LANDASAN TEORI
2.1 EMOSI
emosi adalah setiap keadaan mental yang ditandai dengan berbagai tingkat
perasaan dan biasanya disertai dengan ekspresi motorik yang cukup intens. Status
lainnya. Emosi biasanya diarahkan kepada seseorang atau peristiwa tertentu dan
bentuk yang kompleks dari organisme, yang melibatkan perubahan fisik dari
karakter yang luas – dalam bernafas, denyut nadi, produksi kelenjar, dan
sebagainya dan dari sudut mental, adalah suatu keadaan senang atau cemas, yang
ditandai adanya perasaan yang kuat, dan biasanya dorongan menuju bentuk nyata
dari suatu tingkah laku. Menurut Lahey (2007) emosi adalah reaksi dari sebuah
dan perilaku.
menyimpulkan emosi adalah sebuah keadaan mental yang terdiri dari berbagai
tingkat perasaan positif dan negatif yang diikuti dengan perubahan fisiologis
10
(seperti perubahan denyut nadi, pernafasan dan produksi kelenjar) serta adanya
a. Teori James-Lange
sensory relay centre atau biasa disebut Talamus langsung ke sistem limbik, yang
simpatis di sistem syaraf otonom. Sensasi dari reaksi tubuh ini kemudian dikirim
kembali ke cortex dan memproduksi apa yang kita rasakan di kesadaran yaitu
seekor harimau lepas dari kandangnya, ia pun berlari dengan cepat dengan jantung
yang berdebar. Reaksi berlari dan jantung yang berdebar kemudian memunculkan
persepsi terhadap respon fisiologis yang terjadi ketika ada rangsangan datang
11
b. Teori Cannon-Bard
Walter Cannon menyatakan teori tentang emosi dan direvisi oleh Philip
Bard (1934). Canon meyakini bahwa informasi dari stimulus pertama dihantarkan
produksi perasaan emosi dan ke hipotalamus dan sistem saraf otonom yang
emosi dan pengaruh fisiologis bukanlah hal yang saling berkaitan (dalam Lahey,
2007). Misalnya pada saat melihat harimau, maka hipothalamus yang ada di
dalam otak melakukan dua hal secara simultan. Pertama, ia menstimulasi sistem
fisiologis, seperti meningkatnya degup jantung, napas yang cepat, dan sebagainya.
c. Teori Kognitif
emosional yang datang dari luar maupun dari dalam tubuh merupakan kunci dari
interpretasi mereka sendiri. Menurut teori kognitif ini, informasi dari stimulus
pertama kali berjalan menuju cerebral cortex, dimana disana stimulus tersebut di
12
interprestasikan dan dirasakan. Kemudian sebuah pesan dikirim ke sistim limbik
Singer (1962) percaya bahwa perubahan emosi sangat tidak jelas dan tidak
spesifik untuk emosi yang berbeda. Hal ini disebabkan karena sistem syaraf
otonom dan kelenjar endokrin aktif dengan cara yang sama dan tanpa
perubahan emosi yang disebabkan oleh tubuh memainkan peranan penting dalam
proses merasakan emosi, tetapi hanya jika interprestasi kognitif dianggap sebagai
sumber dari perubahan itu. Contohnya, jika kamu merasa berdebar saat
menginterprestasikan debaran itu sebagai rasa takut, tetapi jika kamu berdebar
Sehingga jelas bahwa sensasi otonom yang timbul dalam situasi emosional tidak
yang menyertai seluruh emosi adalah sama, sehingga interprestasi kognitif yang
kemampuan kita untuk mengukur perubahan otonom didalam diri kita sebagai
pola yang sedikit berbeda dapat diasosiasikan dengan beberapa emosi yang
13
2.2 EMOSI MUSIKAL
Emosi Musikal adalah sebuah istilah yang digunakan untuk emosi yang
musikal yaitu subjective feeling. Hal ini disebabkan karena beberapa emosi lebih
seperti ekspresi dan manifestasi fisiologis. Untuk itu lebih cocok meneliti emosi
Komponen subjective feeling dari emosi musikal akan diukur dengan self-
reported. Terdapat dua tipe pengalaman emosi dalam mendengarkan musik, yaitu
perceived dan felt emotion. Untuk tipe perceived emotion, pendengar diminta
untuk menentukan karakter emosi yang ada pada musik misalnya (musik ini
yang ditimbulkan oleh musik. Pengertian istilah emosi pada penelitian ini
14
mengacu pada teori Zentner et al. (2008) yaitu“sense of feeling”, bagaimana
emosi dirasakan oleh seseorang dimana hal ini merupakan pengalaman subjektif
setiap orang.
terdapat mekanisme yang sama antara emosi yang dibangkitkan oleh musik
dengan emosi yang ditimbulkan emosi lain. Hal ini didukung pula oleh beberapa
penelitian bahwa emosi yang dibangkitkan musik sama dengan emosi yang
musik. (dalamJuslin & Vӓ stjӓ ll, 2008). William James ( dalan Juslin & Sloboda,
2010) juga telah membedakan dua jenis emosi “coarse” and”refined”, dimana
Refined emosi lebih digambarkan dalam bentuk perasaan dari pada tindakan,
fisiologis yang jelas, dan tidak dilabel dengan emosi secara umum.
mekanisme yang mendasari kebangkitan dari basic emotion. Juslin & Vӓ stjӓ ll
15
a. Refleks batang otak
Refleks batang otak mengacu pada proses dimana emosi dibangkitkan oleh
musik karena satu atau lebih karakteristik fundamental akustik musik yang
diterima oleh batang otak sebagai sinyal yang penting dan mendesak. Menurut
sama pada semua orang. Suara yang tiba-tiba, suara yang keras, disonan, atau
b. Pengkondisian evaluatif
emosi timbul karena sebagian atau sepotong musik yang telah beberapa kali
selalu membuat senang (misalnya bertemu dengan teman). Ketika potongan musik
itu kembali didengar dilain waktu maka musik tersebut akan mendatangkan
c. Penularan emosi
emosi pada pendengarnya karena pendengar menerima ekspresi emosi dari musik,
ekspresi sedih (yang bertempo lambat, pitch rendah, dan suara yang pelan) akan
16
d. Citra visual
e. Ingatan episodik
Mekanisme ini mengacu pada proses ketika emosi timbul karena musik
Sehingga ketika ingatan akan peristiwa itu muncul, maka emosi yang
Mekanisme ini mengacu pada emosi yang timbul karena fitur spesifik
dari nada E-F# akan dilanjutkan ke G#. Jika hal tersebut tidak terjadi, maka
tahun tidak dapat menolak kombinasi kunci yang salah. Berbeda dengan anak usia
5 tahun, pada anak usia 9 tahun mereka menertawakan kejadian salah kunci pada
17
2.2.1. Tipe Alat Ukur Self Reported pada Emosi Musikal
Menurut Juslin dan Sloboda (2010), terdapat beberapa tipe alat ukur self-reported
a. Skala Likert. Subjek diminta merating skala likert yang berisi daftar kata
emosi musikal. Contohnya Positive and Negative Affect Schedule, yang berisi 60
pilihan kategori yaitu “sangat sedikit, sedikit, sedang, banyak, dan sangat
banyak”.
b. Adjective Checklist. Subjek diminta memilih kata yang sesuai dengan apa
c. Visual Analogue Scale. Subjek diminta merating skala yang emosi musikal
yang terdiri dari 2 kategori pilihan, misalnya “ tidak senang sama sekali “ atau
“sangat senang”.
d. Non Verbal Evaluation Task. Pada tipe ini stimulus emosi disusun tanpa
dimana emosi diukur dengan menggunakan gambar yang sesuai dengan ekspresi
18
f. Phenomenological report. Berupa deskripsi pengalaman personal. Format
reported yang digunakan dalam emosi musikal, yaitu :basic emotion model
specific model.Basic emotion dan dimensional model berasal dari teori emosi
secara umum, sehingga peneliti yang memiliki pandangan bahwa emosi musikal
sama dengan emosi secara umum menggunakan model ini dalam mengukur emosi
musikal. Sedangkan domain specific model berasal dari pandangan bahwa emosi
Emosi diperoleh dari sejumlah emosi secara universal (umum) dan innate
basic emotion yang di dalamnya terdapat (fear, anger, disgust, sadness, dan
happiness) dan juga termasuk shame, embrassment, contempt, dan guilt. Model
ini lebih sering digunakan untuk perceived emotion dibandingkan felt emotion.
kategori yang tidak sesuai dengan emosi musikal seperti disgust dan surprise yang
pada penelitian fisiologi dan neurologi emosi, dan beberapa dibuat dengan gambar
19
berupa facial expression. Selain memiliki keunggulan ada beberapa kelemahan
dari model ini, yaitu kurangnya bukti konsisten disepanjang rentang pengukuran
dan perselisihan tentang jumlah yang tepat serta pelabelan kategori emosi yang
mungkin didasarkan pada taksonomi budaya dan bahasa dibandingkan dari emosi
itu sendiri.
b. Dimensional Model
pendekatan dimensional. Alat ukur pertama dari model ini adalah circumplex
muncul two-dimensional model dari Watson dan Tellegen. Model ini terdiri dari
dimensi afeksi positif yang mana merupakan kombinasi antara valensi positif dan
arousal yang tinggi, dan dimensi afeksi negatif yang mana merupakan kombinasi
antara valensi negatif dan arousal yang tinggi Di sini subjek diminta merating
valence dan arousal secara independen pada skala bipolar. Kelemahan dari model
ini adalah tidak mampu menghitung varian emosi yang ditimbulkan oleh musik,
dan penyelarasan sumbu tidak selalu sesuai dengan sistem fisiologis yang
20
c. Domain Specific Model
secara umum tidak dirancang untuk menangkap emosi yang ditimbulkan oleh
musik. Basic emotion dinilai lebih memiliki fungsi untuk adaptasi individu dari
sedangkan mendengarkan musik tidak memiliki efek pada integritas fisik dan
psikologi individu dan jarang diikuti oleh respon langsung yang memiliki tujuan
secara alamiah. Model pertama dibuat oleh Hevner yang dinamainya dengan
“adjective clock” sebuah lingkaran yang berisi 8 cluster dengan 6-11 kata sifat di
(penulis) dari pada secara sistematis yang didapat dari taksonomi istilah yang
menyusun istilah emosi yang relevan dengan musik menggunakan metode faktor
analisis untuk felt emotion dan menghasilkan 9 dimensi , namun semakin lama
Asmus dengan metode faktor analisis, alat ukur ini dinamakan GEMS (Geneva
21
merusak validitas dan mengkontekstualisasikan penemuan mereka ke dalam
pertama dan kedua dikhususkan untuk menyusun istilah emosi yang relevan
dengan musik. Penelitian ketiga mereka mulai merating istilah musik yang
didapatkan hasil bahwa GEMS lebih baik digunakan dalam pengukuran emosi
yang dibangkitkan oleh musik dimana pendengar lebih mendeskripsikan apa yang
musik.
penting dimasa lalu. Temuan ini tidak hanya menunjukkan adanya hubungan
antara fungsi musik dan emosi musikal, tetapi juga menunjukkan peran memori
dan citra visual dalam emosi musikal. Kategori tenderness berhubungan dengan
perasaan cinta, kasih sayang dan kelembutan sedangkan wonder berkaitan dengan
22
kagum. Kategori power berhubungan dengan mekanisme evolusi dari Charles
menggunakan suara dalam memancing lawan jenisnya di musim kawin dan suara
tersebut juga dianggap sebagai ekspresi kemenangan atas lawannya yang lain.
emosi yang berdiri sendiri. Sebagian masuk dalam kategori wonder, dan sebagian
ritme, dan melodi tidak sesuai dengan harapan pendengar. Kedua, tension
berhubungan dengan kekesalan dimana perasaan ini didorong oleh sifat yang
melekat pada musik itu sendiri. Misalnya ketika musik tersebut bersifat
23
b. Musik dapat digunakan untuk meneliti emosi gabungan (mixed emotion),
(action).
bahkan jam).
kegiatan sosial. Maka dari itu musik cocok untuk mempelajari interaksi
24
b. Partisipan harus sama-sama mengenal perbedaan potongan atau gaya
2.3 MUSIK
musik dapat digambarkan sebagai suara yang terorganisir dan terdapat makna
berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu
melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu
Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa musik adalah suara yang
terorganisir baik suara dari manusia ataupun suara instrumen yang di dalamnya
25
2.3.2 Jenis-jenis musik
Musik R&B terdiri atas berbagai jenis musik populer yang saling terkait.
Musik rhythm and blues yang lebih dikenal dengan musik R&B memiliki
beberapa genre-genre, seperti, jump blues, club blues, black rock n’ roll, soul,
b. Musik Pop
digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja. Grup musik pop sering
modern. Instrumen yang wajib ada dalam bentuk grup sederhananya antara lain,
drum, gitar melodi dan rhythm, piano, dan bass gitar (dalam Kurdi,2011)
c. Musik Country
Musik ini sering disebut juga Country and Western, yang merupakan salah
satu genre besar pada musik populer terutama di negeri Amerika serikat. Jenis
musik modern ini bersumber dari musik rakyat (folk song) atau musik tradisional
d. Musik Jazz
musisi , terutama musisi Afrika Amerika yang tampil di jalan, bar, rumah bordil,
dan gedung tari di New Orleans dan kota-kota selatan lainnya. Jazz dapat
26
digambarkan secara umum sebagai musik yang berakar pada improvisasi dan
ditandai dengan irama yang lemah, beat yang menenangkan, dan warna nada yang
beragam substyle seperti gaya New Orleans (atau Dixieland), swing, bebop, cool
Jazz umumnya dimainkan oleh sekelompok kecil (atau combo) dari 3-8
pemain, atau dengan "big band" dari 10 sampai 15. Tulang punggung dari sebuah
kelompok jazz adalah bagian irama, yang sebanding dengan bass pada musik
baroque. Bagian irama biasanya terdiri dari piano, memetik bass ganda (bass),
tuba, perkusi dan kadang-kadang banjo atau gitar mempertahankan beat, membuat
tunggal utama jazz termasuk cornet, terompet, saxophone (soprano, alto tenor,
tidak didasarkan pada melodi tetapi pada pola harmonik, atau serangkaian chord.
setelahnya. Dalam jazz, setiap pernyataan dari pola harmonik dasar atau melodi
disebut chorus.Sinkopasi dan ayunan irama adalah dua fitur yang paling khas dari
pemain jazz. Kita mengatakan mereka pemain jazz "swing" ketika mereka
menggabungkan beat yang stabil dengan perasaan akan irama, ketelitian, dan
vitalitas yang santai. Melodi jazz adalah fleksibel dalam pitch. Dalam beberapa
tahun terakhir kosakata harmonik jazz -seperti ritme- menjadi semakin kompleks
(dalam Kamien,2004)
27
e. Musik Rock
musik rock and roll dan kini sering disebut dengan musik rock saja. Meskipun di
dalamnya termasuk berbagai macam gaya, rock cenderung memiliki vokal musik
yang keras,beat yang cepat, sering menampilkan iringan gitar listrik dan suara
berat yang diperkuat.Lebihdari satu dekade, rock berkembang dari yang sederhana
yang sangat bervariasi dalam warna nada, lirik dan teknologi elektronik.
Musik rock sangat kuat dan keras dimana gitar sering dimanipulasi secara
elektronik untuk menghasilkan berbagai macam warna nada. Rekaman musik rock
dan orkestra simfoni. Selama tahun 1970-an dan 1980-an, musisi rock
(Kamien,2004)
diantaranya:
28
c. Irama. Irama adalah bagaimana mengalirnya sebuah musik saat
efek dimana sebuah not aksen muncul lebih dari satu 4) Tempo, cepat
suasana hati yang khusyuk, lirih, atau tenang. Asosiasi tersebut berakar
pada cara kita merasa dan bertindak. Ketika kita gembira, kita cenderung
29
Tabel1. Jenis-jenis Tempo Musik
Kecepatan (beat per
Jenis- jenis Tempo
minute)
d. Notasi Musik. Notasi Musik adalah sebuah sistem penulisan dalam musik
dikomunikasikan.
g. Kunci. Kunci merupakan pusat melodi, tidak hanya pusat melodi namun
30
h. Tekstur Musik. Tekstur musik adalah seberapa banyak perbedaan lapisan
suara yang di dengar dan bagaimana bentuknya (melodi atau harmoni) dan
dari elemen-elemen ini akan menghasilkan musik yang berbeda atau unik.
2.4 Dinamika Kaitan antara Jenis Musik dan Tempo Musik terhadap Emosi
Musikal Subjek
Emosi dan musik adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Mendengar
musik dapat menimbulkan emosi yang dalam istilah terapi aktivitas ini dikatakan
sebagai aktifnya berbagai kognisi dan perasaan. Dilihat dari aspek kognitif dan
aktifitas otak bisa bisa dikatakan bahwa setiap orang yang sehat dapat bereaksi
terhadap musik baik secara fisik maupun psikis. Kauffman & Frisina (1992)
mengatakan bahwa separuh dari otak manusia memiliki tugas untuk untuk
memproses berbagai aspek pengalaman musik (dalam Djohan, 2003). Juslin dan
31
mencocokkan musik dengan emosi yang ada, dan membuat nyaman diri mereka
bahwa musik dapat meredakan depresi. Penelitian Lewis, Dember, Scheft dan
suasana hati yang positif demikian pula dengan musik yang sedih juga
Jansma dan de Vries mengatakan tempo sebuah lagu merupakan salah satu
karakteristik musik seperti modus, irama, dan tempo yang dirasakan pendengar
dapat menjadi sebab untuk mengekspresikan emosi (dalam Djohan, 2005). Tempo
yang cepat dikaitkan dengan perasaan energi, drive dan kegembiraan sehingga
kategori joyfull activation, power, dan tension. Tempo cepat mampu membuat
refleks batang otak dan harapan akan musik yang terjadi ketika mendengar musik
tersebut sehingga tempo yang cepat dan tidak beraturan akan membuat
32
musikal.Tempolambat sering memberikan kontribusi untuk suasana hati yang
kedamaian, kesedihan, perasaan dicintai dan rindu akan masa lalu. Mekanisme
yang sering terjadi saat mendengarkan musik lambat adalah citra visual dan
emosi musikal. Selain tempo, jenis musik juga mempengaruhi bagaimana emosi
bahwa jenis musik (klasik, heavy metal dan pop) secara signifikan mempengaruhi
emosi seseorang yaitu Jazz dan Rock. Musik jazz secara umum digambarkan
sebagai musik yang memiliki irama lemah,dan beat yang menenangkan sehingga
mampu memunculkan emosi positif berupa perasaan nyaman, dan rileks pada
keras, dan beat yang cepat. Musik ini diasumsikan akan memicu emosi yang tidak
menyenangkan pada pendengarnya. Oleh karena itu, jenis musik keras seperti
33
dan power, sedangkan jenis musik jazz mampu meningkatkan emosi positif
peacefulness.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli musik terapi pada
tahun 1978 menyebutkan bahwa responden yang disuruh mendengar musik rock
memunculkan emosi yang tidak menentu dan menjurus pada keinginan untuk
menyebutkan bahwa musik dengan irama yang teratur seperti jazz dapat
2011).Dari penjelasan diatas peneliti berasumsi bahwa ada perbedaan emosi saat
2.5 Hipotesis
34
6. Ada perbedaan kategori emosi musikalpeacefulnesspada subjek saat
35
17. Ada perbedaan kategori emosi musikalsadnesspada subjek saat
21. Ada perbedaan emosi musikalpower pada subjek saat diperdengarkan jenis
25. Ada perbedaan emosi musikal joyfull pada subjek saat diperdengarkan
36