Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu


berhubungan dengan kita.Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa
setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat
diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40
juta, dan pada awal abad ke – 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60
– 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai
hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk mempelajari
asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut.
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat
penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi.
Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan
tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki
keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap
perkembangannya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan
terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung
jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai
memiliki otonom), memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi),
memelihara hubungan intim dalam keluarga, mempersiapkan perubahan
system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang anggota keluarga. Melihat tugas perkembangan keluarga
inlah sehingga dirasakan perlu dibuatnya asuhan keperawatan keluarga sesuai
dengan tahapan perkembangannya. Dalam makalah ini kami membahas
tentang keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian keluarga
2. Bagaimana peran dan fungsi keluarga pada tahapan perkembangan
dengan anak remaja
3. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi keluarga pada tahap perkembangan
dengan anak remaja
3. Untuk mengeahui asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keluarga

Pengertian keluarga akan berbeda. Hal ini bergantung pada orientasi


yang digunakan dan orang mendefinisikannya. Friedman (1998)
mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, sayekti (1994) menulis bahwa
keluarga adalah suatu ikatan atau/persekutuan hidup atas dasar
perkawinanantara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau
seorang laki – laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau
tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga. Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan
dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ketiga pengertian tersebut mempunyai
persamaan bahwa dalam keluarga terdapat ikatan perkawinan dan hubungan
darah yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah) dengan perang masing –
serta keterikatan emosional. Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus
dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam Peraturan
Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas
perkawinan yang sah.
B. Tipe Keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang


yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi
dua, yaitu:
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.

3
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek,
paman-bibi).

Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa


individualisme, pengelompokan tipe keluaraga selain kedua diatas berkembang
menjadi:
1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang
terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.
Keadaan ini di indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh gaya
hidup barat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga seorang
yang telah cerai atau ditinggal pasangannya cenderung hidup sendiri untuk
membesarkan anak – anaknya.
2. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari
salah satu orang tua dengan anak – anak akibat perceraian atau ditinggal
pasangannya.
3. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).
4. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah
menikah (the single adult living alone). Kecenderungan di Indonesia yang
juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh pasangan atau
anaknya kelak jikatelah menikah.
5. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital
heterosexual cohabiting family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah
kumuh perkotaan (besar), tetapi pada akhirnya mereka dinikahkan oleh
pemerintah daerah (kabupaten atau kota) meskipun usia pasangan tersebut
telah tua demi status anak-anaknya.
6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay
and lesbian family).
C. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah:

4
1. Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang
dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa
muda dan mulai memiliki otonom)
2. Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi)
3. Memelihara hubungan intim dalam keluarga
4. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat


penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan masa anak-anak ke masa
dewasa. Istila itu menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya
kematangan, biasanya dimulai dari usia 14tahun pada pria dan 12 tahun pada
wanita. Menurut World Healt Organization (WHO), batasan remaja secara
umum adalah mereka yang berusia 10tahun sampai 19 tahun.
Ciri utama pada remaja, ditandai dengan adanya berbagai perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Perubahan fisik
Pada masa remaja ininterjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan
prosespematangan seksual
2. Perubahan intelektual
Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif, seorang remaja telah beralih
dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional.pada masa
konkrit-operasional, seorang remaja mampu berfikir sistematis terhadap
hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedangkan masa formal-
operasional ia mampu berfikir secara sistematis terhadap hal-hal yang
bersifat abstrak dan hipotesis. Pada masa remaja seseorang juga sudah dapat
berfikir secara kritis.
3. Perubahan emosi

5
Pada umumnya emosional pada masa remaja berubah menjadi
labil.Menurut aliran tradisional yang dipelopori oleh G.Stanley Hall,
perumaban ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada
kelenjar-kelenjar hormonal.Namun, penelitian-penelitian ilmiah
selanjutnya menolak pendapat ini.Sebagai contoh, Elizabet B. Hurlock
menyatakan bahwa pengaruh lingkungan social terhadap perubahan emosi
pada masa remaja lebih besar artinya biladibandingkan dengan pengaruh
hormonal.
4. Perubahan sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status social yang baru.Ia dianggap
bukan lagi seorang anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan
fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa,maka seorang
remaja sering diharapkan bersikap dan bertingkah laku seperti layaknya
orang dewasa. Pada masa ini, seorang remaja cenderung untukbergabung
dengan teman sebayanya dengan membentuksebuah kelompok.
5. Perubahan moral

Pada masa remaja ini akan terjadi perubahan dari konsep moral
khusus menjadi konsep moral umum.oleh karena itu pada masa ini seorang
remaja sudah diharapkan mempunyai nilai-nilai moral untuk landasan
tingkah lakunya.
Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan
tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki
keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap
perkembangannya.
Tahap Perkembangan Tugas perkembangan (utama)
1. Keluarga dengan anak - Memberikan kebebasan yang
remaja seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang
dewasa muda dan mulai memiliki
otonomi.

6
- Mempertahankan hubungan intim
dalam keluarga
- Mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang tua.
Hindarkan terjadinya perdebatan,
kecurigaan, dan permusuhan.
- Mempersiapkan perubahan sistem
peran dan peraturan (anggota)
keluarga untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh – kembang
anggota keluarga.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

7
A. Pengkajian keperawatan keluarga
1. Identitas umum keluarga

a. ldentitas Kepala Keluarga:

Nama : Tn. L Pendidikan : Sekolah Dasar

Umur : 53 Tahun Pekerjaan : Supir angkutan umum

Agama : Islam Alamat : Jn. Perintis kemerdekaan IV No.2

Suku : Bugis Nomor Telpon :------

b. Komposisi Keluarga
No Nama L Umur Agama Hub.Kel Pekerjaan Pendidikan
/P
1 Ny. P 32 Islam isteri URT SD
Rahmi
2 Rahmat L 13 Islam Anak - SMP
3 Rani P 10 Islam Anak - SD
4 Royani P 7 Islam Anak - SD
5 Ruslan L 4 Islam Anak - -
6 Ranti P 1.5 Islam Anak - -

c. Genogram keluarga

Keterangan :

8
: Anggota keluarga laki-laki
: Anggota keluarga perempuan
: Anggota keluarga dengan anemia
: Anggota keluarga dengan Batuk pilek
: Keluarga yang telah meninggal
: Anggota keluarga yang tinggal serumah
d. Tipe Keluarga
1) Jenis type keluarga : Keluarga inti
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : masalah utama tidak
ada hanya yang paling dominan dalam pengambilan keputusan
adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga
cukup harmonis.
e. Suku Bangsa
1) Asal suku bangsa : Bugis Indonesia
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
f. Tidak ada masalah agama dan kepercayaan yang mempengaruhi
kesehatan
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami
2) Penghasilan : Rp. 500.000 per bulan
3) Upaya lain : Isteri menjual jajanan/kue di rumah
4) Harta benda yang dimiliki : Televisi 14’,kursi tamu dari rotan,
lemari pakaian, dan 2 tempat tidur.
5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Biaya sekolah anak-
anak,belanja dapur.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga.: Hanya di lakukan 1 kali setahun, tiap
lebaran idul fitri bersilaturahmi ke rumah-rumah keluarga.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
1) Anak pertama Rahmat 13 tahun. Sudah nampak perubahan seks

9
sekundernya. Mencari identitas diri, masih tergantung kepada
orang tua, berteman dengan sebayanya dengan jenis kelamin yang
sama.
2) Anak kedua 10 tahun, gemar membaca Koran – Koran/majalah
bekas,membantu ibu di dapur, mandi sendiri,menghormati orang
tua.
3) Anak ketiga Royani 7 tahun,Senang mengulangi kegiatan yang
pernah dilakukan ibunya,sudah bisa membaca jam,senang
mencuri barang-barang kakaknya.
4) Anak keempat Ruslan 4 tahun, melompat dan meloncat dengan
satu kaki,menangkap dan melempar bola,memasang sadal sendiri
namun tertukar antara kiri dan kanan.
5) Anak kelima Ranti 1,5 tahun, Mulai bisa berlari namun kadang
terjatuh, melempar mainan, duduk sendiri di kursi.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
1) Persiapan menghadapi masa remaja dari anak pertamanya, yang
akan mulai bergaul dengan lingkungan yang penuh dengan
pengaruh-pengaruh yang jika tidak diarahkan akan berdampak
negative bagi perkembangan anaknya.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
a) Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. L
disebabkan oleh faktor ketidaktahuan.
b) Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan keluarga
(Sekolah Dasar), disamping itu ditunjang pula oleh faktor
lingkungan fisik, sosial budaya masyarakat tempat tinggal
klien.
c) Anak ketiga dan kelima menderita batuk pilek sudah 1 bulan
yang lalu, secret dari hidung berwarna kehijauan, batuk
berlendir frekuensi sering.
d) Kondisi anemis yang diderita oleh ibu dan anak keduanya

10
kurang mendapat perhatian keluarga.
e) Pandangan ibu tentang keluarga berencana yang tidak
memakai alat kontrasepsi karena perasaan khawatir dan
pemahaman yang keliru tentang arti pentingnya KB dalam
keluarga.
f) Sanitasi lingkungan keluarga yang kurang memenuhi syarat
kesehatan merupakan ancaman kesehatan bagi keluarga.
2) Riwayat penyakit

Imunisasi(BCG Tindakan
BB Keadaan Masalah
No Nama Umur /Polio/DPT/HB Yang telah
(kg) Kesehatan Kesehatan
/Campak Dilakukan
1 Tn.L 53 60 Sehat Tidak pernah - -
Perbaikan
2 Ny.R 32 49 Sakit Tidak pernah Anemia
Gizi
3 Rahma 13 31 Sehat Tidak pernah - -
t
4 Rani 10 29 Sakit Tidak pernah Anemia Perbaikan
Gizi
Batuk
5 Royani 7 27 Sakit Tidak pernah Pengobatan
pilek
6 Ruslan 4 14 Sehat Tidak pernah - -

Batuk
7 Ranti 1.5 8 Sakit Tidak pernah Pengobatan
pilek

11
3) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
Jarang melakukan pemeriksaan di Puskesmas atau petugas
kesehatan.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
a) Ibu 5 kali melahirkan dibantu oleh dukun beranak
b) Kelima anaknya tidak ada yang di imunisasi
c) Ibu tidak mau memakai alat kontrasepsi,karena persepsi
yang salah tentang KB
3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik keluarga :
1) Luas rumah : 100 m2
2) Tipe rumah : Semi permanen, terbuat dari anyaman
bambu, lantai semen
3) Kepemilikan : Rumah sendiri
4) Jumlah dan rasio kamar/ruangan : Terdiri dari 2 kamar
tidur,1 ruang tamu,dapur.
5) Ventilasi/jendela : Satu jendela depan , ventilasi udara
kurang
6) Pemanfaatan ruangan : ruangan terlalu sempit
7) Septic tank :. Tidak ada
8) Sumber air minum : dari sumur gali jaraknya 4 m dari
SPAL
9) Kamar mandi/WC : WC umum di samping rumah jaraknya 500
m

12
10) Sampah : dibuang di samping rumah
11) Kebersihan lingkungan: Kurang bersih
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : tidak ada kegiatan bertetengga karena
kesibukan dirumah mengurus anak.
2) Aturan/kesepakatan : tidak ada
3) Budaya : tidak ada budaya tertentu yang dianut
c. Mobilitas Geografis Keluarga: menetap
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: tidak ada
perkumpulan keluarga, interaksi terjadi hanya pada saat bertemu
tetangga di jalan.
e. Sistem Pendukung Keluarga.: tidak ada
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola /cara Komunikasi Keluarga: Komunikasi terbuka, walau
keputusan akhir diambil oleh kepala keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga : berada ditangan Tn.L yang
memberlakukan disiplin bagi anak-anaknya dalam bergaul diluar
rumah.
c. Struktur peran : Setiap anggota keluarga melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
d. Nilai dan Norma Keluarga : keluarga berpegang teguh pada norma-
norma agama.

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
1 Keluarga saling menerima dan mendukung satu sama lain
2 Anak-anak menghormati dan menghargai kedua orang
tuanya.
3 Perhatian dan identifikasi terbentuk sejak awal pembentukan
keluarga.
b. Fungsi sosialisasi

13
1 Kerukunan hidup dalam keluarga : Baik
2 Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Baik
3 Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Tn.L sebagai kepala rumah tangga.
4 Kegiatan keluarga waktu senggang : nonton TV
5 Partisipasi dalam kegiatan social: poskamling
c. Fungsi perawatan kesehatan: keluarga menganggap masalah yang
dialami keluarga saat ini bukanlah masalah kesehatan yang serius
karena semuanya masih mampu melakukan tugas dan fungsinya
masing-masing.
d. Fungsi reproduksi
1 Perencanaan jumlah anak : Tidak ada, memegang prinsip banyak
anak banyak rejeki.
2 Akseptor “ belum“ alasannya : dapat menimbulkan efek yang
berbahaya
e. Fungsi ekonomi
1 Upaya pemenuhan sandang pangan : dengan Tn.L bekerja
sebagai supir pete-pete, dibantu oleh isteri dengan menjual kue-
kue.
2 Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada

6. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek Kebutuhan sehari-hari yang belum tercukupi.
b. Stressor jangka panjang : biaya sekolah anak-anaknya
c. Respon keluarga terhadap stressor: Berusaha bekerja keras untuk
menghasilkan uang.
d. Strategi koping : Menjalani kehidupan dengan berusaha mencari
nafkah
e. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada
7. KEADAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi: disesuaikan dengan pendapat keluarga Upaya lain tidak

14
ada karena sumber dari tempat lain memang terbatas
8. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya
1 Kesehatan lingkungan
2 Imunisasi
3 Keluarga berencana
4 Gizi
5 Batuk pilek
b. Terhadap petugas kesehatan: tidak ada karena selalu menganggap hal
ini bukanlah masalah.

9. PERUMUSAN MASALAH
Dari data-data di atas dan hasil analisa yang sederhana, maka banyak
permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn. L, yang disebabkan oleh
faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga dalam menjalankan
tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-
masalah kesehatan sebagai berikut
1 Kesehatan lingkungan
2 Imunisasi
3 Keluarga berencana
4 Gizi
5 Batuk pilek

10. PRIORITAS MASALAH


Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Tn.L maka disusunlah
suatu prioritas masalah kesehatan yang mengancam kehidupan dan
mengancam kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama yang harus
terlebih dahulu ditangani.
Pembobotan masalah kesehatan keluarga Tn.L dengan criteria sebagai
berikut :
BATUK PILEK

15
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3 x 1 1  Tidak sehat/kurang sehat
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2  Sumber dan tindakan-
masalah dapat tindakan untuk
diubah. memecahkan masalah
dapat dengan mudah
3 Potensial 3/3 x 1 1 dijangkau oleh keluarga
masalah dapat  Penularan terhadap
dicegah. anggota keluarga yang
lain dapat dicegah bila
dilakukan pengobatan
terhadap penderita serta
meningkatakan daya tahan
4 2/2 x 1 1 tubuh anggota keluarga
Penonjolan lain dengan perbaikan
masalah. status gizi keluarga.
 Keluarga menyadari dan
perlu segera mengatasi
masalah tersebut

TOTAL SKOR 5

KESEHATAN LINGKUNGAN
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

16
1 Sifat masalah 2/3 x 1 0.66  Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2  Ada kemauan keluarga
masalah dapat untuk membersihkan
diubah. sampah-sampah dengan
cara di kumpulkan dan
dibawa ketempat
3 Potensial 2/ x 1 0.66 penampungan sampah
masalah dapat umum.
dicegah.  Terjadinya penyakit dapat
dicegah bila ada kesadaran
keluarga untuk menjaga
4 0/2 x 1 1 kebersihan lingkungan.
Penonjolan
masalah.  Lingkungan yang tidak
bersih dianggap tidak
mempengaruhi kesehatan.

TOTAL SKOR 4.32

IMUNISASI
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 0.66  Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1  Masalah hanya dapat
masalah dapat dirubah sebagian karena
diubah. masih kentalnya
keyakinan dan persepsi
3 Potensial 3/3 x 1 1 yang salah
masalah dapat
dicegah.  Kepekaan terhadap
penyakit tertentu dapat

17
4 1/2 x 1 1 dicegah dengan
Penonjolan pemberian imunisasi.
masalah.
 Keluarga menyadari akan
masalah yang dihadapi
tetapi merasa tidak perlu
ditangani sesegera
mungkin.

TOTAL SKOR 3,66

GIZI (ANEMIA)
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 0.66  Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1  Masalah perbaikan gizi
masalah dapat hanya dapat diatasi
diubah. sebagian karena kondisi
keuangan yang kurang
sementara harus membayar
3 Potensial 3/3 x 1 1 uang sekolah anak-anak.
masalah dapat  Anemia dapat dicegah
dicegah. melalui
perbaikan/pengaturan menu
dengan gizi sehat yang
4 0/2 x 1 1 sesuai dengan kemapuan
Penonjolan ekonomi keluarga.
masalah.  Keluarga tidak menyadari
bahwa anemi adalah
masalah kesehatan yang
serius.

18
TOTAL SKOR 3.66

KELUARGA BERENCANA
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3 x 1 0.66  Ancaman kesehatan
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1  Keluarga tidak ada
masalah dapat keinginan mengikuti
diubah. program KB Karena anak
adalah titipan tuhan, dan
persepsi bahwa banyak
3 Potensial 2/3 x 1 0.66 efek bila menggunakan
masalah dapat kontrasepsi.
dicegah.  Keluarga tidak yakin

19
bahwa dengan mengikuti
program KB dapat
4 0/2 x 1 1 meningkatkan
Penonjolan kesejahteraan
masalah. keluarganya.
 Keluarga tidak menyadari
bahwa banyak anak maka
banyak juga masalah.

TOTAL SKOR 3,32

Berdasarkan hasil pembobotan masalah di atas, maka urutan prioritas


masalah kesehatan dan keperawatan Tn.L dapat disusun sebagai berikut :

 Prioritas 1 : Batuk pilek


 Prioritas 2 : Kesehatan lingkungan
 Prioritas 3 : Imunisasi
 Prioritas 4 : Gizi (anemia)
 Prioritas 5 : Keluarga Berencana

11. ANALISA DATA


DATA MASALAH MASALAH
KESEHATAN KEPERAWATAN
Data Subjektif: Batuk pilek ± 1 bulan Risiko terjadi infeksi
- Ny.R mengatakan paruparu berhubungan
anaknya sudah 1 dengan :
bulan batuk pilek. - Ketidakmampuan
- Klien mengatakan keluarga mengenal
kadang hidungnya masalah kesehatan

20
tersumbat,susah yang berhubungan
napas terutama dengan batuk pilek
malam hari. yang lama.
- Klien mengatakan - Ketidakmampuan
susah tidur bila keluarga mengambil
malam karena sering keputusan untuk
batuk. mengobati batuk pilek
Data Objektif : sedini mungkin.
- Sekret kental,hijau - Ketidakmampuan
pada hidung. keluarga merawat
- Batuk berlendir anak-anaknya yang
dengan frekuensi menderita pilek.
sering - Ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan yang
dapat menjadi faktor
pencetus/memperberat
batuk pilek.
- Ketidakmampuan
keluarga
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
karena menganggap
batuk pilek bukanlah
suatu hal yang serius.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan


dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan
emosional dan individu mempunyai peran masing – masing yang
merupakan bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari yogyakarta,
sayekti (1994) menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan
atau/persekutuan hidup atas dasar perkawinanantara orang dewasa yang
berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki – laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Adapun fungsi keluarga yaitu fungsi afektif ialah kuarga merasakan
perasaan saling memiliki setiap anggota keluarga, serta berusaha
mengembangkan sikap saling menghargai. Serta fungsi sosialisasi yang
meliputi kerukunan hidup dalam keluarga interaksi dan hubungan dalam
keluarga, anggota keluarga yang dominan mengambil keputusan, kegiatan
keluarga di waktu senggang, partisipasi dalam kegiatan social.

B. Saran

Makalah ini adalah makalah Keperawatan keluarga yang


menyajikan tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak
remaja.Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca khususnya perawat
dapat lebih mengerti dan memahaminya sehingga dapat dipergunakan
dengan sebaik-baiknya dalam asuhan keperawatan profesional dan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai salah satu cara efektif dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Adapun isi dari makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat
kesalahan, karena itu diharapkan pembaca tetap mencari referensi lain untuk

22
menambah pengetahuan pembaca mengenai konsep asuhan keperawatan
keluarga dengan anak remaja itu sendiri.

23
DAFTAR PUSTAKA
Atikah. 2010. Obesitas Dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja. Kuha
Medika:Yogyakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai