Mekanisme Pengaturan Gula Darah
Mekanisme Pengaturan Gula Darah
Pada orang normal, pengaturan besarnya konsentrasi glukosa darah sangat sempit,
biasanya antara 80 dan 90 mg/100 ml darah pada orang yang sedang berpuasa
yang diukur sebelum makan pagi. Konsentrasi ini meningkat menjadi 120 sampai
140 mg/100 ml selama kira-kira satu jam pertama setelah makan, namun sistem
umpan balik yang mengatur kadar glukosa darah dengan cepat mengembalikan
konsentrasi glukosa ke nilai kontrolnya, biasanya terjadi dalam waktu 2 jam
sesudah absorpsi karbohidrat yang terakhir. Sebaliknya, pada keadaan kelaparan,
fungsi glukoneogenesis dari hati menyediakan glukosa yang dibutuhkan untuk
mempertahankan glukosa darah puasa (Guyton and Hall,2012).
Konsentrasi glukosa darah juga perlu dijaga agar tidak meningkat terlalu
tinggi karena empat alasan berikut: (1) glukosa dapat menimbulkan sejumlah
besar tekanan osmotik dalam cairan ekstrasel, dan bila konsentrasi glukosa
meningkat sangat berlebihan, akan dapat mengakibatkan timbulnya dehidrasi sel.
(2) Tingginya konsentrasi glukosa dalam darah menyebabkan keluarnya glukosa
dalam air seni. (3) Hilangnya glukosa melalui urin juga menimbulkan diuresis
osmotik oleh ginjal, yang dapat mengurangi jumlah cairan tubuh dan elektrolit.
(4) Peningkatan jangka panjang glukosa darah dapat menyebabkan kerusakan
pada banyak jaringan, terutama pembuluh darah. Kerusakan vaskular, akibat
diabetes melitus yang tidak terkontrol, akan berakibat pada peningkatan risiko
terkena serangan jantung, stroke, penyakit ginjal stadium akhir, dan kebutaan
(Guyton and Hall,2012).
1. Asam amino
2. Hormon Gastrointestinal
Daftar Pustaka :
Guyton, A. C. Dan J.E. Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi ke
11. Jakarta. EGC