Pipa organa adalah sebuah elemen penghasil suara. Pipa tersebut akan beresonansi
(mengeluarkan suara) pada nada tertentu ketika ada aliran udara yang ditiupkan pada tekanan
tertentu. Piano-piano mekanik yang yang sering terlihat di greja atau konser musik klasik punya
banyak pipa organa. Masing-masing pipa punya ukuran dan disetting untuk skala nada tertentu.
Pipa organa ternyata punya sifat yang unik. Pada tahun 1877, Seorang ilmuwan Lord Rayleigh
melakukan pengamatan dua pipa organa yang identik. Fisikawan asal negeri Ratu Elisabeth ini
menemukan keanehan. Ketika kedua pipa ditiup bersamaan bunyi yang dihasilkan cenderung
pelan, tidak jelas dan tidak berisik (saling meniadakan). Akan tetapi ketika diantara kedua pipa
organa tersebut di beri sekat penghalang bunyi yang dihasikan bisa terdengar keras dan jernih.
Pipa organa terbuka adalah sebuah kolom udara yang kedua ujung penampangnya terbuka.
Apabila pipa ini ditiup, udara dari dalam pipa organa itu membentuk pola gelombang stasioner.
Ciri dari pipa ini adalah kedua ujungny langsung berhubungan dengan udara luar.
2l maka rumus
gelombang. Dengan
gelombang.
Kedua
Karena l = 1½ λ ⇒ λ =
Pada frekuensi nada ini
2/3 l maka rumus
dalam pipa organa
frekuensi nada dasarnya
terbentuk 3 simpul dan 4
dengann 1, 5 gelombang.
f2 = (n+1)v/2l
Frekuensi Nada Atas Ke n
dengan n = 1,2,3 dst
Pipa Organa Tertutup
Pipa organa tetutup adalah sebuah kolom udara yang salah satu ujungnya tertutup dan ujung
yang lain terbuka. Apabil pipa organan ini ditiup akan dihasilkan pola gelombang stasioner
dimana ujung yang tertutup selalu menjadi titik simpulnya. Sobat tahu klarinet? Klarinet
(clarinet) adalah alat musik tiup dengan corong tiup tunggal. Alat ini berbentuk pipa dengan dua
ujung, satu ujung terbuka dan satu ujung tertutup. Kalau sobat sering lihat Squidward di
Pada pipa organa tertutup, karena ujunganya tertutup dan merupakan simpul, maka dalam pipa
organa ini untuk nada dasar dan nada atas jumlah simpul dan perut yang terjadi dalam pipa
tersebut adalah sama. Berikut rumus selengkapnya.
Nada Dasar
gelombang. Dengan
gelombang. Dengan
f1 = 3v/4l
demikian panajang pipa
gelombang.
Kedua
Karena l = 1½ λ ⇒ λ =
Pada frekuensi nada ini
2/3 l maka rumus
dalam pipa organa
frekuensi nada dasarnya
terbentuk 3 simpul dan 3
f2 = (2n+1)v/2l
Frekuensi Nada Atas Ke n
dengan n = 1,2,3 dst
Contoh Soal
a. 75 cm c. 30 cm e. 10 cm
b. 40 cm d. 24 cm
Jika F1a adalah frekuensi nada atas pertama pipa organan A dan la adalah panjang pipa tersebut
maka
Jika F0b adalah frekuensi nada dasar pertama pipa organan B dan lb adalah panjang pipa tersebut
maka
F1a = F0b
v/la = v/4lb (coret v)
4lb = la
4lb = 40
lb = 10 cm Jadi panjang pipa organa B adalah 10 cm… (jawaban E)
Latihan Soal
1. Pipa Organa terbuka panjangnya 40 cm menghasilkan nada dasar dan membuat
layangan bunyi dengan garpu tala yang frekuensinya 420 Hz. Apabila cepat rambat
bunyi di udra 340 m/s, tentukan banyaknya layangan bunyi tiap sekon.
2. Saat cuaca mendung, seorang anak mendengar bunyi guntur 1,5 sekon setelah terlihat
kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 320 m/s, tentukan jarak sumber petir
dari anak tersebut.