Penyusun :
Oktavian Pratamaputra Alfarishy
(04311740000088)
Dosen Pengampu :
Prof. Ir. Mukhtasor , M.Eng., Ph.D.
1. Pendahuluan
Struktur Sepinggan P Platform, merupakan bangunan yang berfungsi sebagai production
platform yang dimiliki oleh Chevron Indonesia. Sepinggan P Platform ini berada di “Sepinggan
Field” Kalimantan Timur. Sepinggan P Platform didukung dengan struktur 6 kaki yang berdiri
pada kedalaman 133,75 ft. Platform ini memiliki ungrouted pile berdiameter 36” dengan
kedalaman penetrasi sebesar 308 ft. Sepinggan P Platform didesain untuk masa operasi selama
30 tahun. Platform Sepinggan P tersusun atas 2 level utama, yakni Main Deck pada elevasi
(+)72’-4 11/16” dan Cellar Deck pada elevasi (+) 51’- 1 13/16” . (Rahmawati,2017)
Struktur yang andal adalah struktur yang memenuhi spesifikasi perancangan dimana dapat
memenuhi tugas yang telah ditentukan pada lingkungan yang dikehendaki tanpa mengalami
kegagalan selama kurun waktu tertentu. Konsep angka keandalan adalah membandingkan secara
langsung besarnya tahanan (R) terhadap beban (S). Dimana kedua variabel tersebut adalah
besaran yang bersifat acak.(Tawekal,2004)
Simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang mengandung
variabel atau parameter secara acak (Suwandi, 2011). Pada simulasi ini, keandalan struktur
dinilai berdasarkan indeks keandalan yang didapatkan dari peluang terjadinya kegagalan.
Peluang kegagalan digunakan sebagai acuan dalam menentukan keamanan struktur.
3. Moda Kegagalan
Hal yang pertama kali dilakukan dalam analisis keandalan adalah menentukan moda
kegagalan. didapat formulasi moda kegagalannya :
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,6725 0,04997 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 4,94122 0,19804 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,3522 0,04997 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,34478 0,049968792 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 5,078047 0,1980422 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,3522 0,049968792 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
c. Perhitungan Keandalan Joint 4101 Kondisi Kondisi Korosi 1/32 in (Splash)
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,30829 0,049968792 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 5,057374 0,1980422 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,34374 0,049968792 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,64276 0,049968792 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 5,287283 0,1980422 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,45538 0,049968792 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,50821 0,049968792 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 5,130363 0,1980422 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,37667 0,049968792 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,67245 0,049968792 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 5,357382 0,1980422 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,48901 0,049968792 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
Variabe
l COV Mean Standar Deviasi Distribusi
no 0,05 16,5128 0,049968792 lognormal
A 0,31 30,80402 0,302916532 lognormal
Se 0,2 5,154345 0,1980422 lognormal
m 0,03 3,74 0,1122 normal
ξ 0,05 -0,38986 0,049968792 lognormal
Δ 0,6 -0,15374 0,554513029 lognormal
5. Langkah Pengerjaan
a. Membuat variabel random dari keseluruhan variabel dengan cara memasukkan rumus
=RAND()
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint 4101 Kondisi
Tanpa Korosi 82,2%
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint 4101 Kondisi
Korosi 1/32 in (Jacket) 79,2%
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint 4101 Kondisi
Korosi 1/32 in (Splash) 77,8%
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint Kondisi Korosi
1/16 in (Jacket) 21,8%
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint 4101 Kondisi
Korosi 1/16 in (Splash) 64,2%
b. Perhitungan Keandalan Joint 4101 Kondisi Korosi 1/8 in (Jacket)
Simulasi 500
Berhasil 47
Gagal 453
PoF 0,906
K 0,094
Simulasi Monte Carlo Kondisi Kondisi Korosi 1/8 in
Probabilities of Failure
1.02
0.98
0.96
0.94
0.92
0.9
0.88
0.86
0.84
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint 4101 Kondisi
Korosi 1/8 in (Jacket) 9,4%
c. Perhitungan Keandalan Joint 4101 Kondisi Korosi 1/8 in (Splash)
Simulasi 500
Berhasil 273
Gagal 227
PoF 0,454
K 0,546
Simulasi Monte Carlo Kondisi Kondisi Korosi 1/32 in
Probabilities of Failure
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 100 200 300 400 500 600
Jadi, dari iterasi Monte Carlo yang sudag dilakukan, didapati keandalan Joint 4101 Kondisi
Korosi 1/8 in (Splash) 54,6%