BACTERIAL CONTROL

(STERILISASI & DISINFEKSI)

IBN Putra Dwija,S.Si.,M.Biotech

Bagian Mikrobiologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
REFRENCES

Mahon et al.2012. Text book of microbiology

Murray et al.2010 Diagnostic bacteria
Mendel et al.,2015. Principles and Practice of
Infectious diseases
 Ignatz
Semmelweis
(1816-
1865)

The very first

requirement in
a hospital is Joseph
Lister (1827-
that it should 1912)
do the sick no
harm
Florence
Nightingale, 1820
- 1907
PORTAL OF THE ENTRY
 CHAIN OF INFECTION
Pathogen

Susceptible
Host Reservoir

Portal of
Entry Portal of
Exit
Mode
of
Transmission

Why Isolation?.. because transmission is

easier to control than the source / host!
 WHAT IS INFECTION CONTROL? (HEALTHCARE
SETTING

Patient to Worker to
Worker
Worker
Visitor
Patient Visitor
Patient
Visitor to
Worker
Visitor
Patient
Sterilisasi dan
disenfeksi
STERILISASI :
“strictest sense” : berarti menghilangkan semua jenis
mikroorganisme (termasuk virus, bakteri dan
sporanya dan parasit) yang ada didalam atau
permukaan suatu benda (tidak termasuk prion)
“practical term” : hanya menghilangkan
mikroorganisme pathogen saja sementara beberapa
mikroorganisme hiperthermophilic tidak mati atau
rusak
 DISINFEKSI
Proses Menghilangkan beberapa atau secara keseluruhan
mikroorganisme penyebab penyakit (patogen) tetapi
tidak termasuk spora dari suatu objek atau permukaan
benda mati
Cara : - kimia >>
- fisik
Digunakan bila
 sterilisasi tidak memungkinkan
 sterilisasi tidak diperlukan
Ada 3 kategori :
 tinggi
 sedang
 Rendah
Disinfektan : Bahan yang digunakan untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme,
terutama pada benda-benda “mati”/ In-
animate
Antiseptik : bahan yang akan digunakan untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme
terutama pada benda – benda hidup
(animate) dan kulit
 DISINFEKSI VS STERILISASI
DISINFEKSI STERILISASI
MEMBUNUH ATAU MEMBUNUH SEMUA JENIS
DEFINISI MENGURANGI MIKROORGANISME BAIK
MIKROORGANISME PATOGEN MAUPUN NON-
PATOGEN (TIDAK PATOGEN TERMASUK
TERMASUK SPORANYA) SPORANYA
KIMIA (DESINFEKTAN) KIMIA (CAIRAN/GAS KIMIA)
METODE FISIK (SINAR UV) FISIK (PEMANASAN, RADIASI,
TEKANAN TINGGI, FILTRASI)
KOMBINASI FISIK DAN
KIMIA
PERMUKAAN DAN UDARA MAKANAN, OBAT, ALAT-ALAT
APLIKASI KESEHATAN DAN BEDAH
 E.H SPAULDING CATEGORIES OF MEDICAL DEVICES

Critical material : Material yang mampu menembus

jaringan steril atau sistem vaskuler, memerlukan
sterilisasi
Semi-crtical material : alat-alat yang hanya kontak
dengan kulit yang tdk utuh atau membran mukosa,
memerlukan disenfektan pada konsentrasi yg tinggi
(high level disinfectant)
Non Critical material : material yang hanya kontak
dengan kulit yg utuh, tp tidak dg mukosa
memerlukan disinfectant pada konsentrasi sedang-
rendah sebelum kontak dg kulit
 PENCUCIAN (CLEANSING)
Cleansing proses membersihkan
kotoran atau material organik dari
instrumen atau peralatan.
Dapat dilakukan melalui 4 langkah:
 Bilas dengan air dingin
 Bersihkan dengan Detergen
 Bilas dengan air hangat
 Keringkan Sterilisasi atau Disinfeksi
 ISTILAH LAIN
 Sanitization: Mengurangi jumlah
mikroorganisme untuk mencegah penyebaran
ditempat-tempat umum (spt: Restoran & Toilet
Umum). Sanitasi = disenfeksi.
 Degerming: Membersihkan mikroba secara
mekanik/menggsok spt: mencuci tangan
 Sepsis: Kontaminasi Bakteri
 ..stasis/ static, …cide/ sidal
 Germincides, Fungicides, Virucides
 PEMILIHAN METODE
Berdasarkan
Sifat dasar benda
Kemungkinan kontaminasi
Resiko transfer penyakit dari benda
terkontaminasi
METHODS OF STERILISATION

Microbial Control
Methods

Mechanical Removal
Physical Agents Chemical Agents
Methods
 Physical Agents

Heat Radiation

Dry Moist Ionizing Non Ionizing

Incineration Steam Under X Ray, Cathode,

Pressure UV
Gamma
Dry Oven Sterilization
Boiling Water/Hot Water Sterilization Disinfection
Pasteurization

Disinfection
 Chemical Agent

Gas Liquids

Sterilization Disinfection Animate Inanimate

Chemotherapy Antiseptics Sterilization Disinfection

 Mechanical Removal
Methods

Filtration

Air Liquids

Disinfection Sterilization
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
bakteri terhadap efek sterilisasi & disenfeksi :
 Spesies
 Jumlah mikroorganisme/microorganism load
 Konsentrasi agen disinfektan
 Kondisi fisiologis mikroorganisme
 Kemampuan membentuk spora (Bacilus & clostridium)
 Ada tidaknya materi organik (serum, darah)
 Lama paparan
 Suhu, pH
 Biofilms
JENIS MIKROORGANISME & RESISTENSINYA
SIFAT DISINFEKTAN

Tergantung pada konsentrasi

Tergantung pada lama paparan
Tergantung pada suhu (reaksi kimia meningkat
2x setiap peningkatan suhu 10°C)
Tergantung jenis mikroorganisme
(mikobakterium, spora dan beberapa jenis
virus resisten terhadap disinfektan)
Tergantung Bahan/Material
Lebih mudah/lebih cepat membunuh
mikroorganisme dalam jumlah sedikit
dibandingkan dalam jumlah banyak
 10
EXPONENTIAL DEATH

50°C
9
60°C
8 80°60
C °C

0
10 20 30 40
Time.
 Disinfektan yang Ideal

 Dapat membunuh semua jenis bakteri

 Tidak beracun
 Tidak membahayakan
 Stabil
 Mudah digunakan
 Harga relatif murah
 SABUN DAN DETERGEN
SABUN
 Produk alami
 Bermuatan Negatif
 Tidak Korosif terhadap kulit dan logam
DETERGEN
 Produk buatan
 Bermuatan Positif atau Negatif
 Korosif terhadap kulit dan logam
 ALKOHOL

 Etanol (60-95%) dan isopropanol digunakan

sebagai disinfektan
 Efektif membunuh bakteri dan jamur tapi
tidak endospora dan noneveloped virus
 Kerja cepat, tanpa residu (menguap), tidak
meninggalkan warna
 Kemampuan penetrasi rendah
 Cara kerja dengan denaturasi protein dan
memecah lemak.
 Dapat terbakar; merusak karet dan plastik
 YODIUM/IODINE

Jenis halogen yang paling efektif

Ada 2 bentuk : tincture dan iodophors
Bersifat antiseptik atapun disinfektan
Efektif terhadap protozoa & amoeba
Aktivitas berkurang bila terdapat zat-zat organik
(serum,feses,dll)
Sifat :
 Tidak toksik
 Kadang iritatif
 Mewarnai
 KLORIN

Sodium hipoklorit
Bersifat baktersidal
Bergantung pada
PH,konsentrasi dan
suhu
Aktivitas terganggu oleh
bahan organik
Untuk air
Korosif
Menghilangkan bau
 CHLORINATION

 Hypochlorite dapat ditambahkan langsung pada air juga

digunakan sebagai pemutih
 Chlorine gas disinfeksi untuk ruangan yang luas
 Sodium Hypochlorite (liquid) – digunakan pada kolam
renang
 Calcium Hypochlorite (powder, tablet) – digunakan pada
kolam renang
 Bromine kadang digunakan  kurang berbau
 Kurang efektif bila terdapat komponen organik seperti
darah, serum, dll
 FENOL/KARBOL
Merusak membran lipid
Spektrum luas dan murah
Korosif terhadap jaringan  tidak
untuk kulit
Biasanya untuk lantai
Berbau khas
Tahan panas
Tidak efektif untuk spora
  H2O2, hidrogen peroksida, paling sering
digunakan
 H2O2 tidak terlalu efektif sebagai disinfektan
maupun antiseptik bakteri dan jaringan
tubuh  katalase inaktivasi H2O2
OXIDIZING AGENTS

 Tetapi O2 yang dihasilkan pada saat proses

aktivasi dapat membunuh bakteri anaerom
seperti Clostridium tetani

 Ozone and peracetic acid are also oxidizing

antimicrobial agents
 Oksidasi makromolekul sel(e.g., proteins,
DNA, etc.)
  Ag, Cu, Hg, Ni, Zn, Ag(NO3)2, CuSO4,
ZnCl2, HgCl2
 Bereaksi dengan protein sulfohidrat (–SH)
HEAVY METALS

 denaturing proteins
 Perak Nitrat Ag(NO3)2  Optahalmia
neotnatorum  Neisseria gonorrhoeae
pada neonatus.
 Konsentrasi yang sangat kecil(khususnya
perak dan tembaga)  efek antimikroba
  Propylene oxide (C3H6O)
GASEOUS CHEMOSTERILIZERS

 Chlorine gas (Cl2)

 Chlorine dioxide (ClO2)
 Ozone (O3)
 Ethylene oxide (C2H4O)…
 Digunakan untuk sterilisasi objek yang tidak
tahan panas dan lembab
 Tidak bersifat korosif, tidak merusak alat yang
mudah pecah, mikroskop, dan bahan yang
terbuat dari plastik, bahan yang menyerap air.
 Mahal, beracun, karsinogenik, mudah meledak,
lama
 Agent Mechanisms of Action Comments
Moist Heat, boiling Denatures proteins Kills vegetative bacterial cells and
viruses Endospores survive
Moist Heat, Denatures proteins 121°C at 15 p.s.i. for 30 min kills
PHYSICAL ANTIMICROBIALS

Autoclaving everything

Moist Heat, Denatures proteins Kills pathogens in food products

Pasteurization
Dry Heat, Flaming Incineration of contaminants Used for inoculating loop
Dry Heat, Hot air Oxidation & Denatures proteins 170°C for 2 hours; Used for
oven glassware & instrument sterilization
Filtration Separation of bacteria from liquid Used for heat sensitive liquids
(HEPA: from air)
Cold, Lyophilization Desiccation and low temperature Used for food & drug preservation;
(also desiccation) Does not necessarily kill so used for
Long-term storage of bacterial cultures
Cold, Refrigeration Decreased chemical reaction rate Bacteriostatic
Osmotic Pressure, Plasmolysis of contaminants Used in food preservation (less
Addition of salt or effective against fungi)
sugar
Radiation, UV DNA damage (thymine dimers) Limited penetration
Radiation, X-rays DNA damage Used for sterilizing medical supplies
Strong vis. Light Line-drying laundry
 APPLICATION OF HEAT
Thermal death point (TDP) adalah suhu terendah yang
diperlukan untuk membunuh semua bakteri yang ada
di media biakan cair dalam waktu 10 menit
Thermal death time (TDT) adalah waktu yang
dibutuhkan untuk membunuh semua bakteri pada suhu
tertentu
Decimal reduction time (DRT) waktu yang dibutuhkan
untuk membunuh 90% bakteri pada suhu tertentu
(industri pengalengan)
HEAT
DRY HEAT MOIST HEAT
 Mechanism of  Mechanism of
action action
1. protein 1. Protein denaturation
denaturation & coagulation
2. Oxidative 2. Latent heat liberated
damage when steam
3. Toxic effects of condenses on cooler
surface
increased levels
of electrolytes 3. Hydrolysis &
breakdown of
bacterial proteins
 MOIST HEAT

Sterilization
By
Moist heat

Moist heat at Moist heat Moist heat

Below 100^C At 100^C At above 100^C

Autoclave
•Boiling
e.g.. pasteurization •Tyndallization
 PEMANASAN
Pemanasan Basah >> Pemanasan Kering
Pemanasan basah
 Denaturasi protein
 121° C selama 15 menit
 Autoklaf, merebus
Pemanasan kering
 Merusak proses oksidasi sel
 160° C selama 2 jam
 Pembakaran, red heat, flaming
 AUTOKLAF
Efektif & mampu membunuh spora
Dengan uap air + tekanan
Steril  121 C + 1,5 atm selama 10-15 menit
STERILIZATION TIMES

AUTOCLAVES
1150C, 10 lb/in2 for 45 min
1210C, 15 lb/in2 for 15-20 min
1340C, 30 lb/in2 for 3 min
HOT AIR OVEN
1600C for 45 min
1700C for 18 min
1800C for 7.5 min
USES

Culture media
Aqueous solutions
Empty bottles and
impervious containers
Surgical instruments
Wrapped dry goods and
dressings
WHAT SHOULD NOT BE AUTOCLAVED?

Items containing solvents, volatiles or

corrosive chemicals
Radioactive material
 MEREBUS (BOILING)

Mudah & murah

Efektif dalam 15 menit (setelah mendidih)
Virus & spora (berjam-jam)
PASTEURISASI
Hiegine susu tergantung pada hiegine hewan, personal
& alat
Suhu 65° C selama 30 menit
 PEMBAKARAN (INCINERATION)
100% efektif
Penggunaan terbatas karena merusak
Untuk alat/bahan infeksius
Perlu dekontaminasi sebelum dibakar
DRY HEAT

Digunakan untuk material/ bahan yang tidak

bisa dilakukan pemanasan basah atau
autoclave
Bekerja effektif dengan merusak protein, dan
mengganggu metabolisme serta komponen
kimia
Memerlukan suhu yang lebih tinggi dan waktu
yang lebih panjang
 RADIASI
Sinar gamma, sinar X
Menggunakan elektron kecepatan tinggi
Cobalt-60 dengan dosis 255 kGy
Untuk peralatan sekali pakai
Merusak DNA  membentuk
radikal bebas O2 dan OH
 RADIASI
Sinar UV
Mikroorganisme di udara
Untuk ruangan
Panjang gelombang 220-290 nm
Daya penetrasi lemah
Personal harus terlindungi
Ultraviolet irradiation: mechanism
 Physical process
 Energy absorbed by UV
DNA
 pyrimidine dimers,
strand breaks, other
A
damages C T
C A A T G G
 inhibits replication G T T A C DNA
 UV DISINFECTION: OTHER APPLICATIONS
Disinfection of air
Surface disinfectant
Hospital/food production
Industrial application
Cooling tower (Legionella control)
Pharmaceuticals (disinfection of blood
components and derivatives)
 FILTRASI
Penyaringan  bahan cair
 bahan gas
Menggunakan alat penyaring/filter
dengan pori-pori super kecil  menahan
mikroorganisme ukuran tertentu
Untuk bahan-bahan yang peka terhadap
panas (serum, solusi enzim, ekstrak)
TYPES OF FILTERS
Earthenware candles
 Berkefeld,Mandler
 Chamberland
Asbestos and asbestos paper discs,e.g.Seitz
Sintered glass filters
Cellulose membrane filters
 Gradocol and modern membrane filters
Syringe,pressure,vacuum membrane filters
High efficiency particle arresters(HEPA)
“MY 5 MOMENTS FOR HAND HYGIENE”

Sax H, Allegranzi B, Uçkay I, Larson E, Boyce J, Pittet D. J Hosp Infect 2007;67:9-21

 1. System change

Alcohol-based Access to safe,

• The 5core
handrub at point of
care
continuous water
supply, soap and
towels

components of the +
WHO Multimodal 2. Training and Education
Hand Hygiene +
3. Observation and feedback
Improvement
Strategy +
4. Reminders in the hospital
+

Pittet, WHO Webminar 5. Hospital safety climate

series,2010.
ry