Bisa juga diartikan sebagai keterikatan kepada asal-usul suku, keturunan, ras dan agama. Bagi kalangan
pemerhati budaya sering mengatakan primordial sebagai suatu prinsip hidup yg mutlak berdasarkan
asal-usul suku, keturunan, ras dan agama tertentu.
Istilah primordial di Indonesia pada umumnya diartikan sebagai “keterikatan kepada asal-usul suku,
keturunan, ras dan agama”, sehingga kemudian dikenal juga dengan istilah primordialisme. Sedangkan
istilah absolutism berasal dari bahasa Inggris absolute yang berarti hal-hal yang mutlak, penuh,
sepenuhnya, mutlak, nyata, pasti, tentu, positif, absolut, sebetulnya, sesungguhnya. Akhiran –ism di
belakang kata absolute membentuk sebuah pengertian gagasan, faham, arus pemikiran, sehingga istilah
absolutism mengandung pengertian sebagai gagasan atau faham untuk memutlakkan sesuatu.
Dengan demikian istilah Primordial dalam kehidupan masyarakat lokal tertentu merupakan faktor
spiritual yang merekatkan asal usul keturunan, ras, suku, budaya dan agama sebagai petunjuk prinsip
atau falsafah hidup yang mutlak bagi individu, golongan atau kelompok masyarakat tertentu.
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh prinsip hidup yang
menyertainya sejak sejak kecil yang berkaitan erat dengan tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun
segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan asal mula seseorang dibesarkan. Itulah sebabnya, maka
Primordial dalam pemahaman masyarakat sekaligus diterima dan dianut sebagai falsafah hidup yang
mutlah untuk mempertahankan keutuhan hidup bersama.
Di kota-kota besar di Indonesia, banyak kelompok masyarakat yang pada mulanya terbentuk
berdasarkan ikatan primordial, yaitu masyarakat yang terbentuk berdasarkan kesamaan suku bangsa,
asal usul keturunan, ras, budaya dan agama.
Dampak Negatif
Contoh : Orang-orang Aceh menganggap suku dan kebudayaan Aceh lebih baik daripada kebudayaan
Jawa karena faktor sejarah.
Menghambat modernisasi dari proses pembangunan terjadi jikalau seseorang atau sekelompok orang
cenderung menolak kebudayaan yang baru karena ingin mempertahankan adat kebudayaannya yang
lama, padahal kebudayaan yang baru tersebut berpengaruhi besar terhadap proses pembangunan.
Contoh : Masyarakat Aceh menolak pembangunan Hotel Bintang 5 di samping mesjid Raya
Baiturrahman karena merasa tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi berdiri dari mesjid Raya
Baiturrahman.
Yaitu salah satu pihak tidak menginginkan masuknya kebudayaan baru sehingga tidak mau bekerjasama
dengan pihak lain dimana hanya ingin mengurus suatu permasalahan yang diselesaikan berdasarkan
keinginan kelompok itu sendiri.
Hal ini terjadi jika kelompok yang berdasarkan persamaan kebudayaan, ras, adat-istiadat, atau yang
lainnya tidak bisa menerima persepsi yang tidak berjalan dengan baik disebabkan oleh sikap
primordialisme yang berlebihan.
Sikap primordialisme yang berlebihan juga membuat seseorang tidak dapat melihat secara objektif
sebuah kebenaran, cenderung merasa apa yang dilakukan oleh kelompoknya selalu benar, padahal
menurut ilmu pengetahuan hal tersebut dinilai salah.
Penyebab terjadinya diskriminasi
Yaitu penilaian terhadap budaya yang saling berlawanan satu sama lain sehingga menimbulkan sikap
diskriminasi terhadap pihak yang memiliki budaya berbeda yang di pengaruhi oleh mayoritas dan
minoritas suatu kelompok.
Yaitu faktor pendorong yang menyebabkan konflik baik dendam terhadap sikap negatif yang terpendam
sehingga menimbulkan dorongan untuk melakukan pembalasan.
Dampak Positif
Selain berdampak negatif, primordialisme juga berdampak positif. Berikut dampak positif tersebut:
Primordialisme dapat mendorong seseorang untuk memiliki cinta terhadap budaya, daerah atau tempat
asalnya. Sehingga hal ini menjadi kekuatan seseorang untuk mampu menolak semua kebudayaan yang
tidak sesuai dengan pribadi dirinya sejak kecil.
Contoh : Menolak pola hidup serba bebas ala masyarakat barat di Indonesia.
Yaitu munculnya kesetiaan terhadap bangsa. Hal ini terjadi karena primordialisme mampu
menumbuhkan sikap seseorang cinta dan juga bangga terhadap kebudayaannya.
Contoh : Perasaan bangga sebagai orang Indonesia yang berbudaya timur karena penuh tata krama.
Yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dimana dia berasal. Kecenderungan
ini kemudian mampu mendukung segala keperluan dan kepentingan bangsa.
Contoh : Demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Indonesia terhadap kedubes Malaysia karena
menganggap Malaysia telah mencuri kebudayaan Indonesia.
Dengan adanya sikap primordialisme ini, tentunya mampu menjadikan kehidupan seseorang untuk
bertanggung jawab di dalam menjaga keutuhan Negara.
Hal ini sangatlah penting, karena kita harus menyaring kebudayaan asing yang masuk dan tidak sesuai
dengan kebudayaan kita, sehingga tetap menjaga nilai yang ada.