Anda di halaman 1dari 6

Analisis MANOVA (Multivariate Analysis Of Variance) pada Data

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Benzoic Acid (BA) Dan


Phthalide (PL) yang Dihasilkan Akibat Proses Destilasi Phtalic
Anhydride (PA)
Harun Al Azies (1314030027)1
1
Mahasiswa Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
e-mail : 1harunalazies@gmail.com

Abstrak – Tingginya kebutuhan bahan baku industri Phtalic anhydride (PA) merupakan bahan kimia
menyebabkan banyak industri di Indonesia yang harus dengan formula C6H4O3 dapat terbakar baik dalam bentuk
memenuhi kebutuhan bahan bakunya melalui impor. cair maupun dalam bentk padat, uapnya dapat membentuk
Phtalic anhydride (PA) adalah salah satu industri bahan campuran yang dapat meledak apabila kontak dengan
baku yang banyak dibutuhkani. Phtalic anhydride udara pada konsentrasi tertentu. PA dihasilkan oleh
tersusun atas Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) oksidasi parsial ortho-Xylene dan udara pada tekanan yang
dimana kedua zat ini dapat terbentuk akibat proses disesuaikan dengan penurunan atau perbedaaan off gas
destilasi. Faktor yang mempengaruhi jumlah Benzoic bersih yang lepas ke atmosfer. Proses produksi Phtalic
acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan akibat anhydride melalui empat tahap utama yaitu proses
proses destilasi Phtalic anhydride (PA) salah satunya oksidasi, desublimasi, destilasi, flaker dan bagging. Phtalic
adalah level tekanan udara. Data yang dianalisis pada anhydride tersusun atas Benzoic acid (BA) dan Phthalide
penelitian ini adalah data sekunder dengan dua variabel (PL) dimana kedua zat ini dapat terbentuk akibat proses
respon dan satu variabel prediktor dengan tiga kategori. destilasi. Besarnya Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL)
Penelitian ini menggunakan metode MANOVA salah satunya dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara[2].
(Multivariate Analysis of Variance) untuk menguji level MANOVA (Multivariate Analysis of Variance) yang
tekanan udara berpengaruh atau tidak terhadap jumlah merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan secara luas dalam ilmu pengetahuan terapan. Analisis ini
akibat proses destilasi Phtalic anhydride (PA). Asumsi digunakan untuk memeriksa apakah vektor rata-rata dari
yang harus dipenuhi adalah berdistribusi normal populasi sama, jika tidak maka dianalisis komponen rata-
multivariat, saling independen dan matrixs varians- rata yang berbeda secara signifikan[3]. Sesuai dengan
covarians homogen. Karakteristik data yang didapatkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
adalah level tekanan udara satu menghasilkan Benzoic pengaruh level tekanan udara terhadap besarnya jumlah
acid (BA) yang terbesar dan level tekanan udara ketiga Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan.
menghasilkan Phthalide (PL) yang terbesar. Data jumlah Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) telah berdistribusi Benzoic acid (BA), Phthalide (PL) dan level tekanan udara.
normal multivariat, matrixs varians-covarians saling Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode
homogen serta saling independen. Hasil MANOVA statistika deskriptif. Setelah itu, dilakukan pengujian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh level asumsi MANOVA yang terdiri dari uji asumsi Bartlett, uji
tekanan udara terhadap jumlah Benzoic acid (BA) dan asumsi distribusi normal multivariat, dan asumsi
Phthalide (PL) yang dihasilkan yaitu kategori level homogenitas dengan menggunakan Box’s M. Pengujian
tekanan udara 0,15 Bar dengan 0,20 Bar dan level selanjutnya adalah analisis MANOVA setelah data
tekanan udara antara 0,10 Bar dengan 0,20Bar. memenuhi ketiga asumsi tersebut. Analisis MANOVA
Kata Kunci -- Benzoic acid (BA), MANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh level tekanan udara
(Multivariate Analysis of Variance), Phthalide (PL) terhadap besarnya jumlah Benzoic acid (BA) dan Phthalide
(PL) yang dihasilkan, kemudian dilanjutkan ke pengujian
perbandingan berganda apabila hasil yang didapatkan
BAB I. PENDAHULUAN menunjukkan bahwa terdapat level tekanan udara yang
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah
ndonesia sebagai negara berkembang dalam era Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan.

I globalisasi ini semakin banyak melakukan


pembangunan di segala bidang, salah satunya adalah
pembangunan di berbagai bidang industri termasuk di
dalamnya industri kimia. Industri kimia memerlukan
berbagai macam bahan baku yang tidak sedikit, meskipun
A.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Statistika Deskriptif
Statistika secara umum dibedakan menjadi dua
sebagian telah dipenuhi di dalam negeri, namun secara metode yaitu metode statistika deskriptif dan metode
keseluruhan masih ada bahan baku industri yang harus statistika inferensi. Salah satu metode dari statistika yang
diimpor dari luar negeri. Bahan baku kimia tersebut salah dijelaskan pada penelitian ini adalah statistika deskriptif.
satunya adalah phthalic anhydride[1]. Statistika deskriptif adalah metode statistika yang hanya
meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan data,

1
menyusun, dan menggambarkan data dalam bentuk tabel
6
atau grafik, nilai pemusatan dan penyebaran saja, namun
belum dilakukan analisis data sehingga kesimpulan yang 5
diperoleh sangat terbatas terhadap populasi secara umum 4
yaitu hanya terbatas pada nilai pemusatan dan penyebaran Series 1
3
[4]. Statistika deskriptif yang digunakan pada penelitian ini Series 2
2
hanya menggunakan nilai rata-rata (mean), nilai minimum
dan maksimum pada 1 Series 3
0
B. Rata-Rata (Mean) Category Category Category Category
Mean adalah hasil jumlah dari keseluruhan data dari 1 2 3 4
pengamatan dan kemudian membaginya dengan
banyaknya data. Mean dari data tunggal dapat diperoleh Gambar 1. Contoh Diagram Batang
menggunakan rumus sebagai berikut [5].
n
F. Uji Barlett
x i
(1) Variabel X i , X 2 ,..., X p dikatakan bersifat saling
  i 1

n
bebas (independent) jika matriks korelasi antar variabel
dimana :
membentuk matriks identitas [7]. Uji Bartlett sphericity
 : rata-rata (mean) digunakan untuk menguji kebebasan antar variabel ini
n dapar dilakukan berikut.
x
i i
i
: jumlah data ke-i sampai n Hipotesis :
H0 : R = I ( Korelasi pada data independen )
n : Banyaknya data H1 : R  I ( Korelasi pada data dependen )
Mean dari data tunggal dapat diperoleh menggunakan Statiistik uji :
rumus sebagai berikut [5]. 2 p  5
 (3)
n 2  n  1   ln R
f i xi
(2)
hitung
 6 
 i 1
n Terima hipotesis Ho yang berarti antar variabel
f i bersifat saling bebas jika nilai  hitung
2
  12 . Jika
i 1 p ( p 1)
2
dimana :
hipotesis ini yang diterima maka penggunanan metode
 : rata-rata (mean) multivariate tidak layak terutama metode analisis
n
komponen utama dan analisis faktor [7].
fx
i i
i i
: jumlah hasil kali data ke-i sampai n dengan

frekuensi ke-i sampai n G. Distribusi Normal Multivariat


n
: jumlah frekuensi ke-i sampai n Asumsi yang harus dipenuhi adalah data harus
f
i 1
i
berdistribusi normal multivariat. Variabel acak X
dikatakan berdistribusi normal dengan rata-rata = µ, dan
C. Nilai Maksimum varians = ,dengan fungsi kepadatan probabilitas dari X
Nilai maksimum adalah menunjukkan nilai data yang tertentu sebagai berikut.
1  x 
terbesar dalam suatu data yang dianalisis [5].   
f X  
1
e 2   ,-∞ < X <∞ (4)
2 
D. Nilai Minimum
Grafik dari y = f(x) merupakan kurva atau garis
Nilai minimum adalah menunjukkan nilai data
lengkung, yang lazim dikatakan berbentuk lonceng (irisan
terkecil dari sekelompok variable [5].
bentuk lonceng). Pada data multivariat, terlibat lebih dari
satu variabel. Sekelompok variabel dikatakan berdistribusi
E. Diagram Batang
Normal p-variat dengan vektor rata-rata dan matriks
Diagram batang adalah bentuk penyajian data
varians-kovarians Σ jika fungsi distribusi bersama dari p
statistik dalam bentuk batang persegi panjang. Diagram
variabel ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
batang memudahkan perbandingan antara kumpulan-
f X , X ,..., X  
1
1   X     X   ' 1

kumpulan data yang berbeda. Diagram batang yang e 2 (5)


2  p / 2 
1 2 p p/2
digambarkan secara tegak disebut diagram batang tegak
dan yang digambarkan secara mendatar disebut diagram Jika X1, X2, …, Xp berdistribusi normal multivariat
batang mendatar [6]. maka  X  '  1  X   berdistribusi  p2 . Berdasarkan
sifat ini maka pemeriksaan distribusi normal multivariat
dapat dilakukan dengan cara membuat q-q plot dari nilai:
d i2  X i  X  S 1 X i  X , i  1,2,..., n (6)
'

Langkah-langkah pengujian hipotesis distibusi


normal multivariat sebagai berikut.
Hipotesis :
H0 : Data mengikuti distribusi normal multivariat
H1 : Data tidak mengikuti distribusi normal multivariat

2
Statistik uji : chloride. Phthalic anhydride digunakan sebagai bahan
 X i  X  S 1
X  X  c   p ;0,5 baku pembuatan DOP (dioctyl phthalate) yang lazim
'
d i
2
i
(7)
digunakan sebagai zat pelunak atau plasticizer yang
2
Tolak H0 jika nilai d lebih dari 50%.Artinya, lebih
i dipakai pada proses pembuatan PVC, kulit sintetis dan
dari 50% jarak mahalanobis berada di dalam kontur normal sebagainya. Selain itu, phthalic anhydride memiliki
multivariat [7]. kegunaan yang besar dalam pembuatan UPR (Unsaturated
Polyester Resin). Phthalic anhydride memiliki
H. Uji Homogenitas penggunaan yang lebih kecil dalam memproduksi alkyd
Analisis MANOVA membutuhkan syarat matriks resin yang digunakan dalam cat dan pernis, pewarna
varians-kovarians yang homogen. Pengujian homogenitas tertentu (anthraquinon, phtalein, rhodamin, phthalasionin,
ini dapat menggunakan statistik uji Box’s M [8]. Hipotesis fluorescein), penolak serangga dan urethane polyester
dan statistik uji Box’s M adalah sebagai berikut. polyol, diallyl phthalates dan isotonic anhydride [1].
Hipotesis :
H0 : 1   2  ...   k K. Benzoic Acid (BA)
Benzoic Acid atau Asam benzoat (C6H5COOH)
H1 :  i   j untuk i  j merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya
Statistik uji pada makanan dan minuman. Garam natrium dari asam
benzoat lebih sering digunakan karena bersifat lebih larut
1 k 1 k

 hitung
2
 2(1  c1 )  
 2 i 1
vi ln S i  ln S pool  vi  (8)
2 ii 1 
air dari pada bentuk asamnya. Bahan ini dapat mencegah
pertumbuhan khamir dan bakteri[9]. Asam benzoat juga
Terima hipotesis nol yang berarti matriks varians- disebut sebagai asam fenilformat atau asam
kovarians bersifat homogen jika  hitung
2
  12 benzenkarboksilat [10].
( k 1) p ( p 1
2

L. Phthalide (PL)
I. MANOVA (Multivariate Analysis of Variance)
Phthalide adalah salah satu senyawa sedatif yang
MANOVA (Multivariate Analysis of Variance)
berefek menenangkan sistem saraf pusat dan menstabilkan
digunakan untuk memeriksa apakah vektor rata-rata dari
tekanan darah. Phthalide terkandung didalam biji seledri
populasi sama, jika tidak maka dianalisis komponen rata-
yang juga mengandung vitamin A, C, dan B kompleks.
rata yang berbeda secara signifikan. Biasanya lebih dari
Phthalide juga dapat berfungsi untuk mengendurkan otot-
dua populasi dibutuhkan untuk sampel acak dikumpulkan
otot arteri atau membuat rileks pembuluh darah.
dari g populasi [3]. MANOVA menggunakan satu atau
Kandungan Phthalide inilah yang mengatur aliran darah
lebih variabel independen ketegorik sebagai prediktor dan
yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan
menggunakan lebih dari satu variabel dependen. Uji
mengurangi tekanan darah [11].
MANOVA menguji perbedaan vaktor mean beberapa
M. Tekanan udara
variabel dependen.
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk
Persamaan model MANOVA untuk mean vektor g
menggerakkan massa udara dalam satuan wilayah tertentu
populasi adalah sebagai berikut.
dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara sangat
xij  x  ( xi  x )  ( xij  xi ) (9) dipengaruhi tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas)
dimana, j = 1,2,...,n dan t = 1,2,...,g massa udara. Densitas udara adalah massa per satuan
Hipotesis uji MANOVA adalah sebagai berikut. volume gas atmosfer. Hal ini dilambangkan dengan huruf
Hipotesis : Yunani rho (ρ). Kepadatan udara tergantung pada suhu dan
H0 : 1   2  ...   g tekanan udara . Satuan SI massa jenis udara adalah
kilogram per meter kubik (kg·m-3) [12].
H1 : minimal ada satu pasang  i ≠  j ; i ≠j
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Daerah penolakan : tolak H0 jika *  u ;( g 1,
 nt  g )
A. Sumber Data
|W |
dimana nilai *  (10) Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
| B W | sekunder yang diperoleh dari data pengamatan oleh
g Farisma Napitupulu dengan studi kasus “Pengaruh level
B=  n (x
t 1
t t  x )( x t  x )' (11) suhu dan tekanan udara terhadap jumlah Benzoic acid (BA)
Phthalide (PL)”. Data diambil pada hari Rabu, 4 Mei 2016
g nt pukul 14.52 WIB di Ruang Laboratorium Q Jurusan
W=  ( x
t 1 j 1
tj  xt )( xtj  xt )' (12) Statistika ITS Surabaya.
B. Variabel Penelitian
Tabel MANOVA dan nilai Wilks Lambda seperti Variabel respon dan variabel prediktor yang
ditunjukkan pada Lampiran 2 digunakan dalam penelitian ini terdapat pada Tabel 1
berikut.
J. Phthalic anhydride (PA)
Phthalic anhydride adalah zat kimia yang digunaann
sebagai zat intermediate dalam produksi plastik dan vinyl Tabel 1 Variabel Penelitian

3
Variabel Keterangan Skala Gambar 2 menunjukkan bahwa tekanan udara level
Respon 1 (Y1) Jumlah Benzoic acid (gram) Rasio satu yaitu sebesar 0,1 Bar menghasilkan Benzoic acid (BA)
Respon 2 (Y2) Jumlah Phthalide PL (gram) Rasio yang terbesar yaitu sebesar 0,042 gram dengan rata-rata
Prediktor (X) Level Tekanan Udara (Bar) Benzoic acid (BA) yang dihasilkan sebesar 0,037 gram,
Kategori : sedangkan tekanan udara sebesar 0,15 Bar menghasilkan
1 : Tekanan Udara 0,10 Bar Rasio Benzoic acid (BA) yang terendah yaitu sebesar 0,014 gram
2 : Tekanan Udara 0,15 Bar dengan rata-rata Benzoic acid (BA) yang dihasilkan
3 : Tekanan Udara 0,20 Bar sebesar 0,019 gram. Phthalide (PL) yang dihasilkan akibat
tekanan udara 0,2 Bar adalah jumlah Phthalide (PL)
C. Langkah Analisis tertinggi yaitu sebesar 0,059 gram dengan rata-rata sebesar
Langkah analisis yang dilakukan dalam penelitian ini 0,052 gram, sedangkan tekanan udara sebesar 0,15 Bar
adalah sebagai berikut. menghasilkan Phthalide (PL) yang terendah yaitu sebesar
1. Mengumpulkan data pengaruh level tekanan udara 0,020 gram dengan rata-rata Phthalide (PL) yang
terhadap jumlah terhadap jumlah Benzoic acid (BA) dihasilkan sebesar 0,037 gram.
dan Phthalide (PL) yang dihasilkan.
2. Mendeskripsikan karakteristik data pengaruh level B. Pengujian Asumsi MANOVA
tekanan udara terhadap jumlah terhadap jumlah Pengujian asumsi-asumsi MANOVA dilakukan
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang sebelum melakukan pengujian MANOVA. Pengujian ini
dihasilkan dengan menggunakan statistika deskriptif. bertujuan untuk mengetahui apakah data telah memenuhi
3. Menguji asumsi uji Bartlett, uji homogenitas Box’s M asumsi-asumsi sebagai berikut.
dan uji distribusi normal pada data pengaruh level 1. Uji Barlett
tekanan udara terhadap jumlah terhadap jumlah Uji Barlett dilakukan untuk mengetahui korelasi atau
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang hubungan variabel yang ada dalam penelitian ini. Berikut
dihasilkan. pengujian yang dilakukan.
4. Menguji MANOVA terhadap data pengaruh level Hipotesis
tekanan udara terhadap jumlah terhadap jumlah H0 : R = I ( Tidak ada korelasi antara Benzoic acid (BA)
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dengan Phthalide (PL))
dihasilkan. H1 : R  I ( Ada korelasi antara Benzoic acid (BA) dengan
5. Membuat kesimpulan dan saran terhadap analisis Phthalide (PL))
yang telah dilakukan. Taraf signifikan : α = 0,05
Daerah kritis : Tolak H0 jika χ2 > χ2df,α atau
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN P-Value < α (0,05)
Statistik uji :
A. Karakteristik Data Tabel 2 Uji Bartlett
Karakteristik data dalam penelitian ini digunakan
df χ2 χ2df,α P-Value
untuk mengetahui karakteristik jumlah Benzoic acid (BA)
1 14,429 3,841 0,000
dan Phthalide (PL) menurut tingkat tekanan udara. Berikut
adalah hasil analisis karakteristik data. Tabel 2 dapat diketahui nilai χ2 (14,429) sehingga
diperoleh keputusan tolak H0 karena nilai χ2 (14,429) lebih
besar dari χ2df,α (3,841) dan nilai p-value lebih kecil dari α
0,059 (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara
0,2 Bar (X3) 0,048 Benzoic acid (BA) dengan Phthalide (PL).
0,052
PL (Y2)

0,054
0,15 Bar (X2) 0,02 2. Uji Distribusi Normal Multivariat
0,037 Uji distribusi normal multivariat digunakan untuk
0,056 mengetahui apakah data tersebut telah berdistribusi normal
0,1 Bar (X1) 0,048 secara multivariat atau tidak. Pengujian asumsi
0,053 berdistribusi normal ini menggunakan koefisien korelasi.
0,029 Berikut hasil pengujian hipotesis dan analisis pengujian
0,2 Bar (X3) 0,02 asumsi berdistribusi normal.
0,023
BA (Y1)

0,036 Hipotesis
0,15 Bar (X2) 0,014 H0 : Data pengaruh level tekanan udara terhadap jumlah
0,019
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang
0,042 dihasilkan memenuhi asumsi distribusi normal
0,1 Bar (X1) 0,034
0,037 multivariat
H1 : Data pengaruh level tekanan udara terhadap jumlah
0 0,02 0,04 0,06 0,08 Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) tidak
memenuhi asumsi distribusi normal multivariat
Maksimum Minimum Mean Taraf signifikan : α = 0,05
Daerah penolakan : Tolak H0 jika r < rn,α, (r30;0,05)
Gambar 2. Karakteristik Data Statistik uji :

4
Tabel 3 Hasil Koefisen Korelasi Tabel 5 MANOVA
Pearson Correlation P-value  * Fhitung P-value
0,910 0 0,789 1,550 0
Tabel 3 diketahui bahwa nilai koefisien korelasi Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai P-value sebesar
sebesar 0,910 maka dapat diperoleh keputusan gagal tolak 0 maka diperoleh keputusan tolak H0 karena P-value lebih
H0 karena r (0,994) lebih besar dari rn,α (0,361). Sehingga kecil dari α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
dapat disimpulkan bahwa data pengaruh level tekanan minimal ada satu level tekanan udara yang memberikan
udara terhadap jumlah Benzoic acid (BA) dan Phthalide pengaruh yang berbeda terhadap jumlah Benzoic acid
(PL) yang dihasilkan memenuhi asumsi distribusi normal (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan. Pengujian
multivariat. dilanjutkan pada uji perbandingan berganda karena
kesimpulan pada uji MANOVA terdapat minimal ada satu
3. Uji Box’s M level tekanan udara yang memberikan pengaruh yang
Uji Box’s M digunakan untuk menguji apakah matriks berbeda terhadap jumlah Benzoic acid (BA) dan Phthalide
varians covarians dari variabel Benzoic acid (BA) dan (PL) yang dihasilkan.
Phthalide (PL) sudah homogen atau tidak. Berikut hasil
perumusan hipotesis dan analisis pengujian asumsi D. Uji Perbandingan Berganda
homogen. Uji perbandingan berganda digunakan jika dalam
Hipotesis : pengujian kesamaan mean beberapa perlakuan yang
H0 : Ʃ1 = Ʃ2 = Ʃ ( matriks varian covarian dari data menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan (tolak H0).
pengaruh level tekanan udara terhadap jumlah Banyak metode yang dapat digunakan dalam uji
Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang perbandingan berganda ini, namun harus sesuai dengan
dihasilkan homogen) percobaan yang dilakukan.
H1 : minimal ada satu Ʃj ≠ Ʃ dengan j = 1, 2 yang tidak Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah
sama (matriks varian covarian dari data pengaruh metode LSD (Least Significant Difference). Metode LSD
level tekanan udara terhadap jumlah Benzoic acid ini digunakan untuk membandingkan antara perlakuan
(BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan tidak yang satu dengan perlakuan lain apakah ada perbedaan atau
homogen) tidak. Perumusan hipotesis dan hasil uji LSD sebagai
Taraf signifikan : α = 0,05 berikut.
Daerah kritis : Tolak H0 jika C > χ2df,α atau Hipotesis :
P-Value < α (0,05) H0 : Kategori level tekanan udara ke-i berbeda nyata
Statistik uji : terhadap kategori level tekanan udara lain
Tabel 4 Uji Box’s M H1 : Kategori level tekanan udara ke-i tidak berbeda nyata
Box's M F df1 df2 P-Value terhadap kategori level tekanan udara lain
Taraf signifikan : α = 0,05
67,53 9,97 6 8007,902 0 Daerah kritis : Tolak H0, jika P-Value < α (0,05)
Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai P-value (0) dan Tabel 6 Uji Perbandingan Berganda
nilai Fhitung (9,97) sehingga diperoleh keputusan tolak H0 Mean
Dependent
karena P-value lebih kecil dari α (0,05) sehingga dapat (I) X (J) X Difference P-Value
Variable
disimpulkan bahwa matriks varian covarian dari data (I-J)
pengaruh level tekanan udara terhadap jumlah Benzoic 0,10 Bar (X1) 0,20 Bar (X3) ,01447* ,000
Y1 0,15 Bar (X2) 0,10 Bar (X1) -,01807* ,000
acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan homogen. 0,20 Bar (X3) 0,15 Bar (X2) ,00360 ,101
0,10 Bar (X1) 0,20 Bar (X3) ,00093 ,841
C. Pengujian MANOVA (Multivariate Analysis of Y2 0,15 Bar (X2) 0,10 Bar (X1) -,01563* ,001
Variance) 0,20 Bar (X3) 0,15 Bar (X2) ,01470* ,002
Pengujian MANOVA (Multivariate Analysis of Keterangan : Berbeda Nyata
Variance) ini digunakan untuk memeriksa vektor rata-rata Tabel 6 dapat diketahui bahwa level tekanan udara
dari populasi sama atau tidak. Jika tidak maka dianalisis antara 0,15 Bar dan 0,20 Bar menunjukkan nilai P-value
komponen rata-rata yang berbeda secara signifikan. (0,101) lebih besar dari α (0,05). Dapat diambil suatu
Berikut hasil perumusan hipotesis dan analisis pengujian keputusan gagal tolak H0. Artinya, kategori level tekanan
MANOVA. udara 0,15 Bar dengan 0,20 Bar berbeda secara nyata
Hipotesis : terhadap level tekanan udara yang lain. Begitu juga dengan
H0 : τ1 = τ2 = τ3 = 0 (level tekanan udara tidak level tekanan udara antara 0,10 Bar dengan 0,20 Bar
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap berbeda secara nyata terhadap level tekanan udara yang
jumlah Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) yang lain
dihasilkan)
H1 : minimal ada satu τl ≠ 0 dengan l = 1, 2, 3 (minimal BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
ada satu level tekanan udara yang memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap jumlah Benzoic Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan yang
acid (BA) dan Phthalide (PL) yang dihasilkan) telah dilakukan yaitu sebagai berikut.
Taraf signifikan : α = 0,05 1. Jumlah Benzoic acid (BA) tertinggi terjadi pada level
Daerah kritis : Tolak H0 jika P-value < α tekanan udara satu, sedangkan level tekanan udara
Statistik uji :

5
[4]
yang menghasilkan jumlah Phthalide (PL) yang Zaelani, A. 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan
terbesar adalah level ketiga Pemantapan Matematika untuk SMA/MA. Bandung:
2. Data jumlah Benzoic acid (BA) dan Phthalide (PL) Yrama Widya.
[5]
telah berdistribusi normal multivariat, matrixs Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Metode Statistika
varians-covarians saling homogen serta saling Ed.3. Jakarta: PT Gramedia Pusaka.
[6]
independen. Wibisono, Y. (2009). Metode Statistik. Yogyakarta:
3. Terdapat level tekanan udara yang memberikan Gadjah Mada University Press.
[7]
pengaruh yang berbeda terhadap jumlah Benzoic acid Morisson, Donald F. 2005. Multivariat Statistical
(BA) dan Phthalide (PL) yaitu kategori level tekanan Methods. Aukland: Mc_Graw Hill.
[8]
udara 0,15 Bar dengan 0,20 Bar dan level tekanan Rencer, Alvin C. 2002. Methods of Multivariate
udara antara 0,10 Bar dengan 0,20Bar. Analysis. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
[9]
Saran untuk penelitian selanjutnya agar lebih teliti Sibarani. 2010. Stratifikasi Tegakan pada Tanaman
dalam menginput, mengolah, dan menganalisis hasil yang Hutan. http://www. slideshare.net/ignoramus/strati
diperoleh melalui software. Selain itu, diperlukan wawasan fikasi-tegakan-pd-hutan-tanaman. Diakses pada Rabu,
atau pengetahuan yang luas dalam melakukan analisis data 4 Mei 2016 pukul 14.52.
[10]
yang diperoleh. Chipley, J. R. 2005. Sodium Benzoate and Benzoic
Acid. Di dalam P. M. Davidson, J. N. Sofos, dan A. L.
DAFTAR PUSTAKA Branen (eds. ). Antimicrobials in Food 3rd ed. CRC
Press Taylor & Francis Group. Boca Raton. pp. 11-35.
[1] [11]
Amalia, Shabrina F, dkk. 2013. Pra Desain Pabrik Lestari, Yeni dan Irianty, Riris. 2014. Serba Serbi
Phthalic Anhydride dari ortho-Xylene. Surabaya: ITS Insomnia. http://pspa29.blogspot.co.id/2014/11/serba-
Press. serbi-insomnia.html Diakses pada Rabu, 4 Mei 2016
[2]
Napitupulu, Farisma. 2014. Studi Kasus Multivariate pukul 15:35
[12]
Analysis of Variance (MANOVA). https://www.scribd Virgianto, H. Rista. 2015. Unsur Cuaca.
.com/user/105971041/Farisma-Napitupulu Diakses https://raynand.wordpress.com/unsur-cuaca/Diakses
pada Rabu, 4 Mei 2016 pukul 14.52. pada Minggu, 8 Mei 2016 pukul 15:45
[3]
Wichern, D and Johnson, N. 2007. Aplied Multivariate
Statistical Analysis. Prentice Hall. Englewood cliffs,
N.J.

Anda mungkin juga menyukai