Anda di halaman 1dari 9

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI PADA PERUSAHAAN DAGANG


BERAS PULEN DI DESA TEGALWANGI

OLEH :

1. COK GEDE BAGUS SANDI RAHADIAN (1515251071)


2. GOURA SUNDARAM PRASADA (1515251073)
3. NI MADE DIAH MALINI CAHYANI PUTRI (1515251075)
4. A. A. ANDI PUTRA UTAMA (1515251077)
5. I GUSTI AYU NADIA PARIBAWA DEWI (1515251078)
6. I GEDE BAGUS DWI JAYA (1515251097)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2016
Aspek Teknis dan Teknologi
Pada Perusahaan Dagang
Beras Pulen di Desa Tegalwangi

1. PENDAHULUAN

Jika analisis pasar dan pemsaran menunjukan sebuah ide bisnis layak untuk dijalankan
maka langkah berikutnya adalah menjawab pertanyaan apakah bisnis tersebut secara teknis
dapat dijalankan atau tidak. Meskipun berdasarkan aspek pasar dan pemasaran suatu bisnis
layak dijalankan, tetapi jika secara teknis tidak dapat dijalankan secara baik maka investasi
sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Hal ini disebabkan bisnis seringkali mengalami kegagalan
karena tidak mampu menghadapi masalah – masalah teknis.

2. TUJUAN

Analisis aspek teknis dilakukan untuk menjawab pertanyaan “Apakah secara teknis
bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan baik?“ Suatu ide bisnis dinyatakan layak
berdasarkan aspek kenis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat
dibangun dan dijalankan (dioperasionalkan) dengan baik. Secara spesifik analisis teknis dan
teknologi dalam studi kelayakan bertujuan untuk :
a) Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis
b) Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis
c) Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk
menjalankan proses produksi
d) Menganalisis layout pabrik, layout bangunan, dan fasilitas lainnya
e) Menganalisis teknologi yang akan digunakan

3. MENGANALISIS KELAYAKAN LOKASI UNTUK MENJALANKAN BISNIS

Lokasi bisnis adalah lokasi di mana bisnis akan dijalankan, baik lokasi untuk lahan pabrik
maupun lokasi untuk perkantoran (administrasi). Lokasi untuk lahan pabrik dapat dipisahkan
dengan lokasi perkantoran. Lokasi bisnis mempunyai pengaruh yang besar terhadap terhadap
biaya operasional dan biaya investasi. Penentuan lokasi bisnis yang salah akan menimbulkan
beban tak terbatas bagi perusahaan. Penentuan lokasi bisnis ditentukan oleh beberapa
variabel yang dapat digolongkan menjadi variabel utama dan variabel pendukung. Adapun
variabel-variabel utama dalam pemilihan lokasi bisnis adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan bahan mentah
b. Letak pasar yang dituju
c. Ketersediaan sumber energi, air, dan sarana komunikasi
d. Ketersediaan tenaga kerja
e. Ketersediaan fasilitas transportasi
Selain variabel-variabel utama dalam pemilihan lokasi bisnis yang sudah disebutkan
sebelumnya, variabel-variabel pendukung berikut juga perlu diperhatikan dalam
pemilihan lokasi :
a. Hukum, peraturan, dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat setempat
b. Iklim, keadaan tanah, dan struktur topografis
c. Sikap masyarakat terhadap ide bisnis yang dijalankan
d. Rencana pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang
e. Biaya pengerasan tanah
Pemilihan lokasi bisnis perusahaan dagang beras pulen adalah di Desa Tegalwangi,
Sesetan karena dekat dengan pusat kota Denpasar yang merupakan letak pasar yang
dituju selain untuk menghemat biaya distribusi dan transportasi. Pemilihan lokasi ini juga
menyesuaikan dengan ketersediaan sumber energi, air, dan sarana komunikasi dimana
daerah tersebut sudah tersedia layanan PDAM dan PLN serta jaringan telepon pun sudah
memadai di daerah ini sebagai sarana komunikasi yang efektif. Selain itu, daerah ini juga
dapat meraup banyak tenga kerja karena perusahaan ini membutuhkan banyak tenaga
kerja seperti di transportasi dan akomodasi dan operasional di pabrik. Ketersediaan
fasilitas transportasi berupa mobil pengangkut yaitu pick up dan mobil Colt.

Metode Analisis Biaya


Dari hasil analisis data yang kelompok kami lakukan di tiga desa yaitu Desa Tegalwangi,
Desa Sidakarya, dan Desa Pedungan diperoleh analisis biaya lokasi (biaya tetap dan
variabel) sebagai berikut
Alternatif Lokasi Biaya Tanah / Tahun Biaya Variabel / Satuan
Tegalwangi 45.000.000 7000
Sidakarya 100.000.000 7000
Pedungan 73.000.000 8000
Berdasarkan struktur biaya tersebut maka besarnya biaya masing-masing alternatif lokasi
skala produksi sebesar 180 ton per tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Tegalwangi = 45.000.000 + 7000(180) = 46.260.000
Sidakarya = 100.000.000 + 7000(180) = 101.260.000
Pedungan = 73.000.000 + 8000(180) = 74.440.000
Berdasarkan pada perhitungan total biaya pada masing-masing, Desa Tegalwangi
merupakan alternatif terbaik karena biaya total hanya sebsesar Rp. 46.260.000 per tahun.

Oleh karena itu, pemilihan lokasi bisnis perusahaan dagang beras pulen di Desa
Tegalwangi menurut kelompok kami dianggap cukup layak, meskipun dari segi
ketersediaan bahan mentah cukup jauh yaitu dari Desa Jatiluwih, Tabanan, tetapi dari segi
yang lain sangat mendukung untuk pemilihan lokasi bisnis ini.

4. MENGANALISIS BESARNYA SKALA PRODUKSI UNTUK MENCAPAI


TINGKATAN SKALA EKONOMIS

Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya diproduksi
oleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Luas produksi harus direncanakan secara
matang agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Luas produksi berbeda dengan luas perusahaan. Hal ini karena mengukur luas perusahaan
tidak hanya diukur dengan pendekatan luas produksi saja, tetapi juga dapat diukur dengan
beberapa indikator, yaitu:
a. Bahan dasar yang digunakan
b. Barang yang dihasilkan
c. Peralatan mesin-mesin yang digunakan
d. Jumlah pegawai yang digunakan.
Perusahaan tidak selalu memaksimalkan luas produksi karena ada faktor-faktor yang
membatasi luas produksi perusahaan. Faktor-faktor yang membatasi luas perusahaan dan
harus dipertimbangkan dalam menentukan luas produksi, yaitu:
a. Batasan permintaan pasar
b. Batasan kapasitas mesin
c. Batasan jumlah dan kemampuan kerja
d. Batasan kemampuan finansial dan manajemen
e. Batasan ketersediaan bahan dasar
f. Batasan ketersediaan faktor-faktor produksi lain.
Besarnya skala produksi dalam perusahaan dagang beras pulen di Desa Tegalwangi adalah
sebesar :
Analisis pasar hasil produksi (output)

No Nama Tujuan Total Penawaran Potens Satuan


Bahan Permintaa Perusahaa i yang
n n Lain Masih
Ada
1 Beras - Permintaan di 3000 1800 1200 Karung/Tahun
Pulen Desa Sesetan
Cap - Permintaan di
Gadis Desa 2400 1200 1200
Bali Sidakarya
2 Beras - Super Market 2400 600 1800 Karung/Tahun
Pulen Dego
Cap - Super Market
Petani Warung Grosir 1200 360 840
Makmu
r
3 Beras - Pemasaran di 6600 2400 4200 Karung/Tahun
Pulen Kota Tabanan
Cap - Pemasaran di
Gunung Kota Gianyar 4800 1800 3000
Agung
Berdasarkan data diatas, dapat dihitung jumlah permintaan total dari beras pulen tersebut
adalah sebesar 20.400 karung/tahun.

Metode Break Event Point (BEP)


Metode Break Event Point (BEP) dapat digunakan untuk menentukan luas produksi. Dengan
diketahuinya titik impas maka perusahaan dapat menentukan luas produksi minimal agar
perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Hal ini disebabkan jika market share atau
kapasitas teknis tidak mampu memenuhi titik impas maka perusahaan akan mengalami
kerugian.
Perusahaan dagang beras pulen di Desa Tegalwangi ini akan dibangun dengan rincian sebagai
berikut :
1. Biaya persiapan : Rp.10.000.000
2. Biaya tanah dan bangunan : Rp. 60.000.000
3. Biaya mesin dan peralatan : Rp. 20.000.000
Harga jual sekarung beras pulen yang diproduksi adalah Rp. 20.000 dan biaya untuk membuat
satu karung beras adalah sebesar Rp. 10.000, maka besar luas produksi agar mencapai titik
impas adalah sebagai berikut :
BEP = Biaya Tetap/Harga Per Unit – Biaya Variabel Perunit
Berdasarkan data tersebut maka besarnya biaya tetap adalah Rp. 90.000.000, yang terdiri dari
biaya persiapan, biaya tanah dan bangunan, serta biaya mesin dan peralatan. Maka tingkat
produksi agar mencapai titik impas adalah :
BEP = Rp. 90.000.000/ Rp. 20.000 – Rp.10.000 = 9000 karung
Jadi, untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan atau profit
sebesar nol diperlukan produksi 9000 karung beras. Oleh karena itu, perusahaan harus
memproduksi lebih dari 9000 karung beras agar memperoleh keuntungan.

5. MENGANALISIS KRITERIA PEMILIHAN MESIN PERALATAN DAN


TEKNOLOGI UNTUK MENJALANKAN PROSES PRODUKSI
Pemilihan mesin, peralatan, dan teknologi merupakan hal yang penting. Hal yang perlu
dipertimbangkan pada pemilihan mesin dan peralatan, yaitu:
a. Sesuai dengan teknologi
b. Harga perolehan
c. Kemampuan mesin
d. Tesedianya pemasok
e. Tersedianya suku cadang
f. Kualitas
g. Umur ekonomis

Perusahaan dagang beras pulen di Desa Tegalwangi menggunakan penumbukan


(lesung/kincir air), penggilingan tipe Engelberg, Rice Milling Unit (RMU) dan penggilingan
padi besar. Dalam proses penggilingan padi besar alat yang digunakan adalah rontogan;
bahannya gabah, padi gedengan, “hencak”; sehingga dihasilkan gabah kotor (kotoran:
potongan merang, kerikil, bubuk jenteng, pasir, paku/logam, dan lain lain). Pembersihan
gabah kotor menggunakan alat ayakan goyang (paddy cleaner/ hongkwl gabah), saringan
kasar (batu, kerkil, paku, dan lain-lain), saringan halus (pasir) serta penarik logam; bahannya
gabah kotor; sehingga dihasilkan gabah bersih. Pemecahan kulit (husking) menggunakan alat
pemecah kulit tipe silinder; bahannya gabah; sehingga dihasilkan beras pecah kulit, sebagian
kecil gabah utuh yang lolos, lolosan (pesak halus bercampur dedak dan menir), serta sekam.
Pemisahan pesak menggunakan alat husk separator (hongkwl pesak), saringan pesak, dan
saringan lolosan; bahannya beras pecah kulit, sekam, lolosan; sehingga dihasilkan beras
pecah kulit bersih, dan gabah. Pemisahan gabah (paddy separation) menggunakan alat paddy
separator atau disebut gedongan; prinsipnya adalah perbedaan bobot jenis antara beras pecah
kulit dan gabah, serta kehalusan permukaan gabah dan beras pecah kulit. Pada permukaan
miring, beras pecah kulit akan cepat turun, sementara gabah terdesak ke atas; dibuat kamar-
kamar. Penyosohan menggunakan alat mesin penyosoh (rice polisher), mesin I (penyosohan
I), mesin II (penyosohan II), alat terdiri dari batu penyosoh (batu amaril) dan lempengan
karet, karena ada gesekan antara beras dengan batu, lempengan karet, dan antara sesama
beras maka beras akan tersosoh; bahannya adalah beras pecah kulit; sehingga dihasilkan
beras sosoh, dedak (mesin sosoh I),bekatul (mesin sosoh II); dedak dan bekatul langsung
dipisahkan dengan aspirator. Grading menggunakan alat ayakan beras (honkwl beras);
memisahkan beras kepala, beras patah dan menir.
Pemilihan mesin peralatan dan teknologi dari perusahaan dagang beras pulen di Desa
Tegalwangi sudah sesuai dengan teknologi, dimana mesin dan peralatan sudah sesuai dengan
teknologi yang beralku sekarang. Harga perolehan mesin, peralatan, dan teknologi juga sudah
sesuai dengan besarnya biaya investasi yang dianggarkan. Kemampuan mesin peralatan yang
digunakan pun sudah sesuai dengan luas produksi yang direncanakan agar tidak
menimbulkan pemborosan (over capacity). Ketersediaan pemasok juga sudah
dipertimbangkan sehingga pada saat kegiatan pembangunan dimulai tidak ada kendala dalam
hal pengadaan. Ketersediaan suku cadang sudah dianalisis secara cermat agar proses
pemeliharaan dan perbaikan karena suatu kerusakan pada mesin dan peralatan dapat
dilakukan dengan mudah. Kualitas mesin dan peralatan yang digunakan sudah
dipertimbangkan dengan baik dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada.
Taksiran umur ekonomis sudah sangat sesuai dengan keberadaan bisnis beras pulen yang
akan dijalankan agar umur ekonomis mesin tidak terlalu pendek sehingga dapat mencapai
tingkat pengembalian investasi.

6. MENGANALISIS LAYOUT PABRIK, LAYOUT BANGUNAN, DAN FASILITAS


LAINNYA

Layout pabrik merupakan keseluruhan bentu dan penempatan fasilitas-fasilitas yang


diperlukan dalaam proses produksi. Penentuan layout pabrik pada umumnya dilakukan ketika
lokasi bisnis (pabrik) ditentukan dengan berbagai pertimbangan.secara umum terdapat tiga
macam tipe layout, yaitu:
a. Layout proses atau fungsional
Pada layout proses mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai fungsi yang sama
dikelompokan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu.
b. Layout produk atau garis
Pada layout proses mesin-mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan operasi yang
diperlukan untuk produk yang akan dibuat.
c. Layout kelompok
Pada layout kelompok mesin-mesin dan peralatan yang memuat serangkaian komponen yang
sama dikelompokkan pada suatu tempat. Layout ini merupakan kombinasi
antara layout produk dan layout proses.
Layout pabrik maupun kantor harus didesain sebaik mungkin dengan mempertimbangkan
efisiensi biaya, efektivitas ruangan, keselamatan kerja, dan keindahan. Berikut ini adalah
rancangan layout perusahaan dagang beras pulen di Desa Tegalwangi yang akan didirikan.
Keterangan :
A = Kantor
B = Tempat Parkir Kendaraan Proyek
a = Gudang
b = Mesin Penggilingan Beras
c = Hasil Beras yang Siap untuk Dijual
I = Ruang Persiapan (Untuk padi yang akan diolah menjadi beras)
II = Ruang Penyimpanan (Untuk beras yang siap dijual)
III = Store Keeper

7. MENGANALISIS TEKNOLOGI YANG AKAN DIGUNAKAN

Teknologi yang paling maju belum tentu sesuai dengan kondisi perusahaan. Oleh karena itu,
pemilihan teknologi harus mempertimbangkan manfaat ekonomi yang diharapkan. Selain
manfaat ekonomi, ada beberapa hal berikut yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
teknologi :
a. Kemampuan tenaga kerja dalam menggunakan teknologi
b. Kesesuaian teknologi dengan bahan baku yang digunakan
c. Kemungkinan untuk mengembangkan teknologi di masa yang akan datang
d. Keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain
Dalam perusahaan dagang beras pulen di Desa Tegalwangi menggunakan teknologi DNA yang
memungkinkan produksi beras yang lebih cepat. Peneliti mencatat selama ini teknik penanaman
padi tidak memungkinkan petani tahu gen mana yang mengendalikan sifat mana. Terobosan
terbaru dalam genetika molekuler ini menjanjikan proses penanaman lebih cepat. Pengurutan
genom melibatkan proses penguraian kode (decoding) DNA. Proses ini berusaha memecahkan
teka-teki pola rantai raksasa yang terdiri dari miliaran potongan mikroskopis. Meski terobosan
DNA telah memunculkan banyak harapan baik, peneliti IRRI mengingatkan ini bukanlah peluru
ajaib yang dapat menyelesaikan semua masalah berkaitan padi. Mereka percaya modifikasi
genetik juga diperlukan. Begitu juga dengan kebijakan tepat dari pemerintah setempat. Baik
dalam hal penggunaan lahan dan air.
Dengan demikian, dapat dikatakan teknologi DNA ini sudah menyesuaikan dengan kemampuan
tenaga kerja dalam menggunakan teknologi serta sudah sesuai dengan bahan baku yang
digunakan yaitu beras. Untuk pengembangan teknologi di masa yang akan datang, teknologi
DNA sangat bisa dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada. Demikian pula
keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain menurut kelompok kami akan berhasil karena
sifatnya yang fleksibel dan dapat digunakan di tempat pengolahan beras yang lain.

8. KESIMPULAN

Aspek teknis dan teknologi dilakukan dengan menganalisis tingkat kesiapan teknis dan
teknologi dengan ide bisnis. Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek teknis
dan teknologi jika telah diperoleh lokasi yang layak, dapat mencapai luas produksi yang optimal,
tersedia teknologi, dan dapat menyusun layout bisnis, baik pabrik maupun kantor secara optimal.

Referensi :

Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis, Yohyakarta : Andi Offset, ttc, edisi I, 2010.
http://daeyynala.blogspot.co.id/2015/11/aspek-teknikoperasional-dan-teknologi.html

Anda mungkin juga menyukai