LP SNH Tri Saputra2 Nusaindah
LP SNH Tri Saputra2 Nusaindah
PALANGKA RAYA
Oleh
Tri saputra
po.62.20.1.19.436
6) Pemeriksaan laboratorium
a. Lumbal pungsi: pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada
perdarahan yang masif, sedangkan pendarahan yang kecil biasanya
warna likuor masih normal (xantokhrom) sewaktu hari-hari pertama.
b. Pemeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin).
c. Pemeriksaan kimia darah: pada strok akut dapat terjadi hiperglikemia.
d. Gula darah dapat mencapai 250 mg di dalam serum dan kemudian
berangsur-rangsur turun kembali.
e. Pemeriksaan darah lengkap: untuk mencari kelainan pada darah itu
sendiri.
7. Penatalaksanaan Medis
Tujuan intervensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan
melakukan tindakan sebagai berikut:
- Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan
lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
pernafasan.
- Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk untuk
usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
- Berusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.
- Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat
mungkin pasien harus dirubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-
latihan gerak pasif.
- Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala
yang berlebihan.
1. Pengkajian Saraf Kranial
Menurut Muttaqin, (2008) Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan saraf kranial I-
XII.
Saraf kranial I: (olfaktori)
Saraf olfaktori lah yang berperan dalam penciuman atau penghidu. Saraf tersebut
mengirim informasi dari hidung ke otak terkait bau yang ada di sekitar kita.
Jadi, jika Anda tidak sengaja mencium aroma mi instan, maka saraf olfaktori
Anda sedang bekerja.
Saraf kranial II: (optik)
Saraf optik masuk ke dalam saraf kranial yang berperan dalam sensori. Sebab, saraf
inilah yang berperan dalam penglihatan kita. Saat kita menerima cahaya dari
luar, bersama dengan bagian-bagian mata lainnya, saraf ini akan membantu
menyampaikan informasi ke otak untuk diolah sehingga kita bisa mengenali
objek yang dilihat.
Saraf kranial III:( okulomotor)
Saraf okulomotor memiliki dua fungsi motorik, yaitu mengontrol fungsi otot serta
respon pupil di mata. Saraf inilah yang mengatur empat dari total enam otot
yang ada di sekitar mata Anda. Otot-otot tersebut akan membantu mata Anda
bergerak dan fokus terhadap objek tertentu
Saraf kranial IV:( troklear)
Saraf troklear mengontrol otot oblik superior yang berperan untuk menggerakkan
bola mata ke bawah, atau saat Anda melotot dan kembali seperti semula
Saraf kranial V: (trigeminal)
Saraf trigeminal adalah saraf kranial terbesar dan memegang kedua fungsi, motorik
maupun sensorik
Saraf trigeminal sendiri dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Saraf optalmikus
Saraf maksilaris
Saraf mandibular
Saraf kranial VI: (abdusen)
Saraf abdusen bertugas untuk mengatur pergerakan otot yang disebut otot rektus
lateral. Otot ini fungsinya berhubungan dengan pergerakan mata. Ia menjadi
salah satu otot yang berperan saat mata melotot atau melirik.
B. Manajemen Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Pengkajian psikososial
g. Pemeriksaan fisik
h. Pengkajian tingkat kesadaran
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan penumpukan secret
2) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan untuk mengobserpasikan nutrient
3) Resiko kerusakan integritas kulit yg di sebab oleh kelembaban
4) Resiko gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan klien susuah
untuk mengunyah dan menelan makanan
3. Intervensi Keperawatan
Merencanakan tindakan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah
diagnosa keperawatan yang sudah ada
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dan rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini,
perawat sebaiknya tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara
integritas semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan
5. Evaluasi keperawatan
Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap penilaian atau
evaluasi adalh perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan
keluarga dangan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
berkesinambungan dengan melibatkan pasien dengan tenaga kesehatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA