0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan chart of account dan contoh klasifikasi rekening untuk industri perhotelan berdasarkan Uniform System of Accounts for the Lodging Industry. Terdapat beberapa langkah penyusunan chart of account mulai dari pembagian rekening menjadi neraca dan laba rugi, kemudian dibagi berdasarkan departemen dan golongan. Perbedaan chart of account antara industri perhotelan dengan perusahaan manufaktur dan dagang adalah industri perhotelan
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan chart of account dan contoh klasifikasi rekening untuk industri perhotelan berdasarkan Uniform System of Accounts for the Lodging Industry. Terdapat beberapa langkah penyusunan chart of account mulai dari pembagian rekening menjadi neraca dan laba rugi, kemudian dibagi berdasarkan departemen dan golongan. Perbedaan chart of account antara industri perhotelan dengan perusahaan manufaktur dan dagang adalah industri perhotelan
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan chart of account dan contoh klasifikasi rekening untuk industri perhotelan berdasarkan Uniform System of Accounts for the Lodging Industry. Terdapat beberapa langkah penyusunan chart of account mulai dari pembagian rekening menjadi neraca dan laba rugi, kemudian dibagi berdasarkan departemen dan golongan. Perbedaan chart of account antara industri perhotelan dengan perusahaan manufaktur dan dagang adalah industri perhotelan
Dapat Menyusun Chart Of Account dan Membuktikan dengan contoh Uniform
System Of Accounts For the Lodging Industry
Susunan Chart of Acoount yang baik menurut AICPA adalah; 1. Membantu mempermudah penyusunan laporan keuangan dan laporan lainnya secara ekonomis. 2. Mencakup rekening-rekening yang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti harta, hutang, modal, pendapatan, harga pokok, dan biaya secara terperinci sehingga dapa berguna bagi manajemen dalam melakukan pengawasan operasi perusahaan. 3. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat di dalam setiap rekening 4. Memberikan batasan sejelas-jelasnya antara pos aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. 5. Membuat rekening-rekening control jika diperlukan. Urutan langkah dalam menyusun klasifikasi rekening berdasarkan susunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. rekening-rekening buku besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu rekening neraca (rekening real) dan rekening laba rugi (rekening nominal). 2. Rekening neraca dibagi menjadi kelompok yang sifatnya berbeda seperti: aktiva, hutang dan modal. 3. Masing-masing kelompok yang ada di nomor 2 diatas dibagi lagi menjadi golongangolongan sebagai berikut: Aktiva Aktiva lancar Aktiva tetap tidak berwujud Investasi jangka panjang Aktiva lain-lain Aktiva tetap berwujud Hutang Modal Hutang jangka pendek Modal disetor Hutang jangka panjang Modal lain 4. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau langsung ke rekeningnya. 5. Rekening laba rugi dibagi menjadi kelompok yang sjeenis seperti: Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Biaya pokok produksi, biaya penjualan, biay administrasi & umum, pendapatan dan biaya diluar usaha. 6. Golongan-golongan yang ada dirinci lagi mungkin dalam bentuk sub golongan atau laungsung ke rekeningnya. 7. Memberikan nomor kode kepada masing-masing rekeningnya dalam klasifikasi. Pemberian kode untuk klasifikasi rekeningdiperlukan karena dapat memudahkan untuk mencari rekening-rekening yang diinginkan. Apabila pembuatan laporan keuangan dengan menggunakan komputerisasi maka kode ini tidak dapat dihindarkan lagi. Pembuatan kode rekening harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Memungkinkan adanya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode secara keseluruhan b. harus mudah diingat c. memudahkan bagi pihak yang menggunakan Pemberian kode rekening umunnya didasarkan pada rerangka pemberian kode tertentu sehingga memudahkan pemakaian untuk menggunakannya. Ada lima metode pemberian rekening yaitu: 1. Kode angka atau alphabet urut 4. Kode angka decimal 2. Kode angka blok 5. Kode angka urut didahului 3. Kode angka kelompok dengan huruf Seperti : XXX - XXX - XXX - XXX
Sub akun dengan kegunaan untuk
analisa dan pengendalian
Akun utama pada neraca atau laba rugi
Departemen Pendapatan atau Biaya
Nomer Properti
Contoh penyusunan 3 digit kedua dari bagian akun :
100 Rooms department 200 Food department 120 Front office 210 Coffee Shop 140 Reservations 220 Banquet department 160 Housekeeping 240 Room Service dan seterusnya Contoh penyusunan 3 digit ke tiga dari bagan akun : Assets
100 Cash 141 Prepaid insurance
101 House Funds 142 Prepaid taxes 102 Petty Cash 143 Other prepaid 110 Short term investment 160 Property & Equipment 120 Account Receivable 161 Land 121 City Ledger 162 Buildings 122 Guest Ledger 166 Furniture & Fixtures 123 Credit card accounts 168 Machinery & Equipment 124 Other Account Receivable 174 Construction in progress 130 Inventory 175 Chinaware 131 Food 176 Glassware 132 Beverage 177 Silverware 133 Operating supplies 178 Linen 134 Cleaning supplies 179 Uniforms 135 China, glassware, silver, linen, 190 Other charges uniform 191 Deferred charges 136 Other 192 Goodwill 140 Prepaids 193 Miscellaneous Liabilities
200 Payables 220 Taxes
201 Account payable 221 Income Tax 202 Dividends payable 222 Sales Tax 210 Employer Payroll Taxes 230 Advance Deposits 240 Accruals 250 Other Current Liabilities 241 Accrued payables 260 Long Term Debt 242 Accrued taxes 270 Other Long Term Debt 243 Accrued expenses – other Equity 280 Capital stock 289 Retained Earnings, Dan seterusnya.
Dapat Membedakan Chart Of Account Pada Industri Hotel dan Perusahaan
manufaktur dan Dagang Perbedaan bagan akun industi perhotelan dan perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang yaitu : 1. Industry perhotelan terdiri atas beberapa department yang berhubungan dengan aktivitas operasional hotel, seperti food, asset, inventory, equity, dll. Sedangkan pada perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang tidak terdapat pembagian departemen, karena pada perusahaan dagang dan manufaktur pembagian akun-akun tersebut lebih terinci, seperti beban/biaya, modal, aset, dll. 2. Batasan antar pos-pos akun pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur lebih sederhana dari pada industry perhotelan.