dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa
4. Mengembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia
5. Tidak semena-mena terhadap orang lain

Kegiatan Siswa

ba kalian berikan contoh hak dan kewajiban yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan sehari-h

3) Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Sila Persatuan Indonesia

Dalam sila ketiga Pancasila termuat nilai-nilai perlindungan hak-hak dan kewajiban
warga negara. Perhatikan informasi dalam kotak berikut ini.

Sila Persatuan Indonesia


Hak yang
terkandung Kewajiban yang harus dilakukan
didalamnya

Jaminan hak–hak 1. Mencintai tanah air


setiap warga 2. Menempatkan kepentingan bangsa dan negaar di atas
negara dalam kepentingan pribadi dan golongan
keberagaman 3. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
seperti keragamam dan negara
budaya, agama dan 4. Memajukan pergaulan guna memperkokoh persatuan dan
kepercayaan, dan kesatuan bangsa
sebagainya. 5. Memperkokoh persatuan berdasarkan Bhineka Tunggal Ika
Kegiatan Siswa

Coba kalian berikan contoh hak dan kewajiban yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia dalam kehidup

4) Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

Dalam sila keempat Pancasila kita mendapati nilai-nilai perlindungan terhadap hak-
hak dan kewajiban warga negara seperti contoh berikut ini.

Sila Kerakyatan yang pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan
Hak yang terkandung didalamnya Kewajiban yang harus dilakukan

Hak-hak politik warga negara dalam 1. Mengutamakan musyawarah


bentuk kebebasan berserikat atau dalam mengambil keputusan
berorganisasi, mengeluarkan pendapat 2. Menerima hasil keputusan
dan hak berpartisipasi dalam pemilihan musyawarah didasari oleh itikad yang
umum. baik
3. Menghargai pendapat orang lain
4. Tidak memaksakan kehendak kepada
orang lain

Kegiatan Siswa

Coba kalian berikan contoh hak dan kewajiban yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari!

1) Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

Dalam sila kelima Pancasila terdapat nilai-nilai perlindungan hak-hak dan kewajiban
warga negara yang dapat dilihat seperti dalam kotak berikut ini.

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Hak yang terkandung
Kewajiban yang harus dilakukan
didalamnya

Pengakuan dan penghormatan 1. Suka bekerja keras


terhadap hak perseorangan 2. Tidak bergaya hidup mewah
dan dilindungi 3. Mengembangkan sikap hemat
pemanfaatannya oleh negara, 4. Mengembangakan kekeluargaan dan gotong royong
hak untuk mencapai 5. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan
kesejahteraan. orang lain
Kegiatan Siswa

Coba kalian berikan contoh hak dan kewajiban yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia dalam kehidup

b. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Instrumental Sila-sila Pancasila

Setelah kaian mempelajari hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia dalam nilai-
nilai dasar Pancasila, marilah kita pelajari materi tentang hak dan kewajiban warga negara
Indonesia dalam nilai Instrumen sila-sila Pancasila. Namun sebelum kalian mempelajari hak
dan kewajiban warga negara dalam nilai instrumental sila-sila Pancasila alangkah baiknya
kita pelajari dulu apa yang dimaksud dengan nilai instrumen itu.

Nilai instrumen pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar. Jadi
Nilai instrumen Pancasila pada hakikatnya merupakan penjabaran dari nalai-nilia dasar yang
terkandung dalam Pancasila. Perwujudan dan penerapan nilai intrumental umumnya
diwujudkan dalam bentuk ketentuan atau peraturan konstitusional, mulai dari undang-
undang dasar sampai pada undang-undang atau peraturan pelaksana di bawahnya,
termasuk di dalamnya peraturan daerah. Untuk lebih jelasnya pada bagian ini kalian diajak
untuk membahas hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945
sebagai salah satu bentuk nilai instrumen Pancasila.

Bila kalian mengkaji UUD NRI Tahun 1945 sebelum perubahan ataupun setelah
perubahan, kalian akan mudah menemukan ketentuan mengenai hak dan kewajiban yang
melekat pada warga negara Indonesia. Hal ini dapat kalian temukan dalam Pasal 26 sampai
Pasal 34 yang bisa kita uraikan sebagai berikut:

1) Hak atas kewarganegaraan

Tahukan kalian siapakan yang menjadi warga negara Indonesia. Dalam Pasal 26 ayat
(1) dan (2) dengan tegas dijelaskan, yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara. Sedangkan yang menjadi penduduk Indonesia adalah warga negara Indonesia
dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Pasal ini mengandung jaminan atas
hak setiap orang untuk mendapat status kewarganegaraannya yang tidak bisa dicabut
semena-mena.

2) Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan

Sesuai nilai yang terkandung dalam sila Kemanusian yang adil dan beradab, Negara
Indonesia mengakui bahwa setiap manusia mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum
dan pemerintahan. Hal ini dengan jelas dan tegas dinyatakan dalam Pasal 27 ayat (1), ”
Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dengan demikian,
jelaslah bagi kita bahwa dalam negara diterapkan adanya keseimbangan antara
hak dan kewajiban serta tidak ada diskrimanasi di antara warga negara dalam hukum dan
pemerintahan.

Gbr. 1.5 Semua warga negara memiliki kesamaan dalam hukum dan pemerintahan
Sumber: www.google.com (12/12/2018)

3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

Dalam Pasal 27 ayat (2) dinyatakan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Ini artinya bahwa setiap warga
negara mempunyai hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan guna mencapai
kesejahteraan hidupnya dengan syarat pekerjaan itu layak menurut nilai-nilai kemanusiaan
dalam arti ketika mencari penghidupan seseorang tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai
kemanusiaan.

4) Hak dan kewajiban bela negara

Sebagai warga dan sekaligus pemilik negara sudah selayaknya kita memiliki
tanggung jawab atas keselamatan dan kelangsungan hidup negara. Sejalan dengan hal
tersebut maka setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam membela negara.
Sesuai sila Persatuan Indonesia, kewajiban bela negara diatur dalam Pasal 27 ayat (3). Pasal
ini berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”. Pasal ini mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara dalam membela
negara. Ini berarti hak dan kewajiban dalam membela negara menjadi satu kesatuan.

5) Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul

Sebagai mahluk sosial setiap manusia hidup berkelompok oleh karena itu kebiasaan
berkumpul menjadi suatu hal yang lazim dilakukan oleh manusia karena dalam
kehidupannya manusia tidak dapat dipisahkan dari manusia lainnya. Sejalan dengan hal
tersebut negara berkewajiban memberikan kebebasan dan ruang gerak kepada manusia
untuk bisa berkumpul dengan sesamannya. Untuk mewujudkan hal tersebut negara
memberikan jaminan hak untuk berserikat dan berkumpul sebagaimana diatur dalam Pasal
28 yang berbunyi:” Kemerdekaan berserikat, berkumupul mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan ditetapkan dengan undang-undang”. Paasl ini memberikan jaminan kepada
warga negara dalam berorganisasi, berbicara atau mengeluarkan pendapat namun tetap
memperhatikan dan mematuhi aturan atau ketentuan yang berlaku.

Gbr. 1.6 Berserikat dan berkumpul serta mengeluarkan pendapat


merupakan hak warga negara, tetapi harus sesuai dengan Undang-Undang
Sumber: www.google.com (12/12/2018)

6) Hak kemerdekaan memeluk agama dan beribadah

Bangsa Indonesia meyakini adanya causa prima (penyebab pertama) yaitu Tuhan
Yang Maha Esa, karenanya kehidupan bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari
keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hubungan ini, kehidupan beragama
menjadi sesuatu yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Bila dikaitakan dengan hak
warga negara, maka memeluk agama merupakan hak bagi warga negara. Sehubungan
dengan hal tersebut negara berkewajiban menjamin hak warga negara dalam memeluk
agama. Sebagai wujud dari jaminan hak memeluk agama negara mengaturnya dalam
Pancasila sila pertama dan ditegaskan lagi dalm UUD NRI Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang
berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu”.

Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia kebebasan memeluk agama tidak


diartikan bebas tidak beragama, melainkan bebas untuk memeluk satu agama yang
diyakininya dan tidak berati pula bebas mencampuradukan ajaran agama.

7) Pertahan dan Keamanan Kegara

Pertahan dan keamanan negara dalam UUD NRI Tahun 1945 daitur dalam Pasal 30
ayat (1) dan (2). Pasal ini merumuskan secara bersamaan mengenai hak dan kewajiban
warga negara dalam usaha pertahan dan keamanan negara. Ini berarti, setiap warga negara
mempunyai hak dan sekaligus kewajiban dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Hal ini berarti pula bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara bukan hanya menjadi
tanggung jawab aparat pertahanan dan keamanan, dalam hal ini TNI dan Polri saja,
melainkan menjadi tanggung jawab semua warga negara.

8) Hak Mendapat Pendidikan

Para pendiri negara menyadari betul bahwa pendidikan merupakan kunci bagi
kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, pada saat menyusun konstitusi
negara, mereka mengatur jaminan hak mendapatkan pendidikan bagi warga negara.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat sekarang, maka negara lebih memperhatikan
hak mendapat pendidikan ini.

Pasal 31 ayat(1) menyatakan bahwa ”setiap warga negara berhak mendapat


pendidikan”. Pasal ini merupakan penegasan atas hak warga negara untuk mendapat
pendidikan. Selanjutnya Pasal 31 ayat (2) menyatakan “setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.” Pasal ini menyatakan
dengan tegas mengenai kewajiban negara dalam penyelengaran pendidikan. Perlu disadari
pula bahwa pasal ini merupakan perwujudan dari salah satu tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yakni “... mencerdaskan kehidupan
bangsa...”.

Gbr. 1.7 Mendapatkan pendidikan merupakan hak warga negara


Sumber: www.google.com (12/12/2018)

9) Kebudayaan Nasional

Dalam UUD NRI Tahun 1945 pasa 32 ayat (1) ditegaskan, ”Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Pasal ini
merupakan wujud dari tanggung jawab negara dalam menjamin hak warga negara untuk
mengembangkan nilai-nilia budaya yang dimilikinya dan sekaligus merupakan perwujudan
kewajiban negara dalam melindungi budaya daerah sebagai kekayaan budaya bangsa.

Sedangkan Pasal 32 ayat (2) yang berbunyi, ”negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional” merupakan penghormatan dan sekaligus
perlindungan terhadap bahasa daerah yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

Gbr. 1.8 Mengembangkan budaya merupakan hak warga negara


Sumber: www.google.com (12/12/2018)

10) Perkekonomian Nasional

Pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 terdiri atas lima ayat. Namun, yang berhubungan
langsung dengan hak ekonomi warga negara dan sekaligus mengatur perekonomian negara
ada 4 ayat. Untuk jelasnya marilah kita lihat ayat demi ayat berikut ini:

(1) Perekonomian disusun sebagau usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasasi oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomidengan
prinsip kebersamaan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanan Pasal ini diatur dalam undang-undang

Pasal 33 ini memberikan jaminan hak warga negara atas usaha ekonomi dan hak
warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan atau kemakmuran.
11) Kesejahteraan Sosial

Urusan kesejahteraan sosial dalam UUD NRI Tahun 1945 diatur dalam Pasal 34 yang
terdiri atas 4 ayat. Namun, ayat yang berhubungan langsung dengan hak warga negera di
bidang kesejahteraan ada 3 ayat. Perhatikan bunyi rumusan pasal 34 berikut ini.

(1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.


(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusian.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Gbr. 1.9 Layanan BPJS merupakan salah satu wujud pelaksanaan pasal 34 UUD NRI
Tahun 1945
Sumber: www.google.com (12/12/2018)

Pasal ini menunjukkan keinginan dan semangat negara untuk mewujudkan keadilan
sosial. Ketentuan dalam pasal ini menunjukkan adanya jaminan atas hak warga negara
untuk memperoleh kesejahteraan sosial yang menckup hak mendapatkan jaminan sosial,
jaminan kesehatan dan hak mendapatkan fasilitas umum yang layak.

Kegiatan Siswa
ut di atas coba kalian cari contoh perwujudan hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, ke
Perwujudan hak warga negara dalam kehidupan sehari-hari
No Hak Warga Negara Contoh Perwujudannya

Perwujudan kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari-hari


No Kewajiban Warga Negara Contoh perwujudannya

c. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Nilai Praksis Sila-sila Pancasila

Sebenarnya, nilai praksis merupakan perwujudan dari nilai instrumental,


artinya bahwa nilai praksis merupakan realisasi atau penerapan dari kententuan-
ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang tercermin
dalam sikap dan perilaku atau tindakan sehari-hari. Sebagai ideologi terbuka,
tentunya nilai praksis Pancasila bersifat dinamis karena senantiasa berkembang dan
dapat dilakukan perubahan atau perbaikan sehingga dapat mengikuti perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai pula dengan aspirasi masyarakat.

Hak dan kewajiban warga negara dalam nilai parksis Pancasila sebenarnya
baru dapat diwujudkan atau direalisasikan apabila nilai dasar dan instrumental
Pancasila dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, setiap warga
negara harus mununjukkan sikap positif terhadap nilai dasar dan instrumental serta
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan nilai-nilai praksis
Pancasila.

Pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara dalam nilai praksis Pancasila
dapat diwujudkan dengan mengembangkan sikap positif dalam mengamalkan
Pancasila. Untuk memudahkan kalian dalam mengembangkan sikap positif dalam
mengamalkan Pancasila, berikut disajikan sikap-sikap positif yang harus
kembangkan dalam bentuk tabel berikut ini:

No Sila Pancasila Sikap positif yang dikembangkan


1 Ketuhanan Yang Maha Esa a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
b. Toleransi antarumat beragama
c. Kerja sama dan tolong menolong antarumat
beragama
d. Menghormati kebebasan beribadah
menurut agama masing-masing
e. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain
f. Mengembangkan kerukunan hidup
antarumat beragama
2 Kemanusiaan yang adil dan a. Mengakui persamaan harkat dan martabat
beradab sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, hak dan
kewajiban
c. Tenggang rasa dan tepo seliro
d. Menjunjung tinggi nilia-nilai kemamusiaan
e. Mencintai sesama manusia
f. Melakukan kegiatan kemanusiaan
g. Menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain
h. Tidak semena-mena terhadap orang lain
i. Berani membela kebenaran dan keadilan
3 Persatuan Indonesia a. Cinta bangsa dan tanah air
b. Bangga berbangsa dan bertanah air
Indonesia
c. Rela berkorban untuk kepentingan
bangsa dan negara
d. Menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa
f. Mencintai produksi bangsa sendiri
g. Mengakui dan menerima keanekaragaman
sesuai dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika
4 Kerakyatan yang dipimpin a. Mengutamakan musyawarah dalam
oleh hikmat kebijaksanaan pengambilan keputusan
dalam permusyawaratan/ b. Dengan itikad baik menerima dan
perwakilan melaksanakan keputusan musyawarah
c. Tidak memaksakan kehendak kepada orang
lain
d. Mengutamakan kepentingan bersama,
masyarakat dan negara
e. Menghargai pendapat orang lain
f. Menggunakan akal sehat dalam
bermusyawarah
g. Menerima perbedaan pendapat dalam
bermusyawarah
h. Bertanggung jawab atas keputusan yang
telah disepakati.
5 Keadilan sosial bagi a. Menghormati hak orang lain
seluruh rakyat Indonesia b. Tidak bergaya hidup mewah
c. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
d. Memberi pertolongan kepada orang lain
e. Bersikap hemat dalam menggunakan
sumber daya alam
f. Suka bekerja keras
g. Gemar menabung
h. Menghindari pemborosan
i. Mengembangkan semangat kekeluargaan
dan gotong royong
j. Bersikap adil
k. Menjauhi tindakan pemerasan terhadap
orang lain
l. Menghindari sikap dan perbuatan yang
merugikan orang lain
m. Menghargai hasil karya orang lain

Kegiatan Siswa
Berilah tanda centang (√) pada kolom B bila pernyataan benar dan pada kolom S bila pernyataan salah!

No Pernyataan B S
1 Negara perlu mengatur hak warga negara agar warga negara
mendapat jaminan dalam melaksanakan hak-haknya.
2 Adanya hak dan kewajiban warga negara pada hakikatnya
merupakan akibat dari adanya hubungan timbal balik antara negara
dengan warga negara.

3 Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan warga


negara diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 pada Pasl 27 ayat (2).
4 Hak warga negara dalam Pertahanan dan keamanan negara diatur
dalam UUD NRI Tahun 1945 pada Pasl 27 ayat (3).

5 Nilai-nilai dasar Pancasila berlaku dan bersifat universal.

6 Salah satu nilai dasar dari sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
adalah tidak semena-mena terhadap orang lain.

7 Salah satu nilai dasar dari sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebnijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan adalah tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.

8 Salah satu nilai dasar dari sila Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia adalah berani membela keadilan.

9 Nilai instrumen pada dasarnya merupakan penjabaran dari


nilai-nilai dasar.
10 Berdasarkan Pasal 30 UUD NRI Tahun 1945 setiap warga
negara mempunyai hak dan sekaligus kewajiban dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara

1. Makna Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Setelah mempelajari materi sebelumnya, sudahkah kalian paham tentang hakikat


hak dan kewajiban kalian sebagai warga negara? Jika sudah, semoga membuat kalian
semakin menyadari apa yang seharusnya kalian lakukan dan kalian terima sebagai warga
negara di negara ini. Perhatikan ilustrasi berikut ini !

a. Martin adalah seorang pelajar SMA, pada suatu saat Martin diajak oleh temannya
untuk membolos sekolah dan memilih bermain game di warnet.

b. Suminah adalah seorang buruh pabrik, sudah tiga bulan gajinya tidak dibayarkan
oleh majikannya.

Hal apa yang dapat kalian tangkap dalam ilustrasi di atas? Atau pernahkah
hal tersebut terjadi pada diri kalian atau orang terdekat kalian? Jika dihubungkan
dengan materi yang telah kalian pelajari sebelumnya tetang hak dan kewajiban
warga negara, jelas ilustrasi di atas bertentangan dengan ketentuan hak dan
kewajiban warga negara, dan itulah yang dinamakan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara.

Pelanggaran hak terjadi manakala sesuatu yang seharusnya diterima oleh


warga negara karena telah melakukan kewajibannya, namun hak tersebut tidak
diperoleh oleh warga negara tersebut, seperti ilustrasi Suminah di atas.

Sementara pengingkaran kewajiban terjadi manakala sesuatu yang


seharusnya dilakukan oleh warga negara sesuai ketentuan yang sudah berlaku,
namun ia tidak melakukannya atau mengingkarinya, sebagaimana ilustrais Martin di
atas.

Tahukah kalian hal apa saja yang menjadi penyebab seorang warga negara
melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban? Mari kita pelajari faktor-
faktor penyebabnya berikut ini.
a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri;
b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara;
c. Sikap tidak toleran;
d. Penyalahgunaan Kekuasaan;
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum;
f. Penyalahgunaan teknologi;

2. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

a. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Kasus pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-
undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
warga negara sendiri. Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat
Indonesia, penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak
berjalan sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara
sendiri yang malas untuk bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka
hidup di garis kemiskinan.

Yang termasuk pelanggaran hak warga negara menurut UU diantaranya ialah dapat
kalian simak seperti berikut.
1) Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tetapi tidak
berdasarkan hukum.
2) Penerapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang dianggap
ekstrim yang dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas keamanan yang akan
membahayakan kelangsungan pembangunan.
3) Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP, khususnya terhadap
pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah, dengan dalih mengganggu stabilitas
keamanan.
4) Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah, karena takut
dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan pemerintah (ekstrim),
hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi
warga negara.
5) Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat, karena
dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.

Berikut adalah contoh kasus pelanggaran hak warga negara yang cukup menyita
perhatian publik di negara kita ini.

No Contoh Kasus

1 Tragedi Trisakti 1998

Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan pada 12 Mei 1998 terhadap


mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya.
Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta serta
puluhan lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam
kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan
dada.
2 Penggusuran Paksa Rumah

Penggusuran paksa terhadap rumah warga selalu terjadi setiap tahun. Tata ruang
kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan kebijakan yang
merugikan bagi sebagian warga kota itu. Kebijakan pemerintah melakukan
penggusuran ini dinilai sebagai bentuk pelanggaran Hak Warga Negara.

b. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Kewajiban Warga Negara di Indonesia diatur oleh UUD 1945 dan UU yang
berlaku. Namun, lebih banyak orang yang mengetahui dan menuntut hak daripada
menunaikan kewajibannya. Orang yang tidak melaksanakan kewajibannya disebut
mengingkari kewajiban. Mari kita lihat beberapa kasus pengingkaran kewajiban
warga negara.

1) Tidak atau Menghindari Membayar Pajak

Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban


warga negara terhadap pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk keperluan
negara berdasarkan undang-undang”. Pengingkaran terhadap pajak banyak
dilakukan oleh warga negara, mulai dari pajak kendaraan, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain.

Mengapa kita wajib membayar pajak? Karena pajak merupakan salah satu
sumber biaya pembangunan dan kita menikmati hasilnya. Misalnya, jalan raya yang
dibuat dengan segala fasilitasnya, itu dibiayai salah satunya dari pajak kendaraan.

2) Melanggar Hak Asasi Manusia Lain

Jenis-jenis pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran


kewajiban yang tercantum dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945, ”setiap orang wajib
menghormati hak asasi manusia orang lain”. Hak asasi manusia dimiliki oleh setiap
warga negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu, agar tercipta suasana yang
kondusif, seharusnya setiap warga negara wajib menghormati dan menghargai hak
asasi manusia lain. Salah satu contoh pelanggaran hak asasi manusia adalah
membunuh orang lain, ini pelanggaran terhadap hak hidup.
3) Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar

Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1) hasil perubahan (amandemen),


disebutkan pentingnya pendidikan bagi manusia sebagai sebuah kewajiban bagi
setiap warga negara. Pasal tersebut berbunyi, ”setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”, sebuah kewajiban yang
tidak banyak diketahui. Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan formal
sampai jenjang SMP. Siapapun warga negara yang tidak memberikan keleluasaan
tersebut, berarti telah melanggarnya. Contoh pelanggaran ini, yaitu anak-anak
jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan lingkungan terdekatnya telah
melanggar kewajiban jika membiarkan atau menyuruh mereka tidak sekolah.

4) Tidak Ikut Serta dalam Upaya Pertahanan Negara

“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
Artinya, tiap warga negara wajib ikut serta dalam bentuk-bentuk usaha pertahanan
negara sesuai perannya masing-masing.

Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban warga negara terhadap


pertahanan negara, adalah seorang pelajar yang tidak bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan suatu tugas dan kewajibannya sebagai warga negara. Atau seorang
warga negara yang tidak mau tahu dengan lingkungannya dan negaranya atau
berbuat/melakukan tindakan yang memecah belah bangsa Indonesia.

5) Tidak Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional

Tujuan pembangunan nasional Indonesia terdapat dalam Pembukaan UUD


1945 alinea ke-4, yaitu melindungai segenap bangsa Indonesia dan Tumpah Darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Kewajiban untuk ikut serta mencapai
tujuan nasional tersebut terdapat dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
kewajiban warga negara. Contoh pengingkaran kewajiban yang tergolong hal ini
adalah warga negara yang tidak peduli dengan pendidikan di lingkungan (terutama
keluarganya), warga negara yang ikut membuat kerusuhan di negara lain, dan warga
negara yang mengambil hak warga negara lain.

6) Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas

Setiap warga negara mempunyai kewajiban menaati peraturan lalu lintas,


baik sebagai pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, dan pengguna jalan
lain. Contoh perbuatan yang tidak menaati peraturan lalu lintas adalah tidak
mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang tempat, melanggar
lampu merah, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut selain melanggar UU Lalu
Lintas juga melanggar kewajiban menghormati hak orang lain. Apalagi bila
pelanggaran diikuti dengan membahayakan orang lain, maka seseorang melanggar
hak asasi orang lain.

7) Merusak Fasilitas Umum dan Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum berarti


pengingkaran terhadap kewajiban warga negara terhadap lingkungan dan alam
sekitar. Padahal, lingkungan dan alam sekitar tersebut bermanfaat bagi manusia.

Contoh fasilitas umum yang sering kali dirusak misalnya telepon umum,
mencoret-coret halte, merusak kendaraan umum, padahal kalau rusak akan
merugikan pengguna fasilitas tersebut. Sedangkan membuang sampah
sembarangan, akibatnya kalau lingkungan kotor dan bau, bahkan sampai banjir,
maka kita sendiri yang rugi serta orang lain. Merugikan orang lain juga artinya
mengingkari kewajiban warga negara terhadap orang lain.

8) Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan

Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling


(sistem keamanan lingkungan), membayar iuran warga, dan ikut serta membantu
korban bencana alam. Tidak ikut siskamling, berarti pengingkaran terhadap
kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga
lingkungan, tidak membayar iuran warga sama dengan tidak membayar pajak, yang
akan digunakan untuk kesejahteraan warga sendiri. Tidak ikut serta membantu
korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak melaksanakan kewajiban
membela negara.

9) Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi

Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku yang
mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat dan negara
hingga triliunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak kewajibannya
sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara lain kewajiban menghormati
orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan
nasional. Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang
melakukan korupsi.
3. Dampak Pelangaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Setelah kalian mempelajari hakikat dan kasus-kasus pelanggaran hak dan


pengingkaran kewajiban warga negara, pasti terlintas di benak kalian, bagaimana
jika hal tersebut terus terjadi apa yang akan terjadi pada negara ini, dampak apa
saja yang akan timbul dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara.

Kasus-kasus pelanggaran hak yang diuraikan sebelumnya membuktikan


bahwa tidak terpenuhinya hak warga negara itu disebabkan adanya kelalaian dalam
pemenuhan kewajiban sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Hal-
hal tersebut apabila tidak segera diatasi akan berdampak pada terganggunya
kelancaran proses pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Sementara pengingkaran kewajiban warga negara yang terus dilakukan,


apabila tidak segera diatasi akan berdampak pada proses pembangunan yang tidak
lancar. Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban akan berakibat secara langsung
terhadap pemenuhan hak warga negara.

Kegiatan Siswa

Nyatakan BENAR (B) atau SALAH (S) pada pernyataan berikut ini dengan
menggunakan tanda centang (√)!

No Pernyataan B S
Segala sesuatu yang seharusnya kita terima dari pihak lain
1 setelah melakukan kewajiban, namun tidak kita peroleh
dinamakan pelanggaran hak.
Segala sesuatu yang harus kita lakukan untuk mendapatkan
2 hak , namun kita mengingkarinya dinamakan pengingkaran
kewajiban.
Tidak mematuhi aturan hukum adalah contoh pelanggaran
3
hak.
Merusak fasilitas umum adalah pengingkaran kewajiban
4
seseorang sebagai warga negara.
Jika kalian telah bekerja, namun tidak diberi upah oleh
5
majikan, merupakan pelanggaran hak warga negara.
Salah satu contoh pelanggaran hak warga negara di bidang
6
agama ialah pelarangan ibadah.
Tidak mau bela negara adalah pengingkaran kewajiban warga
7
negara di bidang sosial.
Salah satu dampak dari korupsi sebagai pengingkaran
8
kewajiban warga negara adalah terhambatnya pembangunan.
Jika kita tidak membayar pajak, tidak akan berpengaruh besar
9
pada pembangunan negara.

Pengingkaran kewajiban warga negara bisa dilakukan oleh


10
warga negara itu sendiri dan juga oleh pemerintah.
Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkarann
Kewajiban Warga Negara

1. Makna Penanganan Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara

Pada pelajaran kali ini, kalian akan diajak untuk menelaah makna
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara. Hal ini bertujuan untuk
membuka wawasan kita agar lebih saling memahami dan menghormati hak dan
kewajiban sebagai warga negara.

Untuk dapat memahami makna pelanggaran hak dan pengingkaran


kewajiban warga negara, ada baiknya kalian perhatikan gambar berikut dengan
saksama.

Gambar 1.10: Memberikan keadilan bagi penyandang disabilitas merupakan upaya


penanganan HAM
Sumber: www.google.com (12/12/2018)

Dapatkah kalian menangkap makna dari gambar tersebut di atas? Jika kalian
menyimaknya dengan seksama, dapatlah dipahami bahwa negara harus hadir dalam
memberikan rasa keadilan bagi seluruh warga negaranya, negara harus memberikan
dan menyediakan fasilitas yang sama bagi seluruh warga negara tanpa kecuali,
tetapi pada kenyataanya rasa keadilan belum sepenuhnya diterima secara nyata dan
merata oleh seluruh warga negara. Diskriminasi, anti sosial, intoleransi, rasis,
persekusi masih sering terjadi di negara kita ini.
Salah satu permasalahan sosial yang serius di masyarakat kita akhir-akhir ini
adalah masalah intoleransi antarsesama yang semakin lebar, penghormatan
terhadap hak dan kewajiban yang semakin menurun, pelanggaran terhadap hak dan
pengingkaran terhadap kewajiban, disamping persoalan-persoalan sosial lainnya,
maka dari itu harus ada upaya untuk penanganan terhadap persoalan tersebut.
Fokus penanganan masalah kita pada materi ini adalah terhadap masalah
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.

Banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai upaya penanganan pelanggaran
hak dan pengingkaran kewajiban warga negara, dan tentunya mencegah lebih baik
daripada mengobati, bahkan dalam rangka penanganan pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara, hal yang utama untuk dilakukan yakni mencegahnya agar
tidak terjadi, berbagai faktor yang menyebabkan pelanggaran harus dicegah sedini
mungkin. Salah satu cara untuk mengupayakan agar pelanggaran tidak terjadi bisa
dilakukan dengan penegakan supremasi hukum secara tegas, tetapi hal itu bukanlah
solusi utama untuk mengatasi masalah di atas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan,
tetapi tentu saja upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
warga Negara harus dilakukan secara bersama dengan melibatkan seluruh
masyarakat.

Pelanggaran hak adalah perbuatan yang disengaja atau lalai dan melawan
hukum yang bersifat mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang
sebagai warga negara, dan sulit diperoleh keadilan secara hukum. Sementara,
pengingkaran kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya.

Kegiatan Siswa
ntoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang terjadi di rumah, sekolah, dan di masyarakat. Buat laporan hasil di

2. Pendekatan Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara

Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk penanganan pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga negara yaitu seperti berikut.
a. Pendekatan hukum

Kita sering menemukan terjadinya pelanggaran-pelanggaran pada


pelaksanaan kewajiban negara terhadap hak dasar warga negara, padahal semua
warga negara sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang
sama tanpa adanya diskriminasi, apalagi konstitusi dasar negara kita secara tegas
menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang berlandaskan hukum.
Artinya, hukum harus ditegakkan terhadap siapa saja yang melakukan pelanggaran
terhadap hak warga negara.

Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga yang berwenang dalam


penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), Ombudsman Republik Indonesia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

Dengan cara-cara tersebut di atas diharapkan pengingkaran kewajiban dan


pelanggaran hak warga negara semakin dapat ditekan.

b. Pendekatan Dialogis

Pendekatan dialogis merupakan proses mendekatkan dua paham atau lebih


dengan cara komunikasi secara terbuka. Pendekatan dialogis harus dilakukan
dengan prinsip kasih sayang. Dalam arti tidak langsung menghakimi orang lain
melainkan dengan sabar menuntun orang itu ke jalan kebenaran.

3. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Secara Preventif dan


Represif

Pengertian preventif adalah suatu tindakan pengendalian sosial yang


dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan di masa mendatang. Karena tujuannya mencegah dan mengurangi
kemungkinan terjadinya hal yang tak diinginkan, maka umumnya tindakan preventif
biayanya lebih murah ketimbang biaya penanggulangan atau mengurangi dampak
dari suatu peristiwa buruk yang sudah terjadi.
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga Negara.
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh
pemerintah.
b. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
c. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
d. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
e. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antarkelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan
pendapat masing-masing

Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai


kasus yang sudah terjadi secara represif. Tindakan penanganan dilakukan oleh
lembaga-lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum,
seperti berikut.
a. Kepolisian (Polri) melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan
dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum (pembunuhan,
perampokan, penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme.
Selain itu, kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran peraturan lalu lintas.
b. Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar dan
sebagainya.
c. Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
d. Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
Kegiatan Siswa

Kegiatan Siswa

Isilah pernyataan di bawah ini dengan mencentang (√) huruf B jika benar dan
huruf S jika salah!
No Pernyataan B S

1 Pelaksanaan hak dan kewajiban yang tidak seimbang dan


berat sebelah hanya akan menimbulkan pertikaian, konflik,
permusuhan dan kekerasan.

2 Jika kita memiliki hak atas kebebasan, maka kita memiliki


kewajiban untuk menghormati kebebasan orang lain.

3 Jika kita memiliki hak atas kebebasan berpikir, hati nurani,


dan beragama, kita juga memiliki kewajiban untuk
menghormati pemikiran atau prinsip keagamaan lainnya.

4 Jika kita memiliki hak untuk dididik, maka kita tidak


berkewajiban untuk belajar sebanyak kemampuan kita
memungkinkan kita dan jika mungkin, berbagi
pengetahuan dan pengalaman kita dengan orang lain.
5 Jika kita memiliki hak untuk mengambil bagian dalam
proses politik negara kita dan memilih pemimpin, maka
kita berkewajiban untuk berpartisipasi dan memastikan
bahwa pemimpin terbaik dipilih oleh rakyat secara jujur.
Penilaian

Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) huruf A, B,
C, D atau E!

1. Segala sesuatu yang kita terima dari pihak lain disebut ....
A. Hak
B. Kewajiban
C. Keharusan
D. Pilihan
E. Pemberian

2. Segala yang kita lakukan untuk menjamin hak-hak orang lain disebut ....
A. hak
B. kewajiban
C. keharusan
D. pilihan
E. pemberian

3. Amir bekerja sebagai karyawan perusahaan. Ia melakukan tugas dengan baik. Di


akhir bulan, Amir mendapatkan upah dari perusahaan tempat ia bekerja. Ia juga
rajin lembur, sehingga mendapatkan upah yang besar.
Dari ilustrasi tersebut yang termasuk kewajiban ialah ....
A. Bekerja sebagai karyawan
B. Mendapatkan upah di akhir bulan
C. Bekerja lembur setiap saat
D. Mendapatkan upah lembur
E. Mengharapkan kenaikan pangkat

4. Contoh kewajiban siswa di sekolah ialah ....


A. belajar dengan tekun
B. menghormati guru
C. menjadi ketua OSIS
D. mengikuti kegiatan ekstra kurikler
E. mengikuti pelajaran tambahan

5. Setiap warga negara yang membayar pajak kendaraan bermotor berhak ....
A. mendapat fasilitas jalan yang baik
B. mendapat keringanan pajak
C. mendapat kompensasi dan hadiah
D. mendapatkan pengalaman hidup
E. mendapatkan penghormatan
6. Kewajiban warga negara dalam bidang politik misalnya ....
A. memberikan suara dalam pemilu
B. ikut serta dalam aksi demonstrasi
C. melestarikan budaya nasional
D. menyanyikan lagu Indonesia Rakyat
E. Mengibarkan Merah Putih

7. Hak warga negara yang sesuai dengan pasal 28 UUD NRI Tahun 1945 ialah hak
warga negara dalam bidang ....
A. sosial budaya
B. pendidikan
C. hukum
D. pertahanan keamanan
E. politik

8. Kewajiban warga negara dalam bidang hukum misalnya ....


A. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
B. Membayar utang luar negeri
C. Membayar pajak
D. Menjadi anggota perlindungan masyarakat (LINMAS)
E. Menghukum pelanggaran hukum

9. Hak warga negara dalam bidang keamanan misalnya ....


A. membela negara dari serangan bangsa lain
B. membuat pagar rumahnya tinggi
C. mendapatkan penghargaan atas prestasi
D. mendapat perlindungan dari ancaman terorisme
E. mendapatkan piagam penghargaan

10. Hak warga negara yang diatur oleh negara dalam pasal 30 ayat (1) adalah hak di
bidang ....
A. ideologi
B. hukum
C. kebudayaan
D. pertahanan
E. pendidikan

11. Hak warga negara yang diatur dalam Pasal 27 ayat 1 adalah hak ....
A. Persamaan hukum dan pemerintahan
B. Berkumpul dan berserikat
C. Membela negara
D. Pertahanan dan keamanan
E. Mendapat pendidikan

12. Kewajiban yang diatur dalam pasal 30 UUD NRI 1945 adalah ....
A. Membela negara
B. Pertahanan dan keamanan
C. Menjunjung hukum dan pemerintahan
D. Mentaati aturan negara
E. Membayar pajak
13. Nilai yang merupakan penjabaran nilai-nilai dasar disebut nilai ....
A. dasar
B. rohani
C. vital
D. intrumental
E. praksis

14. Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 pasal 29 ayat 2, setiap warga negara mempunyai
hak dan kebebasan untuk....
A. Memeluk agama sesuai dengan keyakinannya
B. Pindah-pindah agama sesuai dengan keinginannya
C. Ikut melaksanakan ibadah dengan pemeluk agama lain
D. Tidak memeluk/memilik agama atau kepercayaan
E. Memadukan berbagai ajaran agama dalam pelaksanaan ibadah

15. Pasal 32 UUD NRI Tahun 1945 mengatur tentang hak warga negara di bidang ....
A. Kesejahteraan sosial
B. Kebudayaan dan bahasa daerah
C. Pertahanan dan keamanan
D. Pendidikan
E. Perekonomian nasional

16. Yang tidak termasuk kewajiban yang diisyaratkan dalam sila Kemanusiaan yang adil
dan beradab adalah .....
A. Mengembangkan sikap tengga rasa
B. Mengakui persamaan derajat terhadap semua manusia
C. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
D. Mengutamakan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi
E. Memperlakukan setiap manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tiuhan Yang Maha Esa

17. Salah satu kewajiban warga nagera yang berkaitan dengan sila Persatuan Indonesia
adalah....
A. Mengakui persamaan derajat dan martabat manusia
B. Tidak semena-mena terhadap orang lain
C. Menghargai pendapat orang lain
D. Menghargai hasil karya orang lain
E. Cinta bangsa dan tanah air

18. Di bawah ini adalah sikap positif yang harus dikembamngkan berkaitan dengan
pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kecuali....
A. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
B. Toleransi antar umat beragama
C. Kerja sama dan tolong menolong antar umat beragama
D. Menghormati kebebasan beribadah menurut agama masing-masing
E. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
19. Sikap yang harus dikembangkan dalam mengamalkan Sila Persdatuan Indonesia
adalah ....
A. Mengakui persamaan hak dan kewajiban
B. Mencintai bangsa dan negara
C. Mengakui persamaan derajat
D. Menghormati hak orang lain
E. Suka bekerja keras

20. Sikap yang harus dihindari dalam pengamalan Sila Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia adalah ....
A. Menghormati hak orang lain
B. Tidak semena-mena terhadap orang lain
C. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
D. Memberi pertolongan kepada orang lain
E. bersikap hemat dalam menggunakan sumber daya

21. Di Indonesia, hak warga negara telah diatur dalam konstitusi UUD 1945. Selain itu
UUD 1945 juga mengatur mengenai tindakan tindakan yang wajib dilakukan oleh
warga negara. Adapun hak warga negara dalam berbagai aspek kehidupan yang
termuat dalam UUD 1945, antara lain sebagai berikut …
A. Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
(Pembukaan UUD 1945,alinea II)
B. Setia membayar pajak kepada Negara (Pasal 23 ayat 2)
C. Menjunjung tinggi lambang Negara, yaitu Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A)
D. Jaminan memeluk salah satu agama dan pelaksanaan ajaran agamanya masing-
masing (Pasal 29 ayat 2)
E. Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi Negara dan dasar Negara
(Pembukaan UUD 1945,alinea IV)

22. Hak warga negara merupakan suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara
guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Hal ini berarti
bahwa hak warga negara adalah suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga
Negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut. Maksud keistimewaan dalam
pengertian diatas yang paling tepat adalah …
A. Memperlakukan seluruh warga negara layaknya Presiden dan tidak pandang
bulu
B. Memperlakukan dan menghormati warga negara sesuai identitas yang melekat
pada diri warga negara tersebut
C. Menghormati dan memperlakukan setiap warga Negara dengan melihat sifat
dan kelakuannya dalam kehidupan sehari-hari
D. Hanya menghargai warga negara yang jabatannya berada diatas warga Negara
lainnya dan dianggap sebagai sesepuh
E. Menganggap setiap warga negara sama dan tidak menghargai satu sama lain

23. Perhatikan pernyataan berikut ini!


(1) setia membayar pajak kepada Negara
(2) mendapatkan pendidikan
(3) kesamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan
(4) menjunjung tinggi lambang Negara, yaitu Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
(5) mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagai perwujudan Hak Asasi
Manusia

Dari data di atas, terdapat beberapa Hak dan Kewajiban sebagai warga Negara
menurut UUD 1945. Yang bukan merupakan hak sebagai warga negara adalah
A. (1 ) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (1) dan (5)
D. (2) dan (4)
E. (2) dan (5)

24. Dalam pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban, antara keduanya memiliki
persamaan dan juga memiliki perbedaan. Persamaan keduanya terletak pada satu
lingkup yaitu Hak Asasi Manusia, adapun perbedaannya adalah …
A. Pelanggaran hak itu terjadi karena tidak melakukan sesuatu dan pengingkaran
kewajiban terjadi karena melakukan sesuatu sesuai identitas yang melekat
B. Pelanggaran hak itu terjadi karena melakukan sesuatu yang salah (bukan
haknya) dan pengingkaran kewajiban terjadi karena tidak melakukan sesuatu
sesuai identitas yang melekat
C. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban terjadi jika antara keduanya
melakukan sesuatu sesuai identitas yang melekat
D. Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban terjadi jika antara keduanya
tidak melakukan sesuatu sesuai identitas yang melekat
E. Pelanggaran hak terjadi karena melakukan sesuatu yang benar dan
pengingkaran kewajiban terjadi karena melakukan sesuatu sesuai identitas
yang melekat

25. Warga negara dan negara memiliki hubungan yang sangat erat dalam praktek
kehidupan bernegara. Dalam hubungan timbal balik, hak warga negara merupakan
kewajiban bagi negara untuk melaksanakannya. Dalam rangka terpeliharanya hak
dan kewajiban warga negara, berikut ini yang bukan merupakan tugas dan
tanggung jawab yang dimiliki negara adalah …
A. Mengusahakan setiap warga negara agar memilih pemimpin yang dinginkan
pemerintah dalam Pemilu
B. Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing
C. Membiayai pendidikan dasar dan menengah.
D. Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional
E. Memelihara fakir miskin dan anak-anak yang terlantar

26. Bentuk-bentuk penyampaian pendapat di muka umum, sebagaimana diatur di


dalam pasal 9 ayat 1 UU No. 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat dimuka umum salah satunya adalah “kegiatan penyampaian pendapat
di muka umum yang dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu dan
penyampaian pendapat tersebut dilaksanakan di tempat-tempat terbuka untuk
umum” yang disebut dengan ….
A. Mimbar bebas
B. Pawai
C. Unjuk rasa
D. Pidato Umum
E. Rapat Umum

27. Menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hak yang dimiliki oleh setiap
orang dan pelaku penyampaian pendapat umum tersebut tidak boleh membawa
benda benda yang dapat membahayakan keselamatan umum. Hak warga negara
untuk mengemukakan pendapat di muka umum harus disertai dengan tanggung
jawab agar pelaksanaanya dapat berlangsung …
A. Secara kondusif dan tetap terjaga stabilitas negara
B. Hikmat dan tidak mengganggu ketertiban umum
C. Aman, tertib dan damai dan tidak melanggar hak orang lain
D. Tertib dan tetap mementingkan kepentingan-kepentingan umum
E. Damai dan dapat bermanfaat untuk sendiri maupun orang lain

28. Pemahaman dari supremasi hukum adalah ….


A. penegakan hokum sesuai dengan ketentuan yang berlaku
B. hukum disesuaikan dengan kehendak penguas
C. hukum disesuaikan dengan kehendak pemimpin pnegadilan
D. hukum tidak perlu dipaksakan kepada rakyat
E. pemaksaan hukum kepada rakyat bertujuan agar rakyat takut kepada
penguasa

29. Di zaman sekarang kebanyakan orang hanya tahu isi dari UU dan tidak
menerapkan isi dari UU tersebut dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, setiap warga negara hanya mementingkan hak mereka dan
mengesampingkan kewajiban yang seharusnya mereka lakukan. Misalnya, UU
No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan. Kebanyakan dari UU
No. 22 Tahun
2009 tersebut yang dilanggar adalah pada pasal 77 yang berbunyi …
A. Parkir tidak pada tempat yang ditentukan
B. Mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm
C. Mengemudikan kendaraan bermotor dijalan tanpa memiliki SIM sesuai jenis
kendaraan bermotor yang dikemudikan
D. Kendaraan bermotor yang digunakan tidak memenuhi standar layak jalan
E. Kendaraan bermotor dimodifikasi dan modifikasi tersebut dapat
membahayakan khalayak umum

30. Istilah peranan sebagai warga negara lebih banyak menunjuk pada fungsi,
penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Setiap warga negara juga memiliki
peranannya masing masing dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,
seorang warga negara disebut telah menjalankan suatu peranan apabila..
A. Melaksanakan peran tersebut dengan baik dan bermanfaat bagi orang lain
B. Telah melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya
C. Telah melaksanakan kewajibannya untuk kepentingan orang lain
D. Warga tersebut menjalankan peran sesuai permintaan orang lain
E. Pelaksanaan hak dan kewajiban dilaksanakan secara bersamaan
31. Definisi hak dan kewajiban dari sekian banyak tokoh memiliki definisi yang
berbeda-beda, tergantung pada pemahaman dari segi mana mereka berpendapat.
Namun pada intinya selalu mengarah pada arah yang sama yaitu penegakan hak
dan kewajiban secara nyata. Berikut ini pengertian hak menurut James Nickel
adalah ….
A. Sesuatu yang dapat dituntut dan dapat digunakan dalam segala keadaan
B. Tuntutan yang harus dilakukan karena suatu identitas yang melekat
C. Adanya pihak yang menyandang kepemilikannya, keuntungan atau
kebebasan yang diberikannya, pembebanan kewajiban pada suau pihak
tertentu untuk merealisasikan keuntungan dumaksud, dan memuat nilai
prioritas ketika dihadapkan pertimbangan yang lain.
D. Sikap,tekad,tindakan warga Negara yang teratur,menyeluruh,terpadu dan
berkelanjutan, yang dilandasi oleh kecintaan seseorang pada tanah air dan
memiliki kesadaran mengenai hak dan kewajiban
E. Suatu sikap yang harus diperbuat oleh seorang warga Negara sesuai
keistimewaan yang ada pada warga lainnya

32. Dalam UU No. 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak Pasal 30 yang berbunyi,
“Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak”. Dalam pasal
tersebut sangat dijelaskan secara tegas bahwa perlindungan anak merupakan ….
A. Kewajiban pemerintah dengan memperbanyak pembentukan UU
B. Kewenangan seluruh pihak terutama pihak yang paling berpengaruh terhadap
kehidupan anak
C. Tanggung jawab keluarga anak, karena termasuk pada proses mendidik
karakter
D. Kewajiban tanggung jawab berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat,
keluarga dan orang tua
E. Kewenangan orang tua agar anak menjadi lebih pintar, merasa aman dan
mandiri

33. Cara penyampaian pendapat di muka umum dengan arak arakan atau konvoi di
jalan umum. Contohnya, konvoi pengendara sepeda motor yang menolak suatu
kebijakan tertentu yang merugikan pengguna sepeda motor. Hal tersebut
merupakan salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum, yaitu
dengan cara ….
A. Pawai
B. Rapat umum
C. Mimbar bebas
D. Unjuk rasa
E. Konvoi bebas

34. Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 Pasal 9 ayat 1 dijelaskan bahwa ada
beberapa tempat yang diperbolehkan untuk tempat penyampaian pendapat di
muka umum dan ada juga yang tidak diperbolehkan sebagai tempat penyampaian
pendapat di muka umum. Berikut ini tempat dilarang untuk digunakan
penyampaian pendapat di muka umum adalah …
A. Jalan
B. Lapangan
C. Tempat Ibadah
D. Gedung
E. Halaman rumah warga

35. Faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
adalah ….
A. Pendidikan yang semakin meningkat
B. Rendahnya kesaran berbangsa dan berdengara
C. Meningkatnya penghasilan masyarakat
D. Tegasnya apparat penegak hukum
E. Sikap toleransi yang berlebihan

36. Sebagai generasi mudah harus berperan serta dalam upaya mencegah munculnya
kasus pelanggaran hak sebagai warga negara, salah satu wujudnya adalah ….
A. Menghargai hasil karya sendiri
B. Memiliki kesadaran untuk selalu membanggakan apa yang kita punya
C. Menghormati hak hak asasi orang lain
D. Menyadari pentingnya peraturan hukum
E. Menghargai pendapat yang mengutamakan kepentingan pribadi

37. Upaya pencegahan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
seperti dibawah ini, kecuali ….
A. Meningkatkan kualitas layanan publik
B. penyebarluasan kesadaran bernegara
C. Meningkatkan profesionalisme
D. Meningkatkan sikap primordialisme
E. Supremasi hokum

38. Korupsi merupakan salah satu kasus pengingkaran kewajiban warga negara. Upaya
tegas yang dapat dilakukan untuk memberantas tidak korupsi di Indonesia, antara
lain ….
A. Menanamkan kesadaran bahwa korupsi merupakan perbuatan tercela
B. Menindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku
C. Mengawasi berbgai keputusan penegak hukum
D. Membentuk institusi hukum yang dapat mencegah tindak pidana korupsi
E. Memberikan hukuman mati untuk semua tersangka korupsi

39. Salah satu perilaku yang dapat kita lakukan berkaitan dengan upaya mencegah
munculnya kasus pengingkaran kewajiban sebagai warga negara adalah…
A. Melaksanakan kewajiban seperlunya
B. Menyadari akibat tidak menunaikan kewajiban yaitu mendapat hukuman
pidana
C. Menanamkan kesadaran pentingnya melaksanakan kewajiban agar tepenuhi
semua hak asasi manusia kita
D. Menanamkan kesadara pentingnya melaksanakan kewajiban warga negara
agar tujuan negara tercapai
E. Menyadari keuntungan yang didapat setelah melaksanakan kewajiban
sebagai warga Negara
40. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan kewajiban warga negara adalah
….
A. Menjunjung dan menaati hukum yang berlaku
B. Menghomati hak asasi manusia
C. Ikut serta dalam upaya pertahan dan keamanan Negara
D. Mendapatkan Pekerjaan yang layak
E. Melakukan pembelaan kepada Negara

CARA MENILAI
1. Beri skor 1 untuk setiap jawaban yang benar.
2. Skor maksimal adalah 40.
3. Nilai Siswa diperoleh dengan rumus:
NS = (Skor perolehan siswa/skor maksimal) x 100
4. Jika nilai kalian ≥ 60, maka kalian berarti telah LULUS pelajaran Bab ini. Jika
masih di bawah 60, kalian harus mempelajari lagi pelajaran Bab ini.
Tindak Lanjut Pembelajaran

1. Jika kalian telah mencapai nilai ≥ 60, maka kalian dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila nilai kalian masih di bawah 60, maka kalian harus
mempelajari kembali modul ini.
2. Selain dapat melanjutkan ke modul berikutnya, siswa yang mendapatkan nilai di
atas 60 dapat mempelajari materi pelajaran dari buku yang tertera dalam daftar
referensi yang dituliskan di bawah ini.

Referensi
Syaifulloh dan Wuryan S. (2014). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung:
Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
Bumi Aksara: Jakarta.

Daftar Istilah
Hakwarga negara, sesuatu yang seharusnya di terima oleh seorang warga negara.

Kewajiban warga negara, kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara.
Nilai dasar, nilai pokok Pancasila yang tercermin dalam sila-sila Pancasila.
Nilai instrumental, penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih kreatif dan
dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan Perundang-undangan.
lainnya
Nilai Praksis, realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
Pelanggaran hak warga negara, perbuatan yang seharusnya diterima warga negara
namun tidak diterimanya
Pengingkaran kewajiban warga negara, tindakan menyimpang yang dilakukan
warga negara yang tidak melakukan kewajibannya dengan baik.
Preventif, sebuah tindakan yang diambl untuk mengurangi atau menghilangkan
kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan di masa depan
Represif, menekan, mengekang, menahan.
Kompetensi Dasar 3.2
Mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian

Modul 2:
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Bab ini, kalian diharapkan dapat:
1. mengidentifikasi hakikat perlindungan dan penegakan hukum;
2. menganalisis peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan;
3. menganalisis dinamika pelanggaran hukum.

Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum

1. Makna Perlindungan dan Penegakan Hukum

a. Makna Perlindungan dan Penegakkan Hukum

Tahukah anda apa yang dimaksud dengan perlindungan dan penegakkan hokum?
Menurut Andi Hamzah perlindungan hukum dimaknai sebagai daya upaya yang
dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah swasta yang
bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan, dan pemenuhan kesejahteran
hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Dengan kata lain perlindungan hukum
dimaknai sebagai upaya untuk melindungi kepentingan manusia dengan syarat manusia
juga harus melindungi kepentingan orang lain.

Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila memenuhi


unsur-unsur sebagai berikut:
1) Adanya perindungan dari pemerintah kepada warga negara;
2) Adanya jaminan kepastian hukum;
3) Berkaitan dengan hak-hak warga negara;
4) Adanya sanksi hukum bagi pihak yang melanggar.
Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan hokum, salah satu
contonya adalah perlindungan hukum terhadap konsumen, selain itu pula seseorang
yang diduga sebagai tersangka dalam suatu kasus pelanggaran hukum tetap
mendapatkan perlindungan hukum. Mari kita lihat gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Setiap warga negara berhak atas perlindungan hukum


Sumber: http://jambi.tribunnews.com/2018/03/21

Gambar tersebut menujukkan seseorang yang tengah menjalani masa persidangan


karena diduga telah melakukan tindakan pelanggaran hokum. Namun, ia tetap
mendapatkan perlindungan hukum berupa pendampingan dari para penasihat hukumnya.

Dari paparan di atas tentunya kalian sudah mulai memahami apa yang dimaksud
dengan perlindungan hukum. Hukum dapat secara efektif menjalankan fungsinya untuk
melindungi kepentingan manusia apabila hukum tersebut ditegakkan dengan optimal.

Adakah di antara kalian yang tahu apa yang dimaksud dengan penegakkan hukum?
Ketika kita berbicara tentang penegakkan hukum yang tergambar dalam benak kita adalah
seseorang yang menggunakan pakaian seragam polisi. Jika itu yang tergambar dalam benak
kalian, maka pemikiran itu sudah mendekati, sebab yang berseragam tersebut adalah aparat
penegak hukum, sedangkan penegakkan hukum itu sendiri dapat dimaknai sebagai upaya
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum dalam berbagai bidang kehidupan.
Penegakkan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan hukum. Penegakan
hukum juga dapat dimaknai sebagai usaha untuk mewujudkan ide-ide keadilan, kepastian
hukum dan kemanfaatan sosial menjadi nyata.

b. Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum

Berdasarkan uraian makna perlindungan dan penegakan hukum di atas, dapat kita
simpulkan bahwa hakikat perlindungan hukum adalah upaya yang dilakukan untuk
melindungi kepentingan setiap individu yang dituangkan dalam produk hukum, sedangkan
penegakan hukum memiliki hakikat sebagai proses mewujudkan ide-ide serta gagasan-
gasan untuk melindungi kepentingan setiap individu dimana ide dan gagasan tersebut di
tuangkan dalam sebuah produk hukum yang memiliki konsekuansi logis apabila ada pihak
yang melakukan pelanggaran terhadap aturan tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan


perlindungan hukum. Maka dari itu, banyak sekali produk hukum yang dibuat dan disahkan
guna melindungi kepentingan individu. Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa produk
hukum untuk melindungi kepentingan individu tentunya harus ditunjang dengan upaya
penegakan hukum. Dengan kata lain perlindungan hukum dapat terwujud apabila proses
penegakan hukum dilaksanakan secara optimal.

Gambar 2.2 Hukum dapat tegak jika ada penegakan hukum


Sumber: https://ebooks.gramedia.com dan http://mediadutaonline.com

c. Tujuan Perlindungan dan Penegakkan Hukum

Tujuan utama proses perlindungan dan penegakan hukum adalah memberikan


jaminan terlaksananya keadilan dan perlindungan terhadap harkat martabat manusia,
ketertiban, ketenteraman dan kepastian hukum sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perlindungan dan penegakan hukum sangatlah
penting agar terwujud hal-hal berikut ini:
1) Tegaknya supremasi hukum;
2) Tegaknya rasa keadilan;
3) Mewujudkan perdamaian dan kehidupan di masyarakat (kemaslahatan hukum).
d. Tantangan Perlindungan dan penegakkan Hukum

Apa yang kalian rasakan ketika mendapatkan seseorang yang tidak pernah
mengumpulkan tugas tetapi tidak ditegur oleh guru, dan apa yang kalian rasakan ketika
melihat pengendara kendaraan bermotor yang ugal-ugalan di jalan raya? Tentu jawabannya
kesal dan sangat menggangu kenyamanan, bahkan mungkin muncul rasa ketidakadilan.
Semua hal yang kita rasakan tersebut tentunya tidak akan kita alami jika perlindungan dan
penegakan hukum dilaksanakan dengan optimal. Namun, ternyata perlindungan dan
penegakan hukum ini memiliki tantangan yang besar antara lain:
1) Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah dan lembaga
penegak hokum;
2) Masih adanya pihak-pihak yang berusaha menghidupkan kekerasan dan diskriminasi;
3) Budaya kekerasan seringkali menjadi pilihan berbagai kelompok masyarakat dalam
menyelesaikan persoalan yang ada di antara mereka.

Kegiatan Siswa
ngapa kekerasan masih menjadi pilihan dalam penyelesaian suatu masalah? Kaitkan jawaban kalian dengan nilai-nilai Panca
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan kedamaian

1. Penegak Hukum di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang

Agar mencapai keadilan, kemaslahatan, dan kepastian hukum, maka dalam


kehidupan harus dilakukan penegakan hukum. Siapa pelaku penegakan hukum di
Indonesia? Secara umum aparat penegak hukum di Indonesia terdiri atas kepolisian,
kejaksaan, dan kehakiman. Selain itu, kita juga mengenal lembaga advokat dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sering berkaitan dengan penegakan hukum. Apakah
lembaga-lembaga ini telah memerankan tugasnya sesuai dengan undang-undang dan
harapan rakyat? Mari kita ikuti pelajaran ini dengan saksama!

Dasar hukum yang mengatur tentang perlindungan dan penegakan hukum di


Indonesia, antara lain:
a. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”
b. Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di
hadapan hukum.”
c. Pasal 28 ayat (5) UUD 1945 yang berbunyi “Untuk menegakkan dan melindungi Hak
Asasi Manusia (HAM) sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka
pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan.”
d. Pasal 30 ayat (4) UUD 1945 yang berbunyi “Kepolisian Negara Republik Indonesia
sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.”
e. Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Kekuasaan kehakiman merupakan
kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan.”

Semua hal tersebut menjadi dasar dan landasan bagi aparat penegak hukum dalam
penegakan hukum. Persoalannya, bagaimanakah penegakan hukum di Indonesia
dijalankan? Apakah sudah sesuai dengan undang-undang? Untuk menjawab pertanyaan ini
tentu setiap orang berbeda-beda memahaminya.
Sebagai kaum terpelajar kalian harus mampu menilai pelaksanaan penegakan
hukum di Indonesia dengan dasar dan dalil yang benar, oleh sebab itu, mari lanjutkan
mempelajari materi ini sampai selesai.

2. Fungsi dan Tugas Pokok Lembaga Penegak Hukum di Indonesia

Tahukah kalian bahwasannya Lembaga Penegak Hukum di Indonesia memiliki fungsi


dan tugas pokoknya masing-masing. Adapun fungsi dan tugas pokok lembaga penegak
hukum di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Kepolisian
 Fungsi:
 Pemelihara keamaan dan ketertiban masyarakat
 Penegakan hukum
 Perlindungan
 Pengayoman dan
 Pelayanan masyarakat
 Tugas:
 Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
 Menegakkan hukum
 Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

b. Kejaksaan
 Fungsi:
 Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis pemberi
bimbingan dan pembinaan serta pemberian perijinan sesuai dengan bidang
tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung
 Penyelengaraan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana,
pembinaan manajemen, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta
pengelolaan atas milik negara menjadi tanggung jawabnya.
 Pelaksanaan penegakkan hukum baik preventif maupun yang berintikan
keadilan di bidang pidana
 Pelaksanaan pemberian bantuan di bidang intelijen yudisial, dibidang ketertiban
dan ketenteraman umum, pemberian bantuan, pertimbangan, pelayanan dan
penegakkan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara serta tindakan
hukum dan tugas lainnya, untuk menjamin kepastian hukum, kewibawaan
pemerintah dan penyelamatan kekayaan negara, berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan Jaksa Agung
 Penempatan seseorang tersangka atau terdakwa di rumah sakit atau tempat
perawatan jiwa atau tempat lain yang layak berdasarkan penetapan Hakim
karena tidak mampu berdiri sendiri atau disebabkan hal-hal yang dapat
membahayakan orang lain, lingkungan atau dirinya sendiri
 Pemberian pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah, penyusunan
peraturan perundang-undangan serta peningkatan kesadaran hukum
masyarakat
 Koordinasi, pemberian bimbingan dan petunjuk teknis serta pengawasan, baik
dalam maupun dengan instansi terkait atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung
 Tugas:
Melaksanakan tugas dan wewenang serta fungsi Kejaksaan di daerah hukum
Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undang
dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa serta tugas-tugas lain yang
ditetapkan oleh Kejaksaan agung.

c. Kehakiman
 Fungsi :
 Mengadili
 Pengawasan
 Memberi nasihat
 Mengatur
 Menguji materil
 Tugas:
Menerima, memeriksa, mengadili, serta menyelesaikan setiap perkara yang
diajukan

d. Advokad
 Fungsi :
 Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia
 Memperjuangkan hak-hak asasi manusia dalam negara hukum Indonesia
 Melaksanakan kode etik advokat
 Memberikan nasehat hukum (legal advice)
 Memberikan konsultasi hukum (legal consultation)
 Memberikan pendapat hukum (legal opinion)
 Menyusun kontrak-kontrak (legal drfting)
 Memberikan informasi hukum (legal information)
 Membela kepentingan klien (litigation)
 Mewakili klien di muka pengadilan (legal representation)
 Memberikan bantuan hukum dengan Cuma-Cuma kepada masyarakat yang
lemah dan tidak mampu (legal aid)
 Tugas :
Adapun tugas advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan gugatan,
jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan
atau diputuskan perkaranya, dan sebagainya
e. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
 Fungsi:
Sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar
upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya
menjadi lebih efektif.
 Tugas:
 Mengkoordinasikan penyelidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi
 Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana
korupsi
 Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi
kepada Instansi yang terkait
 Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan Instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
 Meminta laporan Instansi terkait mengenai pencegaan tindak pidana korupsi
 Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan Pemerintah Negara
 Supervisi terhadap Instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak
pidana korupsi

3. Lembaga Peradilan dan Penegakan Hukum di Indonesia

Konsekuensi dari ditetapkannya negara kita sebagai negara hukum adalah dalam
segala kehidupan kenegaraan selalu berdasarkan pada hukum. Untuk menjaga dan
mengawasi agar hukum itu berlaku efektif, maka di negara kita dibentuk lembaga peradilan.

Dasar hukum yang secara khusus mengatur lembaga peradilan di Indonesia adalah
pasal 24 ayat (2) dan pasal 24B ayat (1) UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan isi kedua pasal
tersebut, kita dapat mengetahui badan-badan atau lembaga-lembaga dalam peradilan di
Indonesia. Lembaga-lembaga yang dimaksud adalah Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya, yaitu Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri di Lingkup
Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.

Selain itu, terdapat juga Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial. Semua lembaga
peradilan ini harus berjalan dengan baik dan teratur sehingga keadilan dan kedamaian
dapat secara nyata dirasakan oleh semua pihak.

4. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Ketertiban

Tahukah kalian berbagai lembaga penegak hukum di Indonesia. Mari kita bahas satu
persatu lembaga penegak hukum yang ada di Indonesia untuk menjamin keadilan dan
kedamaian.
a. Kepolisian
Kepolisian Republik Indonesia memiliki peran dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamaan
dalam negeri.

b. Kejaksaan
Kejaksaan Republik Indonesia memiliki peran dalam menegakkan supremasi hukum,
perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

c. Kehakiman
Lembaga kehakiman berperan sebagai penegak keadilan dan dibersihkan dari setiap
intervensi baik dari lembaga legislatif, eksekutif, maupun lembaga lainnya.

d. Advokat
Advokat memiliki peran sebagai pemberi bantuan di bidang hukum baik perdata ataupun
pidana kepada yang memerlukan, baik berupa nasihat (konsultasi) maupun bantuan
hukum aktif baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan jalan mewakili,
mendampingi, membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan para
pengguna jasanya.

e. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berperan untuk melakukan pemberantasan korupsi
secara profesional, intensif, dan berkesinambungan.

Kegiatan Siswa

Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pernyataan berikut dengan seksama
2. Jika pernyataan soal dianggap benar maka berilah tanda ceklis pada kolom benar dan
jika pernyataan soal dianggap salah maka berilah tanda ceklis pada kolom salah

No Pernyataan Benar Salah

1. Sebagain orang memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan

2. Hukum berfungsi untuk melindungi kepentingan penguasa

3. Pada hakikatnya perlindungan hukum adalah upaya yang


dilakukan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan untuk
melindungi kepentingan umum
4. Pasal 24 ayat (1) UUD NRI tahun 1945 merupakan dasar hukum
kekuasaan kehakiman di Indonesia
5. Seorang guru yang memberikan sanksi kepada siswa yang
kedapatan mencontek saat ujian merupakan contoh
pendekatan prevensif
6. Sosialisasi bahaya narkoba dilingkungan sekolah merupakan
salah satu contoh pendekatan represif
7. Perlindungan dan penegakkan hukum yang optimal dapat
mewujudkan perdamaian dalam kehidupan masyarakat
8. Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat
penegak hukum merupakan salah satu tantangan bagi
perlindungan dan penegakkan hukum
9. Kehakiman memiliki tugas menerima, memeriksa, mengadili,
dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan
10. Advokat adalah lembaga yang memiliki peran sebagai pemberi
bantuan di bidang hukum, baik perdata ataupun pidana, kepada
yang memerlukan
Dinamika Pelanggaran Hukum di Indonesia

Gambar 5.1 Simbol perlindungan dan penegakan hukum


Sumber: www.pasti.co.id

1. Makna pelanggaran hukum

Apakah kalian tahu yang dimaksud dengan pelanggaran hukum?

Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu tindakan


seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan
kata lain, pelanggaran hukum merupakan pengingkaran terhadap kewajiban- kewajiban
yang telah ditetapkan oleh peraturan atau hukum yang berlaku, misalnya kasus
pembunuhan merupakan pengingkaran terhadap kewajiban untuk menghormati hak hidup
orang lain.

Saat ini kita sering melihat berbagai pelanggaran hukum banyak terjadi di Negara
ini. Hampir setiap hari kita mendapatkan informasi mengenai terjadinya tindakan melawan
hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat ataupun oleh aparat penegak hukum sendiri.

2. Jenis Pelanggaran hukum

Pelanggaran hukum di Indonesia telah banyak terjadi. Pelanggaran hukum yang


paling banyak dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh individu, kelompok,
maupun oleh penegak hukum sendiri.

Pelanggaran hukum selalu terkait dengan pelanggaran HAM. Di balik peristiwa


pelanggaran hukum selalu dibarengi dengan pelanggaran HAM. Pelanggaran tersebut
mulai dari pelanggaran ringan, sedang, hingga yang berat.

Coba kalian perhatikan kasus di bawah ini, kemudian identifikasikan pelanggaran


hukum apa saja yang terjadi di dalamnya.

a. Pelanggaran hukum ringan

Pelanggaran hukum ringan sering dilakukan orang tetapi tidak dirasakan


sebagai pelanggaran. Pelanggaran ringan tersebut terkait dengan pola budaya dan
kebiasaan perilaku masyarakat. Kebiasaan tidak mau antri, menyeberang tidak pada
tempatnya, membuang sampah di sembarang tempat, menyerobot rambu lalu lintas,
dan lain sebagainya. Akibat yang ditimbulkan dari pelanggaran hukum dan HAM ringan
ini memang tidak begitu dirasakan oleh orang lain, tetapi membuat tidak ada
ketertiban. Masyarakat seakan-akan sudah terbiasa dengan fenomena pelanggaran
semacam ini sehingga bukan dianggap sebagai suatu pelanggaran.

Perhatikan ilustrasi berikut!


Anak menghormati orang tua dan orang tua menyayangi anaknya.
Hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua diciptakan melalui
komunikasi yang hangat dan efektif. Kemacetan komunikasi dalam interaksi
menimbulkan pemaksaan kehendak sehingga hak-hak orang lain dilanggar.
Ketika orang tua sulit berkomunikasi dengan anak, maka orang tua
memaksakan kehendaknya pada anak. Merasa terpaksa, anak akan
memberikan reaksi penolakan. Kekerasan terhadap anak dalam rumah
tangga akan muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya kekerasan fisik,
mental, dan spiritual dapat dialami anak. Kekerasan tersebut paling banyak
dialami anak karena anak masih lemah dan tidak berdaya dalam berbagai
aspek.

Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa dalam keluarga pun dapat terjadi


pelanggaran hukum, baik pelanggaran hukum ringan, sedang atau berat.

b. Pelanggaran hukum sedang

Berbagai pelanggaran di bidang sosial dan publik dimulai dari tindakan manusia
mengeksploitasi alam yang menimbulkan kerusakan ekologi. Eksploitasi yang berlebihan
tanpa menjaga kelestarian dan kelangsungan alam akan merusak sumber daya alam dan
sumber daya hayati. Akibatnya, dapat menimbulkan kerusakan ekosistem yang hebat
sehingga hak publik untuk menikmati kehidupan ekosistem yang sehat menjadi
terganggu. Ini adalah salah satu contoh pelanggaran hukum sedang.
c. Pelanggaran hukum berat

Sekalipun perangkat hukum telah banyak dibuat, tetapi pelanggaran hukum


berat masih saja terjadi. Pelanggaran hukum berat dapat dilakukan oleh siapa saja, baik
warga negara maupun penyelenggara negara. Upaya untuk mewujudkan stabilitas itu
di Aceh misalnya, dilakukan operasi militer dengan kebijakan DOM (daerah operasi
militer). Melalui operasi militer itu banyak pelanggaran hukum dan HAM tidak diproses
hukum secara wajar dan berkeadilan. Untuk menumpas aktivis yang berjuang
membela hak-hak rakyat sering dilakukan dengan pendekatan militer. Misalnya kasus
Tanjung Priok dan pelepasan Timor Timur dari NKRI selalu dengan operasi militer.
Kasus pelanggaran HAM berat dan juga terjadi ketika terjadi transisi pelepasan Timor
Timur dari wilayah NKRI. Pelepasan wilayah tersebut banyak membawa korban nyawa,
penculikan, pembakaran, pemerkosaan, dan kejahatan HAM dan kemanusiaan lainnya
yang sampai sekarang belum dapat diungkap.

Menurut UU nomor 26 tahun 2000 pasal 7, pelanggaran berat terhadap HAM


tersebut adalah kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Kejahatan genosida
adalah perbuatan yang dilakukan untuk menghancurkan atau memusnahkan sebagaian
kelompok bangsa atau ras, kelompok etnik, atau kelompok agama dengan cara:
1) Membunuh anggota kelompok
2) Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok
3) Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik secara keseluruhan maupun sebagian
4) Memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran kelompok
5) Memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok lainnya

Kejahatan kemanusiaan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menyerang


secara sistematik terhadap penduduk sipil dengan cara:
1) Pembunuhan
2) Pemusnahan
3) Perbudakan
4) Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
5) Perampasan kebebasan atan kemerdekaan secara fisik dengan sewenang-wenang
yang melanggar hukum internasional
6) Penyiksaan tanpa mengenal batas sehingga menimbulkan cacat seumur hidup
7) Pemerkosaan, perbudakan, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa
8) Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari
oleh politik, ras, etnik, paham kebangsaan, budaya, agama, jenis kelamin, atau
kejahatan lain yang diakui secara universal di dalam hukum internasional
9) Penghilangan orang secara paksa
10)Kejahatan apartheid (diskriminasi atas warna kulit)
3. Macam-macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum

Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya. Sifat dan jenis sanksi dari
setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi dari segi tujuannya sama,
yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Berikut ini contoh sanksi dari
norma-norma yang berlaku di masyarakat

No Norma Pengertian Contoh-Contoh Sanksi

Petunjuk hidup yang a. beribadah Tidak langsung,


bersumber dari b. tidak berjudi karena akan
Tuhan yang c. suka beramal diperoleh setelah
disampaikan melalui meninggal dunia
1 Agama utusan-utusan- Nya (pahala atau
(Rasul/Nabi) yang dosa).
berisi perintah,
larangan atau
anjuran-anjuran.

Kaidah atau aturan a. Orang batak Dikucilkan, dicela


yang tumbuh dan (tapanuli) tidak
berkembang dalam boleh menikah
masyarakat secara dengan marga
2 Adat turun temurun yang sama
b. Perempuan
dilarang keluar
malam

Pedoman pergaulan a. berlaku jujur Tidak tegas,


hidup yang b. menghargai karena hanya diri
bersumber dari hati orang lain sendiri yang
3 Kesusilaan nurani manusia merasakan
tentang baik- (merasa bersalah,
buruknya suatu menyesal, malu
perbuatan. dan sebagainya).
Pedoman hidup a. Menghormati Tidak tegas, tapi
yang timbul dari orang yang dapat diberikan
hasil pergaulan lebih tua oleh masyarakat
manusia di dalam b. Tidak berkata dalam bentuk
4 Kesopanan masyarakat. kasar celaan, cemoohan
c. menerima atau pengucilan
dengan dalam pergaulan.
tangan kanan

Pedoman hidup a. harus tertib Tegas dan nyata


yang dibuat oleh b. harus sesuai serta mengikat
badan yang prosedur dan memaksa
berwenang c. dilarang bagi setiap orang
5 Hukum mengatur manusia mencuri tanpa kecuali.
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara (berisi
perintah dan
larangan).

Dalam matrik di atas disebutkan bahwa sanksi norma hukum adalah tegas dan
nyata. Hal tersebut mengandung pengertian sebagai berikut:
 Tegas, berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah diatur.
Misalnya, dalam hukum pidana mengenai sanksi diatur dalam pasal 10 KUHP. Dalam
pasal tersebut ditegaskan bahwa sanksi pidana berbentuk hukuman yang mencakup:
 Hukuman pokok, yang terdiri atas:
a) hukuman mati;
b) hukuman penjara yang terdiri atas hukuman seumur hidup dan hukuman
sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya 1
tahun).
 Hukuman tambahan, yang terdiri:
a) pencabutan hak-hak tertentu;
b) perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu;
c) pengumuman keputusan hakim.
 Nyata, berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar hukuman
berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya. Contoh: Pasal 338 KUHP,
menyebutkan“barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena
pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”.

4. Pelanggaran Hukum dalam Kehidupan Masyarakat, Bangsa dan Negara

Negara Republik Indonesia adalah negara yang berlandaskan hukum. Pengertian negara
hukum merupakan terjemahan langsung dari istilah rechtstaat menurut Tradisi Eropa
Continental dan istilah rule of law menurut tradisi Anglo Saxon.

Unsur-unsur yang harus ada pada negara hukum dalam pengertian rechtstaat adalah:
a. Pengakuan hak-hak asasi manusia (groundrechten)
b. Pemisahan kekuasaan (scheiding van machten)
c. Pemerintahan berdasarkan atas undang-undang (wetmatigheid van het bestuur)
d. Peradilan administrasi (administrative rechtspraak).

Sedangkan unsur-unsur negara hukum dalam pengrtian rule of law adalah:


a. Supermasi hukum (supermacy of law)
b. Persamaan di depan hukum (equality before of law)
c. Konstitusi berdasarkan hak-hak asasi manusia (contitution based on human rights).

Pelanggaran terhadap satu ketentuan hukum pada hakikatnya merupakan pelanggaran


terhadap:
 Aturan agama
 Dasar negara
 Konstitusi negara
 Norma-norma sosial lainnya.

Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan norma dan hukum yang dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.

a. Dalam lingkungan keluarga, diantaranya:

1) mengabaikan perintah orang tua;


2) mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3) ibadah tidak tepat waktu;
4) menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
5) melakukan kekerasan dalam rumah tangga.

b. Dalam lingkungan sekolah, diantaranya

1) mencontek ketika ulangan;


2) datang ke sekolah terlambat;
3) bolos mengikuti pelajaran;
4) tidak memperhatikan penjelasan guru;
5) bertindak kasar dan kriminal kepada teman dan guru.

c. Dalam lingkungan masyarakat, diantaranya:

1) main hakim sendiri;


2) mengkonsumsi obat-obat terlarang;
3) melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
4) melakukan perjudian;
5) membuang sampah sembarangan.

d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, diantaranya:

1) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;


2) melakukantindakpidanasepertipembunuhan,perampokan,penggelapan,
pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain dan sebagainya;
3) melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
4) tidak berpartisipasi pada kegiatan Pemilihan Umum;
5) merusak fasilitas negara dengan sengaja.

5. Perilaku yang Menunjukkan Kepatuhan pada Hukum

Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku:
a. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, diantaranya:
1) mematuhi perintah orang tua;
2) ibadah tepat waktu;
3) menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan
sebagainya;
4) melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
b. Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, diantaranya:
1) menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya;
2) memakai pakaian seragam yang telah ditentukan;
3) tidak mencontek ketika sedang ulangan;
4) memperhatikan penjelasan guru;
5) mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.
c. Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, diantaranya:
1) melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) melaksanakan tugas ronda.
3) ikut serta dalam kegiatan kerja bakti;
4) menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah;
5) tidakmelakukanperbuatanyangmenyebabkankekacauandimasyarakat seperti
tawuran, judi, mabuk-mabukan dan sebagainya;
6) membayar iuran warga.
d. Dalam kehidupan di lingkungan bangsa dan negara, diantaranya:
1) bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya;
2) memiliki KTP;
3) memiliki SIM;
4) ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum;
5) membayar pajak;
6) membayar retribusi parkir.
6. Membangun Kesadaran Hukum Warga Negara

Kesadaran hukum merupakan modal bagi suatu bangsa dan negara untuk mencapai
ketertiban dalam masyarakat. Jika setiap warga negara memiliki kesadaran hukum yang
tinggi, maka supremasi hukum dapat dipastikan terwujud dengan baik. Sebaliknya, jika
warga negara tidak memiliki kesadaran hukum, maka hukum sulit ditegakkan.

Persoalannya sekarang, apakah kesadaran hukum? Secara bahasa sadar artinya


keadaan tahu, ingat, dan paham. Hukum adalah aturan yang dibuat negara untuk mencapai
ketertiban dan kesejahteraan hidup masyarakat. Jadi, kesadaran hukum secara sederhana
dapat didefinisikan dengan keadaan ingat, tahu, paham terhadap hukum negaranya
sehingga tergerak hatinya untuk menaati hukum secara baik.

Bagaimana kesadaran hukum dapat dibina? Perhatikan matrik berikut ini!

Pendidikan Hukum melalui berbagai jalur: formal, informal, dan non formal

Membangun Kesadaran Hukum


Sosialisasi hukum setiap waktu melalui berbagai media dan kesempatan

Penegakan hukum secara tegas tetapi manusiawi

Nah, apabila hal-hal tersebut dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka kesadaran


hukum warga masyarakat akan tumbuh dengan baik. Namun, peran dari setiap warga
negara untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap hukum juga memiliki
nilai penting. Oleh sebab itu, sebagai warga negara kita harus berusaha untuk memahami
hukum yang berlaku di negara kita sehingga dapat melaksanakan dalam kehidupan sehari-
hari dengan penuh kesadaran.
Penilaian

Benar-Salah
Berilah tanda centang (√) pada huruf B jika jawaban benar, dan huruf S jika jawaban
salah!

No Pertanyaan Benar Salah

1 Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum


2 Kejahatan genosida adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
menyerang secara sistematik terhadap penduduk sipil
3 Kaidah atau aturan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat secara turun temurun adalah pengertian
norma kesusilaan
4 Sanksi tegas berarti adanya aturan yang secara material telah
ditetapkan kadar hukuman berdasarkan perbuatan yang
dilanggarnya.
5 Pelanggaran terhadap satu ketentuan hukum pada hakikatnya
merupakan pelanggaran terhadap:
 Aturan agama
 Dasar negara
 Konstitusi negara
 Norma-norma sosial lainnya

6 Melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan Negara


adalah salah satu contoh perilaku yang bertentangan di
lingkungan keluarga
7 Wujud dari partisipasi masyarakat terhadap hukum adalah
dengan menampilkan perilaku yang mencerminkan ketaatan
atau kepatuhan terhadap hokum
8 Upaya penegakan hukum di Indonesia dapat dilakukan dengan
jalan peningkatan dan penyempurnaan pembinaan hukum
nasional, antara lain dengan mengadakan pembaharuan,
kodifikasi, serta unifikasi hukum di bidang-bidang tertentu
dengan jalan memperhatikan kesadaran hukum masyarakat.
9 Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan
masyarakat terhadap hukum. Ketidakpatuhan tersebut dapat
disebabkan pelanggaran hukum oleh pelaku pelanggaran sudah
dianggap sebagai kebiasaan, bahkan kebutuhan.

10 Contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap


hukum dalam kehidupan di lingkungan sekolah diantaranya
tidak mencontek ketika sedang ulangan.
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) huruf A, B,
C, D atau E!

1. Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila ....


A. Adanya pengurangan hukuman bagai para pelanggar hukum
B. Adanya perlindungan dari aparat penegak hukum
C. Berkaitan dengan kewajiban warga negara
D. Adanya intervensi dari negara asing
E. Adanya jaminan kepastian hukum

2. Syarat terwujudnya perlindungan hukum adalah ....


A. Penegakan hukum
B. Produk hukum
C. Hasil hukum
D. Peran hukum
E. Sosialisasi hukum

3. Upaya yang dilakukan untuk melindungi kepentingan setiap individu yang dituangkan
dalam produk hukum merupakan makna ....
A. Hukum
B. Perlindungan hukum
C. Penegakkan hukum
D. Sosialisasi hukum
E. Sanksi hukum

4. Tindakan yang dilakukan oleh pihak yang berwajib sebelum terjadinya penyimpangan
atau pelanggaran hukum disebut dengan pendekatan ....
A. Saksi
B. Vonis
C. Preventif
D. Represif
E. Kuratif

5. Yang merupakan tantangan perlindungan dan penegakkan hukum di Indonesia adalah


....
A. Tingginya kesadaran hukum masyarakat
B. Rendahnya tingkat kriminalitas diperkotaan
C. Mayoritas pendidikan masyarakat berpendidikan tinggi
D. Budaya kekerasan dalam masyarakat dalam menyelsesaikan persoalan
E. Tingginya Tingkat ekonomi masyarakat
6. Pasal 30 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945 menjelaskan tentang ....
A. Kekuasaan kejaksaan
B. Kekuasaan advokat
C. Kekuasaan kehakiman
D. Kekuasaan kepolisian
E. Kekuasaan KPK

7. Fungsi Kepolisian Republik Indonesia adalah ....


A. Pelayan masyarakat
B. Memberi nasihat hukum
C. Mengadili pelanggar hukum
D. Menyusun kontrak hukum
E. Memberikan konsultasi hukum

8. Pemberian perimbangan hukum kepada instansi pemerintah, penyusunan peraturan


perundang-undangan serta peningkatan kesadaran hukum masyarakat merupakan
fungsi ....
A. Kepolisian
B. Kejaksaan
C. Kehakiman
D. Advokat
E. KPK

9. Memberikan bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang lemah dan
tidak mampu merupakan fungsi ....
A. Kepolisian
B. Kejaksaan
C. Advokat
D. Kehakiman
E. KPK

10. KPK memiliki sifat ....


A. Independen
B. Individualistis
C. Demoktatis
D. Kaku
E. Dinamis
11. Contoh perilaku yang t idak bertentangan dengan hukum yang dilakukan di
lingkungan keluarga adalah …
A. Mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar
B. Ibadah tepat waktu
C. Menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak
D. Mengabaikan perintah orang tua
E. Mengambil uang orang tua
12. Contoh perilaku yang bertentangan dengan hokum yang dilakukan di lingkungan
masyarakat adalah …
A. Mencontek ketika ulangan
B. Bolos mengikuti pelajaran
C. Datang ke sekolah
D. Tidak memperhatikan penjelasan guru
E. Meludah sembarangan

13. Gambar di bawah ini merupakan contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan
terhadap hukum yang berlaku di lingkungan …

A. masyarakat
B. sekolah
C. keluarga
D. pergaulan
E. Negara

14. Wujud dari partisipasi masyarakat dalam proses perlindungan dan penegakan hokum di
Indonesia salah satunya adalah .…
A. Menampilkan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku di lingkungan sekolah
B. Menampilkan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku di lingkungan keluarga
C. Menampilkan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku di lingkungan masyarakat
D. Menampilkan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku di berbagai lingkungan kehidupan
E. Menampilkan perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang
berlaku di lingkungan negara

15. Pelanggaran hukum yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh ketidakpatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku. Ketidakpatuhan tersebut pada akhirnya akan
menyebabkan ....
A. Kepentingan setiap orang tidak terlindungi
B. Kepentingan setiap orang terlindungi
C. Adanya kepatuhan hukum
D. Terjadinya hukum yang tegas dan nyata
E. Adanya keteraturan

16. Unsur-unsur yang tidak ada pada negara hukum dalam pengertian rechtstaat adalah…
A. Peradilan administrasi (administrative rechtspraak).
B. Pemerintahan berdasarkan atas undang-undang (wetmatigheid van het bestuur)
C. Peradilan kuantitatif (kuantitative rechtspraak).
D. Pemisahan kekuasaan (scheiding van machten)
E. Pengakuan hak-hak asasi manusia (groundrechten)

17. Pelanggaran terhadap satu ketentuan hukum pada hakikatnya merupakan


pelanggaran terhadap …
A. dasar negara
B. aturan agama
C. norma-norma
D. games rule
E. konstitusi negara

18. Contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dalam
kehidupan di lingkungan bangsa dan negara, adalah …
A. Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya
B. Menyuapi adik
C. Memiliki kartu pelajar
D. Ikut serta dalam pemilihan OSIS
E. Membayar uang KAS kelas

19. Kebiasaan tidak mau antri, menyeberang tidak pada tempatnya, membuang sampah di
sembarang tempat, menyerobot rambu lalu lintas, dan lain sebagainya adalah salah
satu pelanggaran hukum …
A. berat
B. sedang
C. ringan
D. sangat ringan
E. sangat berat

20. Kejahatan genosida adalah perbuatan yang dilakukan untuk menghancurkan atau
memusnahkan sebagaian kelompok bangsa atau ras, kelompok etnik, atau kelompok
agama dengan cara, kecuali…
A. Membunuh anggota kelompok
B. Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa
C. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik secara keseluruhan maupun sebagian
D. Memaksakan tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran kelompok
E. Memindahkan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok lainnya
CARA MENILAI
1. Beri skor 1 untuk setiap jawaban yang benar.
2. Skor maksimal adalah 20.
3. Nilai Siswa diperoleh dengan rumus:
4. NS = (Skor perolehan siswa/skor maksimal) x 100
5. Jika nilai kalian ≥ 60, maka kalian berarti telah LULUS pelajaran Bab ini. Jika
masih di bawah 60, kalian harus mempelajari lagi pelajaran Bab ini.
Tindak Lanjut Pembelajaran

1. Jika kalian telah mencapai nilai ≥ 60, maka kalian dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila nilai kalian masih di bawah 60, maka kalian harus
mempelajari kembali modul ini.
2. Selain dapat melanjutkan ke modul berikutnya, siswa yang mendapatkan nilai di
atas 60 dapat mempelajari materi pelajaran dari buku yang tertera dalam daftar
referensi yang dituliskan di bawah ini.

Referensi

Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganedgaraan Kelas XII SMA/MA/SMK.MAK.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. CV. Arya
Duta. Depok
Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. 2005. Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
Jakarta: Mahkamah Konstitusi.
Sekretariat Jenderal MPR RI. 2005. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahn 1945. Jakarta: Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

Setiawan, Aang. 2018. Hambatan Dalam Penegakkan Hukum.


http://atang1973.blogspot.com/2008/04/hambatan-dalam-penegakkan-hukum.html
[accessed Sep 27 2018]
https://www.researchgate.net/publication/298328481_Model_Penegakan_Hukum_An
ak_yang_Berhadapan_dengan_Hukum_dalam_Proses_Penyidikan [accessed Sep 27
2018].
https://www.kejaksaan.go.id/unit_kejaksaan.php?idu=31&sm=2 [accessed Sep 27
2018].
https://sulteng.antaranews.com/berita/32090/operasi-patuh-lalulintas-2017-
utamakan-tindakan-represif[accessed Sep 27 2018].
https://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-Jenis-Bentuk-Fungsi-Pengendalian-
Sosial-adalah.html [accessed Sep 27 2018].
https://ebooks.gramedia.com/id/buku/undang-undang-perlindungan-konsumen. 2)
http://mediadutaonline.com/tag/uu-perlindungan-konsumen/[accessed Sep 27 2018].
Daftar Istilah

Trigger mechanism yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar upaya
pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih
efektif
Advokat orang yang memberi jasa hukum, baik didalam maupun di luar pengadilan
Legal advice memberikan nasehat hukum
Legal consultation memberikan konsultasi hukum (memberikan pendapat hukum)
Legal drIfting menyusun kontrak-kontrak
Legal information memberikan informasi hukum
Litigation Membela kepentingan klien
Legal representation mewakili klien di muka pengadilan
Legal aid memberikan bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang
lemah dan tidak mampu
KUNCI JAWABAN

Kunci Jawaban Modul 1

A. Benar –Salah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B B B B B B B B B B

B. Pilihan Ganda

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A B A B A A E A D D
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
D B C B A A C A C A
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
C B E C B C D B C D

Kunci Jawaban Modul 2

A. Benar Salah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S S B B S S B S B B

B. Pilihan Ganda

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
E A B C D D A B C A
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
C E A E E C D A C B
84

Anda mungkin juga menyukai