DISUSUN OLEH:
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Primodialisme.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Primodialisme ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 9
i
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
ii
Pendahuluan
BAB I
1
Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Primodialisme
Jika sikap setiap anggota masyarakat memiliki orientasi kepada kepentingan bersama
atau kelompoknya, maka hal tersebut dapat diartikan sebagai primordialisme.
Kelompok masyarakat memiliki bermacam-macam jenis, bergantung pada proses
pembentukannya.
Terdapat pula kelompok sudah ada dan terbentuk karena adanya ikatan alamiah dan
juga ikatan keturunan. Dimana hal tersebut telah mengikat masyarakatnya dengan
sistem norma dan adat istiadat yang sejak zaman dahulu sudah tumbuh secara alami.
Selain itu, ada pula kelompok masyarakat yang terbentuk dengan sengaja. Sehingga
nilai, norma, dan aturan yang mengikat anggotanya disusun secara terbuka dan
sengaja. Jenis kelompok ini seringkali disebut dengan kelompok atau grup atau
primary group.
2
2.2 Jenis Jenis Primodialisme
1. Primordialisme Suku
Primordialisme suku ini berarti suatu kelompok masyarakat memiliki ikatan
kekeluargaan yang erat berdasarkan sukunya. Artinya, anggota kelompok itu
akan merasa bahwa ia lebih terikat dengan sukunya sendiri ketimbang suku
lainnya. Primordialisme suku ini juga bisa mendorong seseorang untuk
mendahulukan suku asalnya lebih dulu dibandingkan suku lainnya ketika
terdapat suatu kepentingan. Misalnya adalah ketika ada orang dari Jawa
Tengah yang tinggal di Jakarta tidak mau beradaptasi dengan suku Betawi.
2. Primordialisme Agama
Primordialisme agama adalah suatu sifat yang dimiliki oleh seseorang maupun
suatu kelompok dimana mereka memegang teguh prinsip agama yang telah
dianutnya sejak kecil. Penganut paham ini menilai bahwa kepercayaan atau
agama yang ia anut merupakan yang paling benar. Namun sayangnya, sikap
seperti ini terkadang mendorong ke arah sikap fanatisme atau rasa
keterikatannya berlebihan sehingga merugikan keloompok lainnya. Bahkan,
penganut primordialisme agama yang sudah sampai ke tahap fanatik menilai
bahwa agama lain salah dan tidak bisa menghargai keberadaan agama lain.
3. Primordialisme Kedaerahan
Primordialisme kedaerahan adalah suatu sifat keterikatan atau kekeluargaan
yang terpengaruh atas tempat tinggal atau daerah dimana seseorang tinggal.
Sama seperti jenis yang lainnya, ia akan selalu terikat dengan daerah asalnya
atau tempat lahirnya. Contohnya seperti ketika seorang mahasiswa yang
memilih untuk tinggal bersama rekan-rekan yang berasal dari daerah yang
sama ketika merantau ke daerah lain.
Selain itu, paham ini juga seringkali dianggap memiliki sifat yang merusak, primitif,
dan regresif. Bahkan, primordialisme dianggap bisa menghambat modernisasi,
merusak integrasi nasional, dan proses proses pembangunan nasional. Oleh karena itu,
paham ini bisa saja memicu munculnya konflik antar suku yang ada di suatu negara.
3
1. Dampak Negatif Primordialisme
Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang bisa muncul akibat
adanya primordialisme.
2. Menghambat Modernisasi
Hal ini bisa terjadi apabila seseorang ataupun sekelompok masyarakat
cenderung menolak kebudayaan baru yang berasal dari luar
kebudayaan mereka. Itu karena mereka ingin mempertahankan adat
istiadat yang lama. Tapi perlu kamu ketahui bahwa kebudayaan baru
tersebut bisa berpengaruh pada proses pembangunan dan modernisasi.
4
5. Faktor Terjadinya Konflik Antar Suku
Salah satu faktor pendorong yang bisa menyebabkan konflik antara
suku satu dan suku lain di suatu negara adalah primordialisme. Karena
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa kelompok yang
terlalu menerapkan paham primordialisme akan kesulitan untuk
menerima kelompok lain yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
5
2.4 Ciri-ciri Primordialisme
Bagi sebagian orang, primordialisme bukan lagi hal yang baru. Karena, pada
dasarnya setiap masyarakat sudah terjalin atau terbentuk sebuah ikatan sosial. Yang
mana dapat berasal dari tradisi, agama, ras atau suku, dan lainnya sebagai identitas
yang disebut primordialisme.
4. Memicu permusuhan
Hal yang dapat memicu permusuhan antar kelompok adalah setiap
kelompok merasa bahwa kelompoknya yang lebih baik dibanding
kelompok lainnya, itulah yang menyebabkan permusuhan atau perselisihan
antar kelompok tidak dapat dihindari.
6
Ikatan sosial tersebut memiliki konsekuensi, yaitu adanya masyarakat multikultural,
masyarakat yang berusaha mempertahankan keutuhan suatu kelompok, dapat
memicunya kontravensi antar kelompok, berhubungan dengan keyakinan, dan cita-
cita suatu kelompok. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri primordialisme yang perlu
kamu pahami.
Dua jenis primordialisme itu tentunya ada yang memberikan dampak yang
positif, tetapi tak jarang pula memberikan dampak negatif. Contohnya
seperti:
a. Adanya gerakan sosial separatis yang ingin memisahkan dan
memerdekakan kelompoknya sendiri, seperti misalnya GAM, RMS,
OPM.
b. Keberadaan suku baduy yang terus menjaga keutuhan dan kelestarian
adatnya di tengah gempuran perkembangan zaman.
c. Masyarakat Indonesia yang bersikeras untuk mempertahankan budaya
asli ketika diklaim oleh negara lain.
7
Bab III
Penutup
8
9