A
DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
DI KLINIK KASIH IBU
TANGGAL 23 -26 DESEMBER 2020
OLEH :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
No Rekam Medis : 150989
Tempat/ tanggal lahir : Denpasar, 23 Maret 2012
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ibu : Ny. A
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat/ no telp : Kesiman, Denpasar /081237123375
Diagnosa medis : DHF derajat II
Tanggal MRS : 23 Desember 2020
• Kebutuhan resusitasi :-
• Apgar skor : 10
• Bayi langsung menangis : ya
• Tangisan bayi :kuat
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir:
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak (√ )
• Narkosis : Ada ( ) Tidak (√ )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada (√ ) Tidak ( )
• Respon fisiologis atau prilaku yang bermakna : -
c. Penyakit yang pernah diderita : Ny. A mengatakan An. B tidak memiliki riwayat
penyakit sebelumnya
d. Hospitalisasi : Ny. A mengatakan An. B tidak pernah dirawat
dirumah sakit sebelumnya
e. Operasi : Ny. A mengatakan An. B tidak pernal dilakukan
operasi
f. Injuri/ kecelakaan : Ny. A mengatakan An. B tidak pernah mengalami
kecelakaan
g. Alergi : Ibu klien mengatakan bahwa An. B tidak
memiliki alergi seperti makanan,minuman, obat-obatan dan binatang
h. Imunisasi : Ibu klien mengatakan An. B mendapat imunisasi
lengkap ( DPT, Campak, Polio, BCG)
i. Pengobatan : Ibu klien mengatakan klien tidak menjalani
pengobatan lainnya
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu pasien mengatakan pasien tengkurap pada usia 3 bulan, duduk pada usia 4 bulan,
merangkak usia 6 bulan berdiri pada usia 10 bulan dan berjalan pada usia 11 bulan .
VI. TINGKAT PERKEMBANGAN (Gunakan Format DDST II dan lampirkan)
a. Personal-Sosial.
An. B sudah mampu memakai pakaian sendiri, sudah mampu menyebut nama teman
b. Motorik halus
An. B sudah mampu menggoyangkan ibu jari, mampu mencontoh O
c. Bahasa
An. B sudah mampu menghitung 1 kubus, menyebutkan kegunaan 2 benda
d. Motorik kasar
An. B sudah mampu berdiri 1 kaki 1 detik, sudah mau loncat jauh
= Perempuan = Hubungan
= Pasien = keturunan
f. Pola hubungan
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan memiliki banyak anak sehingga kasih sayangnya harus dibagi-
bagi
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan ia dan suaminya merasa cemas terhadap kondisi anaknya
g. Koping
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan jika anaknya terkadang salah ia akan membentak anaknya
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya akan marah atau menangis jika tidak diberikan apa
yang diinginkan nya.
h. Kognitif dan persepsi
Sebelum sakit
Pasien belajar berbagai hal dari saudaranya seperti mewarnai, bermain pazzle
Saat sakit
Ibu An. B mengatakan anak mampu mendengar dengan baik dibuktikan dengan jika
dipanggil anak berespon, anak mampu
i. Konsep diri
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan biasanya anaknya bermain dengan sepupu dan saudaranya di
rumah.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan ingin anaknya cepat sembuh agar cepat bisa bermain dengan
sepupu dan saudaranya.
j. Seksual
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya belum pubertas dan tidak ada masalah penyakit
seksual.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada masalah dalam seksualnya.
k. Nilai
Sebelum sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya mau diajak sembahyang ketika ada rainan/ upacara
adat.
Saat sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak bisa ikut persembahyangan karena sakit.
b. Kulit
Inspeksi: warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, terdapat bintik-bintik kemerahan
pada lengan
Palpasi : kulit teraba hangat, turgor kulit lambat, tidak ada nyeri tekan
c. Kepala
Inspeksi: Bentuk kepala simetris, pertumbuhan rambut merata, tidak ada lesitidak ada
Odema.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
d. Mata
Inspeksi: Mata kiri dan kanan simetris, konjungtiva anemis, pupil isokor, sklera
anikterik, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
e. Telinga
Inspeksi: Bentuk telinga simetris, tidak ada lesi, tidak ada odema,tidak ada serumen ,
tidak ada perdarahan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Hidung
Inspeksi: Bentuk simetris, mimisan 1 kali, tidak ada odema,tidak ada alat bantu nafas ,
tidak ada cuping hidung
j. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
Auskultasi: Suara bising usus 8x/menit
Perkusi : Suara lambung timpani, suara hepar redup, pankreas redup, kolon redup
Inspeksi: Kaki kanan dan kiri simetris, warna kulit sawo matang, persebaran bulu
merata, tidak ada lesi, tidak ada odema,
m. Neurologi
Status mental dan emosi : Status mental dan emosi pasien tampak stabil
Pemeriksaan refleks : Refleks otot patella (+/+) normal terbukti, dengan diberi
rangsangan menggunakan refleks hamer langsung bergerak refleks ke depan
II. INFORMASI LAIN (mencakup rangkuman kesehatan klien dari gizi, fisioterapis, dll)
-
Perdarahan
Ekstravaskuler
DS: Ibu klien mengatakan klien Defisit Nutrisi
tidak mau makan, klien muntah 2 Kebocoran plasma ke
kali dirumahnya. Pasien makan ekstravaskuler
2x sehari dengan porsi ½ piring
saja Abdomen
DO:
Bising usus 8x/menit
Berat badan sebelumnya 20 kg
Ascites
dan berat badan saat sakit 19
kg
Klien tampak lemas Muntah
Kerusakan endotel
pembuluh darah
Perdarahan
VI. IMPLEMENTASI
No Tanggal No. Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Diagnosa
1 23 1 08.00 Mengidentifikasi penyebab S : ibu pasien mengatakan disebabkan oleh
Desember hipertermia pada pasien gigitan nyamuk
2020 O : terdapat bintik-bintik kemerahan pada areal
kulit pasien
1 08.00 Memonitor suhu tubuh pasien S: Ibu pasien mengatakan suhu badan pasien
masih teraba hangat
O: N: 100x/menit, S: 38.60C, TD: 100/80
mmHg, RR: 24x/menit, Trombosit :
80.000/mm3
1 08.10 Memberikan cairan oral S: ibu pasien mengatakan pasien mau
mengkonsumsi cairan yang diberikan
O: pasien masih tampak sedikit lemas
2 08.15 Memonitor intake output cairan S: ibu pasien mengatakan pasien sering
mengeluh haus
O: pasien tampak lemah, turgor kulit lambat
dan membrane mukosa kering, pasien tampak
sudah minum 8 gelas atau sama dengan 1000cc
3 08.30 Mengidentifikasi status nutrisi S: ibu pasien mengatakan pasien tidak mau
pasien makan, kadang pasien hanya makan sedikit saja
O: berat bdan pasien menurun dari 20 kg ke 19
kg.
2 24 1 14.00 Memonitor suhu tubuh pasien S : ibu pasien mengatakan suhu anaknya sudah
Desember mulai menurun
2020 O : N: 100x/menit, S: 370C, TD: 100/80 mmHg,
RR: 24x/menit, Trombosit : 80.000/mm3
3 25 1 09.00 Memonitor suhu tubuh pasien S : ibu pasien mengatakan suhu tubuh anaknya
Desember sudah mulai menurun
2020 O : N: 100x/menit, S: 36,50C, TD: 100/80
mmHg, RR: 24x/menit, Trombosit :
80.000/mm3
3 09.15 Memberikan makanan yang tinggi S: ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai
serat untuk mencegah terjadinya mau makan, walaupun sedikit
O: kondisi tubuh pasien sudah tampak
konstipasi
bertenaga dari sebelumnya
VII. EVALUASI
No Tanggal No. Diagnosa Evaluasi Nama/TTD
1 26 Desember 1 S : ibu klien mengatakan klien sudah tidak panas lagi, klien tidak merasa
2020 pusing
O:
Tidak ada kejang
Tidak ada kemerahan pada kulit
Akral teraba panas
Tidak tedapat bintik-bintik kemerahan pada lengan
N : 100x/menit
S : 36.50C
TD : 110/80 mmHg
RR : 20x/menit
Trombosit : 250.000/mm3
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
2 26 Desember 2 S : ibu pasien mengatakan pasien sudah mulai membaik
2020 O:
Turgor kulit elastis
Membran mukosa kering
Berat badan 20 kg
Tidak terdapat oliguria
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Membrane mukosa lembab
Pasien tampak sudah tidak haus lagi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
3 26 Desember 3 S : Ibu klien mengatakan klien sudah mau makan, klien tidak ada mual atau
2020 muntah
O:
Makanan yang didapatkan dari rumah sakit dihabiskan oleh klien
Tidak ada penurunan berat badan, BB klien 20 kg
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
4 26 Desember 4 S : ibu klien mengatakan saat klien dirawat, klien tidak pernah mimisan
2020 O:
Hasil uji torniquet negatif
Turgor kulit elastis
Trombosit : 2500.000/mm3
Warna kulit tidak pucat
Akral teraba hangat
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien