Nama : Rayhan Rery Gymnastiar Putra

NIM : 11211110000133

KEKERABATAN DAN ORGANISASI SOSIAL

Kata Kunci: Masyarakat, Hubungan, Kelompok

Masyarakat sering kali disebut kelompok sosial yang dibentuk melalui salah satu prinsip utama
pembentukan dan pengorganisasian yaitu Kekerabatan. Kekerabatan sendiri merupakan hubungan seseorang
atau suatu makhluk yang sama dengan silsilah atau keturunan maupun adat yang sama. Di dalam Kekerabatan
sendiri ada dua bentuk yang membedakan. Pertama ada Consanguineous Kin, bentuk ini menjelaskan bahwa
kerabat yang diakui melalui hubungan darah secara biologis atau turun menurun menurut silsilah. Sementara
bentuk kedua yaitu Affinal Kin atau kerabat yang memiliki hubungan diakui dengan cara legal yaitu melalui
pernikahan. Para ilmuan sosial juga menyadari ada bentuk lain selain dari kekerabatan atau keluarga inti itu
juga dilihata berdasarkan prinsip monogami yang ada di Eropa Barat. Selain prinsip Monogami, ada juga prinsip
keturunan bilateral, prinsip keturunan patrilineal (keturunan kekerabatan dari pihak laki-laki atau bapak) dan
juga prinsip matrilineal (keturunan kekerabatan dari pihak perempuan atau ibu) yang berlaku. Lalu juga
kesadaran akan sistem perkawinan yang beragam di khalayak umum, seperti Poligami (Pasangan laki-laki yang
mempunyai istri lebih dari satu), kemudian sistem perkawinan yang ditetapkan sebagai standar di berbagai
belahan dunia manapun yaitu Monogami (laki-laki maupun perempuan yang mempunyai pasangan hanya satu
dan mengikuti ajaran baik dari ajaran sosial, agama maupun kebudayaan) dan juga Poliandri (dimana
perempuan memiliki pasangan laki-laki lebih dari satu) 1. Kekerabatan sering dihubungkan dengan keluarga,
keluarga mempunyai definisinya tersendiri. Keluarga merupakan sekelompok individu, memiliki hubungan
secara genetika, pernikahan atau perkawinan atau piihan hidup berdasarkan banyaknya jenis materi, emosi
atau perasaan dan juga sumber daya ekonomi lainnya. Keluarga juga merupakan salah institusi sosial, karena
pembentukan sikap perilaku dan pola pemikiran dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga 2. Kekerabatan
dalam keluarga dibedakan menjadi keluarga inti dan keluarga jauh, keluarga inti secara sederhananya
merupakan keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anaknya sementara dalam arti luas yaitu suatu sistem
dimana para individu yang memunyai perannya masing-masing menjalankan serta tidak melanggar nilai dan
norma yang ada dalam sistem keluarga tersebut. Sementara keluarga jauh secara singkatnya merupakan
keluarga besar yang tidak hidup dalam satu tempat tinggal, definisi keluarga jauh sendiri merupakan hubungan
keluarga besar yang dipisahkan oleh mobilitas (waktu, tempat dan jarak). Keluarga besar sendiri merupakan
keluarga inti yang ditambah oleh anggota keluarga lain seperti nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, om, tante dan lainnya. Secara umum definis keluarga jauh seperti yang disebutkan tadi pasti
memiliki pembatas agar tidak saling bertemu dalam jangka waktu yang lama, namun hal tersebut juga berlaku
pada keluarga yang memiliki keturunan Arab, walaupun biasanya dalam keluarga keturunan Arab tinggal dalam
satu rumah yang sama dengan anggotanya yang bisa mencapai dua maupun tiga generasi di dalamnya 3 bisa
disebut juga dengan keluarga jauh.
Selain Keluarga inti dan Keluarga Jauh, Kekerabatan ini juga membahas tentang poligami, monogami
dan juga poliandri. Poligami, Monogami dan Poliandri ini masuk ke dalam kekerabatan melalui jenis pernikahan
atau perkawinan yang dilakukan. Mulai dari Monogami terlebih dahulu, Monogami ini merupakan keluarga
yang terbentuk dimana di dalam keluarga tersebut hanya terdapat seorang suami dengan seorang istri seperti
khalayak pada umumnya dan juga menjadi salah satu syarat sah dari pernikahan pada saat ini. Lalu ada
Poligami, kata yang terdengar tidak asing bagi kita pada saat ini, Poligami merupakan keluarga yang terbentuk
dimana di dalam keluarga hanya terdapat seorang suami namun terdapat istri yang jumlahnya lebih dari satu.
Lalu ada Poliandri, merupakan jenis keluarga yang terbentuk dimana di dalam keluarga tersebut hanya
terdapat seorang istri, namun terdapat suami yang jumlahny lebih dari satu 4.
Selain mengenal kekerabatan melalui jenis perkawinan, kekerabatan juga membahas berdasarkan
Keturunan Unilineal. Kekerabatan berdasarkan penentuan keanggotaan kelompok keturunan dengan cara
eksklusif atau ada yang diistimewakan melalui garis laki-laki atau garis perempuan saja. Terdapat dua jenis
1
Koentjaraningrat, (1990), hlm 367
2
Ralph Linton, The studies of man, Chapter 10: The Family
3
Yasmin Zaki Shahab, Sistim Kekerabatan sebagai Katalisator
4
Muchlisin Riadi, (2012), Definisi, fungsi dan bentuk keluarga
Keturunan Unilineal yaitu Keturunan Matrilineal dan Keturunan Patrilineal. Keturunan Patrilineal sendiri
merupakan garis keturunan berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau biasanya garis ketrununan ini didapatkan
karena bapak yang memegang perananan dan tanggung jawab yang lebih besar. Di dalam keturunan ini juga
masyarakat cenderung mengistimewakan anak laki-laki karena jauh lebih penting dibandingkan dengan anak
perempuan. Penyebabnya karena merekalah yang akan bertanggung jawab atas kelestarian dan eksistensi dari
kelompok masyarakat. Sementara Keturunan Matrilineal merupakan garis keturunan berdasarkan jenis kelamin
perempuan dalam hal ini ibu yang memegang tanggung jawab dan pernanan yang lebih besar 5. Kedua hal
tersebut serupa namun hanya jenis kelamin yang membedakan, keturunan Patrilineal sendiri sampai saat ini
masih digunakan secara umum karena memang adanya stigma yang berkembang dari dahulu membuat
pemikiran masyarakat tentang laki-laki akhirnya menjadi tindakan Labelling. Seperti halnya ketika laki-laki
menangis, ia akan ditandai sebagai seorang yang cengeng dan pecundang. Padahal semua orang berhak atas
pengekspresian emosi diri sendiri, namun karena stigma itu sudah ada dan berkembang sampai sekarang
membuat hal itu kian makin sulit untuk dihapus. Namun sisi positifnya dalam pemikiran dan pandangan
masyarakat yaitu laki-laki cenderung menggunakan logika dalam pengambilang keputusan dan juga lebih tegas
dalam mengambil tindakan. Untuk Keturunan Matrilineal sendiri pengistimewaan anak perempuan cenderung
pada Kawasan petani holtikultura, mereka dianggap istimewa karena dapat memilah dan memilih bahan baku
terbaik untuk kemudian di pasok dan dijadikan bahan konsumsi sehari. Hal ini masih ada dan biasanya terdapat
di daerah Asia Selatan, India, Sri Langka, Tibet, Cina Selatan, Sumatera dan sejumlah daerah yang ada di
Indonesia6. Dalam masyarakat Matrilineal pola mereka berbeda, karena keterunan Matrilineal sendiri tidak
meliputi kekuasaan atas suatu hal, hanya ingin menyamaratakan.
Kekerabatan juga membahas tentang adanya pengelompokan sosial, hal-hal yang menjadi dasar dari
pengelompokan sosial tersebut berupa, yang pertama ada kekayaan dari berbagai bentuk atau materi yang
dapat diukur dan di tafsir oleh masyarakat. Yang kedua ada manfaat dari indiviidu dalam pekerjaan yang ia
geluti. Yang ketiga ada keturunan, keturunan ini bisa dilihat dengan reputasi keluarga, berapa lamanya tinggal
dalam satu tempat, latar belakang ras, etnis maupun kebangsaan yang dimiliki. Yang keempat yaitu agama,
agama disinimempunyai peran sebagai tolak ukur dalam menjalankan hak ajaran agamanya. Yang kelima ada
ciri-ciri biologi, yang termasuk disini berupa umur dan juga jenis kelamin. Intinya ialah pada dasarnya
pengelompokan sosial ada karena peniliaian orang lain terhadap kita.
Kekerabatan dapat dipengaruhi oleh hal-hal baik yang sifatnya internal maupun eksternal, hal yang
bersifat internal seperti pengklasifikasian sosial dan yang bersifat eksternal seperti industrialism. Yang pertama
pengklasifikasian sosial, hal ini berpengaruh karena kekerbatan sangat memegang teguh ikatan, hubungan dan
interaksi tanpa adanya pembatas diantaranya. Contoh dari pengklasifikasian sosial dalam kekerabatan berupa
kelompok sosial umat beragama yang ada di Bali. Terkadang dalam masyarakat Bali, walaupun masih dalam
satu keluarga namun caturwarna atau kastanya berbeda, tentu interaksinya akan terbatas hanya karena kasta
tersebut. Lalu yang bersifat eksternal seperti industrialism, hal ini berpengaruh karena adanya dorongan untuk
selalu berubah-berubah hingga akhirnya ada hal yang ditinggalkan. Contohnya adalah penggunaan media sosial
yang lebih berkembang dari sebelumnya, pada awalnya mungkin keluarga masih terus menerus bertemu pada
satu tempat tertentu untuk menguatkan tali ikatan keluarga, namun seiring berjalannya waktu akhirnya hanya
mengenal mereka melalui sosial media dan hanya sebatas itu saja interaksinya. Bisa diibaratkan seperti ada
namun tidak ada.
Dalam Review kali ini juga disertakan film 3 hati, 2 dunia dan 1 cinta, secara garis besar film ini
menceritakan seorang pemuda yang Bernama Rosyid. Memiliki permasalahan tentang cinta segitiga, cinta
pertamanya pada seorang perempuan yang berbeda agama dengan Rosyid yaitu Delia dan cinta yang
dipaksakan yaitu Nabila. Selain permasalahan cinta segitiga, film ini juga mengangkat bagaimana keadaan
ketika kita memiliki perasaan kepada seseorang namun tidak direstui oleh keluarga, orangtua bahkan tuhan
sekalipun. Hubungan kekerabatan keluarga Rosyid yang merupakan orang Betawi Arab sangat kental akan ke-
Strict kanya membuat kekerbatan ini menjadi hal yang sangat menonjol dan langsung ditemukan dengan

5
William A. Haviland; Bab 18, hlm 106-107
6
William A. Haviland; Bab 18, hlm 107
Nama : Rayhan Rery Gymnastiar Putra
NIM : 11211110000133
mudah. Dimana seperti yang kita tahu ketika budaya Betawi bertemu dengan budaya Arab maka akan sangat
terlihat ikatan hubungan yang sangat erat, hal ini ditampilkan ketika ibunya Rosyid yaitu Muzna mengetahui
bahwa Rosyid ternyata menjalani hubungan dengan seseorang yang berbeda agama tidak tinggal diam. Ibunya
memanggil adik dari suaminya yang Bernama Rodiah, Rodiah ini bertugas untuk membantu Rosyid untuk
dijodohkan dengan seseorang Muslimah yang Bernama Nabila. Setelah perjodohan itu akhirnya mereka
melanjutkan hubungan itu hibgga menikah. Dilihat dari hal ini, bentuk kekerabatan yang digunakan yaitu Affinal
Kin atau bisa dikatakan hubungan kekerabatan melalui proses yang legal yaitu pernikahan.