Anda di halaman 1dari 16

The Darkness

Every breath you take is a step towards death. Alī Ibn Abu Tālib(RA)

 FARMASI
 PETIKAN QUR'AN DAN HADIST
 uncategorized
 GAMBAR
 MUSIC VIDEO
 Motivational Quotes
 CERITA ISLAMI
 MUROTTAL
WEDNESDAY, 2 MAY 2012

Praktikum patologi klinik hitung leukosit

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK


KADAR LEUKOSIT

KELAS 6G / Gelombang 2

KELOMPOK III

Aulia Dinika N.A (0904015033)

Dewi Puspita Sari (0904015062)


Hafillia Haznawati (0904015115)

Nurul Anggraeni (0904015207)

Sulistiani (0904015262)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2012

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Pemeriksaan hitung sel darah terutama leukosit dan trombosit banyak diminta di klinik. Hal ini
disebabkan oleh makin meningkatnya kebutuhan akan data tersebut dalam upaya membantu membuat
diagnosa. Dengan meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung sel darah maka pemeriksaan hitung
sel secara manual tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan tersebut.Oleh karena itu dibuatlah alat hitung
sel otomatis. Dengan alat hitung sel otomatis maka perhitungan sel menjadi lebih mudah, cepat, dan
teliti di bandingkan dengan cara manual. Walaupun demikian hitung sel secara manual masiah
dipertahankan. Hal ini disebabkan hitung sel darah cara manual masih merupakan metode
rujukan.Keuntungan lain ialah hitung sel cara manual dapat dilakukan di laboratorium yang tidak ada
aliran listrik. Disamping itu harga sebuah alat hitung sel otomatis cukup mahal (Prof. Dr. Arjatmo
Tjokronegoro. Ph. D,1996).

Sel darah putih atau leukosit adalah sel lain yang terdapat dalam darah dengan fungsinya yang
berbeda dari eritrosit. Sel darah putih atau leukosit ini umumnya berperan dalam mempertahankan
tubuh terhadap penyusupan benda asing yang dipandang mempunyai kemungkinan untuk
mendatangkan bahaya bagi kelangsungan hidup individu (Sadikin Muhammad,2002).

Menghitung sel-sel darah dari ketiga jenis sel darah leukosit, eritrosit, dan trombosit dihitung
jumlahnya persatuan volume darah. Upaya itu biasanya dilakukan dengan menggunakan alat hitung
elektronik. Pada dasarnya alat semacam itu yang lazimnya dipakai bersama alat pengencer otomatik
memberi hasil yang sangat teliti dan tepat. Harga alat penghitung elektronik mahal dan mengharuskan
pemakaian dan pemeliharaan yang sangat cermat. Selain itu perlu ada upaya untuk menjamin tepatnya
alat itu bekerja dalam satu program jaminan mutu (quality control). Cara-cara menghitung sel darah
secara manual dengan memakai pipet dan kamar hitung tetap menjadi upaya dalam laboratorium
(Gandasoebrata,R. 2007).

Pada hitung jumlah leukosit cara automatik sampel yang digunakan sangat sedikit dan ada
kemungkinan kesalahan dalam pengenceran dan sampling. Karena darah mengandung lebih sedikit
leukosit dibanding eritrosit, pengencerannya lebih kecil dan volume sampel yang digunakan lebih besar.
Hampir semua laboratorium besar menggunakan cara automatik untuk menghitung leukosit, baik
dengan cara menghitung partikel secara elektronik maupun dengan prinsip pembauran cahaya, yang
disebut dengan prinsip impedensi elektrik yaitu metode impedansi untuk penentuan WBC(White Blood
Cell) (Mindray. 2006). Akan tetapi cara manual dengan menggunakan haemositometer masih tetap
dapat dipercaya bila dilakukan dengan teliti (Frances,K.Widman 1995).

Tujuan Praktikum

 Menghitung jumlah leukosit secara manual

 Membandingkan hasil literature dan hasil pengamatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian leukosit

leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalahsel yang membentuk
komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat
bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan
normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang
sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai
10000(rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000
sel per tetes.

Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat


dengan organ ataujaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel
tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan
seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah
diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel
punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Leukosit turunannya
meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil,basofil, dan fagosit termasuk makrofaga, neutrofil, dan sel
dendritik.

Jenis-jenis leukosit
Fungsi leukosit

Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria
hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak
10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka
disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat
keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat
mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan
menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya,
dengan cara yang sama granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan
merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya dengan cara ini jaringan yang sakit atau
terluka dapat dibuang dan penyembuhannya dimungkinkan

Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila
kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah dari kawan dan
lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga terdapat banyak
kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang sudah
mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang sehat yang bekerja sebagai
fagosit.
PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

Terdapat dua cara untuk menghitung leukosit dalam darah tepi.Yang pertama adalah cara
manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop. Cara kedua adalah cara semi
automatik dengan memakai alat elektronik. Cara kedua ini lebih unggul dari cara pertama karena
tekniknya lebih mudah, waktu yang diperlukan lebih singkat dan kesalahannya lebih kecil yaitu ± 2%,
sedang pada cara pertama kesalahannya sampai ± 10%.

Keburukan cara kedua adalah harga alat mahal dan sulit untuk memperoleh reagen karena
belum banyak laboratorium di Indonesia yang memakai alat ini. Jumlah leukosit dipengaruhi oleh umur,
penyimpangan dari keadaan asal dan lain-lain. Pada bayi baru lahir jumlah leukosit tinggi, sekitar
10.000–30.000/µl. Jumlah leukosit tertinggi pada bayi umur 12 jam yaitu antara 13.000 — 38.000 /µl.
Setelah itu jumlah leukosit turun secara bertahap dan pada umur 21 tahun jumlah leukosit berkisar
antara 4500– 11.000/ µl. Pada keadaan asal jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 5000 —
10.0004/µ1. Jumlah leukosit meningkat setelah melakukan aktifitas fisik yang sedang,tetapi jarang lebih
dari 11.000/µl.

Bila jumlah leukosit lebih dari nilai rujukan, maka keadaan tersebut disebut leukositosis.
Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada
kerja fisik yang berat, gangguan emosi, kejang, takhikardi paroksismal, partus dan haid. Leukositosis
yang terjadi sebagai akibat peningkatan yang seimbang dari masing-masing jenis sel,disebut balanced
leoko- cytosis.Keadaan ini jarang terjadi dan dapat dijumpai pada hemokonsentrasi. Yang lebih sering
dijumpai adalah leukositosis yang disebabkan peningkatan dari salah satu jenis leukosit sehingga timbul
istilahneutrophilic leukocytosis atau netrofilia, lymphocytic leukocytosis atau limfositosis, eosinofilia
dan basofilia. Leukositosis yang patologik selalu diikuti oleh peningkatan absolut dari salah satu atau
lebih jenis leukosit. Leukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/0 darah.
Karena pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang paling tinggi persentasinya hampir selalu
leukopenia disebabkan oleh netropenia.

Hitung leukosit menyatakan jumlah sel-sel leukosit perliter darah (System International Units =
SI unit) atau per satu mmk darah. Nilai normalnya 4000 - 11000 / mmk. Untuk penerapan hitung leukosit
ada dua metode, manual dan elektronik. Pada umumnya metode elektronik belum digunakan secara
umum, mungkin baru di laboratorium besar, sehingga cara manual masih memegang peranan penting.
Metode elektronik tidak dibicarakan.

a. Darah

Darah diencerkan dengan larutan asam lemah, yang menyebabkan sel-sel erotrosit
hemolisis serta darah menjadi encer, sehingga sel-sel leukosit mudah dihitung.

b. Peralatan :
 Haemocytometer

 bilik hitung

Bilik Hitung adalah bilik hitung Neubauer Improve atau Burker karena mempunyai
daerah perhitungan yang luas.

burker : luas seluruh bilik : 3x 3 mm2. di dalam bilik terdapat

 kotak besar : 1 x 1 mm2

 kotak sedang : 1/5 x 1/5 mm2

 kotak kecil : 1/20 x 1/20 mm2

Neubauer Improve : luas seluruh bilik 3 x 3 mm2. tinggi/dalam 0,1 mm. di dalam bilik
terdapat :

 kotak besar : 1 x 1 mm2

 kotak sedang ada 2 macam :

di tengah : 1/5 x 1/5 mm2

di empat sudut : 1/4 x 1/4 mm2

 kotak kecil : 1/20 x 1/20 mm2

pipet leukosit didalamnya terdapat bola berwarna putih, mempunyai garis 0,5
- 1 – 11

 pipet leukosit

 kaca penutup

 Mikroskop

Larutan pengencer yang dapat digunakan salah satunya larutan truk

asam asetat glacial 2 ml

gentian violet 1 ml

aquades 100 ml

Spesimen

 Darah vena atau darah kapiler

c. Cara Kerja

 Bilik hitung dicari dengan menggunakan mikroskop, cari kotak sedang di tempat ujung
bilik hitung
 hisap darah dengan pipet leukosit sampai angka 1 (pengenceran = 10x) atau sampai
angka 5 (pengenceran = 20x)

 hapus darah yang melekat pada ujung pipet

 kenudian dengan pipet yang sama hisap larutan truk sampai angka 11

 campur (kocok) secara horisontal

 buang tetesan pertama

 tuangkan dalam bilik hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup dan diletakkan di
mikroskop

 lakukan perhitungan sel leukosit dengan perbesaran obyektif 10 atau 40 x.

d. Perhitungan untuk leukosit

Jumlah leukosit (/µl darah) = n x Fp


Vb

Vb = 4 x P x L x T

= 4 x 1 x 1 x 0,1

= 0,4 µl darah

Fp = 10

Volume leukosit yang diambil

Keterangan :

n = jumlah leukosit (sel darah putih) yang dihitung pada kamar

hitung

Fp = factor pengenceran

Vb = volume bidang yang dihitung

e. Nilai Normal menurut Dacie

 dewasa pria : 4 - 11 ribu/mm3

 dewasa wanita : 4 - 11 ribu/mm3

 bayi : 10 -25 ribu/mm3

 1 tahun: 6 - 18 ribu/mm3

 12 tahun : 4,5 - 13 ribu/mm3


BAB III

METODELOGI

Alat dan reagen :

 Objek glass, darah manusia

 Lanset steril

 Kapas alkohol 70%

 Pipet thoma leukosit

 Reagen Turk

 Kamar hitung Improved Neubauer

 Mikroskop

Prosedur:
1. Darah dihisap dengan pipet keukosit sampai tanda 0,5. Kelebihan darah pada
ujung pipet dibersuhkan

2. Hisap reagen turk sampai tanda 11 pada pipet (pengenceran 20x), lalu buat
homegen dengan mengocok pipet selama 3 menit

3. Kamar hitung yang sudah disiapkan dengan darah + larutan hayem.

4. Biarkan selama 3 menit lalu lihat dibawah mikroskop pembesaran 40x.

BAB IV
HASIL dan PERHITUNGAN

Hasil

NO Nama Mahasiswa Kadar Eritrosit

1 Riki Subagja 500 /µl darah

2 Rachmawidia 6500/µl darah

3 Hafilia Haznawati 3500/ µl darah

4 Mustika Agustin 3700/ µl darah

5 Faturrohman 5350/ µl darah

Perhitungan
1) Riki Subagya : n x Fp = 102 x 40 = 5100 /µl darah

Vb 0,4

2) Rachmawidia : n x Fp = 130 x 20 = 6500 /µl darah

Vb 0,4

3) Hafilia H : n x Fp = 70 x 20 = 3500 /µl darah

Vb 0,4

4) Mustika A : n x Fp = 74 x 20 = 3700 /µl darah

Vb 0,4

5) Faturrahman : n x Fp = 107 x 20 = 5350 /µl darah

Vb 0,4

BAB V
PEMBAHASAN

Sel darah putih atau leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang
membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan
berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Dalam setiap millimeter kubik
darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih.

Sel darah putih (leukosit) ternyata jumlahnya 0,5% dari jumlah total darah dalam tubuh manusia.
Dalam millimeter kubik darah normal terdapat 5000 sampai 10000 sel darah putih. Sel darah putih
mempunyai bentuk yang tidak tetap hal ini dikarenakan sel darah putih selalu berubah bentuk untuk
memudahkan bertempur melawan bakteri karena sifatnya sebagai fagosit. Karena adakalanya bakteri
tidak masuk kedalam pembuluh darah, melainkan hidup menumpang diselaput bagian dalam lambung,
paru-paru, usus ataupun organ lainnya. Didalam keadaan seperti itulah leukosit dapat berubah menjadi
sangat lembut dan menembus keluar dari pembuluh darah untuk mengepung bakteri dan
membasminya hingga tuntas. Sel darah putih dibentuk disumsum merah dan kelenjar limfa. Leukosit
mempunyai rupa bening dan tidak berwarna, dan bentuknya lebih besar dari sel darah merah. Sel darah
putih memiliki beberapa jenis, yaitu granulosit yang terdiri dari basofil, neutrofil, eosinofil; dan
agranulosit yang terdiri dari limfosit dan monosit.
Hitung sel darah putih (white blood cell count/ WBC) adalah jumlah total sel darah putih.
Terdapat 2 cara untuk menghitung leukosit dalam darah tepi, yaitu :

1) Cara manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskopik.

2) Cara semi automatic dengan memakai alat elektronik, dengan kelebihan teknik ini adalah lebih mudah,
waktu lebih singkat dan tingkat kesalahan yang lebih rendah yaitu ± 2% namun kerugiannya adalah
alatnya mahal.

Pada praktikum dilakukan ialah cara pertama dengan menggunakan alat haemocytometer.
Hitung leukosit memiliki prinsip bahwa darah diencerkan dengan larutan asam lemah yang
menyebabkan sel-sel eritrosit hemolisis serta darah menjadi encer sehingga sel-sel leukosit mudah
dihitung. Prosesnya dilakukan dengan cara memipet darah darah dari salah satu jari (dilakukan dengan
cara aseptis) dengan pipet leukosit hingga batas 0,5 kemudian dengan pipet tersebut dihisap larutan
Turk hingga batas 11. Larutan Turk terdiri dari asam asetat 2%, gentian violet 1% dan aquadest ad 100
ml. Kemudian larutan campuran dalam pipet tersebut dikocok menyerupai angka 8 sampai homogeny.
Lalu diteteskan 2-3 tetes larutan campuran tersebut kedalam kamar hitung Neubauer melalui tepi
kamar hitung tersebut. Kemudian amati dan hitung leukosit dengan menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 40.
BAB VI
KESIMPULAN

 Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah

 Fungsi sel darah putih sebagai membantu melawan berbagai penyakit infeksi dan sebagai system
kekebalan tubuh.

 Hitung sel darah putih (white blood cell count/ WBC) adalah jumlah total sel darah putih. Terdapat 2 cara
untuk menghitung leukosit dalam darah tepi, yaitu :

o Cara manual dengan memakai pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskopik.

o Cara semi automatic dengan memakai alat elektronik, dengan kelebihan teknik ini adalah
lebih mudah, waktu lebih singkat dan tingkat kesalahan yang lebih rendah yaitu ± 2%
namun kerugiannya adalah alatnya mahal.

 Nilai leukosit normal menurut Dacie, yaitu:

 Dewasa pria : 4 - 11 ribu/mm3

 Dewasa wanita : 4 - 11 ribu/mm3

 Bayi : 10 -25 ribu/mm3

 1 tahun: 6 - 18 ribu/mm3

 12 tahun : 4,5 - 13 ribu/mm3

 Dari hasil prktikum, diperoleh bahwa kelompok 1 (Riki Subagya) memiliki kadar leukosit 5100 /µl darah;
kelompok 2 (Rachmawidiya) memiliki kadar leukosit 6500 /µl darah; kelompo 3 (Hafilia Haznawati)
memiliki kadar leukosit 3500 /µl darah; kelompo 4 (Mustika.A ) memiliki kadar leukosit 3700 /µl darah
dan kelompo 5 (Faturrahman) memiliki kadar leukosit 5350 /µl darah.

DAFTAR PUSTAKA
1. Dacie, S.J.V. dan Lewis S.M., 1991, Practical Hematology, 7th ed., Longman Singapore
Publishers Ptc. Ltd., Singapore.

2. Gandasoebrata, R., 1992, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung.

3. Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry

4. Kee, Joyce LeFever, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi
6, EGC, Jakarta.

5. Koepke, J.A., 1991, Practical Laboratory Hematology, 1st ed., Churchill Livingstone,
New York.

6. Laboratorium Patologi Klinik FK-UGM, 1995, Tuntunan Praktikum Hematologi, Bagian


Patologi Klinik FK-UGM, Yogyakarta.

7. Oesman, Farida & R. Setiabudy, 1992, Fisiologi Hemostasis dan Fibrinolisis, dalam :
Setiabudy, R. (ed.), 1992, Hemostasis dan Trombosis, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

8. Ratnaningsih, T. dan Setyawati, 2003, Perbandingan Antara hitung Trombosit Metode


Langsung dan Tidak Langsung Pada Trombositopenia, Berkala Kesehatan Klinik, Vol. IX, No. 1,
Juni 2003, RS Dr. Sardjito, Yogyakarta.

9. Ratnaningsih, T. dan Usi Sukorini, 2005, Pengaruh Konsentrasi Na2EDTA Terhadap


Perubahan Parameter Hematologi, FK UGM, Yogyakarta.

10. Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi
Wulandari, editor : Huriawati Hartanto, 2004,Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium,
Edisi 11, EGC, Jakarta.

11. Widmann, Frances K., alih bahasa : S. Boedina Kresno dkk., 1992,Tinjauan Klinis Atas
Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 9, cetakan ke-1, EGC, Jakarta, hlm. 117-132.

Posted by Hafil at 22:34


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Labels: FARMASI

No comments:

Post a Comment

Newer PostOlder PostHome


Subscribe to: Post Comments (Atom)
MYIGACCOUNTS

SAVE PALESTINIAN
Change.org| Memulai Petisi online

GOOGLE+ BADGE

DARKNESSBLOGSPOT

TOTAL PAGEVIEWS

170860

 Hafilia Haznawati

Buat Lencana Anda


ENTRI POPULER ABOUT ME
 FITOKIM (Fraksinasi)
FRAKSINASI Landasan Teori Fraksinasi adalah suatu proses pemisahan senyawa –
senyawa berdasarkan tingkat kepolaran. Jumlah dan senya...

Hafil
 Teknik sediaan solid (sustained release/ tablet lepas lambat)
Cah Njeporo, wong ujung
BAB I PENDAHULUAN Bentuk sediaan lepas lambat (Sustained release) banyak
mendapatkan perhatian dalam pengembangan sistem penghantaran... View my complete profile

FOLLOWERS

Praktikum patologi klinik hitung leukosit

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK KADAR LEUKOSIT KELAS 6 G / Gelombang 2


KELOMPOK III Aulia Dinika N.A (0904015033)...

DARKNESSTHEBLOGSPOT. Picture Window theme. Theme images by sololos. Powered


by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai