Anda di halaman 1dari 70

Budisantoso WIRJODIRDJO

Sukolilo, 26 Agustus 2014


09/11/20
2 Budisantoso WIRJODIRDJO 2
 Apa itu Sistem ?
 Mengapa ada Sistem?

............... Seberapa penting kita perlu


berpikir “Sistem”
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 3
Komponen-komponen atau bagian-bagian yang
saling berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya , memiliki performansi tertentu yang
memiliki daya transformasi merubah masukan
menjadi luaran
Syarat sistem : X6
X2
kesatuan (unity)
X1
X5
hubungan fungsional
X3
tujuan yang berguna
X$

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 4


Pencernaan Hutan Komunitas Sosial

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 5


Contoh: GLOBAL Carbon Cycle System

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 6


ELEMEN-ELEMEN

INTER-RELASI

TUJUAN

KINERJA

LINGKUNGAN

7
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 7
- Mempunyai tujuan tertentu

- Mempunyai sifat “wholism”, yaitu unsur unsurnya sendiri


kurang besar artinya dibandingkan dengan penggabungan
dari pada unsur-unsur tersebut.

- Unsur unsurnya dikaitkan satu sama lain oleh ikatan inter-


relasi dan inter-dependensi yang khusus

- Seluruh sistem mempunyai daya transformasi yang


merubah input menjadi output menurut suatu pola yang
dapat diperhitungkan.

11/09/20 8
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 8
SYSTEM INTEGRITY

........Membagi gambar sapi menjadi 2 bagian tidak lah


memperoleh 2 sapi yang lebih kecil.......................

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 9


9
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 10
LINGKUNGAN SISTEM : - peraturan & perundangan
- kebijakan pemerintah

Tidak Diharapkan
Terkendali

INPUT SISTEM OBJEK YANG DI OUTPUT


PELAJARI
Tidak
Terkendali Diharapkan

Manajemen
Pengendalian

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 11


09/11/20
12 Budisantoso WIRJODIRDJO 12
►Sebuah penghampiran melihat “permasalahan”
dunia nyata secara komprehensif

►Melihat realitas dunia nyata sebagai suatu


fenomena sistem
...............Dimana ada suatu interaksi mutual
antara satu bagian terhadap bagian yang lain
didalam sistem.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 13


►Sebagai sebuah metodologi “Anasynthesis”:
penggabungan antara “analysis” dan “synthesis”
sebagai sebuah proses dalam melihat realitas.

................berpikir sistem selalu melihat perilaku


dunia nyata dalam konteks yang luas & multi
disiplin serta implikasinya atas satu sudut
pandang terhadap sudut pandang yang lain.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 14


Berpikir Sistem…
Membantu dalam meng-explore saling ketergantungan beserta polanya

Max Barret Webecoist.com


09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 15
Dengan berpikir Sistem akan
memberikan pemahaman kepada kita
tentang realitas dunia disekitar kita &
memungkinkan kita untuk mengontrol
kehidupan kita sebagai bagian dari
sistem

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 16


Pengaruh

lay
Dampak D e

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 17


• Menitik beratkan pada prinsip organisasi,
terutama hubungan saling ketergantungan
• Berhubungan dengan permasalahan-permasalahan
kompleksitas detil dan dinamika
kompleksitas
• Lebih melihat/memperhatikan secara seksama
proses perubahan dan tidak sekilas begitu saja

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 18


• Memfasilitasi Pembuat Kebijakan dalam membantu
merealisasikan keputusan
• Memecahkan permasalahan sistem secara ter-integrasi
sesuai dengan skala prioritas sistem
• Menjawab dan menangani konsekwensi-konsekwensi
permasalahan sistem secara komprehnesif

Permasalah yang dihadap dari waktu ke waktu semakin


kompleks dengan bertambahnya:

• Informasi yang mengalir


• Ketergantungan
• Aliran Perubahan
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 19
 Menguji
Bahwa permasalahan ada karena di
“create” oleh kita sendiri

 Melihat
“Gambar Besar” permasalahan

 Mengetahui dan memahami


Stuktur mempengaruhi Kinerja
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 20
Dunia nyata dapat dilihat atas berbagai
perspektif,....... pada perspektif yang mana
dan situasi yang bagaimana hendak
dilihat........ serta bagaimana pula kita
memperlakukannya
Realitas pada dasarnya tidaklah statis,...........
tetapi berubah terhadap waktu dan tanpa
akhir dalam mencapai suatu keseimbangan.

Kesulitan dalam mendefinisikan kepastian


dalam kerangka waktu

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 21


Adanya kecenderungan pengurangan
ataupun pertambahan sepanjang waktu......
Permasalahan selalu ada dan berubah
sepanjang waktu......
Perubahan itu sendiri merupakan kolaborasi
dari berbagai perubahan faktor-faktor
lain.......
Adanya kecenderungan pengulangan
peristiwa atas suatu permasalahan.......
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 22
Fenomena mapan dan anti-mapan....

Sumber sumber tidak di share oleh hanya


satu faktor.......

Pertumbuhan selalu diikuti oleh fenomena


penyurutan....

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 23


Permasalahan saat ini datang dari solusi
permasalahan masa lalu.........
Lebih keras kita memberi aksi lebih keras
pula efek balik berupa reaksi
Perilaku lebih baik tumbuh ....... sebelum
perilaku tidak menguntungkan terjadi.
Penyembuhan bisa jadi lebih jelek
situasinya dari sebelum nya
Sesuatu yang cepat bisa jadi malahan
lambat.
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 24
Sebab akibat tidak berhubungan dengan
waktu dan ruang.

Perubahan kecil bisa jadi menghasilkan


hasil yang besar.

Membagi sebuah sistem atas 2 bagian tidak


berarti kita membagi atas 2 sistem yang
sama tetapi

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 25


Perilaku dari sistem ditentukan oleh struktur sistem

Sistem tanpa umpan balik selalu menghasilkan


luaran yang proposional terhadap masukan.
Lain halnya sistem yang mempunyai umpan
balik luaran yang dihasilkan tidaklah
proposional terhadap masukan.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 26


Pada dasarnya system memiliki lebih dari 1
luaran
Merubah salah satu luaran memberikan
implikasi merubah sistem secara
keseluruhan.
Optimimalisasi sistem tidak dapat dicapai
hanya dengan memaksimumkan kinerja
salah satu bagian sistem yang terbatas
Pencapaian kinerja sistem yang baik
memerlukan jaminan dan kerjasama yang
baik diantara komponen sistem sebagai
bagian dari sistem yang besar.
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 27
Quote from Russell Ackoff, Re-creating the Corporation
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 28
Sebab dan akibat (sederhana)
Pola perilaku terkait dengan sebab dan
akibat
Struktur dasar yang menentukan pola
perilaku
Sebab dan Akibat (multiple)
Struktur dasar yang menentukan pola
perilaku

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 29


• Sistem yang mana? (Problematika atau Solusi
Potensial)
• Apa saja yang masuk/diluar sistem?
(menentukan batasan sistem)
• Pengambaran apa yang terbaik?
• Bagaimana kita mengetahui telah
memperoleh gambaran sistem final? (atau
hanya terminal dan dibutuhkan permodelan lebih lanjut
karena belum memperoleh akhir)

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 30


►Sederhana namun menyeluruh
►Menggambarkan adanya keterkaitan antar
elemen:
- A mempengaruhi B A B

- B mempengaruhi A
- Interaksi Mutual
- Jika A diubah B juga berubah, dan jika B
berubah maka A akan berubah pula
...................Ini sebuah langkah penyerdehanaan
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 31
PEMODELAN SISTEM
(Explikasi III : Perspektif Sistem)

OLEH : BUDISANTOSO WIRJODIRDJO

BDSTS-SEM-MOD-TI

09/11/20
32 11/09/20
Budisantoso WIRJODIRDJO 32
09/11/20
33 Budisantoso WIRJODIRDJO 33
Representasi yang tidak eksat Model dapat membantu dalam memahami,
atas sesuatu realitas menjelaskan ,
mengantisipasi & membuat kebijakan

“Pada dasarnya semua


model adalah salah, namun
beberapa bermanfaat.”

-- George Box

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 34


Models adalah simplifikasi dari realitas yang
digunakan sebagai alat untuk meningkatkan
pemahaman
Apakah model tersebut bagus atau tidak
sangat bergantung seberapa jauh
kemanfaatannya dalam meningkatkan
pemahaman
*** Ingat ***
Semua model adalah salah
Beberapa models sangat berguna
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 35
Dapat memprediksi secara akurat
seberapa perfect masa depan.....

“Pada dasarnya semua model adalah salah, namun beberapa bermanfaat.”

-- George Box
Mengingat Model adalah salah,...... pertanyaan
praktis,..... meskipun salah seberapa jauh dapat
bermanfaat

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 36


• Model dapat membantu pembuat kebijakan dalam beberapa hal:
 Memahami konsekuensi atas pilihan kebijakan;
 Medalami secara komprehensih sebab-sebab suatu
permasalahan ataupun issue;
 Memperjelas asumsi-asumsi dan “kriteria nilai” pembuat
kebijakan dalam bentuk argumentasi atau narasi dalam
mendukung usulan kebijakan.;
 Membukan komunikasi dialog diantara pemangku
kepentingan dan pembuat kebijakan.
 Melengkapi “framework” dalam negosiasi dan membuat
konsensus; ernatif kebijakan

• Melihat dampak kedepan efek kebijakan, serta memaintain


situasi atau meng-improve kondisi realitas terkini.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 37


Beberapa hal yang perlu diketahui atas model

• Model Mental : Menjelaskan sesuatu terkait realitas.

• Skenario : Pilihan berbagai alternatif masa depan.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 38


Model Formal...…

• Model Optimasi : Dibangun atas dasar jalan terbaik


dalam mencapai tujuan.

• Model Ekonometrik : Mengukur relasi ekonomi,


analisis data statistik dan menemukan korelasi
diantara variabel terpilih.

• Model Simulasi : Menemukan penentu utama atas


perilaku sistem.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 39


Hubungan sebab-
akibat

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 40


09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 41
Sebuah penghampiran untuk memahami System,
meskipun hanya sekedar kualitatif

T1 bertambah T1 berpengaruh pada Pendapatan bertambah


mempengaruhi ke T2 pengurangan T2 pendapatan bertambah
pula

Penjualan produk akan mengurangi Ketersediaan sumber-sumber dibarengi


persediaan barang di gudang dengan produktivitas akan berpengaruh
terhadap persediaan barang jadi

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 42


Aksi ditambah akan menghasilkan hasil yang sama
pada akibat, dan bertambahnya akibat akan
memperbesar pula sebab – Dilihat sebagi
pertumbuhan

 Rate Bunga dan akumulasi Dana berpengaruh pada besaran bunga


 Bungan akan menambah akumulasi Dana
 Akumulasi Bunga menambah Bunga

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 43


 2 hal yang menuju ke keseimbangan atau
menuju nilai tertentu (Goal seeking).

 Keadaan yang diinginkan & Keadaan saat ini mempengaruhi


terhadap besaran gap
 Gap akan menambah aksi, Aksi akan menambah keadaan saat ini

selanjutnya keadaan saat ini akan mengurangi Gap.


 Ketika keadaan saat ini mencapai nilai yang di inginkan maka gap
= 0 & gap tidak memberikan pengaruh lagi kepad aksi.
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 44
Cukup menghitung bertanda minus “-” sekeliling loop
 Genap merupakan loop penguatan
 Ganjil merupakan loop menuju keseimbangan

Kombinasi antara loop penguatan (+) & loop


keseimbangan (-), Menunjukkan pola perilaku
spesifik
Sering terjadi lintas disiplin (diperlukan kemauan
menjebol disiplin keilmuan

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 45


Desired
Water Faucet
Level Position

Perceived
Gap
Water
Flow

Current
Water
Level
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 46
Sistem menunjukkan karakteristik yang tidak
dimiliki oleh masing-masing bagian dari
sistem.
Loop Keseimbangan (-) menunjukkan
keseimbangan sebab akibat atau menuju pada
suatu keadaan tertentu, tidak menggambarkan
sifat dari bagian bagian pembentuk hubungan
sebab & akibat
Loop penguatan (+),bukan bagian dari masing-
masing pembentuk hubungan sebab-akibat

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 47


09/11/20
48 Budisantoso WIRJODIRDJO 48
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 49
Crop Damaging by Insects

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 50


When an insect is eating a crop, the conventional
response is to spray the crop with a pesticide
designed to kill that insect.
Putting aside the limited effectiveness of some
pesticides and the water and soil pollution they
can cause, imagine a perfect pesticide that kills all
of the insects against which it is used and which
has no side effects on air, water, or soil.
Is using this pesticide likely to make the farmer or
company whose crops are being eaten better off?

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 51


If we represent the thinking used by those
applying the pesticides, it would look like this:

Pesticide O Insects
Application Damaging Crops

1. The letter indicates how the two variables are related: an “s” means
they change in the same direction - if one goes up then the other
goes up, and an “o” means they change in the opposite direction - if
one goes up then the other goes down (or vice versa).
2. This diagram is read “a change in the amount of pesticide applied
causes the number of insects damaging crops to change in the
opposite direction.”
3. The belief being represented here is that “as the amount of pesticide
applied increases, the number of insects damaging crops decreases
09/11/20”. Budisantoso WIRJODIRDJO 52
Number of
Insect A
O Damaging Crop
O

Number of Insect B
Pesticide
Application

Number of Insect B
S Damaging Crop
Total number of
Insects damaging crop

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 53


1. The problem of crop damage due to insects often does get better - in
the short term.
2. Unfortunately, what frequently happens is that in following years the
problem of crop damage gets worse and worse and the pesticide that
formerly seemed so effective does not seem to help anymore.
3. This is because the insect A that was eating the crops was controlling
the population of another insect B, either by preying on it or by
competing with it.
4. When the pesticide kills the insects A that were eating the crops, it
eliminates the control that those insects were applying on the
population of the other insects, insects B).
5. Then the population of the insects B that were being controlled
explodes and continue to damage the crops.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 54


With this picture of the system in mind, other
actions with better long-term results have been
developed, such as Integrated Pest Management,
which includes controlling the insect eating the
crops by introducing more of its predators into the Area.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 55


So now how do you solve the problem
of Insect B damaging the crop?

Find the solution…..


09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 56
KELAHIRAN

KELAHIRAN
+
POPULASI
+

KEMATIAN POPULASI
-

KELAHIRAN
+ KEMATIAN
+
[+]
+
POPULASI
-

[-]

KEMATIAN
+

Menggambarkan Struktur Umpan Balik Model


57
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 57
Dinamika Populasi

+ +

Kelahiran Populasi Kematian

+ -

Umpan balik & delay waktu


09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 58
KELAHIRAN
+
[+]
Level
+ Rate 1 Rate 2
POPULASI
-

[-]

KEMATIAN
+

[-]
Kelahiran +
-
Populasi
+ Kematian
+
[+]

59
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 59
09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 60
1. Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang sifatnya tiba-
tiba dan tidak diinginkan serta menimbulkan korban baik
manusia (pekerja), alat dan material.

2. Pada pelaksanaan pekerjaan proyek konstuksi yang


melibatkan berbagai sumber daya baik sumber daya
manusia, materi dan alat yang berkoordinasi dengan
batasan waktu dan uang, maka didalamnya mengandung
risiko kerja yang besar.

3. Risiko ini apabila tidak dikelola dengan baik dan didukung


oleh kondisi kerja yang tidak aman serta sikap pekerja
yang tidak aman maka akan menimbulkan terjadinya
kecelakaan kerja.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 65


1. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi
variabel-variabel yang menjadi penyebab terjadinya
kecelakaan kerja.

2. Sejauh ini penelitian yang dilakukan masih bersifat satu


arah, belum memperhatikan hubungan timbal balik yang
terjadi antara penyebab kecelakaan kerja, kecelakaan kerja
dan dampak kecelakaan kerja terutaama biaya.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 66


1. Permasalahan yang akan diselesaikan adalah
untuk mengetahui variabel apa yang
mempengaruhi kecelakaan kerja konstruksi.

2. Selanjutnya mengetahui biaya yang ditimbulkan.


Selanjutnya membuat pemodelan kecelakaan
kerja konstruksi yang komprehensif.

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 67


1. Mengetahui variabel yang mempengaruhi kecelakaan
kerja konstruksi.

2. Merumuskan model yang secara komprehensif


menggambarkan relasi antara kecelakaan kerja
konstruksi dengan biaya kecelakaan.

3. Menggunakan metode pendekatan sistem dalam


pemodelan

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 68


Gap biaya kecelakaan
+ & asuransi 0
Pembiayaan di luar
tanggungan asuransi 0 -
-
+
Anggaran Pelaksanaan
Proyek 0
Pembiayaan
--
asuransi 0
Total biaya
kecelakaan 0
+
HPS +
Subkontraktor 0

Keparahan
kecelakaan 0
+
+
Kontrak
+
Subkontraktor 0 Kedisiplinan Kelelahan 0
-
+ pekerja 0
Usia 0
- +
+ Kondisi kerja 0
Tingkat kecelakaan Jenis pekerjaan 0
- Kesadaran
+ keselamatan 0 kerja 0
Masa kerja 0 -
+ Tingkat kecelakaan
+ kerja 1
+ +
Tingkat pendidikan & Kepedualian
pengetahuan 0 Manajemen 0 Jumlah pekerja 0
+
Kebutuhan +
+
training 0 Tingkat risiko +
kerja 0
Reward 0
+
Punishment 0
Investasi program +
K3 0 Kebutuhan peralatan &
perlengkapan keselamatan
0

Biaya peralatan &


perlengkapan
+
keselamatan 0
+
+
Anggaran K3 0

09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 69


09/11/20 Budisantoso WIRJODIRDJO 70

Anda mungkin juga menyukai