Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Sosial Humaniora Terapan

Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019


P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INTERVENSI FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTRITIS GENU DI
RSPAD GATOT SOEBROTO

Aditya Denny Pratama


Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia
Corresponding Author: aditya.denny@vokasi.ui.ac.id

Abstrak
Osteoarthritis merupakan kelainan sendi degenerasi non inflamasi yang terjadi pada sendi yang dapat
digerakkan dan sendi penopang berat badan dengan gambaran khas memburuknya rawan sendi serta
terbentuknya tulang-tulang baru pada tepi tulang (osteofit) sebagai akibat perubahan biokimia,
metabolisme, fisiologis dan patologis pada rawan sendi dan tulang sub kondral. Masalah yang muncul
akibat osteoarthritis di antaranya nyeri sendi, hambatan gerak sendi, kaku pagi, krepitasi, deformitas,
pembengkakan sendi yang asimetris, tanda-tanda peradangan, perubahan gaya berjalan. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui intervensi fisioterapi pada kasus osteoarthritis. Penelitian ini merupakan studi
kasus yang dilakukan di RSPAD Gatot Subroto pada bulan Februari-Maret tahun 2017. Dalam studi kasus
ini batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu nyeri, spasme, keterbatasan LGS dan penurunan
kekuatan otot. Modalitas yang akan diterapkan yaitu Trans Electrical Nerves Stimulation (TENS),
Ultrasound dan terapi latihan berupa Quadriceps Setting Exercise dan passive hamstring stretching. Hasil
studi kasus ini menunjukkan dengan modalitas TENS dan Ultrasound (US) mampu menurunkan nyeri dan
spasme. Dan dengan terapi latihan passive stretching hamstring dan quadriceps setting exercise mampu
meningkatkan range of motion dan nilai kekuatan otot pada pasien dengan kasus Osteoartritis Genu.
Kata Kunci: Osteoarthtritis, Fisioterapi, Exercise, Trans Electrical Nerves Stimulation, Ultrasound

Abstract
Osteoarthritis is a joint disorder of non-inflammatory degeneration that occurs in movable joints and
weight support joints with a characteristic picture of joint deterioration and the formation of new bones
on the bone edge (osteophytes) as a result of biochemical, metabolic, physiological and pathological
changes in joint susceptibility and sub-condral bone. Problems that arise from osteoarthritis include joint
pain, joint motion resistance, morning stiffness, crepitation, deformity, asymmetrical joint swelling, signs
of inflammation, changes in gait. The purpose of this study was to determine physiotherapy interventions
in cases of osteoarthritis. This research is a case study conducted at the Gatot Subroto Army Hospital in
February-March 2017. In this case study the boundaries of the problems to be discussed are pain, spasm,
limitations of LGS and decreased muscle strength. And the modalities that will be applied are Trans
Electrical Nerves Stimulation (TENS), Ultrasound and exercise therapy in the form of Quadriceps Setting
Exercise and passive hamstring stretching. The results of this case study show that the modalities of
TENS and Ultrasound (US) can reduce pain and spasm. And with exercise therapy Passive stretching
hamstring and Quadriceps Setting exercise can increase the Range of Motion and the value of muscle
strength in patients with Genu Osteoarthritis cases.
Keywords: Osteoarthtritis, Physiotherapy, Exercise, Trans Electrical Nerves Stimulation, Ultrasound

21
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENDAHULUAN Obesitas meningkatkan beban sendi bertambah
Semua orang pasti mengharapkan usia sehingga resultan gaya akan bergeser ke medial.
panjang dengan kondisi sehat, namun dengan Gejala dan tanda Osteoarthritis adalah nyeri
bertambahnya usia sistem didalam tubuh akan sendi, hambatan gerak sendi, kaku pagi,
mengalami penurunan, dengan menurunya krepitasi, deformitas, pembengkakan sendi yang
sistem didalam tubuh maka timbul asimetris, tanda-tanda peradangan, perubahan
masalahmasalah degeneratif maupun non gaya berjalan (Dolenio, 2014). Latihan Genu jika
degeneratif. Menurut Badan Pusat Statistika dilakukan secara teratur akan meningkatkan
(BPS), Indonesia termasuk Negara berstruktur peredaran darah sehingga metabolisme
tua dimana hal ini dapat dilihat dari jumlah meningkat dan terjadi peningkatan difusi cairan
penduduk lansia pada tahun 2008, 2009 dan 2012 sendi melalui matriks tulang (Dolenio, 2014).
telah mencapai diatas 7% dari keseluruhan Gejala yang timbul dari Osteoarthritis
penduduk secara global diprediksi populasi Genu membuat aktivitas fungsional seseorang
lansia di Indonesia akan terus mengalami terganggu, maka dari itu inilah tugas Fisioterapi
peningkatan. Meskipun bukan suatu penyakit, untuk membantu mengembalikan aktivitas
namun bersamaan dengan proses penuaan dan fungsional dan mengurangi masalah yang
tingginya usia harapan hidup maka akan disebabkan oleh Osteoarthritis. Dari sekian
meningkatkan jumlah angka kesakitan akibat banyak pasien Osteoarthritis yang penulis temui,
penyakit degeneratif dan disabilitas yang maka penulis tertarik untuk mengambil kasus
diakibatkan. Osteoarthritis Genu Bilateral karena seringnya
Penyakit degeneratif yang biasanya sering pasien datang dengan keluhan tersebut dan
terjadi pada proses penuaan salah satunya yaitu memiliki pendekatan yang berbeda dalam
Osteoarthritis. Osteoarthritis adalah gangguan memberikan latihan dan intervensi dibanding
pada sendi yang bergerak. Penyakit ini bersifat pasien lain yang juga mengalami Osteoarthritis
kronik, berjalan progresif, tidak meradang, dan Genu. Seperti penjelasan di atas, Fisioterapi
ditandai oleh adanya pengikisan rawan sendi dan dapat mengembangkan dan memulihkan pasien
pembentukan tulang baru pada permukaan sendi. dengan kasus Osteoarthritis Genu bilateral
Gangguan ini sedikit lebih banyak pada dengan memberikan metode latihan dan
perempuan daripada laki-laki terutama elektroterapi seperti ultrasound, TENS,
ditemukan pada orang-orang berusia lebih dari Quadriceps setting exercise dan Passive
45 tahun. Penyakit ini pernah dianggap sebagai stretching excercise.
suatu proses penuaan normal, sebab insidens Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
bertambah dengan meningkatnya usia (Price and yaitu untuk mengetahui intervensi fisioterapi
Wilson, 2006). pada kasus osteoarthritis genu.
Penelitian tentang prevalensi
Osteoarthritis Genu terhadap 7.577 responden di TINJAUAN PUSTAKA
Amerika, dikatakan bahwa prevalensi Definisi Osteoarthritis Genu
Osteoarthritis Genu 12,2%, perempuan (14,9%) Osteoarthritis menurut American college
lebih tinggi dibandingkan laki-laki (8,7%) diikuti of Rheumatology merupakan sekelompok kondisi
peningkatan usia. Adapun prevalensi heterogen yang mengarah kepada tanda dan
Osteoarthritis di Indonesia, mencapai 5% pada gejala sendi. Osteoarthritis merupakan kelainan
usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan sendi degenerasi non inflamasi yang terjadi pada
65% pada usia >61 tahun (Lewis, et al, 2011). sendi yang dapat digerakkan dan sendi penopang
Adapun pasien penderita Osteoarthritis Genu berat badan dengan gambaran khas
yang berobat di RSPAD Gatot Soebroto pada memburuknya rawan sendi serta terbentuknya
tahun 2015 sebanyak 3.252 orang dan pada tahun tulang-tulang baru pada tepi tulang (osteofit)
2016 sebanyak 1.666 pasien. sebagai akibat perubahan biokimia, metabolisme,
Penyebab primer dari Osteoarthritis fisiologis dan patologis pada rawan sendi dan
masih belum dapat diketahui secara pasti namun tulang sub kondral.
terdapat beberapa faktor risiko yang berperan Gangguan ini berkembang secara lambat,
yaitu: usia, jenis kelamin, genetik, kegemukan, tidak simetris dan ditandai dengan adanya
dan penyakit metabolik serta faktor lainnya degenerasi kartilago sendi (Novita 2007). Genu
(Dolenio, 2014). Berat badan biasanya dikaitkan merupakan persendian yang paling sering
dengan pemicu timbulnya Osteoarthritis Genu. mengalami Osteoarthritis dan merupakan jenis

22
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Osteoarthritis yang paling berkaitan dengan Tahap 2 : Adanya osteofit dan kemungkinan
gejala nyeri dan disabilitas. Osteoarthritis Genu adanya penyempitan ruang sendi pada radiografi
adalah penyakit degeneratif pada sendi genu dengan anteroposterior weight-bearing;
karena adanya abrasi tulang rawan sendi dan Tahap 3: Terlihat beberapa osteofit, adanya
pembentukan tulang baru pada permukaan penyempitan ruang sendi, sclerosis,
persendian yang mampu menyebabkan kemungkinan deformitas tulang;
kelemahan otot dan tendon sehingga membatasi Tahap 4:Terdapat osteofit yang besar,
gerak dan menyebabkan nyeri. Penyakit penyempitan; ruang sendi sangat jelas, sklerosis
degeneratif pada genu dapat menyebabkan berat dan adanya deformitas tulang.
permukaan sendi genu menjadi tidak teratur dan
kasar, ini akan menyebabkan rasa sakit dan Anatomi dan Fisiologi Genu
bengkak pada genu. Sendi adalah tempat pertemuan dua atau
Osteoarthritis diklasifikasikan menjadi lebih tulang. Sendi genu merupakan bagian dari
dua, yaitu Osteoarthritis primer dan ekstremitas inferior yang menghubungkan
Osteoarthritis sekunder. Osteoarthritis primer tungkai atas dengan tungkai bawah. Sendi genu
disebut juga Osteoarthritis idiopatik yang mana adalah sendi paling besar dalam tubuh, sangat
penyebabnya tidak diketahui dan tidak ada komplek mempunyai otot fleksor dan ekstensor
hubungannya dengan penyakit sistemik, yang kuat serta mempunyai ligamen yang kuat.
inflamasi, ataupun perubahan lokal pada sendi. Fungsi dari sendi genu ini adalah untuk mengatur
Sedangkan Osteoarthritis sekunder yang pergerakan dari kaki. Tulang-tulang dipadukan
disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul
sendi yang berlebihan dalam aktifitas kerja, sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia, atau
olahraga berat, adanya cedera sebelumnya, otot.
penyakit sistemik, inflamasi, kondisi seperti Terdapat tiga tipe sendi: 1) Sendi fibrosa
trauma sendi, kelainan bawaan, faktor gaya (sinartrodial), merupakan sendi yang tidak dapat
hidup, dan respon imun semua dapat menjadi bergerak. 2) Sendi kartilaginosa (amfiartrodial),
pemicu terjadinya Osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak. 3)
primer lebih banyak ditemui daripada sendi sinovial (diartrodial), merupakan sendi
Osteoarthritis sekunder. Adapun metode yang dapat digerakkan dengan bebas (Price and
klasifikasi keparahan osteoartritis Genu yaitu Wilson, 2006).
menggunakan sistem Kellgren & Lawrence yang Persendian ini adalah lokasi paling sering
menggunakan 5 tahap (Price and Wilson, 2006): mengalami patologi, dengan Osteoartritis
Tahap 0 : Radiografik tidak menunjukan adanya menjadi salah satu kondisi yang paling sering
Osteoarthritis; terjadi di genu.
Tahap 1: Hampir tidak ada penyempitan ruang
sendi dan kemungkinan ada Osteofit;

Gambar 1. Anatomi Genu


Sumber: Sobotta, 2013
1. Tulang pembentuk

23
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulang yang membentuk sendi genu, yaitu bagian ujung membentuk persendian dengan
femur, tibia, fibula dan patella. Berikut adalah tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang
penjabaran dari tiap tulang pembentuk Genu. disebut os malleolus medialis.
a. Tulang femur c. Tulang fibula
Merupakan tulang pipa terpanjang dan Merupakan tulang pipa yang terbesar
terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian sesudah tulang paha yang membentuk persendian
pangkal yang behubungan dengan acetabulum genu dengan os femur pada bagian ujungnya.
membentuk kepala sendi yang disebut caput Terdapat tonjolan yang disebut os malleolus
femoris. Di sebelah atas dan bawah dari columna lateralis atau mata kaki luar.
femoris terdapat laju yang disebut throcanter d. Tulang patella
mayor dan throcanter minor, di bagian ujung Pada gerakan fleksi dan ekstensi patella
membentuk persendian genu. Terdapat dua buah akan bergerak pada tulang femur. Jarak patella
tonjolan yang disebut condylus medialis dan dengan tibia sat terjadi gerakn adalah tetap dan
condylus lateralis, diantara kedua condylus ini yang berubah hanya jarak patella dengan femur.
terdapat lekukan tempat letaknya tulang Fungsi patella di samping sebagai perekat otot-
tempurung genu (patella) yang disebut dengan otot atau tendon adalah sebagai pengungkit sendi
fosa condylus. genu. Pada posisi fleksi genu 90 derajat
b. Tulang tibia kedudukan patella diantara kedua condylus
Tulang tibia bentuknya lebih kecil, pada femur dan saat ekstensi maka patella terletak
bagian pangkal melekat pada os fibula. Pada pada permukaan anterior femur.

Gambar 2 Tulang Penyusun Genu


Sumber: Lippert, 2011

2. Ligamen lateral untuk melekat pada bagian posterior


Tulang diikat bersamaan bukan oleh tulang permukaan medial condylus lateralis femoris.
tetapi oleh ligamen dan otot. Ligamen yang b. Ligamen posterior cruciatum
bertugas adalah ligamen collateral dan ligamen Ligamen posterior cruciatum adalah
cruciatum. Ligamen cruciatum terletak didalam ligamen yang melekat pada area intercondylaris
kapsul sendi dan arena itu disebut ligamen posterior tibia dan berjalan ke arah atas, depan
intracapsular. Terletak antara condilus medial dan medial untuk dilekatkan pada bagian
dan lateral. Ligamen cruciatum terletak saling anterior permukaan lateral condylus medialis
menyilang. femoris.
a. Ligamen anterior cruciatum c. Ligamen medial collateral
Ligamen anterior cruciatum adalah ligamen Ligamen medial collateral adalah ligamen
yang melekat pada area intercondylaris anterior yang melekat pada condilusmedial femur dan
tibia dan berjalan ke arah atas, ke belakang dan tibia. Serat dari meniscus medial melekat pada
ligamen ini yang ikut serta untuk sering

24
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
robeknya meniscus medial selama benturan yang Ligamen lateral collateral menempel pada
berlebihan. condilus lateral femur sampai ke caput fibula,
d. Ligamen lateral collateral sendi ini sangat kuat dari benturan dari tekanan
sisi medial genu.

Gambar 3. Ligamen Pada Genu


Sumber: Lippert, 2011

3. Otot penyusun Insersio: permukaan medial dari superior


Dalam sendi genu terdapat dua gerakan tibia melalui tendon pes anserinus
utama, yaitu fleksi dan ekstensi. Untuk dapat Inervasi: nervus tibial (L5-S2)
melakukan gerakan tersebut dibutuhkan 3) Semimembranosus
kelompok otot sekitar sendi genu. Berikut ini Origo: tuberositas ischiadicum,
adalah kelompok otot yang membantu membagi tendon sama besar dengan
pergerakan fleksi dan ekstensi genu: semitendinosus dan biceps femoris
a. Fleksor Genu Insersio: permukaan posterior medial
Kelompok otot fleksor genu adalah condylus tibia
hamstring yang terdiri dari biceps femoris, Fungsi: fleksi knee, rotasi hip kea rah medial
semitendinosus, dan semimembranosus. Selain (endorotasi)
itu juga dibantu otot-otot gracilis, sartorius, Inervasi: nervus tibial (L5-S2)
gastrocnemius, popliteus dan plantaris. 4) Gracilis
1) Biceps Femoris Origo: ½ dibawah symphisis pubis dan
Origo: tuberositas ischiadicum, ½ atas arcus pubis Insersio: permukaan
membagi tendon sama besar dengan medial dari superior tibia melalui tendon
semitendinosus dan semimembranosus. pesanserinus
Insersio: sisi lateral caput fibula Inervasi: nervus obturator (L3-L4)
Inervasi: nervus tibial (S1-S3) 5) Sartorius
2) Semitendinosus Origo: spina iliaca anterior superior
Origo: tuberositas ischiadicum, Insersio: permukaan antero medial atas os
membagi tendon sama besar dengan tibia tepat di pes anserinus
semitendinosus dan biceps femoris Inervasi: nervus femoral (L2-L3)
6) Gastrocnemius

25
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Origo: caput medial dan lateral dari Insersio: permukaan posterior proksimal
permukaan posterior condylus femoralis shaft tibial
Insersio: permukaan posterior calcaneus Inervasi: nervus tibial (L4, L5)
membentuk tendon Achilles Inervasi: nervus 8) Plantaris
tibial (S1-S2) Origo: lateral supracondylar femur
7) Popliteus di atas lateral head gastrocnemius Insersio:
Origo: permukaan lateral condylus tenda calcaneus Inervasi: nervus Tibial
lateral

Gambar 4. Otot Fleksor Genu


Sumber: Sobotta, 2013

b. Ekstensor genu Origo: linea intertrochanterica dan bagian


Kelompok otot ekstensor genu adalah medial linea aspera
quadriceps yang terdiri dari rectus femoris, Insersio: tendon patella dan tuberositas tibia
vastus medialis, vastus intermedius, dan vastus Inervasi: nervus femoris (L2-L4)
lateralis. Keempat otot quadriceps bersatu 3) Vastus intermedius
membentuk tendon dan melekat pada tulang tibia Origo: 2/3 atas bagian anterior dan
(tuberositas tibialis) melalui ligamen patella. permukaan lateral os femur Insersio:
1) Rectus femoris tuberositas tibialis, Inervasi: nervus femoral
Origo: spina iliaca anterior inferior dan (L2-L4)
bagian superior lekukan acetabulum 4) Vastus Lateralis
Inserio: tuberositas tibia Origo: trochanter major dan permukaan
Inervasi: nervus femoral (L2-L4) lateral atas linea aspera
2) Vastus Medialis Insersio: tuberositas tibia
Inervasi: nervus femoris (L2-L4)

26
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gambar 5. Otot Ekstensor Genu


Sumber: Sobotta, 2013

4. Bursa Terletak pada jaringan subcutan diantara


Bursa adalah suatu kantung tertutup dari kulit dan bagian depan belahan bawah
jaringan areolar. Dindingnya lembek saling ligamenum patella.
terpisah oleh suatu lapisan cairan licin yang 4) Bursa infapatellaris profunda
menyerupai putih telur. Sebagian suatu pelumas Terletak diantara permukaan posterior dari
dan untuk mengurangi gesekan antara tulang, ligamenum patella dan permukaan anterior tibia.
otot, tendon serta memungkinkan gerakan bebas. Bursa ini terpisah dari cavum sendi melalui
a. Bursa anterior jaringan lemak dan hubungan antara keduanya
1) Bursa supra patellaris ini jarang terjadi.
Terletak di bawah m. quadriceps femoris
dan berhubungan erat dengan rongga sendi. b. Bursa Superior
2) Bursa prepatellaris 1) Reccessus subpopliteus
Terletak pada jaringan subcutan diantara Ditemukann sehubungan dengan tendon m.
kulit dan bagian depan belahan bawah patella popliteus dan berhubungan dengan rongga sendi
dan bagian atas ligamenum patella. 2) Bursa M. Semimembranosus
3) Bursa infrapatellaris superficialis. Ditemukan sehubungan dengan insersio
m.semimembranosus dan sering berhubungan
dengan rongga sendi.

Gambar 6. Bursa Sendi Genu

5. Persyarafan pada sendi genu c. N. peroneus communis


Persyarafan pada sendi genu adalah melalui Mempersyarafi short head m. biceps femoris
cabang-cabang dari nervus yang mensarafi otot- dan kemudian mengalir melewati fossa popliteal
otot disekitar sendi dan berfungsi untuk dan melilit mengelilingi proksimal caput fibula
mengatur pergerakan pada sendi genu. Sehingga d. N. Tibialis
sendi genu disarafi oleh: 16 Mempersyarafi m. hamstring dan m.
a. N. Femoralis gsstrocnemius
Mempersyarafi m.quadriceps dan m.
Sartorius 6. Meniscus
b. N. Obturatorius

27
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Meniscus adalah lempeng berbentuk sabit tibialis untuk menerima condylus femoris yang
fibrocartilago pada permukaan artikular tibia. cekung.
Batas perifernya tebal dan cembung. Melekat a. Meniscus medialis
pada bursa. Batas dalamnya cekung dan Berbentuk huruf C. lebih lebar di posterior
membentuk tepian bebas. Permukaan atasnya daripada anterior, kurang mobile daripada
cekung dan berhubungan langsung dengan meniscus medialis.
condylus femoris. Fungsi meniscus ini adalah b. Meniscus lateralis
memperdalam fascies artikularis condylus Hampir berbentuk sirkuler, lebih kecil,
lebih dapat digerakkan secara bebas.

Gambar 7. Meniscus Sendi Genu


Sumber: Sobotta, 2013
7. Kapsul sendi b. Lapisan dalam
Kapsul sendi merupakan pengikat kedua Disebut juga synovial membran, bagian
tulang yang bersendi agar tulang tetap berada dalam membatasi cavum sendi dan bagian luar
pada tempatnya pada waktu terjadi gerakan. merupakan bagian dari artikular kartilago.
Tersusun atas fibrosis dan membran synovial Membran ini menghasilkan cairan
internal yang melapisi semua permukaan internal synovial yang terdiri dari serum darah dan cairan
cavitas artikularis yang tidak dilapisi kartilago sekresi dari sel synovial. Cairan synovial ini
artikularis. Kapsul sendi terdiri dari: merupakan campuran yang kompleks dari
a. Lapisan luar polisakarida protein, lemak dan sel-sel lainnya.
Disebut juga fibrous capsul, terdiri dari Polisakarida ini mengandung hyaluronic acid
jaringan penghubung yang kuat yang tidak yang merupakan penentu kualitas dari cairan
teratur. Dan akan berlanjut menjadi lapisan synovial dan berfungsi sebagai pelumas dari
fibrous dari periosteum yang menutupi bagian permukaan sendi sehingga sendi mudah
tulang. Dan sebagian lagi akan menebal dan digerakkan.
membentuk ligamentum.

Gambar 8. Kapsul Sendi Genu


Sumber: Sobotta 2013

28
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

8. Biomekanik pada sendi genu terdiri atas dua bagian yaitu swing dan spin.
Sendi genu dibentuk oleh epiphysis Swing adalah suatu gerak ayunan sehingga
distalis tulang femur, epiphysis proksimalis, terjadi perubahan sudut diantara axis panjang
tulang tibia dan tulang patella, serta mempunyai tulang-tulang pembentuknya. Sedangkan spin
beberapa sendi yang terbentuk dari tulang yang adalah suatu gerakan dimana tulang bergerak
berhubungan, yaitu antar tulang femur dan tetapi axis mekanik sendi tidak bergerak.
patella disebut articulation tibio femoral dan Gerakan yang terjadi pada sendi genu adalah:
antara tulang tibia dengan tulang fibula gerakan fleksi 100-1400, gerakan hyperekstensi
proksimal disebut articulation tibio proksimal. 50-100, gerakan eksorotasi dengan posisi genu
Sendi genu terdiri dari hubungan antara: fleksi 900, gerakan endorotasi dengan posisi genu
os femur dan os tibia (tibiofemoral joint), os fleksi 900
femur dan os patella (patellofemoral joint), os a) Arthrokinematik sendi Genu
tibia dan os fibula (tibiofibular proksimal joint). Arthrokinematik sendi genu adalah pada
a. Tibiofemoral joint femur (cembung) maka gerakan yang terjadi
Dibentuk oleh condylus femoralis adalah rolling dan sliding berlawanan arah. saat
lateralis dan medialis (convex/cembung) dan fleksi femur rolling ke arah belakang dan sliding
tibia plateu (concave/cekung). Permukaan sendi kearah depan. Untuk gerakan ekstensi, rolling
dari condylus medialis lebih lebar dibanding kedepan dan sliding kebelakang. Dan jika tibia
condylus lateralis kira-kira 1-2 cm, sehingga jika bergerak fleksi maupun ekstensi maka rolling
terjadi gerakan fleksi atau ekstensi pada maupung slidding akan searah, saat gerakan
permukaan sendi bagian lateral sudah terbatas fleksi menuju ke doral sedang pada saat bergerak
dibanding bagian medial. Konsekuensinya, ekstensi menuju kedepan. Pergerakan pada sendi
penekanan pada bagian medial relatif lebih kecil Genu pergerakan pada sendi genu meliputi
dibanding pada bagian lateral. Bentuk kroming gerakan fleksi, ekstensi, dan sedikit rotasi.
kedua condylus pada bagian anterior lebih kecil a. Ekstensi
dibanding pada bagian posterior. Pada keadaan Ekstensi dilaksanakan oleh m. quadriceps
seperti itu maka fase-fase terjadi gerak rolling femoris dan dibatasi mula-mula oleh ligamenum
dan sliding yang mengikuti arah dari permukaan crucitum anterior yang menjadi tegang. Ekstensi
sendi. sendi genu lebih lanjut disertai rotasi medial dari
Pada prinsipnya gerak meniscus femur dan tibia serta ligamen collateral medial
mengikuti gerak dari condylus femoralis, dan lateral serta ligamenum popliteus obliqum
sehingga waktu fleksi maka bagian posterior dari menjadi tegang, serat-serat posterior ligamenum
kedua meniscus tertekan yang memberikan cruciatum posterior juga dieratkan. Sehingga
regangan kearah posterior sepanjang 6 mm untuk sewaktu sendi genu mengalami ekstensi penuh
meniscus medialis dan sepanjang 12 mm untuk ataupun sedikit hiperekstensi, rotasi medial dari
meniscus lateralis. femur mengakibatkan pemutaran dan penguncian
b. Patellofemoral joint semua ligamen utama dari sendi, dan genu
Facet sendi ini terdiri dari tiga permukaan berubah menjadi struktur yang secara mekanis
pada bagian lateral pada satu permukaan pada kaku. Rotasi femur sebenarnya mengembalikan
bagian medial. M. Vastus lateralis menarik femur pada tibia dan meniskus didapatkan mirip
patella kearah proximal sedangkan. Vastus bantal karet di antara condylus femoris dan
medial menarik patella ke medial, sehingga condylus tibialis. Genu berada dalam keadaan
posisi patella stabil. terkunci bila dalam keadaan hiperekstensi.
c. Tibiofibularis proksimal joint b. Fleksi
Hubungan tulang tibia dan fibula Sebelum fleksi sendi genu dapat
merupakan syndesmosis yang ikut memperkuat berlangsung, ligamen-ligamen utama harus
beban yang diterima sendi Genu sebesar 1/16 dalam keadaan kendur untuk memungkinkan
dari berat badan. terjadinya gerakan di antara permukaan sendi.
Peristiwa mengurai dan terlepas dan keadaan
9. Osteokinematik sendi Genu terkunci ini dilaksanakan oleh m. popliteus, yang
Osteokinematik merupakan gerakan yang memutar femur ke lateral pada tibia. Sewaktu
terjadi diantara kedua tulang. Klasifikasi condylus lateralis femoris bergerak mundur,
osteokinematic ditinjau dari mekanika sendi perlekatan m. popliteus pada meniskus lateral

29
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ikut tertarik ke belakang. Meniskus harus 5. Cedera sendi
menyesuaikan bentuknya pada garis bentuk Trauma genu akut termasuk robekan pada
condylus yang berubah. Pada posisi genu 900, ligamenum crusiatum dan meniskus merupakan
maka kemungkinan rotasi sangat luas. Rotasi faktor risiko timbulnya Osteoarthritis Genu.
medial dilakukan m. sartorius, m. gracilis, dan Studi Framingham menemukan bahwa orang
m. semitendinosus, rotasi lateral dilakukan oleh dengan riwayat trauma genu memiliki risiko 5 –
m. biceps femoris. Pada posisi fleksi, dalam batas 6 kali lipat lebih tinggi untuk menderita
tertentu tibia secara passive dapat digerakkan ke Osteoarthritis Genu. Hal tersebut biasanya
depan dan belakang terhadap femur, hal ini terjadi pada kelompok usia yang lebih muda
dimungkinkan karena ligamen intrakapsuler serta dapat menyebabkan kecacatan yang lama
sedang dalam keadaan kendur. dan pengangguran.
6. Olahraga
Etiologi Osteoarthritis Genu Atlit olah raga yang mengalami benturan
Terjadinya osteoartritis dipengaruhi keras dan membebani genu seperti sepak bola,
oleh faktor resiko yaitu umur (proses penuaan), lari maraton dan kung fu memiliki risiko
jenis kelamin, genetik, berat badan, cedera sendi, meningkat untuk menderita Osteoarthritis Genu.
dan olahraga (Hochberg, 2013). Kelemahan otot quadrisep merupakan faktor
1. Usia risiko bagi terjadinya Osteoarthritis dengan
Prevalensi darn insiden Osteoarthritis proses menurunkan stabilitas sendi dan
radiografi dan gejala sangat meningkat dengan mengurangi shock yang menyerap materi otot.
usia. Hubungan anatara usia dan resiko Tetapi, di sisi lain seseorang yang memiliki
Osteoarthritis kemungkinan banyak faktor, yaitu aktivitas minim sehari-hari juga berisiko
kerusakan oksidatif, penipisan kartilago, mengalami Osteoarthritis Genu. Ketika
melemahnya otot. Selain itu, ada stres mekanik seseorang tidak melakukan gerakan, aliran cairan
pada sendi sekunder akibat kelemahan otot, sendi akan berkurang dan berakibat aliran
perubahan proprioception dan perubahan gaya makanan yang masuk ke sendi juga berkurang.
berjalan. Orangtua memiliki perkembangan Hal tersebut akan mengakibatkan proses
radiologis cepat terhadap osteoarthritis. degeneratif menjadi berlebih.
2. Jenis kelamin 7. Obesitas
Insiden Osteoarthritis Genu lebih tinggi Obesitas dapat memproses terjadinya
pada wanita dibandingkan pria dan pada wanita osteoarthritis. Oleh karena itu menurunkan berat
meningkat secara drastis saat menoupose datang. badan dapat mencegah terjadinya Osteoarthritis
Temuan terakhir ini telah menyebabkan peneliti Genu.
untuk berhipotesis bahwa faktor hormonal
mungkin memegang peran besar dalam Patofisiologi Osteoarthritis Genu
pengembangan Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif
Osteoarthritis. Sebuah tinjauan dari 17 progresif sendi yang menyebabkan nyeri,
ilmu menemukan bahwa tidak ada hubungan kekakuan, dan berbagai gerakan terbatas. Secara
yang jelas antara hormone jenis kelamin dengan historis, Osteoarthritis telah dilihat sebagai
Osteoarthritis Genu pada wanita. akibat dari cedera akut atau kronis atau berulang-
3. Genetik ulang penggunaanya yang menyebabkan
Faktor genetik diduga juga berperan pada “keausan” pada sendi. Nyeri biasanya adalah
kejadian Osteoarthritis Genu, hal tersebut gejala utama dari Osteoarthritis. Hal ini
berhubungan dengan abnormalitas kode genetik disebabkan oleh perubahan struktural dalam
untuk sintesis kolagen yang bersifat diturunkan. sendi, mikrofraktur tulang, dan intra artikular
4. Berat badan hipertensi akibat pembengkakan, hipertrofi
Berat badan yang berlebihan ternyata synovial, dan menyertai sinovitis. Kekakuan
berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk sendi yang dihasilkan dari proses inflamasi
timbulnya Osteoarthritis baik pada wanita ringan biasanya terjadi pada pagi hari dan
maupun pria. Kegemukan ternyata tak hanya berlangsung kurang dari 30 menit. Krepitasi
berkaitan dengan Osteoarthritis pada sendi yang berbagai gerakan terbatas, dan deformitas terjadi
menanggung beban. Semakin besar beban lemak dari hasil pembentukan osteofit, remodeling
tubuh, semakin besar trauma pada sendi seiring tulang dan kehilangan tulang rawan. Sedangkan
dengan waktu. fungsi osteofit adalah untuk mendukung dan

30
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
menstabilkan sendi, namun dapat juga aktivitas setelah jangka waktu tidak ada aktivitas,
menghasilkan rasa nyeri, krepitasi, dan dengan seiringnya waktu nyeri lebih sering
penurunan lingkup gerak sendi. Seiring dengan timbul meskipun saat istirahat, sering timbul
krepitasi maka akan ada deformitas. Efusi dan krepitasi saat melakukan gerakan, sendi
peradangan tidak terlihat di Osteoarthritis (Price mengalami pembengkakan, bengkak dan hangat
and Wilson, 2006). adalah salah satu gejala dari setiap jenis arthritis,
Terjadinya Osteoarthritis tergantung pembengkakan sendi dapat timbul dikarenakan
interaksi antara beberapa faktor. Osteoarthritis terjadi efusi pada sendi yang biasanya tidak
dapat terjadi dari faktor usia lanjut, genetik, banyak (<100 cc) atau karena adanya osteofit,
trauma, dan beban sendi karena obesitas. Banyak sehingga bentuk permukaan sendi berubah,
bukti bahwa obesitas merupakan sindrom lingkup gerak sendi terbatas, serta gejala lain
kompleks dimana aktivitas abnormal bisa menyebabkan otototot genu menjadi lemah
neuroendokrin dan jalur pro-inflamasi berubah atau struktur sendi kurang stabil, genu tidak
dari asupan makanan, Ekspansi lemak dan bergerak sebebas atau sejauh biasa, genu
perubahan metabolik. Namun, leptin dapat juga bengkok, dan otot-otot di sekitar sendi menjadi
diproduksi oleh osteoblas dan sel kondrosit. tipis atau hipotropi.
Tingkat signifikan, leptin yang diamati pada
tulang rawan dan osteofit pada penderita Diagnosis Osteoarthritis Genu
Oseoarthritis sedangkan beberapa kondrosit Diagnosis osteoartritis dilakukan dengan
diproduksi leptin dalam tulang rawan dari orang mencari tahu riwayat penyakit pasien lewat
sehat. Leptin ditemukan dalam cairan synovial anamnesa, pemeriksaan fisik dan temuan
sendi Osteoarthritis yang berkolerasi. Sitokin, radiologi. Informasi yang dibutuhkan untuk
faktor biomekanika, dan enzim proteolitik membantu mendiagnosa osteoartritis meliputi
menyebabkan derajat variable proses inflamasi deskripsi gejala, rincian tentang kapan dan
synovial yang diatur oleh metalloproteinase dan bagaimana rasa sakit atau gejala lainnya mulai,
kondrosit jalur sintesis kompensasi yang rincian tentang masalah medis lainnya yang ada,
diperlukan untuk mengembalikan interitas lokasi nyeri, kekakuan atau gejala lainnya,
matriks yang terdegradasi. bagaimana gejala mempengaruhi kegiatan sehari-
hari, hingga daftar obat-obatan yang saat itu
Epidemiologi Osteoarthritis Genu dikonsumsi pasien.
Berdasarkan data WHO, 40% penduduk Untuk memperkuat diagnosis osteoartritis
dunia yang berusia lebih dari 70 tahun dapat dilakukan X-ray, X-ray bisa menunjukkan
mengalami Osteoartritis Genu. Prevalensi taji tulang di sekitar sendi. Salah satu
Osteoartritis di Indonesia mencapai 5% pada karakteristik utama dari Osteoarthritis adalah
usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun dan perubahan tulang subchondral. Keunggulan
65% pada usia >61 tahun.4 Prevalensi Radiografi pada Osteoarthritis primer meliputi:
Osteoarthritis Genu di Indonesia adalah adanya penyempitan ruangan, subchondral
perempuan (14.9%) lebih tinggi dari pada laki- sclerosis (peningkatan pembentukan tulang di
laki (8.7%) diikuti peningkatan usia. sekitar sendi), subchondral pembentukan kista
Adapun penderita Osteoarthritis Genu dan osteofit. Pada radiografi awal belum banyak
yang berobat di RSPAD Gatot Soebroto pada yang ditemukan. Namun pada awal
tahun 2015 sebanyak 3.252 orang dan pada tahun Osteoarthritis sudah terlihat penyempitan ruang
2016 sebanyak 1.666 pasien. sendi. klasifikasi Osteoarthritis menurut
Kellgren dan Lawrence (K-L) sebagai penilaian
Manifestasi Klinis Osteoarthritis Genu radiologi Osteoarthritis untuk Genu dan sendi
Keluhan yang dirasakan pasien lain41. Menentukan tingkat keparahan
Osteoarthritis adalah nyeri pada sendi, terutama berdasarkan tingkat pertumbuhan osteofit dan
sendi yang menyangga berat tubuh (seperti sendi penyempitan ruang sendi. Dapat juga
genu atau pinggang). Biasanya merasakan nyeri menggunakan Magnetic Resonance Imaging
sendi yang semakin memburuk setelah latihan (MRI). MRI menggunakan gelombang radio dan
atau meletakkan beban diatas genu, ini medan magnet yang kuat untuk menghasilkan
disebabkan karena menipisnya bantalan sendi. gambar rinci jaringan tulang dan lembut,
dan nyeri hilang dengan istirahat, rasa sakit yang termasuk tulang rawan. MRI tidak umum
bertambah dan memburuk ketika memulai diperlukan untuk mendiagnosa Osteoarthritis

31
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tetapi dapat membantu memberikan informasi meningkat dengan meningkatnya prevalensi
lebih lanjut dalam kasus-kasus yang kompleks. obesitas dan penuaan penduduk. Meskipun
Diagnosa fisioterapi menggunakan International belum ditemukan pasti obat untuk Osteoarthritis,
Classification of Functioning Disability and dengan mengikuti pedoman untuk perubahan
Health (ICF). ICF adalah klasifikasi domain gaya hidup, manajemen rasa sakit, dan
kesehatan dan berkaitan dengan kesehatan. manajemen diri yang menyatukan olahraga dan
Domain ini diklasifikasikan dari perspektif penurunan berat badan, individu yang terkena
tubuh, individu dan sosial melalui dua daftar secara substansial dapat mengurangi rasa sakit
fungsi tubuh dan struktur, dan daftar domain dan disfungsi terkait dengan Osteoarthritis.
aktivitas dan partisipasi. Karena fungsi individu
dan cacat terjadi dalam suatu konteks, ICF juga METODOLOGI
mencakup daftar faktor lingkungan. ICF Penelitian ini adalah studi kasus yang
menggunakan konsep multi-dimensi fungsi dan dilakukan bulan februari – maret 2017 di
disabilitas, yang berkaitan dengan: RSPAD Gatot Subroto. Peneliti mencari satu
1. Fungsi dan struktur tubuh, berupa satu sampel yang dinginkan, diberikan
gangguan atau impairment (berfungsi perlakuan, diobservasi dan dievaluasi selama 6x
pada tingkat tubuh); pertemuan.
2. Aktivitas (berfungsi pada tingkat
individu) dan keterbatasan aktivitas HASIL DAN PEMBAHASAN
(functional limitation) yang mereka alami; Pasien dengan inisial Ny. I berusia 49
3. partisipasi atau keterlibatan orang dalam tahun didiagnosa Osteoarthritis Genu Bilateral.
semua bidang kehidupan, dan pembatasan Pasien menjadi subjek tugas akhir ini sejak
partisipasi (participation restriction) yang tanggal 16 Februari 2017 mengeluhkan nyeri
dialami, dan pada kedua lutut, namun lutut kanan lebih nyeri.
4. faktor lingkungan yang mempengaruhi Dari pemeriksaan awal penulis menemukan
pengalaman ini (dan apakah faktorfaktor beberapa masalah fisioterapi berdasarkan
ini fasilitator atau hambatan). prioritas, yaitu adanya nyeri gerak fleksi ekstensi
knee dextra dan sinistra, spasme otot hamstring
Prognosis Osteoarthritis Genu knee dextra, LGS terbatas pada fleksi knee
dextra, penurunan kekuatan otot quadriceps knee
Osteoarthritis merupakan penyakit dextra. Intervensi yang diberikan kepada Ny. I
degeneratif yang memiliki peran utama yang dengan frekuensi terapi 2 kali dalam seminggu
dapat menyebabkan gangguan fungsional dan yaitu TENS dengan intensitas 30 mA dan durasi
mengurangi kebebasan bergerak pada orang yang 15 menit, US dengan intensitas 1,2 W/cm2 dan
lebih tua. Ini adalah kondisi kronis dengan gejala durasi 7 menit, selanjutnya adalah Quadriceps
tak terduga yang sering menyebabkan perubahan setting exercise dengan 8 hitungan tahanan dan
rasa sakit dan fungsi. Kesulitan mobilisasi, yang 3-5 kali repetisi, dan Passive hamstring
didefinisikan sebagai yang membutuhkan stretching dengan 8 hitungan tahanan dan 3-5
bantuan berjalan atau naik tangga yang umum kali repetisi.
bagi para penderita Osteoarthritis Genu.
Penderita Osteoarthritis Genu diperkirakan akan

Tabel 1 Hasil Evaluasi


Problematika Fisioterapi I II III IV V VI
Nyeri gerak knee dx (VAS) 7 5 4 2 2 1
Nyeri gerak knee sin (VAS) 3 2 2 1 0 0
Spasme hamstring knee dx ada ada ada hilang hilang Hilang
0 0 0 0 0 0
ROM flexi knee dx 0-90 0-120 0-130 0-130 0-135 0-135
MMT Quadeiceps dx 3 3 4 4 5 5

Dari tabel di atas didapat hasil penuruan evaluasi 6. Untuk evaluasi spasme otot
nyeri pada lutut kanan dari vas 7 pada evaluasi hamstring kanan sudah hilang pada evaluasi ke
1 ke vas 1 pada evaluasi 6 dan pada lutut kiri 4, untuk ROM terdapat pertambahan di evaluasi
dari vas 3 pada evaluasi 1 ke vas 0 pada

32
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
3 dengan pertambahan ROM dari 900 pada Osteoarthritis genu. Adapun jurnal yang ditulis
evaluasi 1 ke 1350 di evaluasi 6. oleh Shahnawaz Anwer dan Ahmad Alghadir,
Ditemukan kenaikan nilai otot penelitian yang dilakukan selama 5 minggu
quadriceps kanan dari nilai otot 3 pada evaluasi menggunakan ultrasound dengan inTensitas 1,5
1 ke nilai otot 5 pada evaluasi 6. W/cm2, durasi 7 menit dengan continous mode
pada titik yang nyeri pada sekitar lutut untuk
Mekanisme TENS dalam mengurangi nyeri meningkatkan aliran darah pada otot yang
Dengan menggunakan intervensi TENS spasme dan dapat meningkatkan temperatur
dan UltraSound terdapat penuruan nyeri pada lokal yang mana memberikan efek relaksasi dan
lutut kanan dari vas 7 pada evaluasi 1 ke vas 1 mengurangi nyeri.
pada evaluasi 6 dan pada lutut kiri dari vas 3
pada evaluasi 1 ke vas 0 pada evaluasi 6.
Hal ini dikarenakan TENS dapat Mekanisme Quadriceps Setting Excerise
mengurangi nyeri menurut gate control atau dalam meningkatkan kekuatan otot
sistem bloking, nyeri dapat dihambat oleh Dengan menggunakan Quadriceps
mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf Setting Excerise terdapat kenaikan nilai otot
pusat. Sistem bloking masuk lebih dulu ke pintu quadriceps kanan dari nilai otot 3 pada evaluasi
masuk di substansia gelatinosa dan menghambat 1 ke nilai otot 5 pada evaluasi 6.
sel nociceptive untuk memberikan informasi ke Dengan menggunakan terapi latihan
otak sehingga rangsang nyeri tidak sampai ke Quadriceps Setting Excerise dilakukan dengan
otak. prinsip latihan yang melibatkan kontraksi otot
Pada jurnal yang ditulis oleh Inge dan tanpa gerakan dari bagian tubuh lain. Sehingga
Engeline, penelitian yang dilakukan selama 6 melibatkan kontraksi otot untuk melawan beban
minggu dengan interval 2 kali perminggu, yang tetap atau tidak bergerak, hal ini dapat
TENS yang digunakan ialah frekuensi 100 hz, meningkatkan kekuatan otot bila dilakukan
durasi 20 menit dengan pad terbuat dari self- dengan tahanan yang kuat (Anwer and
adhesive ukuran 5x5 cm mampu menghilangkan Alghadir, 2014).
nyeri dan meningkatkan kinerja fisik pada Pada jurnal yang ditulis oleh Inge dan
penderita osteoarthritis genu. Engeline isometric strengthening selama 5
minggu dengan 2 set tiap hari dengan satu set
Mekanisme Ultrasound dalam mengurangi 10 kali repetisi dan tahanan kontraksi selama 5
nyeri dan spasme detik mampu meningkatkan kekuatan otot
Dengan menggunakan UltraSound untuk quadriceps dan memperbaiki status fungsional
evaluasi spasme otot hamstring kanan sudah (Anwer and Alghadir, 2014).
hilang pada evaluasi ke- 4.
UltraSound dapat menghilangkan nyeri Mekanisme Passive Stretching Exercise
yaitu dengan adanya pengaruh gosokan dalam meningkatkan LGS
membantu “venous dan lymphatic”, sehingga Dengan menggunakan Passive
terjadi peningkatan kelenturan jaringan lemak Stretching Exercise terdapat pertambahan LGS
serta menurunnya nyeri dan proses percepatan di evaluasi 3 dari 900 pada evaluasi 1 ke 1350 di
regenerasi jaringan. UltraSound juga dapat evaluasi 6.
memperbaikan sirkulasi darah yang akan Pada Passive Stretching Exercise
menyebabkan terjadinya relaksasi otot-otot terdapat pemanjangan otot dan menahannya
karena zat-zat pengiritasi jaringan diangkut. pada posisi tersebut selama satu periode untuk
Pada jurnal yang ditulis oleh Joudy membut jaringan memanjang. Ini sebabnya
Gessal1, Irawan Yusuf2, Ilhamjaya Patellongi2, dapat menambah lingkup gerak sendi.
Gatot Lawrence, penelitian yang dilakukan Renold C Ibrahim, Hedison dan Herlina,
selama 12 kali dengan pemberian UltraSound penelitian dilakukan selama 3 minggu,
dengan inTensitas 0,2 W/cm2, durasi 20 menit, dilakukan 1 kali pada 1 hari setiap bangun tidur,
frekuensi 1 Mhz dan duty cycle 20 % pada titik Pada latihan penguluran otot juga terdapat
yang nyeri disekitaran lutut yang dapat pengaruh peregangan lingkup gerak sendi.
memberikan efek relaksasi, meningkatkan aliran Selama proses fisioterapi berlangsung, os
darah pada otot yang spasme dan untuk sangat kooperatif dan bersemangat dalam
meningkatkan kualitas hidup pasien penderita melakukan latihan yang diinstruksikan oleh

33
Jurnal Sosial Humaniora Terapan
Volume 1 No.2, Januari-Juni 2019
P-ISSN 2622-1764
E-ISSN 2622-1152
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
fisioterapis. Evaluasi pada kasus ini dengan No.2 (Diakses 26 Februari 2017 pukul
pemberian US, TENS, latihan penguluran dan 13:52 WIB)
penguatan otot membantu mengatasi masalah Dolenio. (2014). Pathophysiology.
nyeri, spasme otot, LGS terbatas, dan http://doleni.co.uk/ForDoctors/Pathophys
penurunan kekuatan otot yang dialami os. iology
Fisioterapis harus paham betul dalam Kementrian Kesehatan RI. Gambaran
memberikan dosis latihan kepada pasien, Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.
Karena jika metode yang kita berikan salah Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2013.
dapat memperburuk kondisi osteoarthritis genu Hal.2 (Buletin Jendela Data dan
pasien dan pemberian dosis yang berlebihan di Informasi Kesehatan)
khawatirkan dapat memunculkan masalah baru Lynn S Lippert, 2011. Clinical Kinesiology
yang tidak dketahui. and Anatomy, F.A. Davis.
M. C. Hochberg, Osteoarthritis: a story of close
relationship between bone and kartilago.
PENUTUP 2013. Medicographia.USA
SIMPULAN Paramitha, Kadek Eka. Pengaruh peregangan
Hasil studi kasus ini menunjukkan statis dan dinamis terhadap perubahan
dengan menggunakan intervensi yang sudah inTensitas nyeri lutut pada lansia dengan
dipilih fisioterapi, keluhan pasien mengalami Osteoarthritis. Program studi ilmu
perubahan, yaitu: keperawatan fakultas kedokteran
1. TENS mampu menurunkan nyeri dari vas Universitas Udayana.
7 ke vas 1 untuk lutut kanan dan dari vas 3 Sharon Lewis, et al. 2011. Medical Surgical
ke vas 0 untuk lutut kiri. Nursing Assesment And Management Of
2. Ultrasound (US) dapat mengurangi nyeri Clinical Problems Eight Edition. Elsevier
dan spasme quadriceps dextra hilang pada Mosby. USA
evaluasi 4 Sylvia A Price, Lorraine M Wilson.
3. Passive stretching hamstring mampu Patofisiologi Konsep Klinis Prosesproses
meningkatkan ROM dari 900 pada evaluasi Penyakit.2006.Indonesia: Penerbit Buku
1 ke 1350 pada evaluasi 6. Kedokteran EGC
4. Terapi latihan Quadriceps Setting exercise
terdapat kenaikan nilai otot dari 3 ke 5
pada otot Quadriceps lutut kanan.
Maka, dapat disimpulkan bahwa
penatalaksanaan fisioterapi dapat mengurangi
gejala dan meningkatkan kapasitas fungsional
pada pasien dengan kasus Osteoartritis Genu
Bilateral.

DAFTAR PUSTAKA
Anwer S, Alghadir A. Effect of Isometric
Quadriceps Exercise on Muscle Strength,
Pain, and Function in Patients with Knee
Osteoarthritis. J. Phys. Ther. Sci. 26:
745–748, 2014.
Arofah intan Novita. 2007. Fisioterapi dan
terapi latihan pada Osteoarthritis.
Jurusan pendidikan kesehatan dan
rekreasi FIK UNY, Vol.3, No. 1.(
diakses 18 Februari 2017 pukul 21:00
WIB)
Arya RK, Jain Vijay. 2013. Osteoarthritis of the
knee joint: An Overview. Indian
Academy Of Clinical Medicine, Vol.14,

34

Anda mungkin juga menyukai