Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PRAKTIKUM IKM

TINGKAT MORBIDITAS DAN MORTALITAS COVID-19

DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PENGAMPU : BAKTI PERTIWI . SKM., M.kes

NAMA : Ar Ruum Rezki Perdana

NIM : 18109011008

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
A. Desain Studi
Pada diagnosis komunitas ini menggunakan metode kualitatif.

B. Populasi dan Sampel


Jumlah penduduk Kabupaten Sragen, berdasarkan hasil pencacahan Sensus penduduk
2018 adalah 986.708 orang, yang terdiri dari 20 kecamatan, 492.974 laki-laki dan 493.734
perempuan. Pada pengerjaan diagnosis komunitas ini menggunakan pengamatan pada
penduduk di daerah Kecamatan Gemolong dengan penduduk 52.034 orang yang terdiri dari
25.990 laki-laki dan 26.044 perempuan.

C. Pengumpulan Data
1. Data Primer

2. Data sekunder

Berdasarkan data global http://corona.sragenkab.go.id/ didapatkan kasus:


Total positif Covid-19=56, total PDP = 126, total ODP = 3. Pada Kecamatan Gemolong
Berdasarkan http://corona.sragenkab.go.id/ didapatkan kasus: total positif COVID-19 = 3,

total PDP = 13, total ODP = 0.

Data kasus Covid-19 di Kabupaten Sragen update taerakhir Sabtu, 18 Juli 2020 jam 16.00.

D. Identifikasi Penyebab masalah


Terdapat banyak penyebab yang mungkin menyebabkan terjadinya peningkatan angka
morbiditas dan mprtalitas Covid-19 di Kecamatan Gemolong, adalah sebagai berikut:
1. Banyak warga yang merantau pulang ke daerah Gemolong.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker.
3. Banyak tempat untuk cuci tangan, tetapi kesadaran untuk mencuci tangan dengan
sabun masih kurang.
4. Masih banyak remaja yang suka berkumpul lebih dari 5 orang.
5. Menggunakan masker tidak sesuai protokol kesehatan.

E. Prioritas masalah

n Kriteria Bobo Faktor resiko morbiditas dan mortlaitas Covid-19


o t Kurangny
a Remaja Menggunakan
Perantau Kurangnya
kesadaran berkumpu masker tidak
kembali kesadaran
mencuci l lebih sesuai dengan
kedaerah menggunaka
tangan dari 5 protokol
Gemolong n masker
dengan orang kesehatan
sabun
1. Ketersediaan
sarana/ 4 1x4 5x4 5x4 2x4 5x4
teknologi
2. kegawatan 3 5x3 5x3 5x3 4x3 5x3
3. kemudahan 2 3x2 4x2 3x2 2x2 4x2
total 25 43 41 24 43
Rangking prioritas 3 1 2 4 1

F. Alternatif pemecahan masalah


Alternatif pemecahan masalah berdasarkan brainstorming atau curah pendapat penulis
1. Pemantauan terhadap para perantau yang memasuki daerah Gemolong
2. Memberikan edukasi terhadapa masyarakat tentang pentingnya menggunakan
masker saat ini dan juga salah satu cara untuk mencegah penularan virus.
3. Sosialisai terhadap masyarakat tentang protokol kesehatan yang harus dipatuhi
saat ini.
4. Mengedukasi terhadap masyarakat betapa pentingnya cuci tangan menggunakan
sabun untuk kesehatan dan juga salah satu cara untuk mencegah penularan virus.
5. Memasang poster atau gambar langkah-langkah mencuci tangan yang sesuai
dengan protokol kesehatan dan WHO.
6. Membuat tulisan yang mewajibkan cuci tangan dengan sabun setelah bepergian
atau sebelum dan sesudah mengujungi tempat keramaian seperti pasar, toko,
terminal, stasiun, rumah sakit dll.
7. Mengedukasi warga untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun di
setiap rumahnya.

G. Aksi pemecahan masalah


No Kriteria Bobot PEMECAHAN MASALAH
Mengeduk
Edukasi Memasa
asi warga
Pemantaua pentingnya ng poster
Edukasi untuk
n perantau Sosialisasi cuci tangan langkah
pentingnya menyedia
yang protokol dengan cuci
menggunaka kan
memasuki kesehatan sabun dan tangan
n masker tempat
daerah wajib cuci yang
cuci
tangan benar
tangan
Keterse
diaan
1. sarana/ 4 4x3 4x3 4x4 4x4 4x5 4x4
teknolo
gi
kegawa
2. 3 3x3 3x4 3x5 3x5 3x5 3x3
tan
kemuda
3. 2 2x5 2x5 2x3 2x5 2x5 2x5
han
Total 31 34 41 41 45 35
Rangking prioritas 5 4 2 2 1 3

a) Aksi pemecahan masalah


Dengan menggunakan panduan SWOT didapatkan:
1. Faktor internal sebagai kekuatan
 Mencegah penularan Covid-19 semakin menyebar.
 Menambah pengetahuan masyarakat akan bahaya Covid-19.
 Kepedulian terhadap kebersihan diri dan lingkungan.
2. Faktor internal sebagai kelemahan
 Masyarakat merasa dirinya tidak gampang tertular penyakit.
 Banyak yang tidak mematuhi peraturan.
 Masyarakat merasa bahwa Covid-19 itu hanya penyakit biasa.
3. Faktor eksternal sebagai potensi
 Adanya sosialisai untuk mengarahkan masyarakat agar mematuhi protokol
kesehatan yang diterapkan pemerintah.
 Merupakan program prioritas yang dilakuakan oleh instasi setiap desa.
4. Faktor eksternal sebagai hambatan
 Banyak masyarakat yang tidak peduli.
 Banyak daerah yang menerima para perantau tanpa melakukan tes
kesehatan dan isolasi.
 Kurangnya pemantaun dari tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai