Anda di halaman 1dari 2

Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah yang merupakan protein pernafasan dan

mengandung zat besi juga tempat terikatnya molekul-molekul oksigen yang disebabkan adanya
hemoglobin. Darah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit) serta kepingan darah (trombosit) (Hiremath, dkk., 2010). Leukosit merupakan
salah satu bagian dari sel darah manusia yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh dari adanya
infeksi. Leukosit dibagi menjadi beberapa jenis tipe berdasarkan morfologinya yaitu neutrophil, basophil,
eosinophil, limfosit, dan monosit (Wiyanti, 2013).

Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan sediaan apusan darah tepi dengan tujuan untuk
mendiagnosis berbagai penyakit klinis dengan melihat profil leukosit berdasarkan jumlah dari tiap jenis
tipe leukosit. Pada pemeriksaan sediaan apusan darah tepi ini, diambil sampel darah manusia sebanyak
5-10 mcl, kemudian dibuat apusan darah diatas object glass membentuk sudut 45o hingga darah
melebar mengikuti ujung object glass hingga membentuk apusan tipis, lalu dikeringkan kemudian
diteteskan methanol absolut sebanyak 1-2 tetes untuk difiksasi dan didiamkan selama 2-3 menit hingga
mengering. Methanol disini berfungsi untuk melisiskan dinding sel sehingga zat warna bisa masuk
kedalam sel darah. Setelah mengering, diteteskan reagen giemsa 10% (1 bagian giemsa : 9 bagian buffer
fosfat pH 6,8) pada apusan dan didiamkan selama 20-25 menit hingga mengering. Digunakan buffer
fosfat pH 6,8 sebab pada pH ini tingkat konsentrasi asam dan basanya tidak terlalu tinggi sehingga akan
lebih optimal untuk menghasilkan keseimbangan warna untuk membedakan granula leukosit. Setelah
dikeringkan, apusan dibilas dengan air mengalir pelan untuk menghilangkan pewarnaan yang berlebih
ada apusan kemudian dididamkan dan dikeringkan. Setelah kering, dilakukan pengamatan dibawah
mikroskop dengan perbesaran 40-100x lalu dihitung tiap jenis leukosit yang tampak hingga mencapai
100 sel dan hasilnya diubah dalam bentuk persentase.

Adapun hasil yang didapatkan yakni :

Pada gambar disamping, merupakan pengamatan yang dilakukan


dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x. Pada pengamatan ini
didapatkan hasil yakni terdapat dua leukosit namun tidak dapat
diidentifikasikan jenis leukosit pada gambar pengamatan disamping.
Pada gambar disamping, merupakan pengamatan yang
dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x dengan
menggunakan NaCl. Terlihat beberapa leukosit yang ditandai
dengan adanya warna ungu yang merupakan hasil dari
pewarnaan reagen giemsa. Namun tidak dapat diidentifikasi
jenis leukosit yang terdapat pada gambar pengamatan
disamping.

Pada gambar disamping, merupakan pengamatan yang


dilakukan dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x yang
merupakan sampel darah dari pasien yang mengalami anemia.
Namun tak terlihat adanya leukosit pada gambar disamping,
hal ini disebakan karena sampel yang sudah terlalu kering
sehingga sulit didapatkannya gambaran leukosit pada
pengamatan ini.

Adapun yang dapat disimpulkan pada praktikum ini yakni pemeriksaan apusan darah merupakan
pemeriksaan untuk mendiagnosis adanya penyakit klinis dengan melihat berbagai profil jenis leukosit
dengan menghitung leukosit yang Nampak dan diidentifikasikan serta diubah dalam bentuk persentase.
Namun pada hasil pengamatan yang dilakukan terlihat leukosit yang ditandai dengan warna ungu yang
merupakan pewarnaan dari reagen giemsa, namun karena pengamatan dibawah mikroskop tidak
Nampak jelas sehingga identifikasi jenis leukosit serta perhitungannya tidak dapat dilakukan.

Daftar Pustaka :

Hiremath, P.S., Bannigidad, P., Geeta, S. 2010. Automated Identification and Classification of White
Blood Cells (Leukocytes) in Digital Microscopic Images. IJCA Special Issue on “Recent Trends in Image
Processing and Pattern Recognition” RTIPPR, 2010 Halaman 59. Dept. of Computer Science, Gulbarga
University, Gulbarga, Karnataka, India.

Wiyanti, A, 2013, Multilayer Perceptron Network Clasification Of White Blood Cell's Components With
Multilayer Perceptron Network, Jurnal Digilib ITS, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai