PT. Adaro Indonesia
PT. Adaro Indonesia
INFORMASI UMUM
Kegiatan reklamasi dan revegetasi sesegera mungkin dilakukan setelah lahan tersebut
tidak terganggu lagi (final). Setiap kegiatan ini memiliki perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi keberhasilan dan pelaporan sesuai dengan dokumen RKTTL
(Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan).
Status Penaatan:
Pengelolaan Limbah
No. Penaatan Temuan
Cair
1. Ketaatan terhadap Izin Taat Perusahaan telah memiliki izin pembuangan air
limbah ke badan air dari Bupati Tabalong, Bupati
Balangan, Bupati Barito Selatan dan Bupati Barito
Timur (Izin Terlampir pada Lampiran 2)
2. Ketaatan terhadap titik 100% Perusahaan memiliki 21 (dua puluh satu) titik
penaatan pemantauan penaatan air limbah yang aktif dan seluruhnya sudah
dilakukan pemantauan
3. Ketaatan terhadap 100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuai
parameter Baku Mutu dengan parameter yang ditetapkan dalam Peraturan
Gubernur Kalsel No 036 Tahun 2008
4. Ketaatan terhadap 100% Telah menyampaikan data bulan Juli 2012-Juni 2013
pelaporan
5. a. Ketaatan terhadap 100% Semua Parameter yang dipantau telah memenuhi
pemenuhan Baku BMAL
Mutu
b. Pemenuhan Baku ------ Tim Proper telah mengambil sampel air limbah dan
Mutu berdasarkan seluruh parameternya telah memenuhi BMAL
Pemantauan Tim
PROPER
6. Ketaatan terhadap Taat Sudah sesuai dengan ketentuan teknis yang
Ketentuan Teknis dipersayaratkan
C. Pengendalian Pencemaran Udara
Upaya pengendalian pencemaran udara dilakukan untuk mengurangi pencemaran dari
aktivtas penambangan maupun aktivitas penunjang kegiatan penambangan. Dilakukan
penyiraman jalan-jalan tambang untuk mengurangi polusi debu. Hasil pengukuran
udara ambient setiap 6 bulan sekali masih memenuhi baku mutu kualitas udara yang
ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan penunjang operasional seperti pembangkit
listrik telah dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Status Penaatan:
No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Temuan
1. Ketaatan terhadap titik penaatan 100% Perusahaan memiliki 60 genset dan
pemantauan semuanya telah dipantau emisi sudah
dipantau
2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Sudah melaporkan seluruh data
pemantauan
3. Ketaatan terhadap parameter Baku 100% Parameter yang dipantau dari semua
Mutu Emisi sumber emisi sudah sesuai peraturan
4. Ketaatan terhadap pemenuhan Baku 100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumber
Mutu Emisi emisi telah memenuhi baku mutu emisi
5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknis Cerobong sudah dilengkapi dengan
Taat
yang dipersyaratkan sarana dan prasarana sampling
D. Pengelolaan Limbah B3
Penyimpanan Sementara Limbah B3
Untuk menyimpan sementara timbulan limbah B3, PT. Adaro Indonesia memiliki 33
(tiga puluh tiga) tempat penyimpanan sementara limbah B3, yaitu:
Pengelolaan Limbah Masa
No. SK/ No. Surat Keterangan
B3 Berlaku
Penyimpanan Kep. Bupati Barito Selatan No. 5 tahun TPS limbah B3 cair
sementara LB3 PT. 74 tahun 2012, 7 Maret 2012
Adaro Indonesia-
Kelanis
Pengumpulan Kep. Bupato Barito Selatan 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 No. 309 tahun 2011, 16 Juni padat dan cair
PT.Adaro (stok pile) 2011 (perubahan atas Kep.
Bupati Barito Selatan No. 193
tahun 2010
Penyimpanan/penamp Kep. Bupati Barito Timur No 5 Tahun TPS gudang LB3
ungan sementara LB3 200 Tahun 2011, 9 Agustus padat, lokasi
PT. Bukit Makmur 2011 kegiatan PT. Bukit
Mandiri Utama KM Makmur Mandiri
34 Utama
Penyimpanan/penamp Kep. Bupati Barito Timur No 5 Tahun TPS gudang LB3
ungan sementara LB3 201 Tahun 2011, 9 Agustus cair dan padat,
PT. Eka Dharma Jaya 2011 lokasi kegiatan PT.
Sakti – Hauling Road Eka Dharma Jaya
KM 30 Sakti
Penyimpanan/penamp Kep. Bupati Barito Timur No 5 Tahun TPS gudang LB3
ungan sementara LB3 202 Tahun 2011, 9 Agustus padat, lokasi
PT. Pamapersada 2011 kegiatan PT.
Nusantara Pamapersada
Pengelolaan Limbah Masa
No. SK/ No. Surat Keterangan
B3 Berlaku
Nusantara Km 35
Penampungan Kep. Bupati Barito Timur No. 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. 419 Tahun 2010, 15 Oktober cair, lokasi kegiatan
Adaro Indonesia 2010 PT. Sapta Indra
Sejati Km 35
Penampungan Kep. Bupati Barito Timur No. 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. 179 Tahun 2010, 31 Maret padat, lokasi
Adaro Indonesia 2010 kegiatan PT. Sapta
Indra Sejati Km 35
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 01 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. Tahun 2012, 10 Januari 2012 cair dan padat,
Asiadrill Bara Utama lokasi kegiatan PT.
Asiadrill Bara
Utama Km 67
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 02 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. Tahun 2012, 10 Januari 2012 cair dan padat,
Agrabudi Jalan lokasi kegiatan PT.
Bedikari Agrabudi Jalan
Bedikari Km 69
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 03 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. Tahun 2012, 10 Januari 2012 cair dan padat,
Bukit Makmur lokasi kegiatan PT.
Mandiri Utama Bukit Makmur
Mandiri Utama Km
70
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. 188.45/277 Tahun 2011, 16 cair dan padat,
Adaro Indonesia Juni 2011 lokasi kegiatan PT.
Rahman Abdi Jaya
Km 68
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara PLB3 PT. 188.45/277 Tahun 2011, 16 cair, lokasi kegiatan
Adaro Indonesia Juni 2011 PT. Pamapersada
Nusantara Km 73
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 5 Tahun TPS gudang LB3
sementara LB3 PT. 188.45/278 Tahun 2011, 16 cair, lokasi kegiatan
Adaro Indonesia Juni 2011 PT. Rante Mutiara
Insani Km 68
Penyimpanan LB3 PT. Kep. Men LH No. 385 Tahun 5 Tahun TPS gudang LB3
Adaro Indonesia 2009, 9 Juli 2011 cair dan padat,
lokasi kegiatan PT.
Pamapersada
Nusantara Km 35;
PT. Pama persada
Nusantara (Mega
shop pama) Km 78;
PT. Sapta Indra
Sejati Km 76; PT.
Pengelolaan Limbah Masa
No. SK/ No. Surat Keterangan
B3 Berlaku
Widya Sapta Colas
Km 30; PT. Bukit
Makmur Mandiri
Utama Km 34; PT.
Lintas Kalimantan
Utama Km 38; PT.
Putra Sarana
Transborneo Km
70; PT. Bhakti
Mandiri Putera
Tanjung Km 68;
PT. Tarkindo
Utama Km70; PT.
Pamapersada
Nusantara Wara
Km 73.
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 5 Tahun TPS gudang LB3
Sementara LB3 PT. 188.45/376/2010, tanggal 31 cair dan padat,
Adaro Indonesia Agustus 2010 lokasi kegiatan PT.
Pamapersada
Nusantara Km 73;
PT. Pamapersada
Nusantara LW
tutupan Baru Km
73; PT. Adaro
Indonesia Km73;
PT. united tractors
Km 73;’ PT. Rante
Mutiara Insani TPS
VIII, IX, X Km 68
Penyimpanan Kep. Bupati Tabalong No. 5 Tahun TPS LB3 cair dan
Sementara LB3 PT. 188/45/291/2012, tanggal 7 padat, lokasi
Adaro Indonesia Mei 2012 kegiatan PT.
Rachman Abdijaya-
Tambang ROM
XIX dan PT.
CBML-North
Tambang
Penyimpanan Kep. Bupati Barito Timur No. 5 tahun TPSLB3 cair dan
Sementara LB3 PT. 358 Tahun 2012, tanggal 19 padat dilokasi PT.
Adaro Indonesia September 2012 Puninar Mitra
Abadi
Penyimpanan PT. Adaro Indoensia No. - Permohonan Izin
Sementara LB3 1257/Al-AEA/III/2013, TPS LB3 ke Bupati
tanggal 18 Maret 2013 Balangan, untuk
lokasi workshop
PT. Pamapersada
Nusantara
Pengelolaan Limbah Masa
No. SK/ No. Surat Keterangan
B3 Berlaku
PT. Adaro Indoensia No. - Permohonan Izin
1258/Al-AEA/III/2013, TPS LB3 ke Bupati
tanggal 18 Maret 2013 Tabalong, untuk
lokasi workshop
PT. Rante Mutiara
Insani, PT.
Anugrah Jalan
Berdikari dan
medis PT. Adaro
Indonesia
PT. Adaro Indoensia No. - Permohonan Izin
1395/Al-AEA/III/2013, TPS LB3 ke Bupati
tanggal 25 Maret 2013 Barito Timur, untuk
lokasi workshop
PT. Saptaindra
Sejati KM 35 Pasar
Panas
PT. Adaro Indoensia No. - Permohonan Izin
1402/Al-AEA/III/2013, TPS LB3 ke Bupati
tanggal 25 Maret 2013 Tabalong, untuk
lokasi workshop
PT. Trakindo
Utama
Pemanfaatan limbah B3
Dalam upaya melakukan 4R, yaitu reduce, reuse, recycle dan recovery PT. Adaro
Indonesia memanfaatan terhadap timbulan limbah B3 berdasarkan izin pemanfaatan
terhadap limbah B3 yang diperoleh. Izin pemanfaatan limbah B3 yang diperoleh
adalah berupa pelumas bekas sebagai campuran bahan peledak (ANFO-Emulsi)
Pengelolaan Masa
No. SK/ No. Surat Keterangan
Limbah B3 Berlaku
Pemanfaatan Kep Men LH No. 20 5 Tahun Komposisi pemanfaatan pelumas
LB3 PT. Tahun 2010, tanggal 15 bekas untuk ANFO sebesar ± 50%
Adaro Januari 2010 pelumas bekas dan ± 50% solar
Indonesia
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pengelolaan limbah B3 diatas, maka dapat diambil kesimpulan:
Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.
E. Pengendalian Kerusakan Lingkungan
Rekapitulasi Penilaian
KRITERIA PENILIAI
Tidak Potensi Potensi
Nilai Potensi Rusak Rusak
No. Tahapan Lokasi Rusak Ringan Berat Keterangan
Total
(X ≥ 80) (55 < X < 80)x (X < 55)
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahapan yang penting dalam program CSR agar
program tersebut dapat terencana dengan baik dalam jangka mencapai tujuan yang
efektif atau tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. PT. Adaro
Indonesia dalam perencanaannya programnya berbasis pada beberapa kegiatan
pertama, musyawarah di tingkat desa yang melibatkan masyarakat sehingga tergali
kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Namun kegiatan ini kadang bias elitis karena tidak
dihadiri oleh segenap lapisan masyarakat namun hanya dihadiri oleh tokoh tokoh
masyarakat. Oleh karena itu PT. Adaro Indonesia tidak hanya menggunakan
musyawarah desa sebagai basis perencanaan program. Kedua, sumber data
perencanaan yang digunakan salahsatunya adalah pemetaan sosial, namun pemetaan
sosial yang ada belum mengacu pada Peraturan Menteri KLH No. 5 Tahun 2011
mengenai PROPER point Comdev. Pemetaan Sosial yang ada pada lebih kepada
Identifikasi Potensi SDA dan SDM (Sumber Laporan Sosia; mapping Adaro
kerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat, 2010) sehingga masih harus
melakukan kegiatan Sosial Mapping yang komprehensif yang meliputi 1; peta
jaringan antar aktor individu dan institusi , 2; deskripsi kekuatan dan kepentingan
antar aktor individu dan institusi, 3; analisis kekuatan dan kepentingan antar aktor dan
individu, 4; identifikasi potensi, 5;Identifikasi masalah sosial, 6; Identifikasi
Kelompok Rentan, 7; Rekomedasi program berdasar kepada identifikasi kebutuhan
masyarakat. Ketiga, Adanya kemitraan dengan Pemerintah untuk membentuk Tim
Perumus dalam perencanaan, pengawasan CSR melalaui SK Bupati 188.45/87/Kaum
Tahun 2012. Merupakan sistem yang positif untuk mensinegiskan Program CSR
dengan Pemerintah dan CSO supaya tranparan, akuntabel dan tidak overlaping dengan
pemerintah dan tidak menggantikan peran pemerintah. Oleh karena itu perlu
dioptimalkan peranannya dan dikuatkan mekanisme keanggotaaan pengurus sehingga
tidak terjadi krisis kaderasisasi.
b. Pelaksanaan
Kebijakan CSR PT. Adaro Indonesia dilaksanakan melalui lima pilar program,
meliputi Program Ekonomi, Program Pendidikan, Program Kesehatan, Program Sosial
Budaya dan Program Lingkungan.
Paradigma Pemberdayaan melalui Pengembangan Kapasitas dan kemandirian
sudah menjadi mainstreaming dari Program CSR PT. Adaro. Hal ini dibuktikan
dengan design program yang mengutamakan partisipasi masyarakat. Program ini
sangat positif terutama pada pilar program ekonomi seperti Gerbang Aman, yang
merupakan program pembangunan desa terintegrasi yang di dalamnya diintegrasikan
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pengembangan Kelembagaan Ekonomi,
Pelayanan Publik, Kemitraan dan Bimtek.
Strategi implementasi program dilaksanakan dengan beberapa variasi yaitu
dilaksanakan oleh Tim CSR Adaro, Konsultan, Masyarakat Setempat, Kontraktor,
Tim Katarak, Lembaga Swadaya Masyarakat.
c. Evaluasi
Program CSR yang telah direalisasikan dilakukan monitoring dan evaluasi
sesuai jadwal yang telah dirancang sebelumnya. Monitoring dan Evaluasi program
CSR Adaro meliputi aspek; Realisasi kemajuan program, Proses pelaksanaan
program, Dampak pelaksanaan program, Respon masyarakat terhadap pelaksanaan
program, Waktu pelaksanaan program, Pencapaian sasaran program.
Monev dilakukan dengan pelibatan pemerintah daerah dan masyarakat hal ini
dilakukan terutama bagi program-program yang sinergis dengan pemerintah. Waktu
Pelaksanaan Monev meliputi:
1. Pra-monitoring (pemantauan sebelum program dilaksanakan)
2. On going-monitoring (pemantauan dilaksanakan ketika program dilaksanakan)
3. Post-monitoring (pemantauan setelah program dilaksanakan)
Laporan CSR disusun dengan bahan data monev yang telah diolah. Laporan CSR
dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu: Pertama; Laporan compliance / pemenuhan
kewajiban terhadap pemerintah daerah disusun dan dilaporkan setiap triwulan,
semester, dan tahunan (mengikuti pemerintah). Kedua,Laporan publikasi merupakan
laporan untuk stakeholders/ laporan umum yang diperuntukkan untuk konsumsi
public dan bersifat publikasi bisa berupa laporan keberlanjutan dengan standard GRI,
laporan tahunan kegiatan CSR dengan outline yang disepakati. Ketiga, Laporan
progres dan hasil; dibuat sebagai laporan internal yang berisi tentang kegiatan dan
perkembangan program CSR, dibuat setiap bulan, triwulan, dan tahunan
Review manajemen dilakukan berdasarkan pelaporan hasil dimana selanjutnya akan
digunakan untuk penentuan program berikutnya.
b. Kompetensi SDM
Kompetensi SDM dari Departemen CSR sangat memperkuat kapasitas
kelembagaan CSR PT. Adaro karena didalamnya mempunyai latarbelakang ilmu
yang relevan dengan pekerjaan CSR dengan Strata 1 yang lebih dominan. Dalam
grafik di bawah ini menunjukan bahwa secara jumlah staff CSR yang ada sangat
memadai yaitu 20 orang. Dari dua puluh orang tersebut yang paling banyak adalah
sarjana.
Tidak dipungkiri karena struktur yang ada bersifat kombinasi yang
menitikberatkan pada aspek sektoral maka latarbelakang ilmu yang ada pada staff
CSR didasarkan pada relevansi dengan program yang ada sesuai dengan divisi
sektoralnya. Hal ini sangat mendukung inovasi, kreatifitas dan kapasitas
pengembangan program sesaui dengan sektornya masing-masing.
Staff CSR PT. Adaro mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan
kompetensi dirinya.
Trend anggaran CSR Adaro walaupun berdasarkan net profit perusahaan tetapi
tidak terpengaruh oleh kondisi ketika harga batubara jatuh. Hal ini menunjukkan
bahwa koitmen Adara dalam upaya untuk mewujudkan tanggungjawab sosial cukup
baik. Jumlah total anggaran perbidang dari mulai tahun 2009 sd 2013 mengalami
kenaikan yang signifikan ) dari Rp. 30.651.941.444 meningkat sampai dengan
36.250.000.000 walaupun pada tahun 2012 dan 2013 sama, dikarenakan harga
batubara turun.
3. Rumah Asap Karet, sangat positif karena ada value added dijual dalam bentuk
slide tidak lome, namun perlu ada exit strategy ketika harga karet turun.
4. Yayasan Adaro Mandiri positif untuk menyiapkan institusi pasca tambang
utamanya CSR, namun perlu ada grand design yang terintegrasi dengan Bina
Desa, KSP dll
4. Konflik
Dalam setiap pengelolaan operasional perusahaan apalagi perusahaan tambang
tidak imun dari konflik. Perusahaan mengakui bahwa konflik dengan masyarakat
senantiasa hadir dalam masa operasional tambang. Konflik tersebut salah satunya
adalah tuntutan masyarakat untuk bekerjan di Adaro.
Perusahaan dalam mengatasi hal ini cukup persuasif, pernah suatu ketika para
pemuda yang bekerja sebagai petani karet menuntut agar supaya dipekerjakan di
Adaro. Pihak Adaro dalam hal ini Manager CSR berusaha untuk mengajak dialog
dengan para petani tersebut. Mereka diajak untuk mengkalkulasi sesuai dengan
kualifikasi mereka keuntungan dan kerugian ketika bekerja di Adaro dibanding
bekerja perkebunan karet. Setelah dskusi tersebut mereka sadar bahwa lebih
menguntungkan bekerja sebagai petani karet mengingat tambang tidak selamanya
berada disitu. Mereka hanya silau dengan kegagahan para karyawan yang memakai
seragam Adaro, akhirnya dari pihak Adaro memberikan seragam petani yang mirip
dengan Adaro supaya mereka semangat dalam bekerja sebagai Petani Karet.
Selain konflik mengenai tuntutan untuk bekerja di Adaro, konflik yang lain
yang sering muncul adalah terkait dengan tanah atau lahan. Dalam hal ini perusahaan
berpegang pada aspek litigasi atau hukum yang menjadi dasar kepemilikan atau asset
perusahaan. Namun demikian apabila terjadi konflik dengan masyarakat dengan
persuasif dan mendasarkan pada SOP yang ditangani oleh ditangani oleh External
Relation Departemen.