Anda di halaman 1dari 22

RADLO’AH

‫ا لرضاعة‬

Tugas disusun Oleh : ALWI NI’AM


PENDAHULUAN
 Perkawinan adalah akad yang menghalalkan pasangan laki-laki dan
wanita untuk saling menikmati satu sama lainnya. Suatu proses penyatuan
antara dua insan yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Islam
adalah agama yang menganjurkan kepada manusia untuk melaksanakan
pernikahan bagi orang-orang yang memang telah mampu untuk menikah.
 Dalam hukum Perkawinan Islam dikenal asas yang disebut selektivitas.
Maksud dari asas ini adalah seseorang yang hendak mau menikah, harus
lebih dahulu menyeleksi dengan siapa ia boleh menikah, dan dengan siapa
ia dilarang menikah1
 Hukum Islam juga mengenal adanya larangan perkawinan yang didalam
fikih disebut Mahram (orang yang haram dinikahi).
 Mahram karena nasab dan Mushaharah mempunyai hubungan berupa
pertalian keturunan dan kekeluargaan yang jelas dan tampak sebelum
ataupun sesudah terjadinya pernikahan. Tetapi ada satu keharaman yang
terjadi, disebabkan perbuatan seorang ibu yang memberikan air susunya
untuk disusui kepada orang lain, yang bahkan mungkin bukan merupakan
orang yang mempunyai hubungan dengan nya. Inilah kemahraman yang
disebut dengan Mahram sepersusuan (Radha’ah).
PENGERTIAN
 Kata radha’ secara etimologi berasal dari kata kerja – ‫ارضع‬
‫ي رضع ارضاعا‬, yang artinya menetek atau menyusui.
 Menurut terminologi persusuan adalah suatu nama untuk
mendapatkan susu murni dari seorang wanita melalui
hisapan sampai ke dalam kerongkongan hingga perut
anak kecil (di bawah umur dua tahun), kepala dan
lambungnya.
 Definisi lain : masuknya air susu seorang wanita yang
hidup ke dalam perut si anak dalam usia tidak melebihi
dua tahun, sehingga fungsi atau manfaat air susu benar-
benar dapat dirasakan oleh penyusu, baik melalui proses
penyusuan langsung atau tidak (air susu dikeluarkan
terlebih dahulu lalu ditaruh di dalam wadah atau bejana).
Pendapat ulama :
 Menurut Abdurahman al-Jaziri : sampainya air
susu seorang perempuan ke dalam perut seorang
bayi yang umurnya tidak lebih dari dua tahun (24
bulan).
 jumhur ulama (abu hanifah, malik, sufi’i):
segala sesuatu yang sampai ke dalam perut
anak dengan melalui jalan normal atau pun
tidak
DASAR HUKUM
 AL QURAN
َ ‫ضع َْن اَ ْواَل َدهُ َّن َح ْولَ ْي ِن َكا ِملَ ْي ِن لِ َم ْن اَ َرا َد اَ ْن يُّ ِت َّم ال َّر‬
ۗ َ‫ضا َعة‬ ُ ‫َو ْال ٰولِ ٰد‬
ِ ْ‫ت يُر‬
 Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (Al-Baqarah : 233).
  
ٰ
َ ْ‫َواُ َّم ٰهتُ ُك ُم الّتِ ْٓي اَر‬
َ ‫ض ْعنَ ُك ْم َواَ َخ ٰوتُ ُك ْم ِّم َن الر‬
‫َّضا َع ِة‬
 Artinya : Ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sapersusuan;…… (an-Nisa’:23).

• AL-HADITS
• ‫ أخرجه أبو داود‬,‫ت اللَحْ َم‬ ْ ‫ضا َع اِاَّل َماَأ ْن َش َز ْال َع‬
َ َ‫ َوَأ ْنب‬,‫ظ َم‬ َ ‫ اَل َر‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ َو َع ْن ابن مسعود قال‬.
• Artinya: “Dari ibnu mas’ud Radiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda, “Tidak ada penyusuan kecuali yang menguatkan tulang dan menumbuhkan daging”(HR.
Abu daud).

• ِ َ‫ى هللاُ عليه وسلَّم اُ ِر ْي ُد َعلَى اِ ْبن‬


,‫ فَقَا َل اَنَّهَا اَل تَ ِحلُّ ِلى‬.َ‫ت َح ْم َزة‬ َ ‫ض َي هللاُ َع ْنهَا اَ َّن النَّبِى‬
َّ ‫صل‬ ِ ‫س َر‬ ٍ ‫َو َع ْن اِبن َعبَّا‬
)‫ب (رواه البخارومسلم‬ ِ ‫اع َما يَحْ ُر ُم ِم َن النَّ َس‬
ِ ‫ض‬ َ ‫اِنَّهَا اِ ْبنَةُ َأ ِخ ْي ِم َن ال َّر‬
َ ‫ َو يَحْ ُر ُم ِم َن ال َّر‬,‫ضا َع ِة‬
• Artinya: “Dari Ibnu ‘Abbas Radiyallahu ‘Anha sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. Diminta
menikah dengan anak hamzah, maka menjawab Nabi: sesungguhnya ia tidak halal bagimu, lantaran ia
itu anak bagi saudara susumu, karena haram sebab persusuan adalah apa yang haram sebab nasab (HR.
Bukhori dan Muslim)”. Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani, Subul As Salam Syarh
Bulugh Al Maram, ... …, h. 225.
Rukun dan Syarat Radha’ah
RUKUN :
A) IBU SUSU (MURDHI’), Syarat Bayi/Anak
B) AIR SUSU IBU (LABAN) (Radhi’)
C) BAYI/ANAK (RADHI’)  Dalam keadaan
hidup.
 Masih dalam usia
Syarat Ibu Susu (Murdhi’), menyusu
 Perempuan.
 Masuk Perut si
penyusu.
 Hidup.
 Didalam usia
melahirkan.
Pembuktian dan Kadar Susuan yang Menyebabkan
Kemahraman Menurut Islam
Persaksian Kadar susuan
Para ulama banyak perdebatan mengenai
 yaitu kesaksian yang dikemukakan jumlah atau kadar susuan
orang yang mengetahui secara  sedikit maupun banyaknya penyusuan
pasti bahwa laki-laki dan wanita itu sama mengharamkan pernikahan
sepersusuan. berdasarkan keumuman kata menyusu
yang terdapat dalam ayat Alqur’an
 Adapun jumlah saksi yang annisa 23 dan Al- hadist Nabi SAW dari
disepakati ulama fiqih, minimal Ibnu Abbas r.a
dua orang saksi laki-laki atau satu
orang laki-laki dengan dua orang  Tidak haram kecuali lima kali susuan,
wanita yang memiliki syarat dengan cara terpisah dan
diantaranya : merdeka, adil, mengenyangkan dalam waktu yang
baligh, dan berjumlah empat orang berbeda-beda berdasarkan hadits
aisyah
bagi seorang wanita. Akan tetapi,
ulama fiqih berbeda pendapat
 Sebuah kelompok ahli fiqih: tidak
tentang kesaksian seorang laki- mementingkan jumlah susuan namun
laki atau seorang wanita. kadarnya adalah terbentuknya tubuh
 Dan persaksisian ini hanya sunnah karena elemen-elemen dari ASI.
Menurut syayit sabik dlm fiqhu sunnah
URGENSITAS IKATAN PSIKOLOGIS
RODHO’AH
 Hubungan susuan ini, disamping berkembang kepada
hubungan nasab, juga berkembang kepada hubungan
mushaharah. Bila seseorang dilarang mengawini istri
dari ayah, maka hal ini juga meluas kepada istri- istri
ayah susuan. Bila seseorang tidak boleh mengawini anak
dari istri, maka keharaman ini juga meluas kepada anak
yang disusui oleh istri. Bila haram mengawini istri dari
anak kandung, maka haram pula mengawini istri dari
anak susuan. Bila haram mengawini ibu dari istri, haram
juga mengawini orang yang menyusukan istrinya itu.
 Keharaman karena radha’ah sama dengan keharaman
yang terjadi karena nasab.
KONSEP IKATAN RODHO’AH

 MAHROH ANAK SUSU


 =
 MAHROM ANAK KANDUNG DARI IBU
&AYAH KANDUNG
 +
 MAHROM ANAK KANDUNG DARI
IBU&AYAH SUSU
PRINSIP DASAR PENETAPAN SAUDARA RODLO’AH
2-5-KENYANG
IKATAN MAHROM YANG TERJADI KARENA RODHO’AH
Suami dari ibu susu
jadinya paman=ayah kandung
Saudara laki laki dari suaminya ibu susu
jadinya paman
Anak dari saudara sepersusuan jadinya
keponakan
Bagaimana kalo disusui oleh banyak
ibu?
Ini hasilnya ….
Saudara kandung dari saudara sesusuan bukanlah MAHROM
mahrom ibu susu menjadi mahrom anak
susu
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai