Proposal Bab 1 (Risma)
Proposal Bab 1 (Risma)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semakin kompleks dan berubah secara cepat serta untuk dapat bersaing dimasa
yang akan datang (Warsono dan Haryanto, 2012:1). Sejalan dengan ini,terdapat
1
2
dalam suatu ruang lingkup masyarakat dan lingkungan agar peserta didik dapat
datang terutama di abad 21, mereka mampu mampu bersaing dan menghadapi
berbagai tantangan.
indonesia masih tergolong rendah. Kondisi ini dapat dilihat dari peringkat
prestasi peserta didik berdasarkan hasil survei TIMSS 2011 yang menyatakan
Indonesia pada ranah pengetahuan sebesar 31%, sedangkan untuk peserta didik
internasional sebesar 30%. Dari ketiga domain proses kognitif peserta didik
kritis peserta didik tergolong masih rendah, karena berpikir kritis secara
relevan. Menurut Paul dan Elder (2007),seorang yang berpikir secara kritis
secara jelas dan tepat. Hal ini yang menjadikan kemampuan berpikir kritis
sangat perlu dimiliki oleh setiap peserta didik untuk dapat menghadapi
(Haryanti & Suwarma,2018). Sejalan dengan hal ini dalam komunikasi terdapat
proses penyampaian pertanyaan, ide dan solusi secara lisan maupun tulisan
pada keadaan yang selalu berubah dan kompetitif (Ariani,2017). Oleh karena
sekolah di indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari
rendah. Hal ini sejalan dengan penelitian jannah (2016) diperoleh hasil yang
Berdasarkan penelitian Ningsih (2016) menyatakan bahwa rata rata siswa kelas
pembelajaran berlangsung.
juga dialami oleh siswa MA Darul ulum II Desa Bujur berdasarkan observasi
Darul ulum II Desa Bujur pada saat ini masih berpusat pada guru (teacher
centered), selain itu siswa lebih banyak diam dan kurang terlibat dalam proses
banyak diam dan enggan bertanya pada saat proses pembelajaran .Padahal saat
informasi, mengingat, dan menghafal saja tetapi siswa dituntut untuk terampil
siswa, dimana pada saat proses pembelajaran guru biologi masih menggunakan
masalah,serta merasa sulit ketika dihadapkan pada soal yang sulit,dan tidak
perubahan dalam suatu pembelajaran. Dalam hal ini, perlu dirancang suatu
baik dengan guru, teman maupun terhadap materi pembelajaran itu sendiri,
guru dan teman-temannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Prayitno (1997:4)
dan gagasan di muka forum, melibatkan diri secara aktif, serta memperkaya
diri dengan ide-ide. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
6
bereperan aktif dalam pembelajaran. Salah satu alternatif yang yang dapat
dalam kelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think- Pair-
pertisipasinya kepada orang lain. (Vitriani dkk 2014). Selain itu model TPS
Pada model TPS (Think- Pair-Share) terdapat tiga tahapan yaitu Think
(berfikir), Pair (berpasangan) dan Share (berbagi). Pada tahap Think, peserta
dapat digunakan oleh peserta didik untuk mencari solusi permasalahan yang
berpikir ini tentu saja dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik dalam
Sedangkan pada tahap Share (berbagi) peserta didik diberikan waktu untuk
memaparkan hasil diskusi. Sejalan dengan hal itu menurut Hartini,dkk (2016)
sangat diperlukan untuk menyampaikan ide-ide kepada orang lain agar dapat
persentase kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I yaitu 56,43% (Cukup
berkomonikasi siswa yang ditunjukan oleh nilai rata rata kelas eksperimen
77,857 sangat baik sementara dikelas control 64,107 cukup baik. Berdasarkan
latar belakang diatas maka, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul
Biologi”.
B. Rumusan Masalah
adalah :
C. Tujuan penelitian
D. Batasan masalah
2. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini kurang lebih selama 2 bulan,
yaitu dari bulan Maret sampai April, mencakup pokok bahasan dalam KD.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Peneliti
F. Difinisi oprasional
memiliki tujuan memperoleh keputusan atau solusi logis atas suatu masalah
evaluasi.
11
materi pelajaran.
G. Hipotesis