Anda di halaman 1dari 4

Nama : Afina Rahmani

Nim : 1901377
UTS KTV

Jawaban
1. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh
seseorang.
Ilmu pengetahuan adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia.
Pengetahuan adalah sesuatu yang terjadi dalam diri manusia, yang di peroleh dari
hasil pencarian manusia itu sendiri.
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang di pelajari sehingga manusia itu memperoleh
pengetahuan untuk mengetahui dan membuktikan suatu kebenaran.
Dengan diketahuinya kebenaran itu manusia dapat menyimpulkan hal-hal yang
selama ini masih menjadi misteri dan sulit diungkapkan menjadi lebih mudah di
ketahui.
2. Ada empat sumber pengetahuan yang dimaksud yaitu Rasio, Empiris, Intuisi, dan
Wahyu. Keempat sumber ini memiliki pengertian yang berbeda-beda dalam
menafsirkan sumber dari pengetahuan manusia tersebut.
Rasio,
merupakan pengetahuan yang bersumber dari penalaran manusia. Pada sumber
pengetahuan ini diketahui bahwa pengetahuan adalah hasil pemikiran manusia.
Empiris,
merupakan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman yang dialami manusia.
Sumber pengetahuan ini dirumuskan berdasarkan kegiatan manusia yang suka
memperhatikan gejala-gejala yang terjadi disekitarnya. Misalnya peristiwa terjadinya
hujan di bumi. Peristiwa ini terus terulang-ulang dan dengan proses kejadian yang
sama. Hal ini menjadi daya tarik bagi manusia, muncul pertanyaan mengapa selalu
turun hujan. Dari pengalaman itulah manusia tergerak untuk bernalar hingga
melakukan penelitian penyebab terjadinya hujan.
Intuisi,
merupakan sumber pengetahuan yang tidak menentu dan didapatkan secara tiba-tiba.
Terkadang kita sebagai manusia ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan, otak
akan berpikir sangat keras untuk menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
Tingkat berpikir otak berbanding lurus dengan masalah yang akan diselesaikan.
Semakin sulit tingkat permaslahan yang akan dipecahkan semakin keras juga kinerja
otak dalam berpikir menyelesaikan masalah tersebut. Dalam kondisi tertentu,
terkadang semakin kita berusaha untuk memecahkan masalah, semakin sulit
menemukan solusinya. Tapi dalam kondisi yang berlawanan ketika kita tidak sedang
berpikir untuk menyelesaikan masalah dan melakukan aktivitas-aktivitas, kita seakan
terpikirkan solusi untuk permasalahan. Solusi itu muncul tiba-tiba dalam benak kita,
tanpa sedikitpun kita menjadwalkan atau berusaha mencarinya. Hal yang demikian
bisa dikatakan sebagai intuisi.
Wahyu
atau bisa dikatakan dengan sumber pengetahuan yang non-analiktik karena tidak ada
proses berpikir dari manusia tersebut. Wahyu merupakan sumber pengetahuan yang
berasal dari yang Maha kuasa. Biasanya yang dapat menerima sumber pengetahuan yang
seperti ini adalah manusia-manusia pilihan. Contoh yang paling dekat adalah para
nabiallah, yang menerima pengetahuan dari Allah. Kisah-kisah merekapun banyak
mengispirasi banyak orang.
3. Menurut Pavlova (2009) tradisi dari pendidikan kejuruan/vokasi adalah menyiapkan
peserta didik untuk bekerja.
Mendikbud Nadiem Awar Makarim menyampaikan, “Menurut saya, pernikahan
massal ini analogi yang tepat karena itu menunjukkan komitmen yang permanen
karena baru namanya vokasi jika pola belajarnya mengikuti industri. Jadi kita
(pendidikan vokasi) harus menikah dan beranak,” kata Nadiem dalam Bincang
Inspiratif Mendikbud dengan Dirjen Vokasi pada Lokakarya Kepala SMK melalui
Webinar, Jakarta, Sabtu (27/6). Mafhum diketahui, permasalahan pendidikan vokasi
sejak dulu masih berputar pada lingkaran yang sama, yaitu lulusannya kurang
kompetitif dan sulit mencari pekerjaan. Baik pada level sekolah (SMK) maupun
kampus vokasi, seperti universitas, politeknik, institut, sekolah tinggi, dan akademi.
Stereotip bahwa mereka yang masuk SMK merupakan ‘buangan’ karena tidak
diterima di SMA, mengakar kuat di masyarakat. Ada humor lama yang nyelekit
‘masuk ke SMK itu bagus bagi anaknya orang lain’. Sindiran ini juga dihadapi
mereka yang masuk D-1 hingga D-3 kampus vokasi dianggap hanya karena tidak
diterima di S-1. Kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya stereotip miring tersebut.
Apalagi jika melihat lulusannya saat ini banyak termarginalkan, bingung mau ke
mana setelah lulus. Padahal, tujuan mereka masuk ke sana agar cepat mendapatkan
pekerjaan.
4. Prinsip prinsipnya:
1) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan
replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
2) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan
dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat
kerja.
3) Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir dan
bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.
4) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dapat memampukan setiap individu memodali
minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi.
5) Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya
dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya dan
yang mendapat untung darinya.
6) Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk
kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai
seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya.
7) Pendidikan kejuruan akan efektif jika gurunya telah mempunyai pengalaman yang
sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan pada operasi dan proses kerja
yang akan dilakukan.
8) Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang
agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.
9) Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
10) Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan
diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai).
11) Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi
tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut.
12) Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lain.
13) Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan
kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan memang paling efektif jika
dilakukan lewat pengajaran kejuruan.
14) Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan dan
hubungan pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat peserta didik
tersebut.
15) Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien jika luwes.
16) Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka
pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.
Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan
replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.

Kajian : Prinsip ini akan sangat sulit untuk bisa diterapkan di Indonesia karena
pembuatan replika akan memerlukan biaya besar dan harus selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi di dunia industri. Melihat keadaan sekolah kejuruan di
Indonesia, sangat sulit mewujudkan prinsip ini. Hal terjauh yang bisa dilaksanakan
adalah menyediakan fasilitas praktek dasar sehingga lulusan nanti akan memiliki
kompetensi dasar yang kuat untuk dikembangkan lebih lanjut jika sudah diterima di
industri.

5. Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang,
memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Revolusi industri ini
hadir untuk menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi
suatu barang.Revolusi Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber dan
teknologi otomatisasi. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah dalam penerapannya
tidak lagi memberdayakan tenaga kerja manusia, sebab semuanya sudah menerapkan
konsep otomatisasi.
6. Secara keseluruhan, Indonesia berada pada posisi tengah di antara negara ASEAN
dalam hal tingkat competitiveness. Berdasarkan data dari Schwab dan Sala-i-Martin
(2018) terlihat terdapat ketimpangan dari berbagai aspek competitiveness Indonesia.
Aspek paling tinggi yang mendukung competitiveness yaitu besarnya pasar di Indonesia,
bahkan angkanya mencapai 6 dari 7. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
merupakan pasar yang sangat besar, dibandingkan negara lainnya. Hal ini dipengaruhi
oleh besarnya penduduk di Indonesia
negara ASEAN yang sudah siap menghadapi era revolusi industri 4.0 yaitu Malaysia,
Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam
7. Untuk menghadapi tantangan di industri konstruksi dan industri kreatif, kompetensi
yang harus saya miliki,yaitu
• Penggunaan teknologi digital
• Harmonisasi kebijakan dan aturan
• Menarik minat investor asing
• Perluas jaringan bisnis
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia

Anda mungkin juga menyukai