Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nisa Fitri Annafi

NIM : 0801520049

Kelas : HI20A

Tugas : Dasar-Dasar Ilmu Politik

Resume Webinar Gerakan Anti Radikalisme

Ditengah gempuran globalisasi dan ajaran dari luar disertai dengan teknologi sebagai
pendukung, pendidikan di Indonesia perlu jadi perhatian khusus. Pada masa sekang ada
kecenderungan remaja dan dewasa awal secara sengaja atau tidak sengaja terpengaruh
radikalisme. Radikalisme adalah gerakan politik yang ingin mengubah tatanan sosial saat ini
yang ada dengan jalan kekerasan. Pengaruh radikalisme menyerang remaja dan dewasa saat
ini yang mempunyai kedangkalan ilmu/keagamaan. Gerakan radikal yang mengakar di
negara besar ini harus pencegahan. Pendidikan anti radikalisme dilakukan dengan
memasukkan nilai-nilai anti radikal melalui proses pendidikan dan pengajaran. Pendidikan
anti radikalisme semacam ini untuk menyelesaikan masalah radikalisme di Indonesia.

Konsep Islam anti radikal seperti dilarang membunuh, melukai dan melaksanakan
perintah tema religius mencakup rasa kagum sesama manusia. Generasi muda menghargai
perbedaan dan mencintai orang kasih sayang, dan orang yang membenci lelucon. Nilai-nilai
anti radikalisme dalam Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam diintegrasikan dalam mata pelajaran. Dengan demikian, pendidikan dapat
dijadikan sebagai solusi atas persoalan bangsa ini. Terutama tindakan radikal dan terorisme
oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama tertentu. Memberikan pendidikan
sejak dini kepada anak bangsa dengan menanamkan sikap dan perilaku anti radikalisme, yang
dikenal sebagai pendidikan anti radikalisme, dapat dijadikan sebagai upaya preventif
(pencegahan) terhadap tindakan radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu, secara bertahap
akan dapat mematahkan gerakan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Contoh kegiatan
anti radikalisme adalah dengan mengikuti pengajian.

Anda mungkin juga menyukai