Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

ORGANISASI AL-IRSYAD

Kelompok III (Tiga)


Nevi Yani Olivian Selan
Novi Indiana Nuning Azmairah

A. Sejarah Berdirinya Organisasi Al- Irsyad


Organisasi ini didirikan pada 6 September 1914 (15 syawwal 1332 H).tangal
tersebut merujuk pada pendirian sekolah Al- Irsyad pertama di Batavia. Organiosasi ini
memiliki pengakuan hukumnya sendiri dari dari pemerintah colonial Belanda pada 11
agustus 1915.1
Kedatangan Ahmad Soorkatty ke Indonesia merupakan titik awal dari sejarah latar
belakang berdirinya gerakan al-Irsyad. Ahmad Soorkatty datang ke Indonesia pada
tahun 1911.

B. Visi dan Misi Al-Irsyad

Gerakan Al-Irsyad didasarkan pada lima prinsip berikut / visi misi


1. Untuk memegang kepercayaan Keesaan Allah dengan memurnikan ketaatan dan ibadah
dari kontaminasi oleh elemen kemusyrikan
2. Untuk mewujudkan kesetaraan di antara umat Islam dan untuk mencari penilaian
hukum yang ditemukan dalam Quran dan Sunnah dan untuk mengikuti cara salaf dalam
solusi untuk semua masalah agama yang diperselisihkan.
3. Untuk memerangi apa yang disebut taqlid a'ma (penerimaan buta) yang bertentangan
dengan aqli (akal) dan naqli (Alquran dan Hadis)
4. Untuk menyebarkan ajaran Islam dan budaya Arab yang disetujui oleh Allah 5. Berusaha
menciptakan saling pengertian antara Muslim Indonesia dan Arab 2

C. Program Kegiatan Organisasi Al- Irsyad


1. Bidang Pendidikan dan Peningkatan SDM

1 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al-Irsyad_Al-Islamiyyah Diakses pada 21 Desember 2020, pukul 05.50 WIB

2 Wikipedia.or.id,diakses pada selasa,8 desember 2020,pukul21.23 WIB


1
2. Bidang Dakwah
3. Bidang Organisasi dan Perkaderan
4. Bidang Sosial
5. Bidang Olah Raga dan Kesenian
6. Bidang Komunikasi dan Informasi
7. Bidang Ekonomi

8. Bidang Hubungan Antar Lembaga


9. Bidang Pelajar Al-Irsyad

D. Corak Pemikiran Organisasi Al- Irsyad

Untuk itu, mereka yang menjadi anggota Al-Irsyad mesti memahami prinsip atau
mabadi Al-Irsyad, yakni:
1. Memahami ajaran Islam dari Alquran dan Sunnah serta bertahkim kepada
keduanya;
2. Beriman dengan akidah Islamiyyah yang berdasarkan nash-nash kitab Alquran
dan Sunnah yang sahih sebagaimana pemahaman sahabat atau kalangan
salafussalih, terutama bertauhid kepada Allah dengan ketauhidan yang bersih
dari syirik, takhayul, dan khurafat;
3. Beribadat menurut tuntunan Alquran dan Sunnah Rasul-Nya, bersih dari bidah;
4. Berakhlak dengan adab susila yang luhur, moral dan etik Islam serta menjauhi
adat-istiadat, moral dan etik yang bertentangan dengan Islam;
5. Memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan duniawi
dan ukhrawi yang diridhai Allah Swt;
6. Meningkatkan kehidupan dan pengetahuan duniawi, pribadi dan masyarakat
selama tidak diharamkan oleh Islam dengan nash, serta mengambil manfaat dari
segala alat dan cara teknis, organisasi, dan administrasi modern yang
bermanfaat bagi pribadi dan umat, materil, moril, dan spirituil;
7. Bergerak dan berjuang secara terampil dan dinamis dengan pengorganisasian
dan koordinasi yang baik bersama-sama organisasi-organisasi lain dengan jiwa
ukhuwah Islamiyyah dan kesetiaan.

E. Wanita Al-Irsyad dan Perkembangannya


Wanita Al-Irsyad berdiri setelah Ormas Al-Irsyad Al-Islamiyyah diuji dalam
pentas nasional selama 25 tahun, namun cikal bakal Wanita al-Irsyad telah ada sejak
tahun 1930 dengan nama Nahdhatul Mu’minat, pertama kali didirikan di kota
Pekalongan, pada tanggal 15 Dzulhijah 1384/ 14 Mei 1930. Penggagas Nahdhatul
Mu’minat adalah al-Ustadz Umar Naji guru Al-Irsyad Pekalongan.

Dalam perkembangan selanjutnya penamaan Organisasi Wanita Al-Irsyad


mengalami beberapa kali perubahan sesuai dengan pasang surutnya jumiyah Al-Irsyad
Al-Islamiyyah. Pada tahun 1955 nama Majelis Pergerakan Isteri, diubah menjadi
Badan Otonom Wanita Al-Irsyad sampai dengan Muktamar ke 34 tahun 1985.
2
Sejak berdiri, Wanita Al-Irsyad, telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di
dalam negri, baik di tingkat pusat maupun cabang
Garapan dan usaha Wanita Al-Irsyad pada umumnya menyangkut:
• Pembinaan cabang wanita dan puteri
• Pengelolaan dan penanganan sekolah Taman Kanak-kanak dan raudhatul
Qur’an
• Pelatihan guru-guru TK
• Kaderisasi dan Kegiatan sosial lainnya
• Pengajian serta seminar-seminar dalam rangka pembinaan anggota
• Pemberdayaan peranan wanita dalam membangun ekonomi umat dan keluarga
• Serta usaha-usaha lain yang berkenaan dengan kewanitaan

Wanita Al-Irsyad kembali menjadi Badan Otonom pada tanggal 19 Shafar 1434 H
atau 2 Januari 2013 Melalui surat keputusan No. 15 tertanggal 19 Shafar 1434 H atau
Januari 2013, falam SK berikutnya, SK No ; 16 PP Al-Irsyad mengangkat Dra Fahimah
A. Kadir Askar sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Wanita Al-Irsyad Periode
20122017.

Pengangkatan oleh PP ini dilakukan sekali ini saja. Karena Wanita Al-Irsyad
belum dapat musyawarah besar dalam waktu dekat (keadaan mendesak). PP juga
menugaskan kepada Ketua Umum dengan dibantu oleh Mufidah Said Bawazir SE
(Wakil Ketua Umum 2012-2017) dan Dra. Solehah Bawazir (Ketua Pembina 2012-
2017) untuk melengkapi personalia PB Wanita AlIrsyad dan melaksanakan seluruh
kewajiban PB. Wanita AlIrsyad, tanpa kecuali sebagaimana tercantum dalam AD dan
ART Al-Irsyad Al-Islamiyyah.

3
REFERENSI

1. www.alirsyad.or.id
2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al-Irsyad_Al-Islamiyyah Diakses pada 21 Desember 2020,
pukul 05.50 WIB

3. Digilib.uinsby.ac.id

4. Wikipedia.or.id,diakses pada selasa,8 desember 2020,pukul21.23 WIB


https://www.alirsyad.or.id/tentang-al-irsyad/susunan-pengurus/# Diakses pada selasa,8
desember 2020,pukul 21.29 WIB.

5. Mufidah Said, SE,M.M.sejarah dan mabadi Al Irsyad. Berdasarkan hasil dari usaha
pimpinan pusat Al- Irsyad Alislamiyyah

4
5

Anda mungkin juga menyukai