PENDAHULUAN
tanggal 21 Juli 1954, yang membagi Vietnam menjadi dua negara yaitu,
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan dengan dengan batas garis demarkasi 17°
akan disusul dengan pemilihan umum guna penyatuan kembali wilayah negara
yang direncanakan pada bulan Juli 1956. Namun Pemilihan Umum tersebut
1
Hasibuan M.S., dkk., 2007, Prajurit TNI Dalam Tugas Kemanusiaan Galang 96, Pusat Sejarah TNI,
Jakarta, hlm. 6.
1
2
menandatangani.
negara ini dari pasukan RDV yang mendapat bantuan personel dan peralatan
menjadi titik awal orang Vietnam yang non komunis melakukan pengungsian
kemudian lebih dikenal dengan sebutan “manusia perahu”. Sejak tahun 1975
kapal motor Pengungsi Vietnam di Pulau Laut yang terletak di bagian Utara
Pulau Natuna.4 Sebagian besar dari pada mereka itu sampai dengan 1978
hanya lewat saja dalam perjalanan ke negara ke tiga, terutama Australia. Akan
tetapi sebagian dari pada mereka itu memang dengan maksud untuk mendarat
sebagian lagi untuk berusaha dari Indonesia menuju secara sah ke negara-
fasilitasnya.
Pada bulan yang sama pengungsi Vietnam mendarat lagi di pulau laut
2
Wagiman, 2012, Hukum Pengungsi Internasional, Cetakan Pertama, Sinar Grafika Offset, Jakarta,
hlm. 166.
3
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Inventaris Arsip Palang Merah Indonesia Tahun 1948-
2002. Laporan Operasi Penanggulangan dan Pengelolaan Pengungsi Vietnam di Tanjung Pinang dan
Kepulauan Riau, Kode Inventaris 215.
4
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Sekretaris Wapres Adam Malik Tahun 1978-1982
No.26, Laporan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tentang Pengembangan dan Rencana
Penggunaan Pulau Galang Setelah Selesai Dijadikan Sebagai Tempat Penampungan Pengungsi
Vietnam, Kode Inventaris 408.
4
berbagai pulau, di pulau Letung, pulau Karamon, pulau Berhala dan pulau
Kuku.
kasus 2.500 pengungsi Vietnam yang diangkut oleh kapal Hai Hong mendarat
5
Hasibuan M.S., dkk., Op. Cit., hlm 16.
6
Ibid, hlm. 17.
7
Hadi Soesastro, A.R. Sutopo (ed), 1981. Strategi dan Hubungan Internasional Indonesia di Kawasan
Asia Pasifik, Cetakan Pertama, Yayasan Proklamasi dan CSIS, Jakarta, hlm. 444.
5
Pemrosesan. Fungsi dan tugas Pusat Pemrosesan adalah sebagai tempat transit
pengumpulan data dalam batas waktu tertentu, sebelum diambil alih oleh
negara ketiga.8
pemrosesan. Tempat yang dipilih adalah Pulau Rempang atau Pulau Galang di
Kepulauan Riau.
8
Hasibuan M.S., dkk., Op. Cit., hlm 34.
6
pengungsi harus diisolasi total dari penduduk setempat, maka pilihan tertuju
pada pulau di sebelahnya yaitu Pulau Galang. Pulau Galang adalah sebuah
pulau yang hanya dihuni sekitar 250 orang yang luasnya sekitar 250 orang
karet dan perkebunan nanas oleh perusahaan PT.Mantrust namun gagal. Usaha
Perang Dunia ke II, Pulau Galang oleh sekutu dijadikan tempat transit tentara
dan dinilai layak untuk tempat pemrosesan. Peranan Pulau Galang sebagai
Galang. Pada tanggal 18 Juni 1979, “Lay Out” Pusat Prosesing diserahkan
Juni 1979.
disingkat P3V, yang terdiri atas dua bagian, yaitu Pusat (DEPHANKAM) dan
dengan UNHCR.
9
Isye Ismayawati, 2013, Manusia Perahu Tragedi Kemanusiaan di Pulau Galang, PT. Kompas Media
Nusantara, Jakarta, hlm. 8.
10
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Inventaris Arsip Palang Merah Indonesia Tahun 1948-
2002. Mabes PMI urusan Pengungsi Vietnam, Laporan Singkat tentang Operasi penanggulangan dan
Pengelolaan Pengungsi Vietnam di kepulauan Riau, Kode Inventaris 264.
8
Militer (Kodim), Imigrasi dan Bea Cukai. Sebagai unsur pelaksana dibentuk
Koordinator P3V Ranai, Natuna dijabat oleh Komandan Lanud Ranai. Tahap
dimulai pada tanggal 1 Juni 1979, dapat diselesaikan dalam waktu 2 bulan
“Steering Committee ICIR” tahun 1989 telah ditegaskan bahwa UNHCR akan
datang setelah tanggal 18 Maret 1989 disebut “Manusia Perahu” (Boat People)
dan tidak otomatis berstatus sebagai pengungsi. Mereka harus diteliti secara
berjenjang melalui badan yang dibentuk yaitu “Review Committee” dan Board
dengan hasil Sidang VII SC-ICIR perlu penanganan secara serius karena
dijadikan alasan untuk memulai pemulangkan para non pengungsi pada tahun
1996.
khusus mengenai masalah manusia perahu asal Vietnam dan Kamboja. Rakor
perahu dari Pulau Galang dan Tanjung Pinang ke Vietnam, Kamboja, dan
Sempat timbul gejolak di Pulau Galang karena mereka yang tidak lolos
yang dipimpin oleh Mayjen Arie Kumaat untuk memulangkan para manusi
(Orderly Return Program). Mereka yang akan dipulangkan itu terbagi dua
(involuntary repatriation).11
tersebut disimpulkan bahwa sebetulnya dua pertiga dari pendatang itu tidak
berhak memperoleh status pengungsi. Bahkan, lebih jauh lagi, “most of the
Vietnamese were not refugees at all. They not only did not need resettlement
but they had no claim to international protection and could be sent back to
their home country” (orang Vietnam sebagian besar bukanlah pengungsi sama
11
Anastasia Wiwik Swastiwi, dkk., 2012, Pulau Galang Wajah Humanisme Indonesia Penanganan
Manusia Perahu Vietnam 1979-1996, Cetakan Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta, hlm. 115.
12
W. Courtland Robinson, 1998, Terms of Refugee, The Indochina Exodus and The International
Response, hlm. 178.
12
adanya “cut of date” yaitu mereka yang datang setelah tanggal 18 Maret 1989
disebut “Manusia Perahu” (Boat People) dan tidak otomatis berstatus sebagai
pengungsi yang masih berada di Pulau Galang hingga tahun 1996, dan
Manusia Perahu asal Vietnam yang awalnya disebut pengungsi berubah status
B. Rumusan Masalah
Suaka asal Vietnam Tahun 1996 di Pulau Galang ditinjau dari Surat Edaran
Terhadap Orang Asing yang Menyatakan Diri Sebagai Pencari Suaka atau
Pengungsi?”
13
C. Tujuan Penelitian
berikut :
2. Tujuan subyektif dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data guna
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
khususnya.
14
2. Manfaat Praktis.
E. Keaslian Penelitian
Pulau Galang Ditinjau dari Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor :
Diri Sebagai Pencari Suaka atau Pengungsi”, belum pernah diteliti oleh
peneliti lain. Sehingga penelitian ini merupakan karya sendiri dari penulis dan
bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain.
rangka pemulangan Pencari Suaka asal Vietnam Tahun 1996 di Pulau Galang
15
(tiga) macam skripsi yang mempunyai relevansi yang hampir sama atau terkait
1. SKRIPSI
a. Judul Penelitian :
1979-1996.
b. Identitas Peneliti :
NPM : 0806344080
c. Rumusan Masalah :
pengungsi Vietnam?
d. Hasil Penelitian :
240 jiwa. Secara historis, Pulau Galang dijadikan pulau transit bagi
2. SKRIPSI
a. Judul Penelitian :
17
Refoulement.
b. Identitas Peneliti :
NPM : 090510042
Yogyakarta
c. Rumusan Masalah :
d. Hasil Penelitian :
3. SKRIPSI
a. Judul Penelitian :
b. Identitas Peneliti :
NPM : 080509952
18
Yogyakarta
c. Rumusan Masalah :
tahun 1999?”
d. Hasil Penelitian :
Pencari Suaka asal Vietnam Tahun 1996 di Pulau Galang ditinjau dari Surat
19
Suaka atau Pengungsi ini meneliti tentang Operasi Komando Tugas (Kogas)
memulangkan Pencari Suaka asal Vietnam tahun 1996 di Pulau Galang dalam
F. Batasan Konsep
pemulangan Pencari Suaka asal Vietnam Tahun 1996 di Pulau Galang ditinjau
gerak cepat, terutama untuk menyerang dan segera lari dari suatu
serangan.14
4. Pencari Suaka adalah istilah yang biasanya digunakan untuk orang yang
diri dari tanah asli mereka oleh karena ketakutan pada penganiayaan dan
13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai
Pustaka, hlm. 704.
14
Ibid. hlm. 514
15
Hasibuan M.S., dkk., Op. Cit., hlm. 48.
21
diskriminasi sistematis.16
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
sekunder yang berupa pendapat lisan ataupun tulisan dari para ahli atau pihak
permasalahan.
2. Sumber Data
Luar Negeri.
16
http://suaka.or.id/public-awareness/refugees-and-asylum-seekers-in-indonesia/, diakses pada tanggal
2 Desember 2014.
22
a. Studi Kepustakaan
b. Wawancara
4. Narasumber
Gadjah Mada Yogyakarta, Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H., LL.M selaku
5. Lokasi Penelitian
berlokasi di Yogyakarta.
satu sama lain, setelah itu dengan pemikiran logis dan sistematis akan
24
Pencari Suaka asal Vietnam di Pulau Galang Tahun 1996 ditinjau dari Surat
Suaka atau Pengungsi, maka sistematika dalam penulisan hukum yang akan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kemanusiaan Galang 96
Vietnam.
A. Kesimpulan
B. Saran
hasil penelitian.