Anda di halaman 1dari 7

TRIVIA

COVER

1
METODE SEISMIK PASIF (MIKROSEISMIK)

Metode Seismik

Metode seismik adalah salah satu metode geofisika yang


didasarkan pada waktu tempuh penjalaran gelombang seismik di
bawah permukaan bumi. Pada dasarnya metode seismik dibagi dua
bagian yaitu metode seismik aktif dan metode seismik pasif. Metode
seismik aktif (refraksi dan refleksi) merupakan sebuah metode
konvensional  yang sudah menjadi standar di dalam dunia eksplorasi.
Metode ini dihasilkan dari suatu sumber gelombang buatan yang
dikirim ke dalam bumi, misalnya dengan ledakan dinamit,
menjatuhkan beban, pemukulan permukaaan bumi, getaran dan lain
2
sebagainya. Sedangkan untuk metode seismik pasif ini menggunakan
gelombang seismik yang dihasilkan oleh alam dengan frekuensi
rendah yang bisa digunakan untuk pemantauan aktivitas gunung api,
pemantauan patahan aktif, strategi mitigasi bencana dalam gempa
bumi dan untuk pemantauan sistem panas bumi.

Metode Seismik Pasif (Mikroseismik)

Metode Seismik Pasif atau bisa disebut dengan metode


Mikroseismik adalah metode yang banyak berperan dalam beberapa

3
bidang seperti eksplorasi gas bumi dan minyak bumi, panas bumi,
pembelajaran struktur dalam bumi, studi kegunungapian serta
kegempaan. Alat mikroseismik harus bisa mengidentifikasi adanya
peluruhan getaran yang ada pada medium, bersama dengan broadband
seismometer mengukur secara real time. Mikroseismik ini merupakan
aktivitas gelombang seismik yang memiliki ukuran kecil atau rendah
sekitar 2-4 Hz. Prinsipnya yaitu geophone ditanamkan dengan
kedalaman tertentu kemudian digunakan untuk mencatat dan
menerima gelombang mikroseismik dalam rentang waktu tertentu.
Sumber mikroseismik terbanyak yaitu diperoleh dari peristiwa
kompaksi yang disebabkan oleh adanya overburden.

Secara tidak langsung, metode mikroseismik juga mampu


mendeteksi adanya peristiwa overburden. Salah satu masalah dalam
metode mikroseismik ialah adanya pemikiran lama yaitu keberadaan
geophone harus dekat dengan sumber. Namun hal ini mampu diatasi
dengan memasang ratusan sampai ribuan geophone untuk
menciptakan sejenis mikrofon parabola yang mampu mendeteksi

4
secara bersamaan beberapa peristiwa mikroseismik. Hal ini
dikarenakan mikroseismik dapat menentukan lokasi sumber, yang
berasal banyak dari fracture atau kompaksi, sehingga dapat diketahui
jarak antara lokasi dengan komponen mikroseismik yang penting.

Pemanfaatan metode mikroseismik dapat dilakukan diberbagai


sektor, diantaranya yaitu mikrotremor panas bumi dan hidrokarbon
(minyak dan gas bumi). Secara umum, sinyal mikroseismik terproses

5
dan terekam hampir sama dengan sinyal gempa tektonik. Namun,
pada analisa sinyal gempa tektonik membahas magnitudo diatas 5
Mw, sedangkan analisa gempa mikro di wilayah geotermal berada
pada magnitudo kurang dari 3 Mw. Sehingga Mikroseismik ini
merupakan aktivitas gelombang seismik yang memiliki ukuran kecil,
sama dengan proses gempabumi namun belum pasti dirasakan oleh
manusia. Metode Mikroseismik ini juga lebih ramah lingkungan
karena sumber (source) gelombang seismik yang dimanfaatkan
berasal dari alam yang berbeda dari metode seismik aktif.

6
Daftar Pustaka

Afnimar. 2009. Seismologi. Bandung: ITB.


Kearey, P., Brooks, M., dan Hill, I., 2002. An Introduction to
Geophysical exploration. Blackwell Science.
Nandi Haerudin,dkk. 2019. Mikroseismik, Mikrotremor, dan
Mikroearthquake dalam ilmu kebumian. Bandarlampung:
Pusaka Media.

Anda mungkin juga menyukai