Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRIMODIALISME

DISUSUN OLEH:

Akmal Adhi Pramana (40040223650091)

Farrel Putra Pratama (40040223630032)

Muhammad Hafiz Pasha (40040223630059)

Naufal Luqman Hakim (40040223650076)

Satria Lantip Arif Utama (40040223650029)

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Primodialisme.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Primodialisme ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 9 September 2023

Kelompok 9

i
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

ii
Pendahuluan
BAB I

1
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Primodialisme

Primordial adalah ikatan yang ada di dalam sebuah kelompok masyarakat.


Dimana ikatan tersebut memiliki sifat keaslian “misalnya kekerabatan, kesukuan,
kelompok, dan agama. Sifat tersebut adalah sifat yang telah dibawa sejak lahir.
Contohnya, sifat keaslian yang berdasarkan kesukuan atau kekerabatan serta
kelompok tertentu yang sifatnya tradisional.

Primordialisme adalah suatu perasaan-perasaan dimiliki oleh seseorang yang sangat


menjunjung tinggi ikatan sosial yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-
kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi dan kebudayaan yang dibawa sejak
seorang individu baru dilahirkan

Jika sikap setiap anggota masyarakat memiliki orientasi kepada kepentingan bersama
atau kelompoknya, maka hal tersebut dapat diartikan sebagai primordialisme.
Kelompok masyarakat memiliki bermacam-macam jenis, bergantung pada proses
pembentukannya.

Terdapat pula kelompok sudah ada dan terbentuk karena adanya ikatan alamiah dan
juga ikatan keturunan. Dimana hal tersebut telah mengikat masyarakatnya dengan
sistem norma dan adat istiadat yang sejak zaman dahulu sudah tumbuh secara alami.

Selain itu, ada pula kelompok masyarakat yang terbentuk dengan sengaja. Sehingga
nilai, norma, dan aturan yang mengikat anggotanya disusun secara terbuka dan
sengaja. Jenis kelompok ini seringkali disebut dengan kelompok atau grup atau
primary group.

Di dalam sistem pengorganisasian “grup” ini, biasanya disebut dengan in formal


organization. Jenis dari kelompok tersebut juga bermacam-macam, mulai dari
kelompok kekerabatan, kesukuan, atau klan. Orang-orang yang tergabung ke dalam
kelompok “grup” seringkali menyebut diri mereka sebagai kelompok dalam atau “in
group”. Sedangkan orang-orang dari luar kelompok mereka akan disebut sebagai
kelompok luar atau “out group”

2
2.2 Jenis Jenis Primodialisme

Seperti definisinya, primordialisme ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor,


tetapi setidaknya ada tiga bentuk utama dari primordialisme, yaitu:

1. Primordialisme Suku
Primordialisme suku ini berarti suatu kelompok masyarakat memiliki ikatan
kekeluargaan yang erat berdasarkan sukunya. Artinya, anggota kelompok itu
akan merasa bahwa ia lebih terikat dengan sukunya sendiri ketimbang suku
lainnya. Primordialisme suku ini juga bisa mendorong seseorang untuk
mendahulukan suku asalnya lebih dulu dibandingkan suku lainnya ketika
terdapat suatu kepentingan. Misalnya adalah ketika ada orang dari Jawa
Tengah yang tinggal di Jakarta tidak mau beradaptasi dengan suku Betawi.

2. Primordialisme Agama
Primordialisme agama adalah suatu sifat yang dimiliki oleh seseorang maupun
suatu kelompok dimana mereka memegang teguh prinsip agama yang telah
dianutnya sejak kecil. Penganut paham ini menilai bahwa kepercayaan atau
agama yang ia anut merupakan yang paling benar. Namun sayangnya, sikap
seperti ini terkadang mendorong ke arah sikap fanatisme atau rasa
keterikatannya berlebihan sehingga merugikan keloompok lainnya. Bahkan,
penganut primordialisme agama yang sudah sampai ke tahap fanatik menilai
bahwa agama lain salah dan tidak bisa menghargai keberadaan agama lain.

3. Primordialisme Kedaerahan
Primordialisme kedaerahan adalah suatu sifat keterikatan atau kekeluargaan
yang terpengaruh atas tempat tinggal atau daerah dimana seseorang tinggal.
Sama seperti jenis yang lainnya, ia akan selalu terikat dengan daerah asalnya
atau tempat lahirnya. Contohnya seperti ketika seorang mahasiswa yang
memilih untuk tinggal bersama rekan-rekan yang berasal dari daerah yang
sama ketika merantau ke daerah lain.

2.3 Dampak Negatif dan Positif Primordialisme

Primordialisme adalah salah satu faktor penting yang dapat memperkuat


ikatan suatu kelompok saat ada ancaman dari luar kelompok mereka. Akan tetapi,
primordialisme juga dinilai negatif karena berpotensi mengganggu kelangsungan
hidup masyarakat.

Selain itu, paham ini juga seringkali dianggap memiliki sifat yang merusak, primitif,
dan regresif. Bahkan, primordialisme dianggap bisa menghambat modernisasi,
merusak integrasi nasional, dan proses proses pembangunan nasional. Oleh karena itu,
paham ini bisa saja memicu munculnya konflik antar suku yang ada di suatu negara.

3
1. Dampak Negatif Primordialisme

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang bisa muncul akibat
adanya primordialisme.

1. Bisa Mengganggu Kelangsungan Hidup Suatu Bangsa


Maksud dari mengganggu kelangsungan hidup masyarakat adalah
apabila seseorang yang mempunyai paham primordialisme cenderung
mementingkan kepentingan kelompoknya dan menilai bahwa
kebudayaan kelompoknya lebih baik dari siapapun. Sehingga hal
tersebut menyebabkan jalinan persatuan dan kesatuan menjadi sulit
diciptakan.
Contohnya: Masyarakat Aceh sangat percaya bahwa
kebudayaan dan suku Aceh lebih baik dibandingkan dengan
kebudayaan dari Jawa. Hal tersebut terjadi karena faktor sejarah.

2. Menghambat Modernisasi
Hal ini bisa terjadi apabila seseorang ataupun sekelompok masyarakat
cenderung menolak kebudayaan baru yang berasal dari luar
kebudayaan mereka. Itu karena mereka ingin mempertahankan adat
istiadat yang lama. Tapi perlu kamu ketahui bahwa kebudayaan baru
tersebut bisa berpengaruh pada proses pembangunan dan modernisasi.

Contohnya: Masyarakat Aceh menolak adanya pembangunan Hotel


Bintang 5 di samping Masjid Raya Baiturrahman. Sebab, mereka
merasa bahwa tidak boleh ada bangunan yang tingginya melebihi
masjid.

3. Menghambat Hubungan Antar Bangsa


Jika primordialisme terjadi secara berlebihan, maka kita akan sulit
menerima kebudayaan baru. Sehingga akan lebih sulit untuk
bekerjasama dengan pihak lain. Sebab, kita hanya mau melakukan
sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan kelompok sendiri saja.

4. Penyebab Adanya Diskriminasi


Paham primordialisme yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan
sikap diskriminasi terhadap pihak lain yang mempunyai kebudayaan
berbeda. Dengan begitu, mereka akan cenderung membeda-bedakan
setiap orang yang berasal dari kelompok lain.

Contohnya: Diskriminasi terhadap penduduk yang baru saja


melakukan transmigrasi oleh penduduk lokal

4
5. Faktor Terjadinya Konflik Antar Suku
Salah satu faktor pendorong yang bisa menyebabkan konflik antara
suku satu dan suku lain di suatu negara adalah primordialisme. Karena
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kelompok yang
terlalu menerapkan paham primordialisme akan kesulitan untuk
menerima kelompok lain yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

2. Dampak Positif Primordialisme


Berikut ini adalah beberapa dampak positif dari adanya paham
primordialisme.

1. Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air


Dengan adanya paham primordialisme, maka seseorang akan
mempunyai cinta terhadap budaya dan juga daerah tempat lahirnya.
Sehingga hal tersebut dapat menjadi sebuah kekuatan yang mampu
menolak kebudayaan lain yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang telah mereka anut sejak kecil.

2. Menciptakan Kesetiaan Terhadap Negara


Dengan adanya primordialisme, maka akan mendorong munculnya
kesetiaan terhadap bangsa dan negara. Hal tersebut terjadi karena
paham ini bisa menumbuhkan sikap cinta terhadap tanah air dan juga
kebudayaan yang ada.

3. Meningkatkan Semangat Patriotisme


Paham tersebut mampu menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi
kepada bangsa dan negara dimana mereka berasal. Dengan begitu, hal
ini bisa mendorong segala keperluan serta kepentingan bangsa dan
juga negara

4. Menjaga Keutuhan Budaya


Adanya paham primordialisme, hal itu mampu menjadikan suatu
kelompok menjadi lebih bertanggung jawab atas keutuhan kebudayaan
suatu negara. Hal tersebut sangat penting, sebab kita juga perlu
menyaring kebudayaan asing yang ingin masuk. Sehingga nilai dan
kebudayaan yang sudah ada sejak dulu tetap terjaga.

5
2.4 Ciri-ciri Primordialisme

Bagi sebagian orang, primordialisme bukan lagi hal yang baru. Karena, pada
dasarnya setiap masyarakat sudah terjalin atau terbentuk sebuah ikatan sosial. Yang
mana dapat berasal dari tradisi, agama, ras atau suku, dan lainnya sebagai identitas
yang disebut primordialisme.

1. Berwujud sebagai identitas kelompok


Primordialisme merupakan identitas bagi suatu kelompok, golongan, dan
komunitas dalam masyarakat supaya ikatan antar anggotanya semakin
kuat. Ini merupakan wujud sudah siap untuk melawan ancaman dari luar
dan loyalitas berupa lebih mementingkan kepentingan bersama daripada
kepentingan pribadi.

2. Memiliki cita-cita yang sama


Loyalitas dan kepercayaan yang dimiliki setiap anggota kelompok akan
dapat mewujudkan cita-cita suatu kelompok. Jika tidak memiliki cita-cita
yang sama, maka kelompok tidak akan memiliki tujuan dan arah bahkan
rentan terhadap ancaman dari kelompok atau pihak luar.

3. Konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural


Konsekuensi dari adanya masyarakat multikultural merupakan
primordialisme yang dianggap sebagai paham atau sikap teguh yang
ditunjukkan oleh individu terhadap segala sesuatu yang telah ada dan
melekat dari sejak lahir seperti kepercayaan, suku bangsa, agama, ras, dan
sebagainya.

4. Memicu permusuhan
Hal yang dapat memicu permusuhan antar kelompok adalah setiap
kelompok merasa bahwa kelompoknya yang lebih baik dibanding
kelompok lainnya, itulah yang menyebabkan permusuhan atau perselisihan
antar kelompok tidak dapat dihindari.

5. Lahirnya sikap untuk mempertahankan keutuhan kelompok


Tumbuhnya sikap untuk mempertahankan keutuhan kelompok dari
berbagai macam ancaman dari luar kelompok sosial yang bersangkutan,
hal ini terwujud dari sikap loyalitas antar anggota.

6. Nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan


Nilai-nilai yang dimaksud seperti nilai seperti nilai sosial, adat istiadat,
keagamaan, pandangan hidup, nilai dan norma, dll. dengan adanya nilai-
nilai tadi akan membentuk sikap dan pikiran anggota kelompok yang
sama.

6
Ikatan sosial tersebut memiliki konsekuensi, yaitu adanya masyarakat multikultural,
masyarakat yang berusaha mempertahankan keutuhan suatu kelompok, dapat
memicunya kontravensi antar kelompok, berhubungan dengan keyakinan, dan cita-
cita suatu kelompok. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri primordialisme yang perlu
kamu pahami.

2.5 Contoh Primordialisme


Terdapat beberapa kasus yang berhubungan dengan primordialisme yaitu:

1. Contoh Kasus Primordialisme.


Terdapat beberapa kasus terkenal dari berbagai belahan dunia yang
berkaitan dengan sikap primordialisme, yaitu:

a. Terbentuknya gerakan ISIS yang menganggap bahwa kepercayaan


mereka benar, sedangkan kepercayaan lain salah.
b. NAZI yang menilai bahwa bangsanya sendiri yaitu Arya lebih baik
dari bangsa Yahudi. Sehingga terjadilah pembantaian.
c. Keributan antar suporter yang menganggap bahwa tim
kesayangannya lebih baik dibanding tim lawan.

2. Contoh Perilaku Primordialisme.


a. Memprioritaskan seseorang yang berasal dari latar belakang suku,
agama, atau ras yang sama ketika ada suatu urusan.
b. Membuat organisasi kedaerahan di luar daerah asalnya.
c. Membuat geng, kelompok, atau komunitas yang berdasarkan oleh
minat yang sama.
d. Di India yang masih tetap mempercayai adanya sistem kasta yang
mengklasifikasikan masyarakat.

3. Contoh Primordialisme Di Indonesia.


Primordialisme yang terjadi di Indonesia ini bisa dibilang terbagi menjadi
dua, yaitu primordial dengan dasar kesamaan suku, ras, atau budaya, serta
primordial secara keseluruhan atau atas dasar kecintaan terhadap negara
Indonesia itu sendiri.

Dua jenis primordialisme itu tentunya ada yang memberikan dampak yang
positif, tetapi tak jarang pula memberikan dampak negatif. Contohnya
seperti:
a. Adanya gerakan sosial separatis yang ingin memisahkan dan
memerdekakan kelompoknya sendiri, seperti misalnya GAM, RMS,
OPM.
b. Keberadaan suku baduy yang terus menjaga keutuhan dan kelestarian
adatnya di tengah gempuran perkembangan zaman.
c. Masyarakat Indonesia yang bersikeras untuk mempertahankan budaya
asli ketika diklaim oleh negara lain.

7
Bab III
Penutup

8
9

Anda mungkin juga menyukai