Petani di hulu beberapa sdh membuat terasering, tetapi ada petani yg tidak melakukan konservasi yaitu
petani kentang alasannya jika dibuat terasering maka air susah mengalir ke bawah dan kentang akan
busuk.
Petani hulu menanam kentang, kubis, wortel ttpi yang paling menguntungkan ialah kentang
SOSIAL EKONOMI
Komoditas unggulan
Hilir: padi
Dampak degrdasi thdp ekonomi masyarakat, ada banjir jadi jalan lumpuh dan perekonomian terhambat
seperti jalur transportasi, jalur membawa barang-barang hasil produksi. Upaya LSM: disewa dengan
perusahaan untuk program CSR seperti bank sampah, penanaman pohon, kegiatan pemberdayaan
masyarakat
Sumber air tidak banyak dan cenderung kering jadi biasanya petani antri air, kalo musim hujan nampung
air, kalo musim kemarau ada mata air dari atas tapi jumlah terbatas jadi biasanya antri kalo ada bantuan
tangki air bantuan dari dinas atau perusahaan tapi kalo gak ada bantuan kami beli dan patungan 400k-
500k/tangki
Di daerah tengah sdh nyoba bor sumur sampai kedalaman >200m tapi tdk ada air beda dengah hilir
mereka menggunakan sumur bor untuk sumber air
Penggunaan sumur bor bervariasi biasanya untuk rumah tangga sumur bor kolektif dari desa atau jika
punya uang kami bor sendiri, untuk pertanian ada bantuan jga dari desa untuk air irigasi atau kalo punya
uang buat sumur bor di tengah sawah
Saat musim kemarau bantuan air dari pemerintah terbatas karna daerah tengah luas
IKLIM
Kemarau Panjang tidak ada air sehingga harus mengganti komoditas dg tan yg tidak butuh banyak air,
saat musim hujan Panjang akhirnya padi terserang hama jadi sering gagal panen.
TENGAH
Tambang batu, samping kanan kiri tambang berbatasan langsung dg kebun masyarakat, jika kebun dijual
akan perusahaan beli untuk memperluas penambangan, LSM sulit masuk ke penambangan karna sulit
izin yg LSM tau dg pengamatan citra penambangan ini semakin luas.
AIR
Lokasi menambang batu di tengah dan memang sedikit air dan lahan sudah saya beli jadi bebas mau
saya apa2in
Isinya: isu apa aja, diagram DIPSR, rekomendasi. Berikan rekomendasi ke bupati pasuruan dari kalian
selaku peneliti