Anda di halaman 1dari 14

&

Radha’ah
Presented by Kelompok 13
✓ Hadhanah menurut bahasa meletakkan sesuatu dekat tulang rusuk atau di
pangkuan.
✓ Para ulama fiqh mendefinisikan hadhanah yaitu melakukan pemeliharaan anak-
anak yang masih kecil, baik laki-laki maupun perempuan, atau yang sudah
besar akan tetapi ia belum mumayyiz, menyediakan sesuatu yang menjadikan
kebaikannya, menjaganya dari sesuatu yang menyakiti dan merusaknya,
mendidik jasmani, rohani dan akalnya, agar mampu berdiri sendiri menghadapi
hidup dan memikul tanggung jawab.
✓ Hukum hadhanah ini hanya dilaksanakan ketika pasangan suami istri bercerai
dan memiliki anak yang belum cukup umur untuk berpisah dari ibunya. Inilah
yang bisa disebut dengan perwalian atau wilayah.
Dalam Hadist Nabi SAW bersabda :
‫سلَّ َم ِإ َّن ب ِْن ه َذا َكا َن‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ
‫هللا‬ ‫ل‬ُ ‫و‬ ‫س‬
ُ ‫ر‬ َ ‫ا‬َ ‫ي‬ : ْ
‫ت‬ َ ‫ل‬‫ا‬َ ‫ق‬ ً ‫ة‬َ ‫أ‬‫ر‬َ ‫ام‬
ْ َّ
‫ن‬ َ ‫ع ْم ٍرو رضي هللا عنه أ‬ َ ‫هللا ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬
ِ ‫ع ْب ِد‬ َ
‫ت أَ َح ُق ِب ِه َما لَ ْم‬
ِ ‫ فَقَا َل أَ ْن‬،‫عهُ ِم ِنى‬ُ ‫ع َم أَبُ ْوهُ أَنَّهٌ يَ ْن ِز‬ ْ َ‫ب‬
َ ‫ط ِنى لَهُ ِو‬
َ َ‫ َوز‬،‫ َو ِح ْج ِرى لَهُ ِح َوا ًء‬،‫ َوثَ ْد ِي ْي لَهُ ِسقَا ًء‬،‫عا ًء‬
) ‫ت َ ْن َك ِح ْي (اخرجه احمد وابو داود وصححه والحاكم‬
"Darı Abdullah bin Amr ra, bahwa seorang perempuan bertanya “ya Rasulullah
sesungguhnya bagi anak laki-lakiku ini, Perutku yang menjadi pelindungnya dan
tetekku yang menjadi minumannya, tetapi tiba-tiba ayahnya merasa berhak untuk
mengambilnya dariku, maka sabdanya “Engkau lebih berhak terhadapnya, selama
engkau belum kawin dengan orang lain”
Hadist itu menjadi dalil bahwa menurut pendapat mayoritas ulama:
“Sesungguhnya ibu itu tidak mempunyai
ibu lebih berhak terhadap
hak memelihara anaknya selama dia kafir,
asuhan atau pemeliharaan alasannya karena sesungguhnya pengasuh
anaknya dari pada ayahnya itu adalah orang-orang yang betul-betul
bilamana ayahnya hendak ingin mendidik anaknya berdasarkan
memisahkannya. agamanya dan sesungguhnya Allah
melarang keras kepemimpinan orang-
orang kafir atau orang-orang mukmin.”
1. Kerabat pihak ibu didahulukan atas kerabat pihak bapak jika
tingkatannya dalam kerabat adalah sama.
2. Nenek perempuan didahulukan atas saudara Perempuan.
3. Kerabat sekandung didahulukan dibandingkan dengan kerabat bukan
sekandung dan kerabat yang seibu didahulukan dengan kerabat yang
seayah.
4. Urutan kerabat yang ada hubungan mahram. dengan ketentuan bahwa
pada tingkat yang sama pihak ibu didahulukan atas pihak bapak
✓ Secara etimologis, al-radha'ah atau al-ridha'ah adalah sebuah istilah bagi isapan
susu, baik isapan susu manusia maupun susu Binatang. Dalam pengertian
etimologis tidak dipersyaratkan bahwa yang disusui itu (al-radhi) berupa anak
kecil (bayi) atau bukan.
✓ Adapun dalam pengertian terminologis sebagian ulama fiqh mendefinisikan al-
radha ah, sampainya (masuknya) air susu manusia (perempuan) ke dalam perut
seorang anak (bayi) yang belum berusia dua tahun, 24 bulan.
✓ Radha'ah secara syara adalah cara penghisapan yang dilakukan ketika proses
menyusu pada puting manusia dalam waktu tertentu.
❖ Anak Yang Menyusu (Al-radhi’)
❖ Perempuan Yang Menyusui (Al-Murdhi’ah)
❖ Kadar Air Susu (Miqdar al-Laban) yang
memenuhi batas minimal.
Al-Baqarah (2) Ayat 233
An-Nisa (4) Ayat 23 Ath-Tahalaq (65)
Menjelaskan : Ayat 6
1. Petunjuk Allah SWT kepada para ibu Menjelaskan:
agar senantiasa menyusui anak- Menjelaskan: 1. Adanya jaminan upah dari
anaknya secara sempurna Penyusuan anak dapat suami bagi istri muthallaqah jika
2. Kewajiban suami memberikan menyebabkan ikatan ia menyusukan anak-anaknya
makanan dan pakaian kepada istrinya kemahraman 2. Adanya kebolehan dan
3. Diperbolehkan menyapih anak sekaligus hak upah bagi
(sebelum dua tahun) dengan seorang yang menyusukan
kesepakatan suami dan istri anak orang lain, asalkan
4. Adanya kebolehan anak kepada dimusyawarahkan secara adil.
Perempuan lain
2. Jika sang Perempuan 3. Jika sang Perempuan
1. Menurut ulama Hanafiyah,
yang menyusui sudah ditalak yang menyusui itu masih
Syafi’iyah, dan Hanabilah. “
dan selesai dari iddah, atau dalam ‘iddah talak ba’in,
jika sang Perempuan yang
dalam iddah wafat, maka ia berhak menuntut
menyusui itu masih dalam upah dari susuannya.
disepakati bahwa sang
ikatan perkawinan atau
Perempuan boleh menuntut
didalam masa iddah dari talak
upah atas susuannya, dan
raj’iy, maka ia tidak berhak
ayah dari anak itu wajib
menuntut upah secara
memberikan upah itu secara
spesifik dari susuannya.
adil.
Al-Qur’an tegas menyatakan bahwa “batas waktu
boleh menyapih sebaiknya adalah Ketika anak telah
berusia dua tahun. Batas waktu ini berkaitan
dengan batas maksimum kesempurnaan menyusui.
Karena itu, sifat batas waktu ini tidak imperative
(ghairu mulzimin bih), tetapi lebih sebagai
keutamaan dan kesempurnaan”
➢ Menyusui dianggap sebagai kewajiban Syara’ yang harus
dipenuhi oleh setiap Perempuan (ibu kandung)
➢ Dalam pandangan jumhur ulama, kewajiban menyusui anak bagi
seorang ibu lebih merupakan kewajiban moral kemanusiaan
(diyanatan) daripada legal-formal (qadhaan)
➢ Meskipun menyusui diperintahkan oleh Allah SWT, tetapi
perintah itu menunjukkan pada dorongan moral kemanusiaan
untuk menyelamatkan dan memberikan perlindungan
Kesehatan bagi sang anak.
➢ Para ahli hukum islam memberikan ketegasan lain. Wajib menyusui bagi
ibu kandung dalam tiga keadaan berikut:
1) Jika si anak tidak mau menerima air susu selain air susu ibunya sendiri
2) Jika tidak ditemukan Perempuan lain yang bisa menyusui
3) Jika tidak diketahui bapak anak itu, dan anak itu tidak memiliki biaya
untuk membayar Perempuan yang menyusuinya.
➢ Kepada anaknya, bapak memiliki 5 kewajiban nafkah:
1) Upah susuan 4. Upah tempat pemeliharaan
2) Upah pemeliharaan 5. Upah pembantu jika
3) Nafkah kehidupan sehari-hari dibutuhkan
Jumhur fuqaha seperti Malik Syafi’i dan Abu Hanifah berpendapat bahwa masa
Ahmad berpendapat : Bahwa susuan penyusuan yan menyebabkan menjadi
yang ada hubungannya dengan mahram mahram itu adalah 2 tahun setengah.
Berdasarkan firman Allah “mengandung
nasab itu berdasarkan sabda Rasulullah:
dan menyepinya itu adalah 30 bulan”.
“Haram karna susuan, apa saja haram
karna nasab”. Yang dimaksud hadis ini
adalah selama anak itu masih berumur 2
tahun.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai