Anda di halaman 1dari 15

Radha’ah

Neneng Siti Sopiah


Here starts the
Semester III AK
lesson! Fiqih Munakahat
DAFTAR ISI
Syarat dan Rukun
Pengertian Radha'ah Radha'ah

Dasar Hukum Radhaah Ukuran Radha’ah yang


di haramkan

Hubungan Mahram Larangan Karena


Sepersusuan Radha’ah
Pengertian Radha’ah
• Radha'ah adalah mengisap air susu dari payudara.
• Menurut istilah Fiqih, Radha'ah berarti menyusui anak. Radha'ah adalah salah satu sebab terjadinya hubungan Mahram. Hubungan
Mahram karena Radha'ah disebut “Mahram Sepersusuan”.
• Radha’ah Secara Syara’ diartikan dengan sampainya air susu manusia pada lambung anak kecil yang belum genap umur dua tahun.
• Allah Berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 233 yang berbunyi :

‫علَـى ٱل َۡموۡل ُو ِد ل َُهـۥ ِرزۡق ُُه َّـن َو ِكس َۡو ُت ُه َّن‬ َ ‫اع ـۚ َة َو‬
َ ‫ٱلر َض‬َ ّ ‫اد أَـن يُ ِت َ ّمـ‬ َ ‫۞وٱل َٰۡولِ َٰد ُتـ يُر ِۡض ۡع َنـ أَوۡل َ َٰد ُه َّـن َحوۡلَيۡ ِنـ ك َِاملَي ِۖـۡن ِل َم ۡنـ أ َ َر‬
َ
ۡ‫علَـى ٱل َۡو ِار ِثـ ِمثۡ ُلـ َٰذلِ َـ ۗك َف ِإن‬ َ ‫ُود ل َّ ُهـۥ ِب َول َ ِد ِه ۚۦـ َو‬ َ ّ ‫سـلَّا ُوسـ َۡع َهاۚ ل َا تُ َض‬
ٞ ‫ٓار َٰولِ َد ـۢ ُة ِب َول َ ِد َهـا َول َا َموۡل‬ ‫وف ل َا تُكَل َّ ُفـ نَفۡ ٌ ِإ‬ ۚ ‫ِبٱل َۡمع ُۡر ِـ‬

َ ‫علَيۡ ِه َماۗ َو ِإ ۡنـ أ َ َرد ّتُ ۡمـ أَـن تَ ۡسـتَر ِۡض ُعوٓا ْ أَوۡل َ َٰدك ُ ۡمـ َفل َا ُجنَا َحـ‬
‫علَيۡكُمۡ ِإ َذا‬ َ ‫او ٖر َفل َا ُجنَا َحـ‬ ِ ٖ ‫عـن َت َرا‬
ُ ‫ضّـمن ُۡه َمـا َوتَ َش‬ َ ‫ادا ِف َصـال ًا‬ َ ‫أ َ َر‬
َ ‫وف َوٱتَّقُوا ْ ٱلل َّ َه َوٱعۡل َُموٓا ْ أ َ ّ َن ٱلل َّ َه ِب َما تَع َۡمل‬
ٞ ‫ُون بَ ِص‬
‫ير‬ ۗ ِ ‫َسل َّ ۡمتُم ّ َمٓا َءاتَيۡتُم ِبٱل َۡمع ُۡر‬
Pengertian Radha’ah
Artinya : “(Para ibu menyusukan), maksudnya hendaklah menyusukan (anak-anak mereka selama dua tahun
penuh) sifat yang memperkuat, (yaitu bagi orang yang ingin menyempurnakan penyusuan) dan tidak perlu
ditambah lagi. (Dan kewajiban yang diberi anak), maksudnya bapak (memberi mereka (para ibu) sandang
pangan) sebagai imbalan menyusukan itu, yakni jika mereka diceraikan (secara makruf), artinya menurut
kesanggupannya. (Setiap diri itu tidak dibebani kecuali menurut kadar kemampuannya, maksudnya
kesanggupannya. (Tidak boleh seorang ibu itu menderita kesengsaraan disebabkan anaknya) misalnya dipaksa
menyusukan padahal ia keberatan (dan tidak pula seorang ayah karena anaknya), misalnya diberi beban di atas
kemampuannya. Mengidhafatkan anak kepada masing-masing ibu dan bapak pada kedua tempat tersebut ialah
untuk mengimbau keprihatinan dan kesantunan, (dan ahli waris pun) ahli waris dari bapaknya, yaitu anak yang
masih bayi dan di sini ditujukan kepada wali yang mengatur hartanya (berkewajiban seperti demikian), artinya
seperti kewajiban bapaknya memberi ibunya sandang pangan. (Apabila keduanya ingin), maksudnya ibu
bapaknya (menyapih) sebelum masa dua tahun dan timbul (dari kerelaan) atau persetujuan (keduanya dan hasil
musyawarah) untuk mendapatkan kemaslahatan si bayi, (maka keduanya tidaklah berdosa) atas demikian itu.
(Dan jika kamu ingin) ditujukan kepada pihak bapak (anakmu disusukan oleh orang lain) dan bukan oleh
ibunya, (maka tidaklah kamu berdosa) dalam hal itu (jika kamu menyerahkan) kepada orang yang menyusukan
(pembayaran upahnya) atau upah yang hendak kamu bayarkan (menurut yang patut) secara baik-baik dan
dengan kerelaan hati. (Dan bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan) hingga tiada satu pun yang tersembunyi bagi-Nya”. (QS. Al-Baqarah : 233)
Definisi Radha'ah Madzhab Syafi’iyah
Menurut Empat Madzhab
● Radha’ah adalah sampainya susu
Madzhab Hanafiyah seorang perempuan kedalam perut
seorang bayi
● Radha’ah adalah seorang bayi yang
menghisap puting payudara seseorang Madzhab Hanbaliyah
pada waktu tertentu

Madzhab Malikiyah ● Radha’ah adalah seorang bayi


dibawah umur dua tahun yang
● Radha’ah adalah masuknya air susu menghisap puting payudara
manusia kedalam tubuh yang perempuan yang muncul akibat
berfungsi sebagai gizi kehamilan, atau meminum susu
tersebut atau sejenisnya
TIGA UNSUR
Exam
BATASAN conten
t

Ar-Radha’ah Asy Sari’iyyah

Pertama Ketiga
Adanya Air Susu Manusia Bayi tersebut belum berusia dua tahun
(Adamu Adamiyyatin) (duna al-Hawlayni)

Kedua
Air susu itu masuk kedalam perut seorang
bayi
(Wushuluhu ila jawfi thiflin)
DASAR HUKUM
RADHA'AH
Dasar Hukum Radha'ah terdapat Enam ayat dalam Al-Quran dan
terdapat dalam hadist Nabi

QS. Al-Hajj Ayat 2 QS. Al-Thalaq Ayat 6

QS. Al-Baqarah Ayat QS. Al-Qashash Ayat 7 QS. An-Nisa Ayat 23


233 & 12
Hadist Nabi
Artinya : “Dari Aisyah RA, bahwa suatu ketika Rasullulah berada dirumah Aisyah, saat itu
aisyah mendengar suara laki-laki yang meminta izin masuk kedalam rumah Hafshah. Aisyah
berkata, “Ya Rasullallah! Laki-laki itu meminta izin masuk ke rumah engkau.” lalu beliau
menjawab, “aku lihat dia adalah anak si fulan, (anak paman Hafshah dari saudara susuan)”.
Kata Aisyah,” aku berkata. “Wahai Rasullullah seandainya fulan hidup (paman Aisyah dari
saudara susuan) apakah dia boleh masuk kerumahku?”. Beliau menjawab “Ya boleh, karena
susuan itu menyebabkan mahram sebagaimana hubungan kelahiran”.
(HR Bukhari)

2
itle. P5
Book T
Hubungan Mahram Sepersusuan Dalam hukum perdata di Indonesia,
peraturan mengenai pemberian air susu
ibu (ASI) eksklusif diatur dalam Pasal
• Hubungan mahram sepersusuan adalah satu jenis hubungan
128 dan 129 UU No. 36 Tahun 2009
kekeluargaan. Hubungan ini dapat terjalin antar dua orang atau
tentang Kesehatan (UU Kesehatan).
lebih bila segala syaratnya terpenuhi. Dengan jalinan tersebut
maka hukum pernikahan antar mereka menjadi Haram. Menurut
kamus Fiqih, anak yang menyusu disebut "Murtadhi'", wanita
penyusu/ibu susu disebut "Murdhi'ah", dan pemilik air susu (laki-
laki yang menghamili wanita penyusu) disebut Fahl atau Shahibul
Laban.
Rukun Radha’ah
● Anak yang Menyusu‫) ) الرـضيعـ‬

● Perempuan yang Menyusui ‫) ) لاــمرضعـة‬

● Kadar air susu‫ )) مقـدار لاــلبن‬yang memenuhi batas


Maksimal

2
itle. P5
Book T
Syarat Radha’ah

Syarat Radh’ah:
Syarat Radh’ah:
2. Orang yang menyusu (Radhi)
1. Orang yang menyusui (Mardhi)
a. Dalam keadaan Hidup. Artinya hidupnya
a. Perempuan, Maksudnya adalah yang menyusui sipenyusu merupakan syarat terjadinya
itu seorang manusia dan jenis kelamin penyusuan dapat berjalan dengan sempurna.
perempuan.
b. Masih dalam usia menyusu. Maksudnya bahwa
b. Hidup, maksudnya adalah bahwa yang anak yang menyusu itu masih kecil atau umurnya
menyusui tersebut masih dalam keadaan hidup tidak lebih dari dua tahun.
ketika penyusuan itu berlangsung.
c. Perut sipenyusu. Air susu yang diminum harus
c. Di dalam usia melahirkan, maksudnya adalah benar-benar sampai kedalam perut sianak
keadaan perempuan dalam keadaan dimasa usia (penyusu), sehingga bisa dirasakan akan
melahirkan manfaatnya.
Ukuran Radha'ah Menurut Madzhab Imam Syafi’i dan Ahmad
yang diharamkan berpendapat mengenai kadar (ukuran)susuan yang
mengharamkan.

1. Sedikit susuan atau banyak sama-sama akan


mengharamkan.

Para ulama telah ijma bahwa susuan 2. Yang mengharamkan susuan tidak boleh
mengharamkan nikah sebagaimana haram dengan kurang dari lima kali susuan dalam waktu
sebab hubungan darah dan hubungan semenda yang berbeda serta mengenyangkan setiap kali
menyusu.
Larangan Karena Radha'ah

1) Wanita yang menyusui, sebab dengan penysuan itu ia dinilai sebagai ibu dari anak yang
disusui;

2) Ibu wanita yang menyusui, karena ia berstatus sebagai nenek bagi yang disusui;

3) Saudara perempuan ibu susu, karena ia adalah bibi bagi anak yang disusui;

4) Saudara perempuan suami wanita yang menyusui, karena ia adalah bibi;

5) Anak keturunan ibu susuan, baik dari pihak anak laki-laki dan anak perempuan (cucu, dst).
Karena mereka adalah saudara sesusuannya, begitu juga anak-anak mereka; dan

6) Saudara perempuan sesusuan, baik yang seibu seyah, saudara perempuan seayah, atau seibu
saja.
Kesimpulan

Radha’ah adalah masuknya air susu seorang wanita yang


hidup ke dalam perut si anak dalam usia tidak melebihi Syarat yang harus terpenuhi didalam Radha’ah adalah: 1)
dua tahun, sehingga fungsi atau manfaat air susu benar- Murdhi’ haruslah perempuan, hidup, sedang dalam usia
benar dapat dirasakan oleh penyusu, baik melalui proses yang pantas untuk melahirkan; 2) Laban (ASI) : sebagai
penyusuan langsung (air susu dikeluarkan terlebih dahulu makanan pokok, dan dalam kondisi murni; dan 3) Radhi’
lalu ditaruh di dalam wadah atau bejana). Rukun atau Orang yang disusui : dalam keadaan hidup, berusia
Radha’ah ada tiga, yaitu: 1) Murdhi’ yaitu ibu yang pada masa menyusui (maksimal 2 tahun), dan air susu
menyusukan; 2) Laban, yaitu air susu; 3) Radhi’, yaitu masuk kedalam perut yang disusui. Keharaman karena
anak yang menyusu. radha’ah sama dengan keharaman yang terjadi karena
nasab. Maka status wanita yang menyusui disini sama
dengan ibu. Ia haram bagi anak-anak yang disusui dan
siapa saja yang haram bagi anak karena nasab.
Daftar Pustaka
Abdul, F. I., & Abu, A. (2004). Fikih Islam Lengkap. Cet. III. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Abu Isa Muhammad bin Isa Ibnu Shaurah. (1975). Sunan Attirmidzi, Juz 2. Beirut:Daarul Fikri.
Abu Malik Kamal bin As-sayyid Salim. (2006). Shahih Fiqih Sunnah, alih bahasa: Abi Ihsan Al-atsari, Amir Hamzah.
Jakarta: Pustaka At-Tazkiyah.
Abu Muhammad Ali Bin Ahmad bin Said bin Hazm. (2003). Al-Muhalla. Beirut: Darul Fikri.
Al-bassam, Abdullah bin Abdurrahman. (2007). Syarah Bulughul Maram, Alih bahasa Thahirin Suparta, M. Faisal, Jilid 6. Jakarta:
Pustaka Azzam.
Syarifuddin, A. (2009). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fikih Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, Cet.
3. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai