Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An.

A
DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
DI KLINIK KASIH IBU
TANGGAL 23 -26 DESEMBER 2020

OLEH :

LUH ADE DESY SUMIANTARI


209012481

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
Balita laki-laki berusia 4 tahun dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan panas sejak 4 hari
yang lalu, tidak mau makan, terdapat bintik-bintik kemerahan pada lengan, mengeluh pusing.
Ibu mengatakan bahwa anaknya mimisan 1x dan muntah 2x saat di rumah. Ibu merasa
khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. Setelah dilakukan pemeriksaan pada anak : balita
terlihat lemah, turgor kulit lambat, uji tourniket positif, terjadi oliguri, nadi 100x/menit, RR
24x/mnt, , suhu 38,60C. Hasil pemeriksaaan laboratorium didapatkan: trombosit
80.000/mm3.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An.A
DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
DI KLINIK KASIH IBU
TANGGAL 23 -26 DESEMBER 2020

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
No Rekam Medis : 150989
Tempat/ tanggal lahir : Denpasar, 23 Maret 2012
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ibu : Ny. A
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat/ no telp : Kesiman, Denpasar /081237123375
Diagnosa medis : DHF derajat II
Tanggal MRS : 23 Desember 2020

II. KELUHAN UTAMA


Panas
III. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Klien datang ke Klinik Kasih Ibu pada tanggal 23 Desember 2020 pukul 14:00 WITA
dengan keluhan panas sejak hari Sabtu pada tanggal 19 Desember 2020
(panas hari ke 4). Klien tidak mau makan, terdapat bintik-bintik kemerahan pada lengan,
mengeluh pusing. Ibu mengatakan bahwa anaknya mimisan 1x dan muntah 2x saat di
rumah. Ibu merasa khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. Setelah dilakukan
pemeriksaan pada anak : anak terlihat lemah, turgor kulit lambat, uji tourniquet positif,
terjadi oliguri, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi: 100x/menit, RR: 24x/mnt, suhu:
38,60C. Hasil pemeriksaaan laboratorium didapatkan: trombosit 80.000/mm3. Tindakan
kolaborasi yang dilakukan di Klinik seperti pemasangan infus RL 500cc dan pemberian
paracetamol fls 3x10 ml. Pada tanggal 23 Desember 2020 pukul 16:00 WITA klien
dipindahkan ke ruang rawat di Klinik Kasih Ibu

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


a. Pre natal
Saat hamil : Ibu merokok : (tidak)
Ibu minum minuman keras : ( tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
• Lama persalinan : lebih dari 20 jam
• Saat persalinan : matur
• Komplikasi persalinan : -
• Terapi yang diberikan : Ny.A mengatakan terapi yang diberikan saat
persalinan yaitu cara mengedan yang benar saat melahirkan
• Cara melahirkan : Pervaginam normal (√ )
Dengan vakum ekstraksi ( )
Operasi caesar ( )
Lainnya: -
• Tempat melahirkan : Rumah Sakit (√ )
Rumah Bersalin ( )
Rumah ( )
Lainnya: -
Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan ( )
Tanpa bantuan (√ )

• Kebutuhan resusitasi :-
• Apgar skor : 10
• Bayi langsung menangis : ya
• Tangisan bayi :kuat
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir:
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak (√ )
• Narkosis : Ada ( ) Tidak (√ )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada (√ ) Tidak ( )
• Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna : -
c. Penyakit yang pernah diderita : Ny. A mengatakan An. B tidak memiliki riwayat
penyakit sebelumnya
d. Hospitalisasi : Ny. A mengatakan An. B tidak pernah dirawat
dirumah sakit sebelumnya
e. Operasi : Ny. A mengatakan An. B tidak pernal dilakukan
operasi
f. Injuri/ kecelakaan : Ny. A mengatakan An. B tidak pernah mengalami
kecelakaan
g. Alergi : Ibu klien mengatakan bahwa An. B tidak
memiliki alergi seperti makanan,minuman, obat-obatan dan binatang
h. Imunisasi : Ibu klien mengatakan An. B mendapat imunisasi
lengkap ( DPT, Campak, Polio, BCG)
i. Pengobatan : Ibu klien mengatakan klien tidak menjalani
pengobatan lainnya

V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu pasien mengatakan pasien tengkurap pada usia 3 bulan, duduk pada usia 4 bulan,
merangkak usia 6 bulan berdiri pada usia 10 bulan dan berjalan pada usia 11 bulan .
VI. TINGKAT PERKEMBANGAN (Gunakan Format DDST II dan lampirkan)
a. Personal-Sosial.
An. B sudah mampu memakai pakaian sendiri, sudah mampu menyebut nama teman
b. Motorik halus
An. B sudah mampu menggoyangkan ibu jari, mampu mencontoh O
c. Bahasa
An. B sudah mampu menghitung 1 kubus, menyebutkan kegunaan 2 benda
d. Motorik kasar
An. B sudah mampu berdiri 1 kaki 1 detik, sudah mau loncat jauh

VII. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Ibu klien mengatakan yang mengasuh adalah
dirinya sendiri
b. Pembawaan secara umum : Klien tampak tenang jika ada orang asing
mendekat namun jika dilakukan tindakan biasanya klien terkadang menangis.
c. Hubungan dengan anggota keluarga : Ibu klien mengatakan hubungan dengan
keluarga baik, klien terkadang bermain dengan ayahnya , nenek dan kakeknya serta
kedua saudaranya.
d. Hubungan dengan teman sebaya : Ibu klien mengatakan ketika pasien diajak
bermain dengan teman sebaya pasien tampak senang.

VIII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi :
Ibu pasien mengatakan keuangan dikeluarganya cukup untuk membiayai kebutuhan
anak-anaknya
b. Lingkungan rumah :
Ibu pasien mengatakan rumah pasien seperti rumah model perumahan dimana jarak
rumah satu dengan yang lain berdekatan
c. Penyakit keluarga :
Ibu pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit yang menular /
riwayat penyakit lainnya.
Genogram
Pasien merupakan anak ke tiga dari 3 bersaudar , tinggal serumah dengan ayah, ibu, kakek
dan neneknya.

Ket : = Laki - Laki = Tinggal Serumah

= Perempuan = Hubungan

= Pasien = keturunan

IX. POLA KESEHATAN


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Ibu pasien mengatakan bila sakitnya tidak terlalu parah biasanya ia membawa
anaknya ke praktek bidan / puskesmas
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien baik, makan 3x sehari dengan porsi 1
piring yang terdiri dari nasi, daging,dan sayur. Dan pasien biasa minum kurang lebih
7-8 gelas sehari. Berat badan An. B sebelum masuk klinik adalah 20 kg
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan pasien saat sakit tidak mau makan, makanan yang dimakan
pasien dimuntahkan (muntah 2 kali), pasien makan 2x sehari dengan porsi ½ piring
saja terdiri dari nasi, daging, sayur. Ibu klien mengatakan klien sering merasa haus.
Berat badan An. B saat masuk klinik adalah 19 kg.
c. Aktifitas
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya aktif bermain dengan saudaranya/ sepupunya.
Saat sakit
Saat pengkajian pasien tampak lemas dan tidur saja. Ibu An. B mengatakan kebutuhan
sehari-harinya dibantu oleh orang tuanya
d. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan biasanya pasien tidur pukul 9 malam dan bangun pukul 7 pagi
dan tidur siangnya selama 1 jam.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan tidurnya mulai dari jam 10 malam dan bangun jam 6 pagi dan
pasien juga sering tidur siang. Tidak ada tanda-tanda kurang tidur, hanya saja
terkadang anak rewel
e. Eliminasi
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan biasanya anaknya BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek,
warna kecoklatan,dan bau khas feses. Pasieo BAK biasanya lebih dari 5 kali dalam
sehari.
Saat sakit
Ibu An. B mengatakan perut anaknya tidak kembung, BAB dengan bau yang khas,
warna kuning, tidak ada lendirnya, tidak diare, konsistensinya lunak, frekuensi BAB
kurang lebih 1x/hari. Ibu klien mengatakan klien BAK sedikit dari sebelumnya.
Jumlah BAK kurang dari 500 ml/ 24 jam, terdapat oliguria

f. Pola hubungan
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan memiliki banyak anak sehingga kasih sayangnya harus dibagi-
bagi
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan ia dan suaminya merasa cemas terhadap kondisi anaknya
g. Koping
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan jika anaknya terkadang salah ia akan membentak anaknya
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya akan marah atau menangis jika tidak diberikan apa
yang diinginkan nya.
h. Kognitif dan persepsi
Sebelum sakit
Pasien belajar berbagai hal dari saudaranya seperti mewarnai, bermain pazzle
Saat sakit
Ibu An. B mengatakan anak mampu mendengar dengan baik dibuktikan dengan jika
dipanggil anak berespon, anak mampu
i. Konsep diri
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan biasanya anaknya bermain dengan sepupu dan saudaranya di
rumah.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh agar cepat bisa bermain dengan
sepupu dan saudaranya.
j. Seksual
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya belum pubertas dan tidak ada masalah penyakit
seksual.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada masalah dalam seksualnya.
k. Nilai
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya mau diajak sembahyang ketika ada rainan/ upacara
adat.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa ikut persembahyangan karena sakit.

X. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi – auskultasi)


a. Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
TD : 100/80 mmHg Nadi : 100 x/menit RR : 24 x/menit
BB : 23kg TB : 97 cm Suhu badan :
o
38,60 C
LLA : 17 cm LK : 46 cm LP : 52
cm

b. Kulit
Inspeksi: warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, terdapat bintik-bintik kemerahan
pada lengan
Palpasi : kulit teraba hangat, turgor kulit lambat, tidak ada nyeri tekan
c. Kepala
Inspeksi: Bentuk kepala simetris, pertumbuhan rambut merata, tidak ada lesitidak ada
Odema.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d. Mata
Inspeksi: Mata kiri dan kanan simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, sklera
anikterik, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

e. Telinga
Inspeksi: Bentuk telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada odema,tidak ada serumen ,
tidak ada perdarahan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Hidung
Inspeksi: Bentuk simetris, mimisan 1 kali, tidak ada odema,tidak ada alat bantu nafas ,
tidak ada cuping hidung

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan


g. Mulut
Inspeksi: Tidak adanya sianosis, mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tidak ada odema
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
h. Leher
Inspeksi: tidak ada bendungan jvp, tidak ada hiperpigmentasi, leher simetris
Palpasi : Tidak ada pembengkakan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid, tidak ada nyeri tekan
i. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada odema, dada kanan dan kiri simetris, warna
kulit sawo matang, ada retraksi dada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara sonor di ics 2,4,6
Auskultasi: Terdengar vesikuler di ics 2,4,6
Jantung
Inspeksi : Dada terlihat simetris, tidak terlihat iktus kordis di ics 5, tidak ada
lesi, tidak ada odema
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : ICS 4,5 sinistra suara normal dullnes
Auskultasi : Suara S1,S2 tunggal reguler

j. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
Auskultasi: Suara bising usus 8x/menit
Perkusi : Suara lambung timpani, suara hepar redup, pankreas redup, kolon redup

Palpasi : Terdapat nyeri tekan di epigastrium


k. Genetalia
Inspeksi :Tampak bersih, tidak ada lesi, tidak terpasang kateter, tidak terdapat
hemoroid
l. Ekstrimitas
 Atas
Inspeksi : Tangan kanan dan kiri simetris, persebaran bulu merata, tidak ada lesi,
tidak ada odema, CRT <2 dtk
Palpasi : kekuatan otot (4/5) ,tidak ada nyeri tekan
 Bawah

Inspeksi: Kaki kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo matang, persebaran bulu
merata, tidak ada lesi, tidak ada odema,

Palpasi : kekuatan otot (5/5), tidak ada nyeri tekan

m. Neurologi
Status mental dan emosi : Status mental dan emosi pasien tampak stabil
Pemeriksaan refleks : Refleks otot patella (+/+) normal terbukti, dengan diberi
rangsangan menggunakan refleks hamer langsung bergerak refleks ke depan

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Trombosit 80 Ribu/uL 145 – 450
Ribu/uL
XII. TERAPI YANG DIPEROLEH
I. Nama Dosis Rute Indikasi
Obat
RL 500 cc IV Untuk memenuhi cairan tubuh
Ranitidin 2x150 mg IV Menghambat ekskresi asam lambung
berlebih
Paracetamol Fls 3x 10 ml IV Untuk menurunkan suhu tubuh dan
mengurangi rasa nyeri

II. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
-

III. ANALISIS DATA


DATA PENYEBAB/ ETIOLOGI MASALAH/
PROBLEM
DS : ibu pasien mengeluh Virus dengue pada Nyamuk Hipertermi
anaknya badannya panas
aedes aegypti
sejak 4 hari yang lalu dan
klien mengeluh pusing
DO : kulit teraba hangat, Menggigit atau
tedapat bintik-bintik menghisap
kemerahan pada lengan manusia
N : 100x/menit
Virus masuk
S : 38.60C aliran darah
TD : 100/80 mmHg
RR : 24x/menit Suhu tubuh
meningkat
Trombosit : 80.000/mm3
DS: ibu pasien mengatakan Hipovolemi
Viremia
pasien lemah, pasien sering
mengeluh haus, pasien minum
sampai 8 gelas atau sama dengan Peningkatan reabsorbsi Na+
1000cc dan H2O
DO :
 Turgor kulit lambat
 Membran mukosa kering
Kebocoran Plasma
 Berat badan sebelumnya 20 kg
dan berat badan saat sakit 19
kg
 Terdapat oliguria

Perdarahan
Ekstravaskuler
DS: Ibu klien mengatakan klien Defisit Nutrisi
tidak mau makan, klien muntah 2 Kebocoran plasma ke
kali dirumahnya. Pasien makan ekstravaskuler
2x sehari dengan porsi ½ piring
saja Abdomen
DO:
 Bising usus 8x/menit
 Berat badan sebelumnya 20 kg
Ascites
dan berat badan saat sakit 19
kg
 Klien tampak lemas Muntah

DS: ibu klien mengatakan klien Resiko ketidakefektifan


mimisan 1 kali saat dirumah Viremia perfusi perifer
DO:
 Hasil uji torniquet positif Peningkatan
 Turgor kulit lambat permeabilitas dinding
 Trombosit : 80.000/mm3 pembuluh darah

Kerusakan endotel
pembuluh darah

Merangsang dan mengaktifasi


faktor pembekuan

Perdarahan

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus dengue ditandai dengan ibu pasien
mengeluh anaknya badannya panas sejak 4 hari yang lalu dan klien mengeluh
pusing kulit teraba hangat, tedapat bintik-bintik kemerahan pada lengan, N:
100x/menit, S: 38.60C, TD: 100/80 mmHg, RR: 24x/menit, Trombosit : 80.000/mm3
2. Hipovolemi berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler
ditandai dengan ibu pasien mengatakan pasien lemah, pasien sering mengeluh haus,
pasien minum sudah 8 gelas atau sama dengan 1000cc, Turgor kulit lambat,
Membran mukosa kering, Berat badan sebelumnya 20 kg dan berat badan saat sakit
19 kg, Terdapat oliguria
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan muntah ditandai dengan Ibu klien mengatakan
klien tidak mau makan, klien muntah 2 kali dirumahnya. Pasien makan 2x sehari
dengan porsi ½ piring saja. Bising usus 8x/menit, Berat badan sebelumnya 20 kg dan
berat badan saat sakit 19 kg, Klien tampak lemas
4. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan perdarahan
ditandai dengan ibu klien mengatakan klien mimisan 1 kali saat dirumah, Hasil uji
torniquet positif, Turgor kulit lambat, Trombosit : 80.000/mm3
V. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SLKI) Rasional Nama/TTD
Keperawatan (SIKI)
1 Hipertermi Setelah dilakukan 1. Identifikasi penyebab hipertermia 1. Mengetahui penyebab
tindakan keperawatan pada pasien hipertemia untuk
mengetahui terapi
selama 3 x 24 jam 2. Monitor suhu tubuh pasien
selanjutnya
diharapkan suhu tubuh 3. Sediakan lingkungan yang dingin 2. Untuk mengetaui ada
pasien kembali normal untuk pasien peningkatan atau
penurunan suhu tubuh
dengan kiteria hasil : 4. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Suhu Lingkungan dapat
1. Tidak ada kemerahan pasien mempengaruhi suhu
pada kulit 5. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
4. Untuk mengatasi
2. Suhu tubuh pasien tubuh pasien ( missal: kompres
peningkatan suhu tubuh
kembali normal dengan dingin pada leher, dada, abdomen, 5. Memberikan kompres
rentang ( 360C -37,50C) aksila) hangat dapat membantu
6. Berikan cairan oral penurunan suhu tubuh
6. Cairan oral seperti
7. Anjurkan tirah baring yang minum air putih dapat
nyaman pada pasien membantu penurunan
8. Kolaborasi pemberian obat suhu tubuh
7. Agar tidak terjadi
penurun suhu tubuh (paracetamol
komplikasi jika
flash 3x10 ml) berkegiatan teralalu
berlenihan
8. Paracetamol dapat
membantu penurunan
suhu tubuh
2 Hipovolemi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor intake output cairan 1. Mengetahui balance
keperawatan selama 3 x 24 pasien cairan
2. Untuk mengetahui
jam diharapkan cairan 2. Hitung kebutuhan cairan pasien
kebutuhan cairan pasien
tubuh pasien dapat 3. Berikan asupan cairan oral agar tidak terjadi
terpenuhi dengan kiteria 4. Anjurkan memperbanyak hypervolemia atau
hypovolemia
hasil : asupan cairan oral ( missal : air
3. Asupan cairan oral
1. Mempertahankan output putih ) seperti minum air putih
urin sesuai dengan usia 5. Kolaborasi pemberian cairan IV dapat membantu
penurunan suhu tubuh
dan BB pasien isotonis yaitu RL 500 CC
4. Cairan orang dapat
2. Tidak ada tanda- tanda membantu mengatasi
dehidrasi , elastis turgor hypovolemia
kulit baik 5. Membantu pemenuhan
cairan dalam tubuh
3. Membrane mukosa
lembab
3 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan 1. Identifikasi status nutrisi pasien
1. Mengetahui pasien
tindakan keperawatan 2. Monitor asupan makanan kekurangan atau
kelebihan nutrisi
selama 3 x 24 jam 3. Monitor berat badan pasien
2. Mengatahui asupan
diharapkan defisit 4. Lakukan oral hygiene sebelum makanan yang dimakan
nutrisi dapat terpenuhi makan , jika perlu klien
3. Mengetahui ada
dengan kiteria hasil : 5. Berikan makanan yang tinggi
peningkatan berat badan
1. Mampu serat untuk mencegah terjadinya atau penurunan berat
menghabiskan porsi konstipasi badan
4. Oral hygiene sebelum
makanan 6. Fasilitasi untuk menentukan
makan dapat membantu
2. Tidak ada penurunan pedoman diet ( missal: piramida meningkatkan nafsu
berat badan makanan ) makan
5. Makanan tinggi serat
3. Berat badan ideal 7. Ajarkan pasien diet yang
dapat membantu
sesuai dengan tinggi diprogramkan (missal : Diet memperlancar BAB
badan makan lunak) 6. Diet yang diberika
berupa piramida
4. Menunjukan 8. Kolaborasi pemberian medikasi
makanan
peningkatan fungsi sebelum makan (Ranitidine 7. Diet makanan lunak yang
pengecap dari 2x150 mg) diberikan kepada klien
menelan untuk memperlancar
proses pencernaan dalam
tubuh
8. Mengurangi mual
muntah pada saat makan
4 Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa sirkulasi perifer ( mis : 1. Mengetahui tanda dan
ketidakefektifa keperawatan 3 x24 jam nadi perifer, edema, pengisian gejala perfusi jaringan
n perfusi tidak efektif
diharapkan resiko kapiler, warna, suhu)
jaringan perifer 2. Mengetahui panas
ketidakefektifan perfusi 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri kemerahan dan bengkak
jaringan perifer dapat teratasi atau bengkak pada ekstremitas pada pasien agar tepat
memberikan tindakan
dengan kriteria hasil : 3. Hindari pemasangan infus atau
3. Pemasangan infus di area
1. Kekuatan nadi perifer pengambilan darah diarea keterbatasan perfusi akan
meningkat keerbatasan perfusi mengakibatkan darah
2. Warna kulit tidak pucat 4. Hindari pengukuran tekanan darah sukar untuk keluar
4. Agar pada saat
3. Akral teraba hangat pada ektremitas pada keterbatasan
pengukuran tekanan darah
4. Turgor kulit elastis perfusi sukar meraba vena
5. Lakukan pencegahan infeksi 5. Pasien yang mengalami
ketidakefektifan perfusi
6. Anjurkan olahraga yang rutin
rentang terkena infeksi
7. Anjurkan minum obat pengontrol 6. Dengan olahraga yang
tekanan darah secara teratur rutin akan menambahkan
oksigen yang masuk ke
8. Anjurkan melakukan perawatan
dalam darah
kulit yang tepat 7. Untuk mengatasi nyeri
9. Ajarkan program diet untuk yang disebabkan karena
memperbaiki sirkulasi perifer
8. Dapat menambah jumlah
10. Kolaborasi pemberian analgesic darah dalam tubuh
jika perlu
11. Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu

VI. IMPLEMENTASI
No Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Diagnosa
1 23 1 08.00 Mengidentifikasi penyebab S : ibu pasien mengatakan disebabkan oleh
Desember hipertermia pada pasien gigitan nyamuk
2020 O : terdapat bintik-bintik kemerahan pada areal
kulit pasien

1 08.00 Memonitor suhu tubuh pasien S: Ibu pasien mengatakan suhu badan pasien
masih teraba hangat
O: N: 100x/menit, S: 38.60C, TD: 100/80
mmHg, RR: 24x/menit, Trombosit :
80.000/mm3
1 08.10 Memberikan cairan oral S: ibu pasien mengatakan pasien mau
mengkonsumsi cairan yang diberikan
O: pasien masih tampak sedikit lemas
2 08.15 Memonitor intake output cairan S: ibu pasien mengatakan pasien sering
mengeluh haus
O: pasien tampak lemah, turgor kulit lambat
dan membrane mukosa kering, pasien tampak
sudah minum 8 gelas atau sama dengan 1000cc
3 08.30 Mengidentifikasi status nutrisi S: ibu pasien mengatakan pasien tidak mau
pasien makan, kadang pasien hanya makan sedikit saja
O: berat bdan pasien menurun dari 20 kg ke 19
kg.
2 24 1 14.00 Memonitor suhu tubuh pasien S : ibu pasien mengatakan suhu anaknya sudah
Desember mulai menurun
2020 O : N: 100x/menit, S: 370C, TD: 100/80 mmHg,
RR: 24x/menit, Trombosit : 80.000/mm3

1 14.05 Mengkolaborasikan pemberian obat S: Ibu pasien mengatakan setelah pemberian


penurun suhu tubuh seperti obat, suhu tubuh anak sudah mulai
paracetamol O: suhu 370C
4 14.10 Memonitor panas, kemerahan, nyeri S: ibu pasien mengatakan kemerahan pada
atau bengkak pada ekstremitas tangan pasien berkurang
O: tidak terdapat nyeri, kemerahan sudah mulai
menghilang
4 14.15 Memeriksa sirkulasi perifer ( mis : S:-
nadi perifer, edema, pengisian O: N: 100x/menit, tidak terdapat edema pada
bagian tubuh, warna kulit sudah mulai normal.
kapiler, warna, suhu)

3 25 1 09.00 Memonitor suhu tubuh pasien S : ibu pasien mengatakan suhu tubuh anaknya
Desember sudah mulai menurun
2020 O : N: 100x/menit, S: 36,50C, TD: 100/80
mmHg, RR: 24x/menit, Trombosit :
80.000/mm3

2 09.10 Menganjukan memperbanyak S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai


asupan cairan oral minum air putih
O : membrane mukosa bibir pasien sudah tidak
pucat dan turgor kulit sudah mulai elastis

3 09.15 Memberikan makanan yang tinggi S: ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai
serat untuk mencegah terjadinya mau makan, walaupun sedikit
O: kondisi tubuh pasien sudah tampak
konstipasi
bertenaga dari sebelumnya

VII. EVALUASI
No Tanggal No. Diagnosa Evaluasi Nama/TTD
1 26 Desember 1 S : ibu klien mengatakan klien sudah tidak panas lagi, klien tidak merasa
2020 pusing
O:
 Tidak ada kejang
 Tidak ada kemerahan pada kulit
 Akral teraba panas
 Tidak tedapat bintik-bintik kemerahan pada lengan
 N : 100x/menit
 S : 36.50C
 TD : 110/80 mmHg
 RR : 20x/menit
 Trombosit : 250.000/mm3
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
2 26 Desember 2 S : ibu pasien mengatakan pasien sudah mulai membaik
2020 O:
 Turgor kulit elastis
 Membran mukosa kering
 Berat badan 20 kg
 Tidak terdapat oliguria
 Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
 Membrane mukosa lembab
 Pasien tampak sudah tidak haus lagi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
3 26 Desember 3 S : Ibu klien mengatakan klien sudah mau makan, klien tidak ada mual atau
2020 muntah
O:
 Makanan yang didapatkan dari rumah sakit dihabiskan oleh klien
 Tidak ada penurunan berat badan, BB klien 20 kg
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien

4 26 Desember 4 S : ibu klien mengatakan saat klien dirawat, klien tidak pernah mimisan
2020 O:
 Hasil uji torniquet negatif
 Turgor kulit elastis
 Trombosit : 2500.000/mm3
 Warna kulit tidak pucat
 Akral teraba hangat
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien

Anda mungkin juga menyukai