Anda di halaman 1dari 58

TUTORIAL SURPAC (BATUBARA)

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tutorial ini, dapat menghubungi saya di :
imam1st@rocketmail.com

Materi Pembahasan :

a) Pembuatan Kontur
b) Geologi Database
c) Block Model

 Membuat kontur Topografi

1. Pertama-tama kita pilih folder tempat penyimpanan data yg akan diolah, pada bagian
sebelah kiri program. Kemudian klik kanan pilih set as work directory.

2. Pilih File – Import – Data from one file, maka akan keluar menu Import from text file.
Pada text file name dipilih data topo.csv yg kita punya, kemudian pada Location isi dengan
nama yg kita inginkan, serta pada Delimited di check list – Apply.
3. Kemudian akan muncul menu Fields, sesuaikan data x,y,z yg kita miliki pada data.csv.
Biasanya nilai yg lebih besar merupakan Y dan paling kecil adalah Z. Setelah itu isi pada Field
No. Y,X,Z coordinate sesuai dengan data csv tersebut – Apply.
Maka akan muncul file tipe str. Pada menu disebelah kiri progam. Keluarkan data str.
Tersebut dengan cara mengklik 2x pada file tersebut, sehingga muncul seperti ini pada layar
kerja.

4. Pilih menu Edit – segment – renumber, kemudian klik 1x pada string di layar kerja. Setelah
itu muncul dialog box Renumber a segment, maka masukan angka 30003 pada kolom to
string – Apply

Kemudian string data pada layer kerja akan berubah seperti gambar dibawah.
5. Kemudian pilih menu Surfaces – Create dtm from layer – apply. Kemudian save, masukan
nama seperti yg kita igninkan pada filename – Apply
Kemudian refresh dan keluarkan kembali file topografi yg sudah di dtm kan tadi.
6. Pilih menu Surfaces – Contouring – begin contouring, dan kemudian Apply

7. Pilih menu Surfaces – Contouring – Contour DTM file, maka akan muncul dialog box
Extract contour from a DTM. Pada Location 1 diisi file topografi dtm yg tadi dan pada
location 2 dapat diisi sesuai yg kita inginkan. Saran saya karena ini ingin membuat kontur
lebih baik dibuat namanya Kontur – Apply.
8. Refresh - kemudian keluarkan file kontur dalam format str. Ke layar kerja.
9. Pilih menu Edit – string – Renumber Range. Maka akan muncul dialog box String
renumber range. Masukan nilai 1,30003, 5 pada kolom String Range From dan nilai 1 pada
kolom String Range to - Apply. (maksudnya dari string 1 sampai 30003, per kelipatan 5,
diganti dengan string 1).

10. Pilih menu Edit – string – Renumber Range. Maka akan muncul dialog box String
renumber range. Masukan nilai 2,30003 pada kolom String Range From dan nilai 2 pada
kolom String Range to - Apply. (maksudnya dari string 2 sampai 30003, diganti dengan string
2). Maka hasilnya akan seperti ini.

11. Kemudian di save file konturnya.


12. Pilih Surfaces - DTM file function – Create dtm from string file. Pada Location dipilih file
kontur topografi tadi – Apply

Maka akan muncul data dtm topografi yg lebih baik dari sebelumnya.
 Geology Database

1. Pilih Menu Database – database – Open/New. Maka akan muncul dialog box Select
database, Masukan nama database sesuai keinginan kita – Apply.

2. Apply terus sampai muncul dialog box Choose optional tables for new database,
Kemudian isi pada kolom Table name geology. Time dependent tidak perlu di checklist –
Apply.
3. Kemudian pada dialog box Define all fields for all tables, plih geology dan masukan pada
kolom Field, Rock_type dan Seam. Sesuai dengan data geology yg ada di file csv geology –
Apply.
4. Pilih menu database – database – Import data – Apply.
Apply terus sampai muncul dialog box Select database tables to includes in format, Pada
Kolom Include yg di checklist collar, survey dan geology saja yg lain tidak perlu – apply.

Kemudian sesuaikan masing-masing data collar, survey dan geology yg kita punya, harus
tepat urutan colomnya, contoh :
Kalau sudah sesuai semua silahkan di Apply.
5. Kemudian Pada dialog box Load database tables from text files, pada Kolom Text file
name, masukan data collar, survey dan geology format csv. Yg kita punya – Apply.

Jika muncul notepad dengan keterangan seperti dibawah berarti datanya sudah selesai di
import.

6. Kemudian pilih menu database yg kita punya pada bagian bawah program
Klik dan pilih Drillhole display styles, kemudian pada dialog box Edit database display styles.
Dipilih folder geology dan cari folder rock_type.

Kemudian klik kanan pada folder rock_type pilih get field codes, kemudian bongkar folder
rock_type samapi muncul seperti gambar dibawah.
Kemudian pada menu graphics colour dan plotting colour masing-masing litologi dibuat
warnanya.

Setelah ketiga litologi diberi warna yg spesifik – Apply.

7. Pilih kembali menu database yg kita punya tadi, namun sekarang pilih Display Drillholes,
Maka akan muncul dialog box Draw holes.

Pilih Trace styles, sesuaikan dengan gambar dibawah


Kemudian pilih collar styles, sesuaikan dengan gambar.

Kemudian Pilih Geology patterns, sesuaikan dengan gambar.


Kemudian Pilih Labels, sesuaikan dengan gambar.

Kemudian pilih Depth markers, pada display depth markers di-checklist – Apply – Apply.

Maka akan muncul data bor dengan 3 litologi yg berbeda pada layar kerja.
8. Kemudian pilih Database – Extract – Zone thickness and Depth, Maka akan muncul Dialog
box Zone thickness and Depth. (Ini adalah cara untuk membuat lapisan batubara yg kita
punya).

Pada Location dibuat roof (Karena kita akan membuat bagian roof terlebih dahulu dari
batubara), pada report file name dibuat roof juga dan pada required co – ordinate position
di pilih Top – Apply.
9. Akan muncul dialog box Define the geology zones, pada kolom Table pilih geology, field
pilih rock_type dan Specification buat sesuai dengan nama di data geology csv. - Apply

9. Kemudian pilih kembali Database – Extract – Zone thickness and Depth, Maka akan
muncul Dialog box Zone thickness and Depth. Pada Location dibuat floor (Karena kita akan
membuat bagian floor dari batubara), pada report file name dibuat floor juga dan pada
required co – ordinate position di pilih bottom – Apply.

Kemudian sesuaikan dengan gambar dibawah – Apply.


10. Maka pada bagian sebealh kiri program cari file str dari Roof dan Floor tadi. Kemudian
klik 2x sampai muncul pada layar kerja.

Maka akan terlihat bahwa lapisan batubaranya sudah tercover oleh file roof dan floor tadi.

11. Refersh kemudian keluarkan file str dari roof, kita akan membuat kontur dan dtmnya.
12. Pilih Surfaces - Contouring – Begin Contouring – Apply.

13. Pilih Surfaces - Contouring – Contouring area – define extent, maka akan muncul dialog
box Enter data/mesh option. Klik 1x pada Calculate grid mesh size, sampai muncul angka
pada kolom Y dan X grid step size – Apply – Apply.
14. Pilih Surfaces - Contouring – Estimate grid values – By triangulation, akan muncul Dialog
box Select string file source pada location dipilih file roof tadi – Apply - Apply.
15. Pilih Surfaces - Contouring – Contour grid – apply, pada smooth contour di-checklist –
Apply.
Kemudian di-checklist Create index contours – Apply.
16. Pilih Surfaces - Contouring – End contouring – Apply, kemudian save file kontur dari roof
tadi.

17. Pilih Surfaces – Create dtm from layer – apply, kemudian save file dtm roof tersebut.
18. Lakukan hal yg sama pada file str floor dari pembuatan kontur sampai dibuat file
dtmnya.
19. Kemudian keluarkan kedua file dtm roof dan floor tadi. Buat kedua file tersebut dalam 2
warna yg berbeda dengan memilih menu Colour surface or solid by a field, kemudian pilih
set number of bands dan pilih warnanya. Lakukan masing-masing pada roof dan floor
dengan cara yg sama. Sampai muncul seperti gambar dibawah.
20. Pilih Surfaces – Clip or intersect DTMs – Create solid by intersecting 2 dtms, akan muncul
dialog box Dtm/dtm intersect results storage. Pada kolom pertama dibuat namanya sesuai
yg kita inginkan – Apply.
Kemudian klik 1x pada dtm roof dan 1x pada dtm floor yg ada di layar kerja, sampai mereka
tergabung menjadi satu, seperti gambar dibawah dan di save.

Kemudian coba di tampilkan file dtm topografi dan lapisan batubara yg kita punya dan di
kombinasikan dengan data bor pada database, maka akan muncul seperti gambar dibawah.
 Membuat Block Model

1. Pilih menu Block Model - Block Model – New/Open, maka akan muncul Dialog box Select
Model. Pada Model Name buat nama terserah seperti yg kita inginkan – Apply.

2. Maka akan muncul dialog box Creating new block model definition, Checklist pada Get
extent from string file?
Kemudian pada location dipilih file kontur topografi - Open
Kemudian pada User block size masukan y = 10, x = 10, z = 1. Angka tersebut adalah dimensi
block yg akan kita gunakan, besarnya dapat berubah tergantung kebutuhan – Apply.
Maka akan muncul Block model pada bagian bawah program kerja kita.
3. Pilih menu block model – block model – export – Block centroid & dimensions to string
file. Kemudian akan muncul Create attribute report from block model, Pada Location dibuat
nama sesuai yg kita inginkan – Apply.

Kemudian munculkan file centroid.str tadi


4. Pilih menu Surfaces – DTM file function – drape string over a DTM, maka akan muncul
dialog box Overlay strings on a DTM. Pada Location 1 isi dtm topografi, Location 2 dan 3 diisi
dengan file centroid.str – Apply.

Kemudian akan muncul Define required operation, pada Str field 1 dibuat jadi D1 – Apply.

5. Pilih menu Surfaces – DTM file function – drape string over a DTM, maka akan muncul
dialog box Overlay strings on a DTM. Pada Location 1 isi dtm roof, Location 2 dan 3 diisi
dengan file centroid.str – Apply.
Kemudian akan muncul Define required operation, pada Str field 1 dibuat jadi D2 – Apply.

6. Pilih menu Surfaces – DTM file function – drape string over a DTM, maka akan muncul
dialog box Overlay strings on a DTM. Pada Location 1 isi dtm Floor, Location 2 dan 3 diisi
dengan file centroid.str – Apply.
Kemudian akan muncul Define required operation, pada Str field 1 dibuat jadi D3 – Apply.

7. Refresh kemudian keluarkan kembali file centroid.str tadi, pilih menu Inquire – Point
propertis dan klik pada file centroid pada layar kerja. Maka akan muncul 3 angka berbeda
pada Desc = ....,.....,.... bagian bawah program, itu menandakan dtm topografi, roof dan floor
sudah berhasil didrape menjadi 1 pada file centroid.
Kemudian klik Block model pada bagian bawah porgram dan pilih save, kemudian klik sekali
lagi pilih Display kemudian akan muncul Draw block model – Apply.

8. Pilih menu block model – Attributes – New, maka akan muncul dialog box Add attributes.
Dan buat seperti pada gambar – Apply.
9. Pilih menu block model – Attributes – view attributes for one block, klik sekali pada salah
satu block pada layar kerja maka akan muncul dialog box Block atrributes. Pada gambar
dibawah menunjukan bahwa nilai topo belum ada.

Maka selanjutnya agar nilainya ada pilih Block model – Estimation – nearest neighbour,
maka akan muncul dialog box Data source specification. Pada location pilih file centroid.str
dan pada kolom Attribute to fill masukan topo – Apply.
Kemudian muncul dialog box Nearest neighbour search parameters, pada Maximum search
radius masukan 1 dan maximum vertical search distance masukan 1 – Apply.
10. Kemudian kita akan memasukan nilai roof dan floor pada block model. Pilih menu block
model – attributes – new, sesuaikan dengan gambar – Apply.

11. Kemudian pilih block model – estimation – Nearest neighbour, sesuaikan dengan
gambar – Apply.
Kemudian muncul dialog box Nearest neighbour search parameters, pada Maximum search
radius masukan 1 dan maximum vertical search distance masukan 1 – Apply.
12. Pilih menu Block model – Attributes – View attributes for one block, maka akan muncul
nilai masing-masing topo, roof dan floor seperti pada gambar.
13. Pilih menu Block model – Attributes – New, buat sesuai dengan yg digambar.

Pada kolom Attribute name isi :

 Ob_thick , type : real, decimal : 2, Background Value : -1


 Coal_thick, type : real, decimal : 2, Background Value : -1
 Ob_Volume, type : real, decimal : 2, Background Value : -1
 Coal_Volume, type : real, decimal : 2, Background Value : -1
 Coal_Tonage, type : real, decimal : 2, Background Value : -1
 SR, type : real, decimal : 2, Background Value : -1
14. Pilih Block model – Attributes – Reorder Attributes, Pada dialog box Order Attributes
atur sehingga urutannya seperti pada gambar – Apply.

15. Pilih menu Block Model – Attributes – Maths, kemudian isi sesuai seperti dibawah.

 Ob_thick = topo-roof
 Coal_thick = roof-floor
 Ob_volume = ob_thick*10*10
 Coal_volume = Coal_thick*10*10
 Coal_Tonage = Coal_volume*1.3
 SR = Ob_volume/Coal_Tonage – Apply.
Kemudian pilih Block model – Attributes – view attributes for one block, maka semua nilai
akan muncul seperti pada gambar.
16. Sekarang kita akan membuat batas block model, Pilih menu file – New – layer. Buat
nama sesuai yg kita inginkan – Apply.

17. Keluarkan file Floor dtm ke layar kerja.

18. Pilih menu Surfaces – DTM file function – save surface boundary, pada dialog box Create
boundary string of a DTM Location 1 dimasukkan file floor dtm dan location 2 dibuat nama
seperti yg kita inginkan – Apply – Reset.
19. Tampilkan Block model dan keluakan file boundary yg barusan kita buat.
20. Pilih menu Block model – Constraints – New constraint file, akan muncul dialog box
Enter constraint. Pada Constraint type dipilih STRING, pada String file masukkan file
boundary tadi.
21. Klik Add sampai baris pada Constraint values terisi, lalu paad Save constraint to dibuat
nama sesuai yg kita inginkan – Apply.

22. Klik 2x pada file batas block model tadi, kemudian tampilkan pada layar kerja.
23. Pilih menu block model pada bagian bawah program, pilih colour by attribute. Akan
muncul Block Colour, pada Attribute to colour by pilih SR dan pada Range for colour
selection buat 1,12,1 – Refresh – Apply.
Pilih menu Legend pada sebelah kiri program

Anda mungkin juga menyukai