Anda di halaman 1dari 9

Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020

ISSN (Cetak) 2527-6042


eISSN (Online) 2527-6050

EVALUASI KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG


AKIBAT COVID-19 DENGAN METODE EARNED VALUE
CONCEPT (EVM)
Rini Pebri Utari1, Abdul Samad2
1,2
Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Tlp.(0341) 464318 fakx (0341) 466782

Kontak Person:
Rini Pebri Utari, SPd.,MT
Alamat Institusi : Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Tlp.(0341) 464318 fakx (0341) 466782
E-mail: rinipebriutari@umm.ac.id

Dr. Abdul Samad,ST.,MT.


Alamat Institusi : Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Tlp.(0341) 464318 fakx (0341) 466782
E-mail: abdulsamad@umm.ac.id

Abstrak
Proyek konstruksi bersifat unik karena kondisi proyek dipengaruhi oleh banyak factor, tidak terkecuali factor lingkungan. Saat
ini Indonesia tengah menghadapi wabah virus Covid-19. Terbitnya Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2020 menegaskan
bahwa saat ini Indonesia berada dalam keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat akibat penyebaran Covid-19. Pasal 10
Pergub DKI Jakarta No. 33/2020 menentukan 11 jenis sektor usaha yang dikecualikan dari penghentian sementara aktivitas
bekerja di tempat kerja/kantor, yang salah satunya adalah aktivitas konstuksi. Namun kenyataan di lapangan, tidak sedikit
aktivitas konstruksi yang ikut berhenti akibat pandemi Covid-19 ini. Biasanya hal ini disebabkan karena kegiatan konstruksi
tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan juga bergantung kepada sektor usaha yang lain. Untuk itu dalam penelitian ini ingin
mengkaji kinerja konstruksi akibat adanya pandemic covid-19 ini. Adapun metode yang paling tepat digunakan yaitu metode
Earned Value Concept (EVM). Pada kajian EVM dalam penelitian ini mengungkapkan nilai varians biaya dan jadwal pada
saat pelaporan yaitu pada minggu ke-6 dan ke-12 prediksi pekerjaan lebih cepat ndari rencana tetapi biaya lebih tinggi dari
anggaran. Namun pada minggu ke-20 CV dan SV bernilai negatif sehingga terjadi keterlambatan proyek maka
menggambarkan Pekerjaan kemungkinan selesai namun memakan biaya yang lebih tinggi. Dan berdasarkan nilai BEAC dan
SEAC proyek dapat mengejar ketertinggalan hingga durasi tetap mencapai 26 minggu namun anggaran yang dikeluarkan
lebih tinggi dari rencana, hal ini disebabkan adanya penambahan jumlah pekerja dan jam lembur.

Kata kunci: Kinerja Proyek, Earned Value Concept

1. Pendahuluan
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan
umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses mengolah
sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan (wulfram.E, 2015)[1]. Dengan
kata lain, kegiatan pelaksanaan proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara,yang
berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumberdaya tertentu dan dimaksudkan untuk
menghasilkan produk dengan kriteria-kriteria yang telah digariskan secara jelas dalam kontrak.
Proyek konstruksi bersifat unik karena kondisi proyek dipengaruhi oleh banyak factor, tidak
terkecuali factor lingkungan. Saat ini Indonesia tengah menghadapi wabah virus Covid-19. Pasal 10
Pergub DKI Jakarta No. 33/2020 menentukan 11 jenis sektor usaha yang dikecualikan dari penghentian
sementara aktivitas bekerja di tempat kerja/kantor, yang salah satunya adalah aktivitas konstuksi.
Namun kenyataan di lapangan, tidak sedikit aktivitas konstruksi yang ikut berhenti akibat pandemi
Covid-19 ini. Biasanya hal ini disebabkan karena kegiatan konstruksi tersebut tidak berdiri sendiri,
melainkan juga bergantung kepada sektor usaha yang lain. Penghentian aktivitas konstruksi ini juga
bukan hanya berasal dari pengguna jasa konstruksi, melainkan juga bisa berasal dari pelaku penyedia
jasa konstruksi tersebut.
Untuk itu dalam penelitian ini ingin mengkaji kinerja konstruksi akibat adanya pandemic covid-
19 ini dan mengetahui besar biaya dan waktu penyelesaian proyek dengan menggunakan metode Earned
Value Concept (EVM)

SENTRA 2020 173


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Adapun metode yang paling tepat digunakan yaitu metode Earned Value Concept (EVM),.
Dengan metode Earned Value Concept (EVC) dapat menilai suatu kinerja proyek, salah satunya pernah
diteliti (Rifqi, 2017)[2] pada proyek Pembangunan Jembatan Pethuk 1 Ruas Jalan Kota Kupang hasil
analisa Konsep Nilai Hasil untuk mengevaluasi kinerja, mengestimasi keterlambatan proyek, dan
pembengkakan biaya secara keseluruhan Dari hasil analisis didapat hasil bahwa Proyek Pembangunan
Jembatan Petuk 1 Ruas Jalan Lingkar Kota Kupang mengalami keterlambatan 30 minggu. Dampak
keterlambatan tersebut adalah biaya yang membengkak sebesar 206 juta.
Selain mengukur kinerja pelaksanaan proyek, metode EVM juga dapat melihat Cost Overrun
dan Schedule Underrun di setiap periode pelaksanaan dan Penyebab utama masalah keterlambatan
proyek, dalam penelitiannya (Sandim, 2013) [3]penerapan konsep Earned Value Method sebagai alat
ukur Kinerja biaya dan jadwal pada pekerjaan bekisting didapatkan dengan estimasi waktu penyelesaian
proyek 38 hari kerja dari periode akhir penelitian.
Dalam system pengendalian berbasis Earned Value ada 3 (tiga) indikator yang digunakan
sebagai fondasi dasar adalah sebagai berikut :Actual Cost of Work Performance (ACWP), yaitu biaya
actual dari pekerjaan yang dicapai atau yang merupakan total biaya actual yang terjadi selama
melakukan pekerjaan pada selama periode ditentukan, yang didapat dari laporan akuntansi. Budgeted
Cost of Work Performance (BCWP), yaitu biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yang dicapai atau
merupakan persentase dari anggaran yang harusnya telah dibelanjakan untuk persentase pekerjaan yang
ditentukan pada suatu kegiatan yang telah terlaksana, yang didapat dari prestasi mingguan. Budgeted
Cost of Work Scheduled (BCWS), yaitu biaya yang dianggarkan dari pekerjaan yang direncanakan atau
yang merupakan bagian biaya yang direncanakan untuk dikeluarkan pada suatu kegiatan antara tanggal
mulai hingga tanggal selesai kegiatan yang dilaksanakan, yang didapat dari time schedule yaitu Gantt
Bar Chart dan kurva S.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat menjadi solusi dari pemecahan masalah
keterlambatan kinerja proyek akibat Covid-19 sehingga proyek dapat tetap berjalan sesuai waktu yang
diharapkan dengan kualitas yang maksimal.

2. Metode Penelitian
1) Objek Penelitian

Dalam Penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Pada pembangunan Gedung
Asrama Putra Politeknik Bali. Proyek ini direncanakan akan dilaksanakan selama 160 hari
kalender yaitu mulai Januari 2020-Agustus 2020. Namun adanyanya keterambatan akbat force
majeur ( Kondisi darurat covid 19).

Gambar 1. Pembangunan Asrama Putra Politeknik Bali dengan Progress pelaksanaan 30%

174 SENTRA 2020


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Gambar 2. Pembangunan Asrama Putra Politeknik Bali dengan Progress pelaksanaan 60%

Data yang digunakan dalam analisis meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian. Data primer diperoleh langsung melalui
wawancara langsung dengan manajemen proyek untuk melengkapi data-data sekunder.
Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari obyek penelitian. Data
sekunder yang akan diambil adalah :
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
 Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan (RAP)
 Schedule / (Kurva S)
 Detail Engginering Design (DED)
 Laporan Mingguan
 Laporan Fisik Bulanan
 Laporan Biaya Pelaksanaan Bulanan

2) Tahapan Penelitian

Untuk memberikan kemudahan dalam memecahkan masalah yang diteliti, akan dipaparkan
tahapan penelitian berupa kerangka yang teratur dan sistematis tentang urutan-urutan pekerjaan
yang harus dilakukan dalam penelitian ini. Berikut tahapan pekerjaan dalam penelitian ini:
 Mempelajari dan memperdalam ilmu sesuai dengan metode analisis yang digunakan,
metode analisis yang digunakan dalam hal ini adalah Earned Value Concept.
 Pengumpulan Data RAB, laporan mingguan, laporan bulanan, dan kurva S rencana
 Mengidentifikasi ACWP, BCWS dan BCWP
 Menganalisis varian biaya (CV), dan varian jadwal (SV)
 Menganalisis indeks kinerja biaya proyek (CPI) dan indeks kinerja jadwal proyek (SPI)
 Menganalisis total biaya pengeluaran proyek (EAC) dan perkiraan waktu penyelesaian
proyek (ETC)
 Mengidentifikasi masalah yang terdapat di dalam proyek
 Mencari alternatif tindakan perbaikan untuk menyelesaikan malah yang terdapat di
dalam proyek.
 Pembahasan
 Kesimpulan dan saran

3) Anaisis Data

Pada tahap ini dilakukan analisis perhitungan dari data proyek yang telah diperoleh.Tahap
analisis data adalah dengan melakukan perhitungan data dari tiga indikator, yaitu ACWP, BCWS
dan BCWP dengan metode Earned Value Concept. Dari ketiga indikator tersebut akan diperoleh
varian biaya (CV), Varian Jadwal (SV), Indeks Kinerja Biaya Proyek (CPI) dan Waktu Proyek

SENTRA 2020 175


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

(SPI). Selanjutnya, kita dapat menganalisis total biaya pengeluaran proyek (EAC) dan perkiraan
waktu penyelesaian proyek (ETC).

4) Diagram Alur Penelitian

Mulai

Persiapan & Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:


1. Wawancara terkait pelaksanaan proyek,
kendala dan kesesuaian biaya proyek 1. Gambar Teknis dan Arsitektur
2. Progress Pekerjaan harian, mingguan, bulanan 2. HSPK dan Spesifikasi Teknik
bulanan

Analisis Earned Value Concept

 Analisis Kinerja (ACWP,BCWS,BCWP)


 Parameter waktu (Schedule Varian (SV) ,Schedule Perfomance
Index (SPI) )
 Parameter Biaya ( Cost Varian (CV) ,Cost Performance Index
(CPI) )
 Estimasi biaya dan waktu ( Estimate At Completion (EAC), Time
At Completion

Analisis Sensitivitas

Hasil & Pembahasan

Kesimpulan & Saran

Selesai

176 SENTRA 2020


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

3. Hasil dan pembahasan

Proyek konstruksi yang menjadi Objek penelitian adalah bangunan Gedung Asrama Putra
Politeknik dengan nilai proyek sebesar Rp. 4.263.427.909.72. dengan rencana waktu pelaksananaan
180 hari kalender. Berdasarkan hasil pengambilan data berupa spesifikasi teknis proyek, gambar kerja,
laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan proyek, data rencana angaran biaya dan
anggaran actual proyek maka dalam penelitian ini akan dikaji penyimpangan biaya dan waktu pada
minggu ke -6, minggu ke-12 dan minggu ke-20. Ketiga indikator yang akan dianalisa dan (BCWS,
BCWP, ACWP) akan memberikan gambaran mengenai pencapaian biaya dan waktu dengan
melihat parameter biaya konsep Earned Value.
3.1 BCWS (Budgetes Cost for Work Schedule)

BCWS merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang disusun
berdasarkan waktu BCWS dihitung dari akumulasi anggaran biaya yang direncanakan untuk
pekerjaan dalam periode tertentu.
Contoh perhitungan BCWS pada pelaksanaan minggu ke-6
BCWS = BAC X (%) Rencana
= Rp. 4.263.427.909,72., x 7.95%
= Rp. 339.153.220,46
3.2 BCWP (Budgeted Cost for Work Performance)

BCWP adalah besarnya nilai dari penyelesaian pekerjaan dalam periode waktu tertentu. BCWP
ini dihitung berdasarkan akumulasi dari pekerjaan yang diselesaikan.
Contoh perhitungan BCWP pada minggu ke-6
BCWP = BAC X (%) Penyelesaian fisik
= Rp. 4.263.427.909,72 x 10,03%
= Rp. 427.753.939,10
3.3 ACWP (Actual Cost For Work Performed)

ACWP merupakan jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang di gunakan untuk
melaksanakan pekerjaan pada waktu tertentu. Nilai ACWP merupakan perhitungan dari biaya
material, biaya peralatan, biaya upah, biaya sub kontraktor, biaya umum dan administrasi.
Contoh perhitungan ACWP pada minggu ke -6 Besarnya anggaran berdasarkan Lap keuangan
rill adalah sebesar Rp. 320.688.973,31. Adapun perhitungan BCWP, BCWS dan ACWP untuk
keseluruhan durasi proyek dapat dilihat pada tabel 1 dan hubungan BCWS, BCWP dan ACWP dapat
dilihat pada gambar 1.
3.4 Parameter Biaya Konsep Earned Value

 Cost Variance (CV)


Cost variance merupakan sebesarnya selisih antara nilai yang diperoleh setelah paket-paket
pekerjaan diselesaikan dengan besarnya biaya aktual yang terjadi selama proyek dilaksanakan.
Perhitungan nilai CV pada minggu ke-6
CV = BCWP – ACWP
= 427.753.939.,10 – 320.688.973,31
= 107.064.965,79
Perhitungan nilai CV pada minggu ke-12
CV = BCWP – ACWP
= 1.798.326.906,60 – 1.798.552.644,54
= -1.220.451.
Perhitungan nilai CV pada minggu ke-20
CV = BCWP – ACWP
= 3.675.940.558,04 – 3.678.148.789,96

SENTRA 2020 177


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

= -2,208,231.91
 Schedule Variance (SV)
Schedule variance digunakan untuk menghitung penyimpangan antara BCWS dengan
BCWP
Perhitungan nilai SV pada minggu ke-6
SV = BCWS-BCWP
= 339.153.220,46 – 427.753.939,10
= 88.600.718,64

Perhitungan nilai SV pada minggu ke-12


SV = BCWS-BCWP
= 1.797.199.459,68 – 1.798.326.906,60
= 1.127.446,93

Perhitungan nilai SV pada minggu ke-20


SV = BCWS-BCWP
= 3.749.684.846,60 – 3.675.940.558,04
= -73.744.288,55

Tabel 1. Perhitungan BCWP, BCWS dan ACWP


Minggu
ACWP
ke- BCWS BCWP (RP)
1 100,466.02 5,640,516.11 100,466.02
2 8,050,703.95 16,000,941.98 8,050,703.95
3 31,135,489.28 36,635,187.26 17,396,793.26
4 83,069,146.89 89,270,897.57 41,853,058.84
5 192,350,511.74 237,042,786.42 151,134,423.69
6 339,153,220.46 427,753,939.10 320,688,973.31
7 496,015,295.30 654,074,834.37 496,015,295.34
8 715,882,479.65 858,401,348.57 715,882,479.70
9 715,882,479.65 858,401,348.57 949,961,510.22
10 949,961,510.18 1,092,375,711.77 1,198,189,478.50
11 1,198,189,478.46 1,293,938,090.35 1,484,104,243.41
12 1,484,104,243.37 1,537,831,461.32 1,798,552,644.54
13 1,797,199,459.68 1,798,326,906.60 2,115,129,220.55
14 2,115,131,288.35 2,116,804,971.46 2,398,804,923.38
15 2,398,804,583.58 2,398,191,213.50 2,660,651,875.31
16 2,660,651,385.01 2,659,965,687.16 2,772,566,857.94
17 2,900,454,643.28 2,902,981,078.01 2,904,063,764.96
18 2,900,454,643.28 2,902,981,078.01 3,311,694,370.83
19 3,130,140,583.12 3,122,547,615.36 3,499,583,638.81
20 3,351,616,612.11 3,310,138,443.39 3,678,148,789.96
21 3,560,176,764.72 3,497,729,271.42 3,856,539,140.56
22 3,749,571,920.29 3,675,940,558.04 4,018,958,690.20
23 3,913,984,606.33 3,854,151,844.67 4,138,641,638.49
24 4,065,894,825.19 4,016,162,105.24 4,202,797,701.67
25 4,165,289,384.63 4,135,538,086.71 4,245,564,147.03

178 SENTRA 2020


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

Minggu
ACWP
ke- BCWS BCWP (RP)
26 4,165,289,384.63 4,135,538,086.71 4,263,427,909.98
Sumber : Pengolahan Data

4,500.00
4,000.00
3,500.00
3,000.00
2,500.00
2,000.00 BCWS
1,500.00 BCWP (RP)
1,000.00 ACWP
500.00
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526

Gambar 1 Hubungan BCWS, BCWP dan ACWP

3.5 Cost Performance Index (CPI)

Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan dengan melihat perbandingan nilai pekerjaan yang
telah diselesaikan (BCWP) dibandingkan dengan besarnya biaya yang telah dikeluarkan dalam periode
yang sama (ACWP).

Perhitungan nilai CPI pada minggu ke-20


CPI = ACWP / BCWP
= 3.678.148.789,96 / 3.675.940.558,04
= 0.999373058
3.6 Schedule Performance Index (SPI)

Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan yaitu dengan membandingkan antara
besarnya nilai pekerjaan secara fisik yang telah diselesaikan (BCWP) dengan besarnya pengeluaran
biaya yang direncanakan ( BCWS)
 Perhitungan nilai SPI pada minggu ke-20
SPI = BCWS / BCWP
= 339.153.220,46 / 427.753.939,10
= 0,792869894
3.7 Budget Estimate to Compelete (BETC)

BETC adalah besarnya perkiraan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa, sehingga BETC
adalah anggaran pekerjaan tersisa dibagi dengan indek kinerja biaya.
Perhitungan nilai BETC pada minggu ke-20
BETC = (BAC – BCWP) / CPI
= -12.358.328.046,72 / 1
= -12.358.328.046,72
3.8 Budget Estimate at Completion (BEAC)

SENTRA 2020 179


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

BEAC adalah besarnya pengeluaran hingga saat pelaporan ditambah besarnya perkiraan biaya
untuk pekerjaan tersisa. Besarnya perkiraan biaya total perlu diektahui untuk mengetahui apakah
dana yang tersisa cukup untuk menyelesaikan pekerjaan yang tersisa.

Perhitungan nilai BEAC pada minggu ke-20


BEAC = ACWP + BETC
=3.678.148.789,96 + 587.134.644,8
= 4.265.283.434,77

3.9 Schedule Estimate to Complete (SETC)

ETC adalah kinerja jadwal dianggap sama dengan pekerjaan tersisa pada saat pelaporan, maka
SETC adalah waktu pekerjaan tersisa dibagi indek kinerja jadwal

Perhitungan nilai SETC pada minggu ke-20


SETC = (SAC-tBCWS)/SPI
= (26-20) / 1,020061339
= 5,881999221
3.10 Schedule Estimate at Completion (SEAC)

SEAC adalah jumlah waktu pelaksanaan pekerjaan sampai pada saat pelaporan ditambah
perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa
Perhitungan nilai SETC pada minggu ke-20
SEAC = tBCWP + SETC
= 20 + 5,881999221
= 25,88199922

Adapun Nilai Parameter Biaya Konsep Earned Value dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai Parameter Biaya Konsep Earned Value


Kelompok Evaluasi minggu ke- Evaluasi minggu ke-
No Evaluasi minggu ke-6
Analisa 12 20
1 BCWS 339,153,220.46 1,797,199,459.68 3,749,684,846.60
2 BCWP 427,753,939.10 1,798,326,906.60 3,675,940,558.04
3 ACWP 320,688,973.31 1,798,552,644.54 3,678,148,789.96
4 CV 107,064,965.79 -225,737.93 0.00
5 SV 88,600,718.64 1,127,446.93 -73,744,288.55
6 CPI 0.749704314 1.000125527 1.000600726
7 SPI 0.792869894 0.999373058 1.020061339
8 BETC 5,116,249,034.41 2,464,791,606.11 587,134,644.81
9 BEAC 5,436,938,007.72 4,263,344,250.65 4,265,283,434.77
10 SETC 24.0094657 10.00627335 5.881999221
11 SEAC 32.0094657 26.00627335 25.88199922
Sumber : Pengolahan Data

3.11 Prediksi Kondisi Proyek Berdasarkan nilai varian Earned Value Methode
Penyelesaian pekerjaan pada minggu ke-6 dan minggu ke-12 diketahui nilai varians jadwal
(Schedule Variance, SV) dan nilai varians biaya (Cost Variance, CV) bernilai positif, hal ini
menggambarkan Pekerjaan Lebih Cepat dari jadwal dengan biaya kurang dari Anggaran. Namun saat
minggu ke-20 diketahui nilai varians jadwal (SV) dan nilai varians biaya (CV) bernilai negatif hal
ini menandakan pekerjaan selesai tapi terlambat dengan menekan biaya lebih tinggi dari Anggaran.

180 SENTRA 2020


Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) 2020
ISSN (Cetak) 2527-6042
eISSN (Online) 2527-6050

3.12 Prediksi Kondisi Proyek Berdasarkan Indeks Kinerja (Prestasi)

Pada minggu ke-6 dan ke-12 angka indeks kinerja jadwal (Schedule Performance Index, SPI)
bernilai kurang dari satu hal ini menandakan waktu pelaksaan lebih lama daripada yang direncanakan,
sedangkan pada minggu ke-20 nilai SPI lebih dari satu sehingga proyek dapat dinyatakan mengalami
percepatan dari waktu rencana. Jika ditinjau dari nilai CPI pada minggu ke-6 nilai CPI kurang dari satu
hal ini menunjukkan kinerja proyek kurang baik namun pada minggu ke-12 dan minggu ke-20 nilai CPI
mengalami kenaikan menjadi lebih dari satu, hal ini menandakan kinerja proyek baik atau berarti bahwa
penyelenggaraan proyek lebih baik dari perencanaan
3.13 Prediksi Kondisi Akhir Proyek

Dari hasil analisis pada saat pelaporan minggu ke-6, diketahui total biaya (Budgeted Estimate
At Complete, BEAC) yaitu Rp 5.436.938.007,72 lebih besar dari anggaran (Budgeted
At Completion, BAC) sebesar Rp 4.263.427.909,72 berarti proyek mengalami kerugian dan dari
prediksi jadwal penyelesaian proyek (Schedule Estimate At Completed, SEAC) yaitu sebesar
32,0094657 minggu lebih besar dari rencana awal yaitu 20 minggu, Pada minggu ke-16 nilai BEAC
yaitu sebesar 4,263,344,250.65 dengan SEAC sebesar 20,00 hal ini menandakan proyek mempercepat
durasi proyek sehingga kemu anggaran yang dikeluarkan lebih besar dari rencana. Dan pada minggu
ke-20 proyek mengalami percepatan menjadi penyelesan SEAC 25,98 minggu lebih cepat dari rencana
namun memakan anggaran lebih besar dari rencana.

4. Kesimpulan

Pada kajian EVM dalam penelitian ini dapat mengungkapkan nilai varians biaya dan jadwal pada
saat pelaporan yaitu pada minggu ke-6 dan ke-12 prediksi pekerjaan lebih cepat ndari rencana tetapi
biaya lebih tinggi dari anggaran. Namun pada minggu ke-20 CV dan SV bernilai negatif sehingga terjadi
keterlambatan proyek maka menggambarkan Pekerjaan kemungkinan selesai namun memakan biaya
yang lebih tinggi.. Dan berdasarkan nilai BEAC dan SEAC proyek dapat mengejar ketertinggalan
hingga durasi tetap mencapai 26 minggu namun anggaran yang dikeluarkan lebih tinggi dari rencana,
hal ini disebabkan adanya penambahan jumlah pekerja dan jam lembur.

5. Daftar Pustaka

[1] Ervianto, W, I., 2007, Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit : Andi, Yogyakarta Gray, Clifford F
dan Larson, Erik W., 2006, Manajemen Proyek, Penerbit : Andi, Yokyakarta.
[2] Rifqi, 2017, Pengendalian Biaya dan Waktu Proyek dengan Metode Konsep Nilai Hasil (Earned
Value), Jurnal Karya Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 4 Tahun 2014, Hal 460-470.
[3] Sandim 2013, Penerapan Konsep Earned Value Methode sebagai Alat Ukur Kinerja Biaya dan
Jadwal Pada Pekerjaan Begesting, Jurnal Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya.
[4] Utari, Rini Pebri. 2019. Pengendalian Biaya dan Waktu dengan Pendekatan Metode Earnead Value
Concept (EVM). Jurnal Media Teknik Sipil Volume 17 No 2 Tahun 2019

SENTRA 2020 181

Anda mungkin juga menyukai