COVER
1
METODE SEISMIK PASIF (MIKROSEISMIK)
Metode Seismik
3
bidang seperti eksplorasi gas bumi dan minyak bumi, panas bumi,
pembelajaran struktur dalam bumi, studi kegunungapian serta
kegempaan. Alat mikroseismik harus bisa mengidentifikasi adanya
peluruhan getaran yang ada pada medium, bersama dengan broadband
seismometer mengukur secara real time. Mikroseismik ini merupakan
aktivitas gelombang seismik yang memiliki ukuran kecil atau rendah
sekitar 2-4 Hz. Prinsipnya yaitu geophone ditanamkan dengan
kedalaman tertentu kemudian digunakan untuk mencatat dan
menerima gelombang mikroseismik dalam rentang waktu tertentu.
Sumber mikroseismik terbanyak yaitu diperoleh dari peristiwa
kompaksi yang disebabkan oleh adanya overburden.
4
secara bersamaan beberapa peristiwa mikroseismik. Hal ini
dikarenakan mikroseismik dapat menentukan lokasi sumber, yang
berasal banyak dari fracture atau kompaksi, sehingga dapat diketahui
jarak antara lokasi dengan komponen mikroseismik yang penting.
5
dan terekam hampir sama dengan sinyal gempa tektonik. Namun,
pada analisa sinyal gempa tektonik membahas magnitudo diatas 5
Mw, sedangkan analisa gempa mikro di wilayah geotermal berada
pada magnitudo kurang dari 3 Mw. Sehingga Mikroseismik ini
merupakan aktivitas gelombang seismik yang memiliki ukuran kecil,
sama dengan proses gempabumi namun belum pasti dirasakan oleh
manusia. Metode Mikroseismik ini juga lebih ramah lingkungan
karena sumber (source) gelombang seismik yang dimanfaatkan
berasal dari alam yang berbeda dari metode seismik aktif.
6
Daftar Pustaka