Anda di halaman 1dari 7

JAWABAN

1. Baca Artikel terlampir dan buat analisis dengan menggunakan teori dalam Ilmu Hubungan
Internasional. (40 point)
Insiden masuknya kapal Tiongkok. KM Kway Fey ke wilayah zona ekonomi eksklusif
(ZEE) dan laut territorial Indonesia 19 Maret 2016 lalu, telah disikapi dengan cara
berbeda. Ada yang memandang kejadian itu sebagai pelanggaran hak Indonesia terkait
penangkapan ikan di ZEE, namun ada juga yang melihatnya sebagai pelanggaran hak
berdaulat dan kedaulatan. Pada dasarnya yang dilakukan oleh Tiongkok tentu tidak
terlepas dari klaim sepihaknya terkait dengan “nine dash line”, yang jelas-jelas masuk ke
daerah yurisdiksi Indonesia di Natuna, Kepulauan Riau. Tindakan Tiongkok tersebut
dalam hukum internasional dikenal sebagai unilateral claim, yang tidak serta-merta bisa
mengikat dan memaksa negara lain untuk mengakuinya karena hukum internasional
mengenal apa yang dikatakan sebagai “persistent objection” (penolakan secara terus-
menerus). Indonesia selalu melakukan “persistent objection” sejak awal dan tidak
bergeming dengan sikapnya sampai saat ini. Dalam pembelaannya, Juru Bicara
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, kapal Tiongkok yang ditangkap oleh
kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang melakukan “normal activity”
di wilayah “traditional fishing ground”, yang artinya berada di ZEE Indonesia. Hal yang
mengingatkan kita pada klaim “historical title” Tiongkok di Laut Cina Selatan.Dalam
teori hubungan internasional, tindakan ini telah melanggar batas wilayah.
a. Klaim Tiongkok sama sekali tidak berdasar dalam hukum internasional. Hukum
laut tidak mengenal “traditional fishing ground”, yang ada hanya “traditional
fishing right” di wilayah perairan kepulauan (bukan di ZEE maupun laut
territorial), dan harus diatur melalui perjanjian antar negara. Dengan demikian,
tidak satu pun kapal ikan asing bisa menangkap ikan di ZEE satu negara tanpa ada
izin dari negara pantainya.
b. Dengan mengemukakan dalih di atas, terimplikasi bahwa Tiongkok tidak
mengakui ZEE Indonesia. Padahal Indonesia telah mengklaim ZEE sejak 1983
melalui UU No 5 Tahun 1983, dan tidak pernah ada keberatan dari Tiongkok akan
hal itu. Karena itu, berdasarkan hukum internasional, Tiongkok telah mengakui
klaim Indonesia atas ZEE-nya.
c. Tiongkok mengirimkan penjaga pantainya untuk menjaga kapal ikannya jauh
keluar dari laut teritorial dan ZEE Tiongkok, yang diukur dari mainland of China.
Hal ini tentu dapat diartikan bahwa China menganggap perairan Natuna adalah
daerah perairan, di mana mereka memiliki yurisdiksi yang selama ini mereka
cerminkan dalam klaim sepihak “nine dash line”.
Oleh karena itu mengacu pada teori supremasi batas hubungan wilayah maka Indonesia
harus mengambil tindakan berikut ini.
a. Menanggapi permasalahan ini bukan hanya sebagai sengketa terkait perikanan,
tetapi lebih penting lagi sebagai permasalahan pelanggaran zona maritim,
pelanggaran hak berdaulat, dan kedaulatan yang tidak bisa dibiarkan begitu saja
tanpa ada kejelasan.
b. Protes diplomatik yang harus terus-menerus dilakukan dengan keras dan
berkesinambungan, selama Tiongkok tetap bertahan dengan klaimnya. Jika
memang “nine dash line” Tiongkok bukan klaim wilayah, perlu ada pernyataan
secara tertulis mengenai apa yang dimaksudkan oleh Tiongkok dengan itu, dan
bahwa mereka mengakui ZEE Indonesia yang terkena linetersebut.
c. Melakukan “peaceful display of sovereignty” di daerah Natuna dan daerah lain
yang terhimpit oleh klaim “nine dash line” dengan menghadirkan “patroli
berkesinambungan, pemantauan radar yang efektif dan berdaya jangkau tinggi,
dan pembangunan pangkalan TNI AL di daerah terdekat sebagai ebagai peserta
UNCLOS 1982 sejak 1996, Tiongkok harus bisa menghormati hak berdaulat dan
kedaulatan maritime Indonesia.

2. Jelaskan dalam 250 kata untuk masing-masing pilihan jawaban tentang kegiatan diplomasi
Indonesia dalam kasus (Pilih tiga kasus) (30 poin)
2.1. Penangananan masalah pengungsi Rohingya
Bentrokan antara etnis Rohingya dan Rakhine menjadi pusat perhatian mulai dari
aktivis HAM hingga para pemimpin sejumlah negara. Pemerintah Indonesia diminta
mempengaruhi pemerintah Myanmar agar menangani kasus tersebut secara lebih adil.
Hal itu dikarenakan banyak pihak melihat Myanmar dalam menyelesaikan kasusnya
secara berat sebelah. Indonesia sendiri bukan hanya prihatin dalam permasalahan ini
tetapi juga melakukan berbagai upaya. Ada beberapa hal yang dilakukan oleh Indonesia
antra lain yaitu sebagai berikut :
a. Pemerintah Indonesia telah membahas secara aktif baik itu multilateral dan
regional dalam menilai permasalahan yang berkaitan dengan etnis Rohingya.
Jalan yang ditempuh melalui PBB, ASEAN dan forum lain. Selain itu juga
melakukan jalan bilateral yaitu dengan aktif menjalin diplomasi dan kerja sama.
Tercatat pencari suaka etnis Rohingya sebanyak 124 pengungsi ada di Indonesia.
Bahkan presiden mengirim surat kepada Presiden Myanmar dengan harapan
permasalahan Rohingya dapat selesai dengan sebaik-baiknya.
b. Indonesia mengusulkan pada pemerintah Myanmar untuk mengundang badan
PBB atau diplomat asing dan juga negara yang tergabung dalam Organisasi
Kerjasama Islam (OKI) untuk melihat kondisi yang sebenarnya, sehingga ada
opini yang seimbang dengan situasi yang terjadi sebenarnya.
c. Perlindungan terhadap kaum minoritas hendaknya sungguh diberikan, Indonesia
juga memberikan bantuan yang tepat guna karena pemerintah Myanmar sendiri
dalam menerima bantuan cukup selektif. Peran pemerintah Indonesia sendiri
bersifat netral dan berada dalam jalur kemanusiaan. Organisasi netral seperti PMI
yang dipimpin oleh Jusuf Kalla digunakan sebagai kendaraan bantuan. Organisasi
yang bersifat netral diperkuat beberapa pihak seperti PBB, OKI, dan ASEAN
akses masuknya lebih lancar dibandingkan organisasi keagamaan yang
dikhawatirkan justru dapat memperuncing masalah.
2.2. Dukungan Indonesia terhadap Perjuangan Palestina
Konflik ini muncul dilatarbelakangi oleh pasukan petugas kepolisian Israel
memasuki Masjidil Aqsa di Jerussalem untuk mensabotase kabel loudspeakers untuk
menyiarkan doa dan ibadah kepada umat Islam Palestina. Dengan kembali memanasnya
konflik ini, Indonesia tentunya sebagai negara dengan mayoritas umat muslim terbanyak
di dunia nomor satu tentu tidak bisa membiarkan negara sahabatnya Palestina yang
sama-sama muslim secara terus-menerus diperlakukan secara tidak manusiawi oleh
Israel. Indonesia sebagai negara yang mendukung Palestina melakukan kerja sama
dengan masyarakat internasional seperti PBB, Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan
negara-negara Arab lainnya seperti Mesir, Arab Saudi dan Yordania. Indonesia dalam
kasus ini berperan sebagai mediator atau penyeimbang untuk meredakan konflik
tersebut. Bahkan Indonesia selalu memberikan dukungan ke Palestina di berbagai forum
internasional baik dalam level bilateral, regional hingga multilateral sampai Palestina
menjadi negara yang merdeka serta berdaulat.
Oleh karena itu, apa yang terjadi di Palestina pada saat ini telah menimbulkan
rasa belas kasihan di negara-negara yang berada di dunia karena dalam konflik ini
korban jiwa yang kehilangan nyawa tidak hanya sebatas aparat bersenjata namun juga
warga sipil seperti anak-anak dan juga wanita. Hal ini tentu dianggap sebagai sesuatu
yang tentunya tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Indonesia dalam
kasus ini turut berkecimpung terutama membantu Palestina agar dapat menjadi negara
yang merdeka dan berdaulat dengan memberikan dukungan ke Palestina di berbagai
forum internasional baik dalam level bilateral, regional hingga multilateral. . Namun
dalam hal ini kasus tersebut belum dapat terselesaikan dengan baik dikarenakan masih
ada banyak beberapa negara yang tidak mendukung Palestina melainkan mendukung
Israel.
2.3. Kegiatan Indonesia dalam ASEAN
Indonesia termasuk salah satu negara pendiri ASEAN. Wakil Indonesia dalam
pertemuan pertama lima negara untuk mendirikan ASEAN adalah Adam Malik.
Indonesia bersama empat negara lainnya kemudian secara resmi mendirikan ASEAN
pada 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok.
a. Penyelenggara KTT pertama
Peran penting Indonesia dalam ASEAN adalah sebagai penggagas Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) pertama. KTT merupakan pertemuan puncak para
pemimpin anggota ASEAN. KTT ASEAN pertama diselenggarakan di Bali pada
23-24 Februari 1976. Pertemuan tersebut bertujuan meningkatkan hubungan
ekonomi dan budaya antaranggota ASEAN. Selain di Bali, Indonesia juga
beberapa kali menjadi tuan rumah KTT ASEAN.
b. Penggagas komunitas keamanan ASEAN
Salah satu peran Indonesia dalam ASEAN adalah menggagas komunitas
keamanan melalui Komunitas Politik Keamanan ASEAN atau Asean Security
Community (ASC). ASC ditujukan untuk mempercepat kerja sama politik dan
keamanan di ASEAN, guna mewujudkan perdamaian di kawasan. ASC bersifat
terbuka, menggunakan pendekatan keamanan komprehensif, serta tidak ditujukan
untuk membentuk pakta pertahanan atau aliansi militer.
c. Turut andil dalam SEA Games
Peran Indonesia dalam ASEAN adalah turut andil dalam pesta olahraga Asia
Tenggara, yakni SEA Games. SEA Games merupakan singkatan dari Southeast
Asian Games. Adalah festival multi-olahraga di Asia Tenggara yang diadakan
tiap dua tahun sekali. Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia beberapa kali
menjadi tuan rumah SEA Games.
d. Menciptakan perdamaian di Asia Tenggara Di ASEAN
Indonesia juga berperan penting dalam membantu menciptakan perdamaian di
kawasan ini. Salah satu implementasinya, yaitu Indonesia bergabung menjadi
Pasukan Perdamaian PBB di akhir Perang Vietnam pada 1973 hingga 1974.
Indonesia juga memfasilitasi perdamaian di Filipina, antara pemerintah.

3. Apa yang menarik dalam pelaksanaan Hubungan Internasional di Abad 21. (30 poin)
Menurut saya, hal yang menarik dalam pelaksanaan Hubungan Internasional di Abad 21
terletak pada dua kemungkinan pembentukan pola perilaku manusia Indonesia dalam
memasuki abad 21, yang diwarnai oleh latar belakang sejarah bangsa dan negara selama
ini, yaitu menjadi bangsa yang memiliki self efficacy dan menjadi bangsa yang
mengalami learned helplessness. Era Reformasi membukakan kenyataan, betapa banyak
unsur penting lainnya dalam upaya pengembangan Manusia Indonesia yang seolah
terlupakan dalam membangun bangsa dan negara dalam masa Orde Baru, yang antara
lain menjadi penyebab munculnya perilaku yang mengarah kepada perbuatan Korupsi,
Kolusi, Koncoisme, Nepotisme (KKKN). Kesadaran tersebut lalu mendorong keinginan
untuk membenahi perilaku Manusia Indonesia dari sikap yang cenderung KKKN menjadi
perilaku yang Bersih, Transparan, Profesional. Keinginan untuk memunculkan Manusia
Indonesia yang bersih, transparan, dan profesional dalam menjalani kehidupannya sangat
diperlukan, apapun yang dilakukannya, di manapun posisinya. Kehidupan Abad 21
menyiratkan tantangan yang lebih luas dalam berkompetisi di era globalisasi.
Pengembangan perilaku bersih, transparan, dan profesional menjadi persyaratan bagi
Manusia Indonesia agar bisa berkualitas tinggi dan mampu mengambil posisi dalam
persaingan di kancah dunia dan memanfaatkannya dengan baik. Sebaliknya, perilaku
yang mencerminkan KKKN harus ditinggalkan.
Peristiwa di Bulan Mei 1998 dan hari-hari berikutnya telah menunjukkan betapa
kompleksnya permasalahan yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan kualitas
Manusia Indonesia. Ada masalah budaya, ada masalah sosial, ada masalah agama yang
secara psikologis menjadi dasar pengembangan sikap dan perilaku, selain masalah
ekonomi dan harapan untuk bisa mengambil posisi dalam mengantisipasi globalisasi dan
perkembangan teknologi. Pemahaman diri sebagai Manusia Indonesia perlu dimiliki agar
dapat menempatkan diri dan mengembangkan hubungan dengan lingkungan, baik dalam
skala kecil maupun percaturan yang lebih luas. Negara dan bangsa memerlukan Manusia
Indonesia yang mencerminkan pandangan, sikap, dan perilaku warga Republik Indonesia
(siapapun dia, dari kelompok mana pun - etnik, kelas sosial, agama, pendidikan,
kemampuan ekonomi). Era globalisasi yang semakin terasa denyutnya memerlukan
penampilan Manusia Indonesia yang berkualitas tinggi, sehingga dapat mengikuti
perkembangan dunia, yang selanjutnya akan dapat menghasilkan peran serta aktif di
berbagai bidang (pertanian, perdagangan, perindustrian, teknologi, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya). Manusia Indonesia yang berkualitas tinggi, dengan latar
belakang berbagai periode yang telah dijalaninya memerlukan kajian lintas disiplin ilmu
agar bisa dirumuskan secara jelas dan tegas. Dalam kaitan ini sangat disadari bahwa
kompleksitas permasalahan yang dihadapi dalam memunculkannya sekaligus
mensyaratkan adanya dialog/komunikasi yang bersifat saling isi dan melengkapi antar
berbagai ilmu yang terkait, sesuai dengan kondisi dan situasinya. Diharapkan, manusia di
Indonesia Abad 21 Yang Berkualitas Tinggi sehingga arah pembangunan bangsa dan
negara pun bisa ditata lebih baik. Untuk itu perlu dicarikan upaya agar dapat
memberdayakan Manusia Indonesia dengan meningkatkan kualitas ketangguhan dan
kemandirian dengan tetap peduli lingkungan (alam, sosial, budaya) sehingga lebih
mampu menyikapi berbagai perubahan kondisi dan situasi. Hasil kajian tersebut
diharapkan dapat memunculkan karakteristik Manusia Indonesia yang berkualitas tinggi,
yang menggambarkan manusia dan budayanya serta kaitannya dengan kehidupan
lingkungan. Gambaran tersebut kemudian dikaitkan dengan kondisi dan situasi yang
harus dihadapi masyarakat Indonesia di masa depan, sehingga bisa dicarikan berbagai
alternatif upaya yang perlu dan harus dilakukan agar Manusia Indonesia bisa menerima
dan memahami dirinya serta mampu menyesuaikan diri dengan kondisi.

DAFTAR PUSTAKA
Andre H. Pareira, Perubahan Global dan Perkembangan Studi Hubungan Internasional,
(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999)
Baylis, John & Steve Smith, The Globalizations of World Politics: An Introduction to
International Relations, (Oxford: Oxford University Press, 2001).
Burchill, Scoot dan Andrew Linklater (ed.), Theories of International Relations, (London:
Macmillan Press Ltd, 1996).
Jones, Walter S., LogikaHubungan Internasional: Kekuasaan, Ekonomi-Politik
Internasional dan Tatanan Dunia Baru, (terj.), (Jakarta: Gramedia, 1993).
Mohtar Mas’oed & Riza Noor Arfani (ed.), Isyu-Isyu Global Masa Kini, (Yogyakarta:
PAU- Studi Sosial, 1990).

Anda mungkin juga menyukai