Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEMINAR

MANAJEMEN PRODUKSI SISTEM HIDROPONIK


TANAMAN HORTIKULTURA
DI SERUA FARM

Disusun oleh:
Chusna Arifah
2016010116
Agribisnis

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditi hortikultura khususnya sayuran adalah salah satu komoditi


pertanian yang selalu dibutuhkan masyarakat. Gerakan kembali ke alam (back to
nature ) menjadi salah satu faktor pendorong konsumsi sayuran sebagai sarana
menuju hidup sehat dan berumur panjang. Masyarakat semakin sadar akan
pentingnya makanan sehat, selain itu megkonsumsi sayuran gaya hidup vegetarian
semakin menjadi trend di masyarakat baru yang merupakan pengkonsumsi
sayuran secara lebih luas ( Astuti,2007).
Hal ini merupakan peluang untuk para petani berbudidaya sayuran secara
hidroponik, Menurut Sudarmodjo (2008:1), keuntungan bercocok tanam dengan
teknologi hidroponik adalah media relatif seteril, penggunaan air dan nutrisi
terukur efisien, sanitasi lingkungan bersih, sehat, ramah dan terkendali, tidak
menggunakan pestisida, hama dan penyakit terkendali, waktu panen dapat lebih
awal, 3k terjamin (kualitas, kuantitas dan kontinyuitas) (Iswardani, 2011).
Aspek yang penting untuk diperhatikan dalam bisnis produksi sayuran
adalah aspek produksi dan aspek organisasi dan manajemen.
Aspek Produksi
Penilaian terhadap aspek produksi sangat penting untuk dilaksanakan sebelum
perusahaan dijalankan. Dalam memanajaemen suatu usaha hal penting dan utama
adalah dalam proses produksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini
adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), peralatan yang
dibutuhkan dan proses produksinya termasuk teknologi yang akan digunakan
( Kasmir,dkk. 2016).
Aspek Organisasi dan Manjemen
Aspek organisasi dan manajemen harus disusun sesuai dengan tujuan perusahaan.
Dalam aspek ini yang dianalisis berupa fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari
perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating)
dan pengawasan (controling).Tujuan perusahaan akan mudah untuk dicapai
apabila dapat memenuhi tahapan dalam proses manajemen ( Kasmir dkk.2016).
Serua Farm merupakan kebun utama pada unit bisnis hidroponik dari CV.
Usaha Kreasi Madani yang didirikan pada tahun 2014. Serua Farm
membudidayakan beberapa sayuran hidroponik dianataranya bayam merah,
bayam hijau, kailan, pokcoy, selada,dll. Serua Farm berada di tengah perkotaan
yaitu di Jl. Serua Raya No.100 Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Depok.
Letak yang strategis membuat Serua Farm banyak dikenal dan dikunjungi oleh
masyarakat umum. Hal ini mengakibatkan meningkatnya permintaan sayuran di
serua farm. Pada tabel dibawah, terlihat jelas bahwa permintaan lebih tinggi
dibandingkan dengan produksinya.
Tabel 1 Jumlah rata-rata permintaan dan produksi sayuran di Serua Farm pada
bulan Agustus 2017 - Februari 2018
Komoditas Permintaan Produksi Selisih( kg/bulan)
( kg/bulan) ( kg/bulan)
Selada merah 331.82 73.68 258.14
Selada hijau 306.13 113.55 192.58
Endive 237.12 83.23 153.90
Kailan 227.03 80.35 146.68
Caisim 260.61 78.99 181.63
Sumber: Larasati (2018)
.Hal inilah yang perlu untuk dilakukan tindakan, agar produksi dapat
ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar. Hal pokok dalam meningkatkan
suatu produksi adalah dengan melalui manajemen yang baik mulai dari
perencanaan sampai dengan pemasaran, agar terciptanya input yang minimal dan
output yang maksimal. Sehingga para petani dapat menikmati keuntungan dari
berbudidaya sayuran hidroponik yang masih jarang orang untuk
membudidayakannya. Hal ini merupakan peluang besar bagi petani Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana manajemen produksi sayuran hidroponik di Serua Farm?
C. Tujuan
Mengetahui manajemen produksi yang dilakukan Serua Farm
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Produksi
Perencanan produksi perlu dilakukan sebelum melakukan kegiatan produksi
agar biaya yang dikeluarkan dapat sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki.
1. Modal usaha
Serua Farm mendirikan perusahaannya dengan menggunakan modal awal
dari investor dan dengan modal pribadi sebesar Rp 300.000.000, dengan
pembagian modal sebesar 60 % berasal dari investor dan 40 % modal pribadi
(Nadapdap,2018). Perincian penggunaan modal yaitu digunakan untuk persiapan
lahan, dimana lahan yang digunakan sebagai kebun itu belum sepenuhnya rata,
sehingga perlu adanya penanganan. Modal digunakan untuk pembuatan instlanasi,
dan digunakan untuk membuat screenhouse. Pembukuan yang dikakukan di Serua
Farm yaitu pencatatan arus pengeluaran dan pemasukan dari kegiatan yang
dilakukan di Serua Fram. Pemasukan Serua Fram bukan hanya sekedar dari hasil
pemananen, permintaan pasar, melainkan dari penjualan bibit, nettpot yang
biasanya diminta oleh sekolah untuk pemebelajaran mengenai hidroponik, selain
itu juga pemasukan yang dimiliki dari Serua Farm yaitu dengan menerima
kunjungan-kunjungan dari pendidikan formal mapun non formal.
2. Lokasi dan Layout Tempat Bisnis
Pemilihan lokasi bisnis perlu untuk direncanakan dengan baik karena akan
berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis. Kriteria dalam memilih lokasi
salah satunya adalah tempat yang setrategis yang dekat dengan pasar. Perencanaan
produksi pada pengembangan bisnis ini menggunakan lahan kosong yang tersedia
yaitu seluas 1000 m2, instalansi yang digunakan jenis A-frame dan bed system.
Berikut layout serua farm :
P-Q P-H
R-I
P-P P-G

P-O P-F R-H

P-N P-E
R-G
P-M P-D JALAN
RAK
P-L P-C R-C R-D
SEMAI
P-K P-B
R-B R-E PINTU
P-J P-A RAK MASUK
SEMAI R-A R-F

TAN TAN TAN RAK SEMAI


RAK SEMAI RAK SEMAI
DON DON DON
C B A

Sumber : Serua Farm (2018)


Keterangan :
P : Rak produksi, huruf dibelakangnya menyatakan urutan nomor rak.
Rak P-A s/d P-H merupakan rak dengan bentuk bed, setiap satu rak terdiri dari 10
paralon atau sebanyak 500 lubang tanam..
Rak P-J s/d P-Q merupakan rak dengan bentuk a-frame, setiap satu rak terdiri dari
20 paralon atau sebanyak 1000 lubang tanam.
Tandon A : Merupakan tandon nutrisi khusus selada yang memiliki nilai ppm
sebesar 800 ppm.
Tandon B : merupakan tandon nutrisi untuk tanaman sawi-sawian yang memiliki
nilai ppm sebesar 1000 - 1200 ppm.
Tandon C : merupakan tandon nutrisi untuk tanaman pada usia remaja yang
memiliki nilai ppm sebesar 600 - 800 ppm.
Keterangan :
R : Rak remaja, huruf dibelakangnya menyatakan nomor rak
Rak remaja ada 9 rak, rak remaja R-A s/d R-F berada dalam screen house. Untuk
R-G s/d R-I berada di luar screen house. Dalam hal ini rak remaja di dalam
screen house diisi dengan tanaman remaja jenis selada, dan diluar screen house
diisi dengan tanaman sawi-sawian.
3. Sumber Daya Perusahaan
Aset-aset yang dimiliki oleh Serua Farm dalam menjalankan kegiatan bisnis
diantaranya:
a. Screenhouse
Serua Farm saat ini memiliki 1 unit screenhouse yang berukuran 20 m x 10 m
terbuat dari material micron plastik UV, vartan 200 dan inseet net 40 mess.
Pembuatan screenhouse bertujuan untuk melindungi tanaman pada tahap semai
hingga remaja dari serangan hama, penyakit maupun kondisi lingkunag luar. Luas
screenhouse pada perusahaan serua farm 200 m2 (Nadapdap,2018).
b. Pompa air
Sumber air yang digunakan pada perusahaan Serua Farm dalam proses
produksi adalah air sumur ataupun air yang bersumber pada tanah. Pompa yang
digunakan oleh Serua Farm adalah 9 pompa untuk kebutuhan air pada proses
produksi
c. Instalansi
Serua Farm menggunakan Instalansi untuk kegiatan produksi berjumlah 26
unit dengan dua jenis instalansi yaitu jenis A-frame sebanyak 8 unit dan Bed
system sebanyak 18 unit. Instalansi jenis A-frame memilki jumlah lubang
sebanyak 1000 lubang tanam per unit sedangakan instalansi jenis Bed system
memilki jumlah lubang 500 lubang tanam per unit (Nadapdap,2018).
d. Gudang Nutrisi
Serua Fram memilki gudang nutisi yang berfungsi sebagai tempat pembuatan
dan penyimpanan nutrisi dengan ukuran 3 m x 2 m. Gudang nutrisi terbuat dari
tembok dan atapnya tertutup agar nutrisi tidak tercampur air hujan dan bahan
lainya.
e. Peralatan Hidroponik
Proses produksi dalam hidroponik membutuhkan sarana dan prasarana untuk
keberlangsungan produksi. Peralatan tersebut berupa pisau, selang, pH meter,
TDS, baskom, drum, ember, container, timbangan digital, gembor, meja, kursi, rak
penyemaian, tangga, buku catatan, komputer, printer, alat press, dan lain
sebagainya.
4. Pengadaan Input
Pengadaan input Serua Farm untuk keberlangsungan kegiatan produksi
diantaranya pengadaan benih, pengadaan rockwool dan pengadaan nutrisi.
a) Pengadan benih
Serua Farm masih belum bisa memproduksi benih sendiri, untuk itu Serua
Farm membeli benih dari toko pertanian. Benih yang digunakan berasal dari lokal,
yaiu diantaranya merk Rijzjkwaan, panah merah, Known You Seed, Indo Seed,
hal ini dilakukan karena benih lokal mudah ditemukan, selain itu karena adanya
peraturan pemerintah yang membatasi impor dan harga benih impor yang cukup
tinggi, sehingga Serua Farm memilih benih lokal yang berkualitas baik.
b) Pengadaan Rockwool
Serua Farm menggunakan media tanam berupa rockwool, hal ini karena
rockwool bersifat menyerap dan menyimpan air dengan baik serta bersifat netral
sehingga dapat terhindar dari pathogen. Rockwool yang digunakan merupakan
rockwool lokal yang masih dalam bentuk kotak-kotak besar.
c) Pengadaan Nutrisi
Serua Farm menggunakan nurisi AB mix yang mengandung unsur hara
makro dan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Kadar nutrisi yang
dibutuhkan masing-masing sayuran berbeda-beda tergantung jenis sayurannya,
untuk mengetahui kadar nurtrisi dapat menggunakan alat yang bisa disebut TDS (
Total Dissolved) meter. TDS meter merupakan alat untuk mengukur konsentrasi
atau jumlah partikel terlarut dengan satuan ppm (part per million).
Tabel 2 kadar nutrisi yanng diperlukan sayuran di Serua Farm
Komoditas Fase semai Fase remaja Fase produksi
(ppm) (ppm)
Selada Merah 250-300 600-800 800-900
Selada Hijau 250-300 600-800 800-900
Endive 250-300 600-800 800-900
Caisim 300-400 800-900 1200-1300
Kailan 300-400 800-900 1200-1300
Sumber: Larasati (2018)

B. Pengorganisasian Produksi
Kegiatan pengorganisasian produk di kebun Serua Farm agar terjaga kualitas
dan kuantitasnya dilakukan dengan cara :
a) Melakukan penyemaian sendiri di kebun Serua Farm
Penyemaian dilakuakan sendiri dari bibit yang telah dibeli dari toko pertanian,
Serua Farm melakukan budidaya dari penyemaian sampai dengan panen secara
mandiri.
b) Pembagian kerja disetiap karyawan
Kegiatan pengorganisasian tenaga kerja kebun Serua Farm yaitu terdiri dari :
1. Kepala kebun
Kepala kebun terdiri dari satu orang yang bertugas mengarahkan,mengawasi
kegiatan manajemen produksi sayuran,
2. Karyawan bagaian penyemaian
Karyawan bagian penyemaian terdiri dari satu orang, tugasnya yaitu
melakukan penyemaian dan menjaga semaian agar tumbuh dengan baik,
mengawasi dari hal-hal yang bisa mengakibatkan gagal dalam penyemaian
3. Karyawan bagian peremajaan tanaman
Karyawan bagian peremajaan bertugas mengawasi tanaman dari beberapa
kendala seperti terserang hama dan penyakit, merawat tanaman dengan
memastikan aliran nutrisi mengalir dengan baik, mencabut tanaman-tanaman
ataupun daun yang layu, menguning dan membusuk dan menjaga tanaman agar
tumbuh dengan baik.
4. Karyawan bagian produksi
Karyawan bagian produksi diampu oleh satu karyawan yang bertugas
menjaga sayuran dari segala aspek, memanen dan menyortir dan juga melakukan
pengemasan produk.
C. Pelaksanaan Produksi
Proses Produksi yang dillakukan di Serua Farm yaitu diawali dari proses
persiapan instalansi sampai kegiatan panen. Berikut proses produksi di Serua
Farm:
1. Persiapan Instalansi
Serua Farm menggunakan instalansi yang terbuat dari pipa PVC dengan 2,5
inch. Standar penggunaan pipa untuk produksi yaitu harus dibersihkan dari
kotoran seperti debu dan lumut yang dapat menghambat aliran dan penyerapan
nutrisi oleh akar tanaman. Ukuran lubang tanam dalam instalansi yang digunakan
berukuran 46 mm dengan jarak tanam untuk fase remaja adalah 10 cm sedangkan
jarak tanam utuk fase produksi 15 cm (Nadapdap,2018).
Jenis instalansi yang digunakan adalah jenis A-frame dan Bed system.
Instalansi jenis A-frame memilki jumlah lubang sebanyak 1000 lubang tanam per
unit sedangakan instalansi jenis Bed system memiliki jumlah lubang 500 lubang
tanam per unit. Kedua instalansi tersebut menggunakan teknik NFT ( Nutrient
Film Technique). Teknik tersebut menggunakan aliran tipis yang bertujuan agar
tanaman mendapatkan asupan oksigen dan aliran yang cukup (Nadapdap,2018).
2. Penyemaian benih
Penyemaian dilakukan dengan menggunakan media tanam berupa rockwool
yang berukuran 2,5 cm x 2,5 cm, yang dibasahi menggunakan air dan dicampur
dengan antracol yang berfungsi agar rockwool tidak tersearng jamur. Setelah
dibasahi rockwool dilubangi bagian sisi yang memiliki serat dan diisi dengan
benih sayuran yang akan ditanam, Setelah semua rockwool terisi hasil
penyemaiannya ditutupi dengan plastik hitam yang bertujuan untuk menjaga
kelembaban sehingga benih mudah atau cepat untuk berkecambah. Setelah benih
mulai berkecanbah yaitu sekitar dua hari plastik harus segera dibuka untuk
menghindari sayuran mengalami etiolasi yaitu pemanjangan batang tanaman.
Setelah sekitar dua hari tanaman dipindah di atas meja semai tanpa nutrisi, karena
bibit sampai berusia 1 minggu belum memerlukan nutrisi sehingga cukup disiram
dengan air untuk menjaga kelembaban pada media tanam sehingga bibit dapat
tetap tumbuh dengan baik.
3. Penanaman
Proses pemindahan bibit dilakukan pada saat bibit berumur 1 minggu tahap
selanjutnya dipindahkan ke dalam rak semai dengan aliran nutrisi sampai tanaman
berumur 14 hari. Setelah tanaman berumur 15 hari, maka tanaman sudah masuk
fase remaja dan bisa dipindahkan ke rak remaja. Setelah itu, sayuran akan
dipindahkan ke rak produksi sesuai umur panen masing-masing komoditas.

4. Panen dan Pasca panen


Tabel 3 umur panen sayuran di Serua Farm
Komoditas Umur Panen
Selada merah 45
Selada hijau 45
Endive 45
Kailan 28
Caisim 28
Sumber : Larasati (2018)
Serua Farm melakukan pemanenan setiap 2 hari sekali pada hari senin, rabu,
jumat. Pemanenan dilakukan 2 hari sekali bertujuan agar kontinyuitas
ketersediaan produk tetap terjaga. Proses panen dilakukan setiap sore pukul 16:00
s/d selesai agar sayuran yang dipanen tetap segar. Cara pemanenan sayuran
hidroponik dengan mencabut sayuan dari nettpot dengan menyertakan media
tanaman.
Pasca panen yang dilakukan di Serua Fram yaitu dengan menyortir daun
sayuran, apabila ada yang menguning, berlubang dan tanaman terlalu melengkung
maka harus diseleksi, pastikan tidak ada hama di tanaman. Setelah penyortiran
selesai lanjut kepengemasan kedalam plastik berukuran 60 cm x 100 cm. Langkah
selanjutnya yaitu penjualan, namun di Serua Fram konsumen yang datang
langsung ke kebun, sehingga biaya distribusi ditanggung oleh konsumen.
D. Pengawasan Produksi
Kebun Serua Farm melakuakan pengawasan kebunya dengan beberapa cara
dinataranya:
1. Pengecekan kadar nutrisi
Pengecekan nutrisi dilakukan pada pagi hari, dengan menggunakan alat TDS
meter dan pH meter.
Tabel 4 kadar nutrisi yanng diperlukan sayuran di Serua Farm
Komoditas Fase semai Fase remaja Fase produksi (ppm)
(ppm)
Selada Merah 250-300 600-800 800-900
Selada Hijau 250-300 600-800 800-900
Endive 250-300 600-800 800-900
Caisim 300-400 800-900 1200-1300
Kailan 300-400 800-900 1200-1300
Sumber: Larasati (2018)
2. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit yang biasanya meneyerang sayuran hidroponik
diantaranya ulat, kutu daun, kepik (ladybug), leaf miner, busuk akar.
Pengendalian yang dilakukan kebun Serua Fram yaitu dengan beberapa cara yaitu
dengan menggunakan pestisida nabati berupa kacang babi(Theprosia Vogelii)
maupun kipahit (Thithonia Diversifoliia). selain itu pengendalian yang dilakukan
dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar instalansi.
Kacang babi merupakan tanaman yang berasal dari Afrika Timur dan
merupakan tanaman perdu. Tanaman ini tersebar di daerah tropis maupun
subtropis. Kacang babi berwarna hitam , keras dan berukuran kecil. Biji kacang
babi yang sudah tua itulah yang diguanakan untuk pembuatan pestisida nabati. Zat
yang terkandung dalam kacang babi adalah tefrosin yang merupakan racun kontak
bagi serangga. Kipahit mengandung saponin, flovonoid dan asam plamirat yang
mampu mengendalikan hama dan penyakit. Zat siponin mengandung salah satu
zat anti jamur, sedangkan flavonoid memberikan rasa pahit pada tanaman
sehingga hama enggan untuk memakannnya, sedangan asam plamirat mampu
memberikan efek negatif pada syaraf dan metabolisme serangga (Larasati,2018).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Manajemen produksi yang dilakukan oleh Serua Farm diantaranya:


1. Perencanaan merupakan tahap paling penting dalam berbudidaya, serua Farm
melakukan perencaanaan dari pemilihan lokasi dan layout, sumber daya
perusahaan, pengadaan input, modal usaha dan jadwal kerja
2. Pengorganisasian yang dilakukan Serua Fram yaitu dengan membagi tugas
kerja karyawan agar kegiatan produksi dapat berjalan efektif, dimana Serua
Fram memilki 4 karyawan
3. Proses pelaksanaan produksi di serua farm meliputi empat tahap yaitu
penyemaian, peremajaan, produksi dan panen.
4. Pengawasan yang dilakukan dengan melakukan pengecekan instalasi, pH
nutrisi dan pengendalian hama dan penyakit.

B. Saran

Saran yang saya berikan untuk perusahaan adalah dengan meningkatkan


pengawasan pada pembudidayaan sayuran agar tanman dapat terawat dengan baik
dan lebih memperjelas job description agar jelas pembagian kerjanya sehingga
perawatan dan pengawasan dapat ditingkatkan kembali untuk mengurangi
masalah-masalah yang ada di lapangan.,seperti hama dan penyakit , tanaman
layu,dll. Sejauh ini manajemen yang dilakukan di Serua Fram belum optimal
dikarenakan masih banyak adanya tanaman-tanaman yang tidak terawat.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, M. D. 2017. Optimalisasi Produksi Sayuran Hidroponik PT Saung Mirwan


Di Desa Sukamanah, Kecamatan Mega Mendung, Bogor [skripsi]. Bogor:
Magister of Agibussines management program, Bogor University
Iswardani, W. (2011). Perencanaan produksi sayuran hidroponik parung farm di
unit kebun parung bogor. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kasmir dan Jakfar.2016.Study kelayakan bisnis,Jakarta(ID): Pernada Meditia
Larasati.2018.Peningkatan Produksi Selada Merah Dengan Pemanfaatan Lahan
Kosong Pada Serua Farm Kota Depok.Depok: Institut Pertanian Bogor
Nadapdap, I.2018.Pendirian Unit Bisnis Edufarm Pada Kebun Serua Farm Kota
Depok.Bogor:Institut Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai