Anda di halaman 1dari 4

kali ini akan dijelaskan mengenai mekanisme reaksinya, karena pada posting sebelumnya

kayanya reaksi pembentukan senyawa LkWn tidak sesederhana penjelasan itu, karena pada
kenyataannya jarak (bahkan ketika tidak ada jarak sekalipun) banyak hal yang dapat
mempengeruhi pada kekuatan ikatan pada molekul LkWn. terutama jika ada interferensi dari ion
Lk ato ion Wn lain yang memiliki spektrum energi atraktif yang lebih tinggi dan foton (bermuatan
materi) yang lebih banyak. Bahkan untuk molekul LkWn yang sudah terbentuk dengan stabil
dan telah menghasilkan derivat dan memiliki waktu paruh yang lama pun masih bisa
dipengaruhi oleh interferensi tersebut. sehingga bukan tidak mungkin atom Lk yang pada
keadaan normal bervalensi satu akan menggunakan valensi diatasnya untuk mengikat 2 atau
lebih atom Wn (baca: nyandung) membentuk senyawa poligami yang merupakan hasil dari
proses nyandungisasi, yaitu Lk(Wn)2, Lk(Wn)3 dst, senyawa kompleks LkWn atau polimer
LkWn dengan kompleksitas permasalahannya. atau secara empiris dapat ditulis dengan
Lk(Wn)x, dimana x merupakan bilangan bulat antara 1 sampai dengan tak terhingga. hal ini
sangat memungkinkan terjadi, karena dibeberapa institusi hukum pp-10 sudah tidak dipakai lagi
karena sudah dianggap tidak relevan.

meskipun x tidak terhingga, valensi atom Lk yang banyak ditemukan adalah 1 atau 2. di alam,
pada keadaan normal sukar sekali menemukan atom Lk yang bervalensi 3, 4 atau diatasnya.
tetapi menurut jurnal jawa pos yang saya baca minggu lalu, di sragen-solo telah ditemukan
atom Lk yang bervalensi 12 dalam bentuk senyawa Lk(Wn)12. setelah diamati oleh para ahli
ternyata atom Lk trsebut pada spektrumnya jika diamati panjang gelombangnya memang
memiliki lamda diatas 900 A° (mendekati infra merah, sehingga memiliki energi tinggi), dan jika
diamati muatannya ternyata memiliki foton (materi) yang banyak juga.

pada keadaan STP (ideal) reaksi normal antara atom Lk dan atom Wn adalah sbb:

Lk + Wn ----- LkWn
LkWn ----- Lk(Jr) dan/atau Wn(Jr)

tapi berdasarkan tingkatan energi ikatan, jika kita asumsikan ikatan antara atom Lk dan atom
Wn pada pembentukan molekul LkWn adalah ikatan sigma yang terbentuk dari proses
meritisasi, kemudian ikatan pi adalah ikatan siri, dan ikatan n adalah ikatan sephia, dimana
ikatan pi dan ikatan n terbentuk dari proses selingkuhisasi, maka hasil reaksi antara atom Lk
dan atom Wn dengan interferensi dari ion Lk+, ion Wn- dan radikal bebas Lk° atau Wn°
kemungkinan akan menghasilkan senyawa anomali, yaitu :

Lk + Wn + interferensi ion Wn- ----- Lk(Wn)x

atau

Lk + Wn + interferensi ion Lk+ ----- (Lk)yWn

atau
Lk + Wn + interferensi ion Lk+ dan Wn- ----- (Lk)y(Wn)x

atau

Lk + Wn + interferensi ion Lk+ dan Wn- ----- [(Lk)y(Wn)x]z

atau

Lk + Wn + dengan/tanpa interferensi ion Lk+ dan Wn- ----- Lk° + Wn°

atau

Lk + Wn + dengan/tanpa interferensi ion Lk+ dan Wn- ----- (Lk)2 + (Wn)2 ==> ini yang bahaya...

keterangan :
x = valensi atom Lk
y = valensi atom Wn
z = jumlah "mer" dari polimer LkWn
(dimana x, y, z adalah bilangan bulat random)
Lk° dan Wn° = radikal atom jomblo
LkWn = senyawa monogami
Lk(Wn)x = senyawa poligami
(Lk)yWn = senyawa poliandri
(Lk)y(Wn)x = senyawa kompleks LkWn
[(Lk)y(Wn)x]z = senyawa polimer LkWn
nyandung = memiliki pasangan lebih dari satu, bisa poligami atau poliandri

tahapan/mekanisme reaksinya adalah sbb:

a. reaksi normal

1. eksitasi
atom Lk dan atom Wn sejalan dengan waktu paruhnya (biasanya 17 - 40 tahun) akan
melepaskan satu elektron dari pasangan elektronnya menjadi tereksitasi dari ground-state ke
excited state sehingga keduanya akan mengalami exciting membentuk ion Lk+ dan ion Wn-

Lk ----- Lk+
Wn ----- Wn-

2. interaksi
ion Lk+ dan ion Wn- yang sedang exciting akan saling mendekati dan membentuk senyawa
dengan ikatan sigma LkWn melalui proses meritisasi dengan/tanpa katalis comblang.

Lk+ + Wn- ----- LkWn

3. derivatisasi
susah jelasin teknisnya, pokoknya reaksinya akan menghasilkan atom Lk junior dan/atau Wn
junior yang masih labil.

LkWn ----- Lk(Jr) dan/atau Wn(Jr)

4. siklisasi
atom Lk(Jr) dan Wn(Jr) yang masih labil pada waktu paruh 17 akan matang dan mengalami
eksitasi sehingga reaksi berulang membentuk siklus reaksi looping dari reaksi tahap 1 sampai
tahap 4.

Lk(Jr) ----- Lk
Wn(Jr) ----- Wn

b. reaksi anomali

5. centilisasi
ion Lk+ atau Wn- yang belum juga bereaksi mengalami over-exciting karena kelamaan
tereksitasi sehingga mengalami centilisasi, yaitu tereksitasi dari keadaan excited-state ke
centil-state.

Lk+ ----- Lk*


Wn- ----- Wn*

5. interferensi
molekul LkWn yang sudah terbentuk disadari atau tidak, diakui atau tidak dan disengaja atau
tidak, akan mengalami interferensi dari ion Lk* atau ion Wn* yang over-exciting.

5.1 proses pembentukan senyawa poligami


atom Lk pada molekul LkWn akan menyisihkan/mengalihkan (bukan melepasan) foton atau
mencari foton tambahan. jika tidak kuat atom Lk akan mengalami kelebihan foton bebas atau
lone-pair foton (emang ada?) sehingga mengalami proses centilisasi membentuk LkWn
tercentilkan.

LkWn + foton ----- *LkWn

molekul LkWn tercentilkan bereaksi dengan ion Wn over-exciting membentuk senyawa Lk(Wn)2
dengan bentuk ikatan sigma-sigma atau sigma-pi atau sigma-n. reaksi 5.1 ini akan looping
sampai membentuk senyawa Lk(Wn)x, dimana x bilangan bulat dan tak terhingga.

5.2 proses pembentukan senyawa poliandri


atom Wn pada molekul LkWn melepaskan emisi centil berlebihan. jika tidak kuat atom Wn akan
mengalami kelebihan elektron bebas atau lone-pair electron sehingga mengalami proses
centilisasi membentuk LkWn tercentilkan.

LkWn ----- LkWn*

molekul LkWn tercentilkan bereaksi dengan ion Lk* over-exciting membentuk senyawa (Lk)2Wn
dengan bentuk ikatan sigma-n. reaksi 5.2 ini akan looping sampai membentuk senyawa
(Lk)yWn, dimana y bilangan bulat dan tak terhingga.

6. polimerisasi
proses polimerisasi adalah proses gabungan antara proses poligami dan proses poliandri.
reaksi dapat berjalan secara paralel maupun seri. reaksi terjadi antara sesama LkWn
tercentilkan, dimana Lk tercentilkan akan berikatan n dengan Wn tercentilkan membentuk
polimer [(Lk)y(Wn)x]z.

*LkWn* + *LkWn* + *LkWn* dst ----- *Lk-Wn-Lk-Wn-Lk-Wn* dst

kemungkinan ikatan yang ada pada senyawa poligami adalah ikatan sigma, ikatan pi dan ikatan
n. sedangkan kemungkinan ikatan yang ada pada senyawa poligami adalah ikatan sigma dan
ikatan n, karena hampir tidak mungkin atom Wn memiliki dua atau lebih ikatan sigma. bentuk
kristal senyawa kompleks dan senyawa polimer LkWn adalah amorf, karena valensi Lk (x),
valensi Wn (y) dan jumlah mer (z) bisa berapa saja.

7. teu-puguhisasi
belum ada teori mendukung yang bisa menjelaskan kenapa proses teu-puguhisasi ini bisa
berlangsung. karena ion Lk+ dan Wn- tidak membentuk senyawa hetero atom LkWn, tetapi
membentuk senyawa homo atom.

2Lk+ + 2Wn- ----- (Lk)2 + (Wn)2

konklusi :
1. kalo waktu paruh dan foton dah cukup sebaiknya gancang merit.
2. atom Lk dan Wn pada molekul LkWn harus selalu berada dalam kondisi proses percayaisasi.

12 Januari 2010 pukul 3:59 ·


Privasi: Publik

Anda mungkin juga menyukai