Asi Menurut Pandangan Islam
Asi Menurut Pandangan Islam
Kandungan zat gizi ASI seperti adanya protein dan lemak, mengandung
laktosa dan vitamin, ada zat besi, garam, kalsium dan fosfat serta memiliki
kandungan air yang cukup sekalipun berada pada iklim panas. ASI memiliki
kandungan protein dan lemak yang tepat untuk kebutuhan bayi dalam jumlah yang
pas. Kandungan laktosa (gula susu) ASI juga sangat tepat untuk kebutuhan bayi
disamping kandungan vitamin sehingga tidak perlu lagi menyediakan vitamin
tambahan selama enam bulan pertama.
Islam mendorong kepada para ibu untuk berikhtiar memberikan ASI karena
pada dasarnya mendapatkan ASI adalah hak anak. Begitu pentingnya ASI bagi anak
sehingga dalam keadaan tertentu di mana ibu tidak dapat menyusui anaknya,
dengan melalui musyawarah ibu bersama suami dapat memilih untuk mencari ibu
susuan (murdli’ah) yang dapat menyusui anaknya.
“Engkau termasuk orang yang berat berpuasa, maka engkau wajib membayar fidyah
dan tidak usah mengganti puasa (qadla).” [HR. Al-Bazar dan dishahihkan Ad-
Daruquthni]
َّ ْط َرi ْو َم َو َشi الص
الَ ِة َو َعنْ ْال ُح ْبلَىi الص َّ ض َع ل ِْل ُم َساف ِِر َ َّصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِن
َ هللا َع َّز َو َج َّل َو َ ُّْن َمالِكٍ َقا َل َقا َل ال َّن ِبي ِ َعنْ أَ َن
ِ سب
][رواه النسائي .َو ْالمُرْ ضِ ِع
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda:
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah membebaskan puasa dan separuh shalat
bagi orang yang bepergian serta membebaskan puasa dari perempuan yang hamil
dan menyusui.” [HR. An-Nasa’i]